start Jalan Jalan Ah: Hotel

Tips Jalan Jalan Kamu ada Disini

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Tampilkan postingan dengan label Hotel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hotel. Tampilkan semua postingan

Menginap Semalam di VillaTel Salse, Penginapan di Dago Giri

Huaaaa akhirnya setelah setahun tertunda-tunda bisa juga menginap di VillaTel Salse! Lama banget ya setahun kemudian baru kesampaian. Padahal tempatnya gak jauh dari rumah, hanya beda bukit dan lembah. 

Tahun 2014 saya pernah berkunjung ke restoran/kafe bernama Warung Salse. Tulisannya bisa dibaca di Tumbuh Cinta di Warung Salse. Waktu itu pihak pengelola menyampaikan kelak akan dibangun tempat menginap di lembah Warung Salse. Jatuh cinta dengan desain kafenya, saya kan jadi penasaran seperti apa hotelnya nanti. 

VillaTel Salse ini bisa dibilang hotel iya, resort juga iya. Mini resort sih tepatnya. Disebut vila pun mirip sih bentuknya. 

Berlokasi di Dago Giri, menuju ke VillaTel Salse ini jalannya menanjak dan menurun. Banyakan tanjakannya sih. Tapi sepadan kok. Sayang juga sih jalan di Dago Giri gak mulus, padahal banyak tempat nongkrong di sini. Tapi sarana jalan rayanya ya ampun jelek banget :(

But anyway VillaTel Salse ini tempatnya lucu banget, seger sekali, dan indah! Pendek kata mah instagram abiiisss!




Hayok saya mulai bahas hotel ini mulai dari:

ROOM

Lobi hotelnya mirip galeri. Artsy dan warnanya dominan putih. Desainnya gak biasa sih. Indra kasitahu saya kalau VillaTel Salse dirancang oleh dosennya dulu di Arsitektur ITB, Baskoro Tedjo, orang yang merancang banyak bangunan cantik di Bandung dan seluruh Indonesia. Wow pantas saja citarasa penginapannya beda dengan hotel kebanyakan heuheuheu….

Tapi rangkanya aja sih yang kayaknya rancangan Pak Bas, kata Indra. "Interior kamarnya dirancang orang lain, bukan gaya Pak Bas soalnya, kalo lobinya sih Pak Bas pisan" kata Indra lagi. Cmiiw :D

Well anyway setelah melewati proses check in yang gak lama, kami diantar ke kamar 204. Berjalan melalui bangunan-bangunan kamar rasanya masih surreal. Bagus banget bangunannya sangat gak biasa, gak konvensional. Aduh lihat fotonya saja ya. Saya gak bisa nulisinnya :D Bahkan tempat buat duduk sambil make sepatu/sandal aja dipikirin dan bentuknya bukan kursi tapi batu kali. Ah euy...lucu banget as in keren sekaliiii!

Kamar 204 ada di lantai 2. Melalui anak tangga yang lumayan banyak itu kami tiba di kamar. Kalau kamar hotel umumnya masuk lewat bagian depan, di VillaTel Salse ini mah enggak. Pntu kamarnya ada di bagian belakang. Bagian depan berfungsi sebagai teras/balkon saja. Nyeni arsitektur bangunannya. Satu bangunan terdiri dsri empat kamar. 

By the way mood kamarnya mirip vila, minus dapur :D

Bednya ukuran queen dan gak empuk. Bantalnya ya lumayan lah masih oke. Lemari pakaiannya menurut saya oversize. Kayak lemari di rumah. Saya bertanya-tanya siapa orang yang tinggal di VillaTel Salse selama itu sampai butuh ruang di lemari sebanyak ini. 

Tidak ada AC di kamarnya. Menurut saya gak perlu juga. Tanpa AC pun udah dingin banget udaranya.

Kamar yang saya book tipenya Deluxe. Lantainya keramik. Jadi pastikan selalu melangkah dengan sandal hotel. Dingin banget soalnya hehehe. Kalau tipe kamar Suite, lantainya parkit (kayu). 

Channel televisi jumlahnya pas-pasan. Tapi ada BBC Earth! Horeee :D Channel lain gak banyak pilihan dan itu juga error-error gitu. Mungkin efek hujan. Wifinya juga jelek banget sinyalnya. Saya menggunakan kuota sendiri saja karena wifi di sini merem melek heuheuheu.

