Makan Siang di Skylight Dago

Browsing dengan kata kunci Skylight Dago, banyak restoran yang bermunculan. Apalagi kalau browsingnya di Instagram. Beuh berderet-deret restoran dan kafe yang menawarkan pemandangan oke. Nah yang ini namanya memang beneran Skylight Dago. Saya dan teman-teman makan siang di Skylight yang pada hari itu benar-benar sky lights! alias langitnya terang benderang. 

Lokasinya di Dago Atas, Skylight terdiri dari dua tempat di satu bangunan. Satu restoran di lantai dasar, ruangan semi outdoor. Satu restoran lagi di lantai teratas. Nah di lantai 3 ini lah saya bisa mengerti kenapa nama restorannya Skylight. Awalnya sih kami bersantap di resto yang lantai dasar, makanan sudah kami habiskan gitu. Terus habis itu pindah ke lantai atas dan makan lagi :D

Menu yang ada di Skylight lantai dasar dan lantai tiga sama saja. Tapi kalau di lantai tiga, ada tambahan menu-menu premium. Saya makan banyak hari itu. Paket nasi standar (seperti menu Nasi Timbel), pizza, nyicipin Rib Eye Steak, dan melototin menu pesanan teman-teman yang lain. Ada Sop Buntut Anglo dan Iga Bakar Madu. Ini belum dengan minumnya. Jagoan saya Virgin Mojito. Sempat juga sih nyicipin Skylight Fiesta yang warna merah membara. Aduduh perut saya siang itu kekenyangan banget.

Secara keseluruhan sih rasa makananannya oke. Buat saya yang jadi highlight adalah Cheeze Pizza dan Rib Eye Steak yang medium well. Cheeze Pizza unggul di kejunya, apa ya itu kejunya, saya gak nanya pula. Rasa kejunya strong, gurih, dan sayang taburan keju terlalu sedikit. Rib Eye Steak amat sangat empuk dengan saus mushroom shitake yang kental dan banyak potongan shitakenya. Kalau saya penyuka jamur, jadi saus jamur yang ada jamurnya bukan kuahnya doang jelas saya kasih jempol 3. Kalau enak, saya kasih jempol lima+++ :D 

Sementara itu untuk minumannya saya suka Virgin Mojito. Sudah pasti rasanya segar luar biasa. Apalagi siang itu di Bandung panasnya bukan main, padahal di Dago yang notabene sejuk ya. Mojito asam sih, cocok diminum setelah menyantap menu berat macam iga bakar dan steak. 

Tempatnya oke bangeeet! Lucu sih. Semua dindingnya berbentuk jendela. Bisa lihat pemandangan 360 derajat. Ini khusus yang di Skylight lantai 3 ya. Ada pemandangan ke arah kota Bandung. Ada juga yang panoramanya ke pepohonan. Saya kan udah ke sini siang hari, pengen juga lihat pemandangannya di malam hari. Sepertinya saya akan kembali untuk kedua kalinya. Ajak Indra ah dinner di sini, romantis-romantis gitu kayaknya kalau malam hihihi :D 

Kalau Skylight di lantai dasar oke juga sih, tapi gak ada pemandangan seru seperti di lantai 3. 

Anyway beres makan di Skylight saya dan teman-teman berkunjung melihat proses pembuatan perhiasan berlian yang lokasinya masih di satu gedung dengan Skylight. Hanya beda entrance saja. Maksud hati sih sekalian mumpung di satu tempat. Cerita tentang wisata berlian di Dago ini bisa dibaca di tulisan sebelumnya ya, atau klik linknya aja langsung. 

Skylight Dago

Kompleks Citra Green Dago

Blok N 1-10 Dago

Instagram @skylight.bdg   

Cara Menuju Skylight Dago

1. Arahkan kendaraan ke Terminal Dago

2. Setelah Terminal Dago ada belokan ke kiri (menurun gitu jalannnya), belok ke situ ya

3. Ikuti terus jalannya, nanti masuk ke Kompleks Citra Green

4. Lurus saja, Skylight ada di gedung Indo Wisata Permata Building di sebelah kiri jalan, setelah Stanford School. 

ps: sorry ya foto-fotonya pizzaporn abis :D heuheuheuehu

Foto : Nurul Ulu

Teks : Nurul Ulu

Read More

Menyantap Bakso Boedjangan

Setelah kepopuleran Warung Upnormal, maka Bakso Boedjangan adalah tempat hits setelahnya. Bermula dari satu tempat mungil di Jalan Dipati Ukur, lapak bakso ini makin merajai warung perbaksoan di Bandung. Cabangnya sudah banyak! 

