start Terjebak Kemacetan Brutal di Lembang ~ Jalan Jalan Ah

Tips Jalan Jalan Kamu ada Disini

Terjebak Kemacetan Brutal di Lembang

Macet yang saya alami pada Jumat 25 Desember 2015 merupakan macet terparah. Rekornya jadi sejarah dalam hidup saya. DELAPAN JAM untuk jarak 15 km? WTF! 

Dari rumah saya di Ledeng menuju Cikole, jaraknya emang cuma 15 km aja. Pagi hari saat saya menuju Cikole, Lembang, waktu tempuhnya kurang dari 30 menit. Jalanan lowong. Ya normalnya sih kalau lalu lintas cukup padat ya sekitar satu jam lah kalau ke Cikole dengan kendaraan pribadi. 

Semacet-macetnya, paling dua jam aja. Tapi ini delapan jam? OMG! 

Saya pilih hari jumat ke Cikole karena waktu itu Natal. Pikir saya teman-teman kristiani pasti sedang merayakan Natal di gereja dan rumah masing-masing. Jalanan harusnya relatif lowong lah. Ternyata perkiraan saya salah. Salah besar!

Sejak baru keluar dari restoran milik ibu, jalanan sudah macet. Mending mobilnya masih jalan, ini sih diam di tempat. Cuaca Cikole sedikit menolong sih. AC mobil sepanjang macet Gele matikan supaya irit bensin. Gak masalah kepanasan karena cuacanya sejuk. 

Sepanjang perjalanan itu saya tertidur selama 30 menit. Bangun tidur bertanya pada Gele. 

udah sampai mana? 
apa? masih di jalan yang sama kok.
hah?! asem! haahahah

Benar-benar macet terburuk yang pernah saya alami. Kalau dirjen perhubungan mengundurkan diri karena merasa gagal mengatasi kemacetan di libur Natal yang lalu, saya rasa Camat Lembang dan Bupati Bandung Barat juga harus mundur. 

Hampir semua papan petunjuk di jalan hanya memberitahu informasi tentang tempat wisata. Tidak ada papan petunjuk jalur alternatif yang ideal. Papan petunjuk tuh isinya Floating Market, De Ranch, Farmhouse, Tangkubanparahu, nama hotel. Ya ampun apa tidak ada persiapan menghadapi macet selain naro polisi dan melakukan trik buka tutup jalan?

At least jauh-jauh hari mulai memasang papan petunjuk jalan alternatif di beberapa titik. Saya saja sampai sulit menemukan petunjuk tersebut. Mesti nanya dulu tukang parkir dan cek di google map. 

Pemerintah keasyikan memberi izin bangunan komersil tanpa memperhatikan infrastrukturnya. Siap gak menampung wisatawan sejumlah sekian ribu, misalnya. Tempat wisata banyak, tapi bagaimana daya tampungnya? 

Waktu ngasih izin usaha ke tempat-tempat komersil, apa gak dipikirin efeknya? Setahu saya Ridwan Kamil saja sudah tidak lagi mengeluarkan izin untuk pembangunan hotel. Kalau ada yang masih dibangun, itu izinnya dari pemerintah yang lama. Bahkan untuk tempat usaha pun sekarang diperketat peraturannya. Makin sulit. RK memilih untuk menghidupkan lagi ruang publik dan merenovasi wajah kota. Pembangunan dilakukan di pinggir-pinggir pusat kotanya. 

Kemarin itu lihat polisi kasihan juga. Karena izin usaha dikasih sembarangan oleh pemerintah setempat, polisi kelabakan. Kayak Farmhouse aja, daya tampung tempat parkirnya gak banyak. Yg berkunjung ke Farmhouse parkir pinggir jalan. Karena itu macetnya sampai 5 km! Parah! Polisi buka tutup jalan di beberapa titik, termasuk Farmhouse. Ckckckck. 

Kenapa sih gak siapin fasilitas umum aja, misalnya sediakan transportasi umum ke tempat-tempat wisata. Daripada ribuan turis naik mobil pribadi ke Tangkubanparahu, minta mereka naik kendaraan yang sudah disiapkan pemerintah. Mobilnya taro aja di parkiran hotel. Atau mulai bikin jalur pendek kereta api dari Lembang - Cikole. Nanti turis diangkut naik mobil angkutan khusus ke Tangkubanparahu. Kepadatan bisa dipecah kan. Ada yang naik kereta, ada yang naik mobil. 

Mesti gerak cepat atuh. Saya yakin sih dari 10.000 orang yang terjebak kemacetan parah di Bandung kemarin itu sebagiannya kapok dan males datang lagi ke Lembang. Tapi penduduk kita ada banyak, 250 juta! 5.000 orang kapok, 10.000 orang lainnya masih penasaran mau ke Lembang. 

Tapi mau sampai kapan tiap musim liburan macetnya brutal? Kalau infrastrukturnya bagus dan siap, menurut saya sih keuntungannya bakal berlipat-lipat. 

Share:

0 komentar:

Seminar Digital GRATIS 100%

Paket TOUR Pilihan

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 JELAJAH 3 PULAU SERIBU (ONE DAY) *AV-D Mulai dai IDR 100.000

Berlaku: 21 Nov 2018 – 31 Mei 2019 BROMO ONE DAY TRIP *CT-D Mulai dari IDR 300.000

Berlaku: 04 Mei 2019 – 05 Mei 2019 PULAU TIDUNG 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 350.000

Berlaku: 06 Apr 2019 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 360.000

Berlaku: 27 Mar 2019 – 31 Mei 2019 PULAU HARAPAN 2D1N (OPEN TRIP) *AVD Mulai dari IDR 370.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU AYER ODT *AV.D Mulai dari IDR 399.000

Berlaku: 01 Agu 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 29 Apr 2019 – 03 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND *TX Mulai dari IDR 8.900.000

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM HAINAN ISLAND HARI SABTU STARTING JAKARTA JUN *TX Mulai dari IDR 4.650.000

Berlaku: 05 Mei 2019 – 08 Mei 2019 4 HARI 3 MALAM BANGKOK PATTAYA *TX Mulai dari IDR 5.500.000

Berlaku: 14 Mei 2019 – 18 Mei 2019 5D THAILAND MALAYSIA SINGAPORE *TX Mulai dari IDR 5.800.000

Berlaku: 01 Nov 2019 – 04 Nov 2019 MOTOGP GRAND PRIX OF MALAYSIA SEPANG INTL CIRCUIT 4D3N *TX Mulai dari IDR 5.900.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 12 Mei 2019 – 16 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND Mulai dari IDR 9.000.000

Jadi Agen Sekarang Gratis!

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support