Kamar mandinya bersih dan amenitisnya super lengkap. Gak cuma sabun, shampoo, dan pasta gigi dan sikat giginya, mereka menyediakan sisir, body lotion, cotton bud, dan hair dryer untuk tamu. Handuk ada tiga macam: tubuh, muka, dan tangan. Super lengkap! Buat kamar yang ratenya 400-500ribu ini, amenitynya kayak kamar di hotel bintang lima. Oiya, air hangatnya sangat responsif :D 

Dan highlight dari kamar ini menurut saya adalah jendela dan balkonnya. Aduduh bagus sekali pemandangan dari kamar ke arah pepohonan. Di pagi hari saya sampai buka pintu dan jendela kamar dan kembali tidur dengan jendela terbuka lebar-lebar. Sejuk sekali...

VillaTel Salse ada di lembah, Warung Salse ada di puncak bukitnya. Jadi ya dari kamar saya bisa melihat sedikit bangunan Warung Salse di atas sana, tertutup banyak pohon. 

Suara sungai dan binatang hilir mudik memenuhi telinga saya. Aduh damai sekali ada di sini. Udara sejuk dan suara alam yang menenangkan. Saya gak mau lekas pulang. Menginap semalam di VillaTel Salse rasanya amat sangat kurang. Dua malam udah paling minimal, sekarang saya ngerti kenapa lemari itu gede banget dan banyak ruangnya, mungkin ada yang menginap di sini berhari-hari ya...


LOCATION

Ada di sudut Dago Giri, agak males kalau mau pergi ke mana-mana. Pengennya diam di kamar. Tidur - makan - tidur. Untuk memesan makanan, saya tinggal telpon ke Warung Salse, makanan diantar ke kamar. 

Tapi sebenarnya di sepanjang Dago Atas ini surganya kafe-kafe lucu. Ada beberapa tempat makan yang seru. Lawangwangi misalnya. Rumah Miring juga oke tuh. Roti Selai (recommended terutama kalau kamu suka western food). The Valley. Skylight (view dari kafe ke arah Bandungnya bagus banget!). Warung Laos. Dan seabrek tempat makan lainnya. Tapi kesemua tempat itu enaknya dicapai dengan kendaraan lagi. Kecuali lawangwangi sih yang cuma 200 meter dari Warung Salse. 

Mendingan bawa perbekalan makanan sendiri dan memesan makanan ke Warung Salse kalau malas beranjak ke luar dari kamar. Lagian gak ada juga Indomart dan Alfamart :D 

Kalau mau jalan-jalan, dari VillaTel Salse kamu bisa pergi ke The Lodge Maribaya di Lembang. Dago Giri ini kan shortcut ke Lembang. Bisa juga kalau mau diteruskan ke Gunung Tangkuban Parahu. Lalu ada Lawangwangi (disebut terus :D) untuk berkunjung melihat pameran, Selasar Sunaryo, Wot Batu, Tebing Keraton, Hutan Dago Pakar, dan masih banyak lagi tempat seru di sekitar Dago. Oh kalau kamu hunting berlian, di Dago udah paling tepat karena ada Indo Wisata Permata di sini, markas besar berlian terbaik di Indonesia. 

Dago kan di Bandung Utara dan Bandung Utara ini surganya tempat-tempat yang bagus, murah juga mahal, dan artsy sih :D 


FOOD

Di sore hari saya dikirim satu piring snack berupa Pisang Aroma. Ugh enaknya. Pisang Aroma bertabur tepung gula dan dilumuri karamel yang manis. 

Makan malam kami lakukan di restoran. Hujan sudah berhenti, kami menapaki tangga menuju ke Warung Salse. Gelap banget kami harus menyalakan lampu senter dari smartphone. Mungkin karena hanya dua kamar yang terisi ya jadi lampu sekitar tangga dari VillaTel Salse ke Warung Salse dimatikan. Lampu-lampu utama masih menyala sih. 

Terengah-engah tiba di Warung Salse kami menyantap makan malam dengan lahap. Enak banget! Saya memesan Nasi Goreng Rendang, Indra memesan Kwetiaw Goreng, dan Nabil makan Spagheti Ayam Tahu. Enak semua gak ada yang failed. Lain kali kami makan di kamar saja hahaha capek jalan kaki nanjaknya :D 

Lalu di pagi hari. Porsi makan pagi banyak dan mengenyangkan. Karena saya menginap di hari kerja dan yang menginap juga gak banyak, sarapannya ala carte bukan buffet. Kami diberi formulir menu sarapan isinya pilihan menu main course, drink, dan dessert. Lalu pilihannya mau makan di kamar atau di restoran (Warung Salse). Kami memilih sarapan di kamar saja.