Cabang terakhir di Bandung ada di Jalan Setiabudhi. Saya gak sengaja tahu dari akun @infobdg sih di IG. Pas lagi skrol, eh ada pengumuman Bakso Boedjangan buka cabang di Jalan Setiabudhi. Berhubung dekat dari rumah, saya datang dong pas jam makan siang. Naik angkot 5 menit sampai.

Karena hari pertama buka, masih kosong tempatnya. Terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 untuk para perokok. Lantai 2 untuk mereka yang non-smokers. Saya, Indra, dan Nabil naik ke lantai 2 dan kami satu-satunya pengunjung di lantai tersebut. Asyik! 

Bakso Boedjangan Cabang Setiabudi

Saya keliru mengira tempatnya bakal kecil. Ternyata luas juga! Kayak dua ruko jadi satu, begitu. Tempatnya bersih dan apik. Buat yang pernah menyambangi Bakso Boedjangan sudah tahu lah ya interiornya seperti apa. Stylenya anak muda banget lah. Dinding yang bermural, tempat bagus untuk latar foto. Lightingnya juga oke menurut kami. Teduh dan tentram. Ada AC pula jadi gak akan kepanasan. Wait, di Bandung kepanasan? Iya bisa kok kalau kata orang Bandungnya mah, kalau orang Jakarta mah gak mungkin kepanasan ya di Bandung :D 

Penilaian ini didasarkan karena kami satu-satunya tamu di lantai 2. Kalau kondisinya sedang ramai mungkin berbeda rasanya ya :D 

Okeh. Kita bedah rasa. Gak semua menu kami pesan. 3 menu bakso, 2 menu minuman. 

Green Yamin (+Bakso Urat Sedang)

17.500

Saya pesan yang asin. Rasanya oke juga. Asin dan gurih. Mienya tipis dan keriting. Kata Teteh yang melayani kami, warna hijau didapat dari sayuran. Entah apa sayurannya saya gak nanya. Memang terasa alami sih rasanya, bukan hijau dari bahan kimia. Menu ini oke juga, saya rekomendasikan kalau kamu makan-makan di Bakso Boedjangan. Porsinya untuk saya sih kurang banyak. 

Yamin Premium (+Bakso Urat Sedang)

18.500

Pesanan Indra. Rasanya enak banget! Ini menu terbaik dari 2 menu pesanan kami lainnya. Bentuk mie sama dengan Green Yamin. Manisnya, luar biasa enak. Manis dan gurih. Kecapnya enak tuh, kan ada ya yang kecap gak enak. Saya gak tahu bagian premiumnya di mana karena gak ad ayang istimewa selain rasanya. Porsi untuk Indra kurang mengenyangkan. 

Dan tambahan Bakso Urat Sedang yang ditempatkan dalam mangkok ukuran standar itu kelihatan sangat….sedikit :D Satu bakso, mangkuknya besar. Ganti mangkuk kecil saja agar efek 'sedikit'nya berkurang. 

Menu standar, Bakso Komplit

12.500

Ada bakso, bihun, mie, dan sayuran. Rasanya yang paling biasa. Kuahnya standar. Dibilang enak ya enggak, tapi gak enak juga terlalu jahat kayaknya :D Yang pasti mah kandungan MSG dalam kuah terasa kosong alias nihil. Cocok lah untuk ibu-ibu yang gak mau anaknya makan bakso berMSG. Eh ini tebakan saya doang ya gak ada MSG :D 

Atau bisa jadi kandungan tulang dan daging yang dikuahkan kurang banyak makanya kurang kuat rasa kuahnya. Yah ini menu standar banget lah rasanya. 