Menu di restorannya variatif, kebanyakan menu rasa lokal. Rasanya oke, gak mengecewakan. Sebagai gambaran, waktu makan malam kami memesan 3 makanan + 3 minuman. Totalnya setelah tax and service adalah 199K


SERVICE

Oke! Gak ada komplen. All is well. Ramah dan menyenangkan.


DEPOSIT

RP200.000


RATE

Kamar Deluxe yang saya pesan sekitar RP500.000+++ termasuk sarapan. 
Ada dua tipe kamar lainnya: Executive ratenya Rp700.000+++ dan Suite yang harganya Rp900.000+++. FYI, di sini semua kamar ada teras/balkonnya. 

Kamu bisa memesan kamar di VillaTel Salse di situs booking online, termasuk Air BnB. FYI, kamu juga bisa book via Bandung Diary. Nanti saya book kamarnya via Agoda. Cara pemesanannya bisa dibaca di tulisan Book A Room ini. 


NOTES

1. Pesan kamar di lantai atas biar dapat perspektif yang lebih seru aja sih dari balkonnya :D 
2. Kalau ingin menikmati kamar dengan lantai kayu (lebih hangat), terutama kalau bawa orang tua yang sudah sepuh, pesan kamar yang Suite. 
3. Kalau bawa anak kecil dan orang tua sepuh, request kamar di lantai dasar aja ya. Kasihan kalau yang udah sepuh harus naik turun tangga. 
4. Request kamar di lokasi dekat amphiteater. Di VillaTel Salse kamar-kamarnya dibagi ke dua wilayah. Satu di kaki bukit Warung Salse, satu lagi nyebrang jalan yang gak lebar kok. Cuma saya gak tahu ini tipe kamar menghadap ke pemandangan macam apa. 
5. Request kamar yang tidak dekat dengan jalan. Karena terkadang ada bising dari suara motor warga.
6. Di sini ada jacuzzi, ukurannya kecil karena emang dimaksudkan untuk berendam saja. Airnya hangat. Waktu saya menginap sih airnya suam kuku gitu :D belon dinyalain kali water heaternya.
7. Hunting foto! Dengan arsitektur bangunan dan landscape sebagus di VillaTel Salse, sayang kalau gak foto-foto euy :D

Terlepas dari kekurangan VillaTel Salse, saya jatuh cinta dengan penginapan ini. Pengen balik lagi. Penginapan ini recommended banget. Permainan ruangnya unik, kayaknya hotel di Bandung udah kebanyakan dan arsitektur sebuah penginapan bisa menjadi senjata andalan untuk menarik tamu menginap. Ya kayak VillaTel Salse ini. 



















Teks : Nurul Ulu
Foto : Indra Yudha
Share:

Naraya House, Penginapan Lucu di Buah Batu Bandung

Halo! Bulan November ini kayaknya Bandung Diary akan banyak meresensi penginapan. baru saja kemarin saya menghadiri peluncuran sebuah penginapan baru di Bandung. Penginapan yang satu ini agak berbeda karena  terletak di wilayah Bandung agak selatan. Beda apanya?

Agak mengejutkan sewaktu mengikuti room tour, desain kamar penginapan ini lucu-lucu deh. Di daerah tersebut jarang ada penginapan yang desainnya instagramable. So yeah penginapan ini saya rekomendasikan kalau kamu mencari tempat menginap yang sangat murah dengan desain yang masa kini banget. Sebagai tambahan: lokasinya lumayan strategis. 

Secara keseluruhan guesthouse ini cocok untuk tipe keluarga muda dan kaum urban.

Yok kita mulai bahas penginapan bernama Naraya House yang konsep bangunannya sport dan industrial ini! 




ROOM

Mulai dari lobi. Seumur-umur menginap di hotel, pengalaman check ini di sini agak aneh. Tepatnya mah beda. Begitu kamar yang kita pesan sudah ready, resepsionis akan mempersilakan kita langsung masuk ke kamar. Proses check ini dilakukan di kamar. 

Terdiri dari 19 kamar, Naraya House menyediakan kamar ala backpacker sebanyak 4 kamar. Ada kamar dengan bed yang standar (twin dan double). Ada pula kamar yang bednya bertingkat. Tipe kamarnya ada Bunked Bed, Superior, dan Suite. Perbedaan tiap kamar ada pada luas dan lokasinya (window view). 

Bukan hanya kamarnya yang semuanya non-smoking, in fact seluruh gedung Naraya House yang terdiri dari 3 lantai ini bebas asap rokok.

By the way ini bangunan tidak ada liftnya. So kamu mesti naik turun tangga. Gak masalah sih sebenarnya untuk saya. Ya kalau kamu ribet naik turun tangga, request kamar di lantai 1 saja. Juga kalau kamu ajak orang tua yang sudah sepuh, ya jauh-jauh hari book kamar di lantai 1 ya. 





Desain kamar tiap kamar berbeda-beda dan sederhana banget. Gak neko-neko dan gak membuat mata lelah. Bednya tipikal guetshouse. Spring bed mirip seperti yang ada di kamar rumah saya :D 

Kamar mandinya berukuran luas untuk ukuran kamar semurah di Naraya. Ada toilet dan shower. Hot dan cold water. Amenitiesnya standar kayak sabun, shampoo, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk. 

AC tersedia. TV kabel katanya sedang on progress. Maklumlah Naraya House ini baru buka di bulan Oktober 2016.

Di beberapa kamar saya melihat ada watersink di bagian kamarnya, bukan kamar mandinya. Tapi di kamar mandi juga ada watersinknya. Lha saya baru lihat ada tempat cuci tangan di bagian kamar tidur :D Gak dekat dengan bed kita sih, lokasinya ada di dekat kamar mandi, dekat pintu masuk. Sejujurnya agak awkward melihat ada wastafel di situ. Tapi ya mungkin untuk mempermudah urusan cuci tangan dan cuci muka sih. 


FOOD

Super awesome! Jadi ceritanya di Naraya House ini konsep makanannya healthy food. Ya cocok sih dengan konsep desain penginapannya yang sporty. Dan lagi dekat dengan GOR Lodaya yang kayaknya pasti atlet melulu penghuninya :D 

Di Naraya ada dua lokasi makan-makan. Di lantai dasar ada kafe Naraya Kitchen yang terbuka untuk umum. Di lantai 3 adalah lokasi restoran penginapan berada. Saya prefer makan di lantai 3 sih. Lebih seru aja pemandangannya. 

Saya coba makan signature dish dari Naraya Kitchen. Berikut ini yang saya rekomendasikan. 

Chicken Hits - 90K

Makanan ala western ini terdiri dari satu badan ayam yang diroasted, olive oil, bawang bombay, garlic, daun salam, oregano dan rosemary. Kamu makan ayam ini dengan terlebih dahulu mencocol potongan dagingnya ke saos barbeque (bisa juga pilih saos mushroom dan blackpepper). Untuk menambah kesegaran hidangan ini, Naraya menyediakan salad yang terdiri dari iceberg, kol ungu, tomat, salada, dan orange zet. Ada juga potongan roti prancis dan sweet mayo untuk menyatukan rasa sayurannya. 




Chicken Rice Bowl - 25K

Jika kamu pernah menyantap menu ayam teriyaki, nah begitulah rasanya. Bedanya, ayam yang ini diproses dengan cara dipanggang. Oyster saus yang ada di permukaan satu posri nasi putih, potongan ayam roasted, pakcoy, dan bawang bonbay, jahe dan bawang putih, chicken rice bowl gak cuma membuat kita kenyang, tapi juga senang. 




Panini Chicken - 25K

Satu yang lagi bisa kamu pilih kalau bersantap di Naraya Kitchen: Panini Chicken. Yup betul ini makanan adalah sandwich. Ukurannya besar dan mengenyangkan. Panini Bread terdiri dari roti prancis, saos pesto, bawang bombay yang dikaramelisasi, bayam, dan ayam roasted (again). Bawang bombaynya juara banget deh, saos pestonya juga gak kalah enak. 

FYI, Naraya Kitchen ini signature drinknya adalah TEH. Yup you read that right. Teh. Ya bagus lah, di antara serbuan kedai kopi yang sekarang jumlahnya ratusan di Bandung, kedai teh bisa jadi alternatif yang memecah kejenuhan. 