Air Mata Buaya

12.500

Terdiri dari sirup warna merah, air soda, selasih, dan agar-agar. Minuman yang cocok setelah menyantap seporsi bakso. Segar dan tentu saja manis. Efek kenyal-kenyalnya ibarat sedang mengunyah bakso dalam bentuk minuman :D *apa sih hehehe* Oke nih minumannya. Pesan ya kalau ke Bakso Boedjangan. 

Lemon Tea

8.500

Standar tapi enak. Apakah lemon tea-nya lemon tea kemasan? Entahlah. Rasanya oke-oke saja. 

Total uang yang harus kami bayar setelah kena pajak adalah Rp 76.450. Makan bakso untuk bertiga harganya kemahalan menurut saya mah. Ya ada harga ada rupa. Namun nampaknya ini terakhir kalinya kami datang ke Bakso Boedjangan. Kembali ke tukang bakso langganan saja. Hehehe. 

Read More

Makan Siang di Parc C Cafe & Co-Working di Dago

Bersama Indra dan Nabil, kami makan siang di luar. Tepatnya sih ke Dago. Ceritanya Munggahan. Eh pada tahu enggak, Munggahan apa? Munggahan itu makan-makan bersama sebelum tiba waktunya berpuasa. Sepertinya ritual Munggahan ini tidak hanya dianut orang Sunda saja. 

Selain kami, coba komen di sini siapa yang makan-makan di luar bersama teman-teman dan kerabat tepat sebelum hari pertama puasa datang? hihihi :D 

Tempat makan yang kami pilih ini masih baru. Kayaknya belum setahun umurnya deh. Namanya Parc C (dilafalkan: parksi) & Co-Working. Yup statusnya bukan cuma kafe, tapi juga co-working space. Jadi kalau kamu membaca blog ini dan kamu seorang pekerja kekinian (part-timer/freelancer), pasti tahu co-working space itu apa. 

Co-working memang tempat bekerja paling ideal sih untuk para pekerja yang nomaden kantornya. Kayaknya bisa nih kerja di Parc C Coworking. Makanan ada, Wifi kencang, stop kontak banyak, dan lokasi mudah dijangkau. Anyhow waktu saya iseng melongok co-workingnya, rupanya kita bisa juga menyewa salah satu ruangan untuk meeting. 

Berlokasi di Jalan Kidang Panajung, kafe ini jaraknya hanya 50 m saja dari Jalan Dago. 

Masih di bangunan yang sama dengan kafenya, terdapat salon dan studio senam (yoga) di lantai dua. Berbeda dengan kafenya yang masih bayi, salon dan studio yoganya sudah lama ada. Sudah-lama yang saya maksud adalah 8-5 tahunan lah. 

Salon yang namanya: Voila

Saya gak masuk ke salon & studio yoganya sih. Tujuannya mau makan saja. Desain kafenya sama dengan kafe yang ada di Bandung saat ini, semi industrial, modern retro. Kami memilh kursi ketimbang sofa karena mau foto-foto makanan. Posisi meja kursi pilihan kami lebih terang. Ruang bersofa memang menggiurkan sih hehehe. 

Terus menu apa saja yang saya santap di Parc C? Baca buku menunya, semua menu jenisnya western semua.  Ok, here goes. 

Creamy Cheese Pasta - 38K

Dari 3 menu yang saya pesan, ini menu favorit saya. Maklum lah saya penyembah keju :D Terdiri dari Fettucini Pasta, smoked beef, tomat, cherry, dan sosis. Semuanya berpada dalam balutan saos keju yang creamy dan tebal. Enak banget, highly recommended! Saya memesan menu ini untuk Nabil sih, ternyata saya nyicip jatah dia banyak juga. Enak sih soalnya hehehe. 

Spaghetti Altono - 28K

Masih dari rumpun perpastaan, kali ini saya memesan Spaghetti. Melihat rupa menu ini tak jauh beda dengan sensasi mengunyahnya. Spaghetti berdisko alias rasanya seru! Ada potongan paprika hijau, kuning, dan merah. Ada potongan daging ayam. Belum selesai, masih ada potongan smoked beef, seledri, dan keju! Rasanya sangat kaya, hangat dari lada dan paprika dan tentu saja gurih. 