Teh Garut - 21K

Wah ini tehnya juara banget. Saya meminumnya tanpa gula jadi rasanya pahit. Namun pahitnya justru terasa sangat nikmat, terutama setelah saya menyantap semua makanan tadi. Waktu makan rasanya sangat intens, dikala meminum teh garut ini rasanya seperti sedang cooling down. Ah nikmat banget. 

Teh Hijau - 21K

Rasanya standar teh hijau lah gimana. Saya gak terlalu suka teh hijau. So yeah saya sarankan kamu pesan Teh Garut saja. Beli serbuk tehnya kalau perlu, bawa pulang ke rumah :D

Untuk minuman Teh, penyajiannya dihidangkan dalam teko enamel dan gelas-gelas kecil ala film cina. 

Semua harga di atas belum termasuk tax dan service sebesar 17%.


SERVICE

Saya belum mencoba pelayanan penginapan ini karena belum menginap di sana :D So ya belum ada review tentang pelayanan guesthousenya. 


LOCATION

Strategis! Aslinya sih lokasinya agak mepet ke arah pinggir. Kalau daerah wisata kan biasanya ada di jalur Dago - Riau - Cihampelas - Setiabudi - Asia Afrika - Braga. Naraya House ini lokasinya agak melipir. Dari Naraya House, lokasi terdekat dengan areal favorit wisatawan adalah kawasan Asia Afrika dan Braga. 




Untuk menempuh jalur ke areal belanja dan jalan-jalan itu kamu gak bisa jalan kaki karena kejauhan. Harus menumpang kendaraan. Kendaraan pribadi enak sih lebih leluasa. Tapi menumpang angkutan umum pun tak masalah. Kalau naik angkot agak rumit sih jalurnya. Mending naik taksi, taksi online dan ojek online.

Naraya House ada tepat di pinggir jalan Banteng, di belakang stadion softball Lodaya. Kalau kamu membaca review ini dan kamu adalah atlet softball, wuih cocok banget dengan Naraya kalau gitu mah :D 

Berada di jantung Buah Batu, Naraya ini dikelilingi banyak kafe dan restoran. FYI Buah Batu ini daerah sibuk juga lho di Bandung. Enaknya Naraya, dia ada di bagian Buah Batu yang masih banyak pepohonannya. Suasananya teduh. Mau makan di restoran sunda ada, mau nongkrong di kafe-kafe instagram juga bisa. 


DEPOSIT

Gak ada. 


RATE

Termurah Rp150.000.
Termahal Rp500.000.

Semua kamar sudah termasuk breakfast, tax, dan service. 




Khusus untuk kamar yang bunked bed, dihitungnya per orang bukan per kamar. Ada kamar yang terdiri dari 1 bunked bed (ada 2 bed). Juga ada kamar yang terdiri dari 2 bunked bed (ada 4 bed). Di tiap kamar tersebut tersedia kamar mandi. So ya enaknya shared bathroomnya hanya dengan teman sekamar kan. 

Sejujurnya sih waktu saya lihat Naraya House lebih dekat, saya ingat guesthouse Pawon Cokelat di Maliboro Yogyakarta. Konsepnya sama industrial juga. Mirip tapi tak sama sih :D cuma gak tau sih sekilas ingat Pawon Cokelat aja :D

RESERVASI

Pemesanan kamar di Naraya House dapat dilakukan dengan mengontak langsung penginapannya. Kamu juga bisa memesannya via situs booking online di Agoda, Traveloka, Booking.com. FYI saya bisa bantu kamu booking kamar di Naraya House, saya memesannya via Agoda dan ada diskon sedikit yang saya bisa kasih lah hehehe :D Baca di artikel Book A Room yak. 




NARAYA HOUSE

Jl. K.H Ahmad Dahlan (Jalan Banteng) no. 20 
Malabar Lengkong Bandung

Tlp : 022-7311200 / 7306143
Email : info@narayahouse.co.id





Teks : Nurul Ulu
Foto : Nurul Ulu
Share:

Hotel Whiz Cikini, Super Simpel!

Waktu jalan-jalan di Jakarta, saya nginep di Cikini. Saya hunting hotel yang lokasinya dekat dengan Balaikota dan Monas. Cikini apaan juga saya gak tahu :D 

Sebenarnya ada 1 hotel yang kami pengen inepin di daerah Thamrin. Well ternyata pilihan menginap di Whiz Cikini gak salah. Kenapa? Karena lokasinya strategis banget! 