Beef Valdostana - 44,5K

Menu steak ini terdiri dari potongan daging sapi dengan saos barbeque yang manis dan sedikit kecut. Teman makannya ada baked cheese potato, potongan champignon, wortel, dan kacang panjang. Memesan steak ini, saya tidak meminta jenis pemanggangannya euy. Saya pribadi sangat menyukai steak medium. Steak yang saya santap di sini agaknya sedikit well-done karena dagingnya yang kurang juicy. Tapi tak masalah sih, dagingnya masih empuk dan mudah dikunyah. Sayurannya pun crispy dan saya menyukainya.

Picollo Latte - 18K

Agak aneh saya memesan kopi ya. Tapi gak masalah sih. Saya memesan Mini Latte yang rasanya standar latte lah. Selain Espresso, Mini Latte ini salah satu kopi paling basic yang ada di Kafe Parc C. Kalau kamu suka kopi susu seperti saya, selain Mini Latte bisa juga coba Caramel Latte dan Tiramisu Latte. Nampaknya dua minuman yang saya tulis itu juga menggiurkan :D 

Lychee Mojito - 24K

Sehabis menyantap makanan berat berbumbu baik ringan ataupun kaya citarasanya, enaknya minum yang segar-segar. Minuman yang satu ini saya rekomendasikan. Diawali dengan wangi daun mint yang menenangkan. Lalu rasa asam yang sedikit menggigit. Kadar asamnya tak berlebihan. Kecut tapi masih oke lah, menyegarkan. Buah leci yang tenggelam di bagian dasar gelas menjadi penutup acara Munggahan kami siang itu, rasa buahnya asam tidak manis juga tidak dengan tekstur yang mirip buah rambutan. 

Makan siang yang menyenangkan. Rasa makanan yang memuaskan dan tempatnya yang tenang dan membuat kami nyaman. Highly recommended kalau kamu ke Bandung dan makan-makan. Parc C ini tempat yang sesuai banget kalau kamu mau traktir orang tua makan-makan karena tempatnya yang classy. Namun tempatnya juga masih hip dan cocok bila kamu hangout makan-makan dengan teman-teman atau klien.

Parc C Cafe & Co-Working
09.00 - 22.00

Jl. Kidang Pananjung no. 5C Simpang Dago

Bandung

Instagram : @parc.c

Petunjuk Arah Menuju Parc C 

1. Arahkan kendaraan ke Dago, tepatnya Simpang Dago.

2. Setelah lampu merah/persimpangan Dago (ada Mcd Dago) bersiap belok kiri.

3. Jalan Kidang Pananjung ada di belokan kedua setelah lampu merah Simpang Dago. 

4. Masuk ke Jalan Kidang Pananjung, lurus 50 m, kafenya di sebelah kiri jalan. 

5. Menggunakan kendaraan umum kamu bisa naik angkot apapun yang menuju ke Dago ya: Kalapa- Dago & St Hall - Dago. 

Teks : Nurul Ulu
Foto : Indra Yudha

Read More

Caribou di Bandung, Turtle Moccha & Steak Sandwich-nya Highly Recommended

Dua jenis kopi yang saya suka adalah kopi hitam manis dan kopi campur aneka macam rasa dengan whipped cream pada bagian toppingnya. Anyway, saya tipe fast-coffee-drinker. Saya gak bisa minum kopi pelan-pelan. Hahaha maafkan saya, wahai Coffee Enthusiast! 

Kopi hitam manis yang enak, belinya bisa di mana saja. Di warung kopi jalanan pun jadi. Rasanya enak-enak saja. Tapi kalau udah bermain rasa dengan moka, coklat, karamel, tentu saja saya mencarinya di coffeeshop. A fancy coffeeshop yang humble. Bukan kedai atau kafe kopi yang intimidatif. Biasanya kan begitu kedai kopi, melayani pembeli seolah-olah pembelinya sudah tahu mau pesan apa, padahal gak semua orang yang mau beli kopi itu tahu mau pesan apa. Kayak saya misalnya. 

Mungkin karena itu saya sudah ditakdirkan berkunjung ke Caribou yang lokasinya di mall PVJ. In fact 1 April 2016 adalah hari pertama Caribou Bandung buka. Outlet yang pertama ada di Jakarta (Senopati). Umur outlet ini di Bandung baru dua hari saja :D (umur betulannya sudah 24 tahun, just so you know)

Caribou meramaikan industri coffeeshop di Bandung. Bingung ya banyak sekali kedai kopi, harus datang ke kedai yang mana sih. Ada yang jual lokasi yang strategis, suasana, pemandangan, status, bahkan yang menjual hanya rasa kopinya. Caribou punya yang pertama dan terakhir. Lokasinya ideal dan rasa beveragesnya yang enak banget! 

Ditambah service di Caribou yang tidak intimidatif :D Saya gak suka soalnya tatapan barista yang seolah-olah ngomong "you know nothing about coffee, i'm so bored". Well i dont get that look in the eye dari baristanya kedai kopi yang hanya menggunakan biji kopi Arabica. They're so genuine and friendly. 

Bahkan Caribou menyediakan fitur Slow Bar untuk kamu yang pecinta kopi level 100! Kamu bisa request biji kopinya, campuran rasanya, sampai teknik pengolahan biji kopinya. Benar-benar slow dan kasual. Kaum pecinta kopi selow dan umat peminum kopi cepat sekarang terpisah. Kalau saya sudah puas dengan fitur standar, super fast :D 

Satu hal lagi yang bagusnya saya dan kamu apresiasi dari Caribou adalah komitmen mereka menggunakan biji kopi hanya dari pertanian kopi yang sudah bersertifikasi. Istilahnya 100% Rainforest Alliance Certified. Petani kopi yang sudah bersertifikasi adalah mereka yang dapat menjamin kualitas kopinya tanpa merusak lingkungan. Menanam tanpa merusak. Dan Caribou menampung hasil panennya. Simbiosis mutualisme. 

Well it's a good thing bahwa segelas kopi yang saya minum berkontribusi positif pada lingkungan, rite? Dengan demikian saya juga ikut serta dalam lingkaran kebaikan itu. It's a small thing, paying 48K for a small glass of Turtle Mocha. Tapi hal-hal baik datangnya dari hal-hal yang kecil. Begitu kata Vincent Van Gogh, great things are done by series of small things brought together. 

Anyway kalau kamu sedang berada di mall PVJ atau kamu penikmat kopi, mampir ke Caribou gak akan salah. Good food, good coffee. Ada banyak pastry dan beverages yang bisa kamu pesan, rekomendasi saya Turtle Mocha dan Steak Sandwich yang mana enak gila! 

Turtle Moccha adalah jenis minuman yang manis dan penuh, tergantung request jenis coklat dan susu yang kamu ajukan pada baristanya. Coklatnya ada yang dark, milky, dan white. Susunya ada yang non-fat dan creamy. Pada bagian topping yang berselimut whipped cream terdapat karamel yang so damn yummy. Sementara itu steak sandwichnya terdiri dari roti gandum yang empuk dan tidak flavoury. Rotinya seolah-olah dibuat tanpa tepung gandum or whatsoever. Rotinya tipis dan fillingnya yang berupa potongan daging sapi dan keju tidak banyak. Tapi menyantapnya barang 5 gigit saja sudah mengenyangkan. The best bread on earth! 

my friend, Dydie : a food blogger, a coffee enthusiast

Turtle Moccha!

Steak Sandwich

Turtle Moccha 48K

Steak Sandwich 50K

And so many more menu!

Caribou

Resort Level, Mall Paris Van Java (PVJ) 

Jalan Sukajadi 131 - 139 Bandung

Opening hours
Senin - Kamis : 10.00 - 23.00
Jumat & Sabtu : 08.00 - 24.00
Minggu : 08.00 - 23.00

Here's map. PVJ mallnya luas banget :D You need this map kalau mau berkunjung ke Caribou.

Visit Instagramnya untuk mengikuti tantangan membuat quote #StayAwakeForIt as tagline Caribou sendiri adalah Life Is Short. Stay Awake For It. Cool, huh :D

Read More