Bahas dari apanya dulu nih. Kamar hotel ya. 




ROOM

Kami menginap di kamar superior. Sempet ganti kamar segala nih karena pada awalnya kami dikasih kamar yang ada connecting doornya. Terdengar orang lagi ngobrol di kamar sebelah. Ah ya sudah saya bergegas nelpon resepsionis dan minta ganti ke kamar yang gak ada connecting doornya. 

Dengan sigap mereka segera mengantar kami ke kamar yang lain. Nah ini nih kamar yang pas kami masukin, hati kami sreg 100%. Halah :D 

Walo view ke luar gak ada bagus-bagusnya, tapi jendela yang lebar itu menyenangkan. Kamarnya tidak luas, tapi juga tidak terlalu kecil. Untuk menampung kami berdua dan satu anak kecil, sangat cukup. 

AC oke banget! Channel tivi ada HBO, Starworld, dan Natgeo selain channel lainnya. Saya udah sebut berkali-kali kalau saya suka nonton film. Jadi channel film kayak gitu wajib buat saya mah. Ukuran televisi agak kekecilan sih buat yeah no problemo. 

Interior kamarnya bersih. Dinding warna putih dari satu dinding ada teksturnya warna putih juga. Begitu juga penerangannya yang sangat proper. Cahayanya gak terlalu terang sih, kurang cocok buat yang mau nulis tangan atau baca buku deh. Kecuali bacanya deket lampu tidur sih.




Kamar mandinya nih yang aneh. Karena terbagi dua. Toilet di sisi kiri, shower di sisi kanan :D Saya gak terbiasa dengan model kamar mandi begini. Agak merepotkan dan boros material pintu gak sih? Ah yasudahlah gak terlalu jadi masalah juga. 

Amenitiesnya standar hotel bintang tiga. Sikat gigi/pasta gigi dan sandal hotel mesti minta ke resepsionis dulu. Air panas comes very fast and very strong *halah :D 

Gak ada keluhan untuk kamarnya dan kamar mandinya. All is well. 


FOOD

Satu hal lagi yang tidak mengecewakan di Whiz Cikini adalah makanannya! OMG senangnya makan pagi kami enak-enak semua :D 

Menunya sederhana sih. Hari pertama nasi uduk. Hari kedua nasi kuning. Menu lainnya ada roti, buah-buahan, lontong kari, dan satu lagi lupa nama makanannya apa. Mirip-mirip lontong kari lah. Rasanya? wuenaaaakkkkk! 

Restorannya mirip ruangan dokter. Serba putih. Bener-bener clean and white deh ini hotel dari ujung ke ujung. 


SERVICE

No complaint. Standar aja servicenya. 


LOCATION

Karena saya berkeliaran di Balaikota dan Monas, Whiz Cikini udah yang paling pas! Jarak dari hotel di Balaikota gak lebih dari 2km. Saya udah mau jalan kaki aja ke Balaikota wkwkwkwk kata temen-temen jangan mending naik Grab/Gojek. Ah yasudah naik Grab. 

Ternyata emang beda sih berjalan kaki di Bandung dengan di Jakarta :D 

Bahkan dari Gambir ke hotelnya juga deket banget. Mau jalan kaki sih tadinya mumpung cuaca Jakarta mendung dan adem. Eala pas baru jalan bentar turun hujan. Preeet ah :D 

Oiya kalau mau jajan juga gampang banget. Hotel ini diapit minimarket dan mall! hihihhi super strategis. Di sebrang hotel malah ada kafe-kafe dan coworking. Jalan dikit ada Planetarium. Waduh euy kalau ada kesempatan lagi mah saya mau nginep di Cikini dan eksplorasi daerah Cikini. Ke Museum Nasional juga belum sempet. Eh deket gak sih museum nasional dengan Cikini? Pas naik bajaj dari Gambir ke hotelnya kayak yang ngelewatin museumnya deh. 


DEPOSIT

Rp50.000 aja


RATE

Rp300.000+++ per malam include breakfast. Saya sempet cek lagi rate terakhirnya udah tembus 400ribuan per malam. Mau akhir tahun kali ya :D Booking kamar di hotel ini bisa via situs online. Via Bandung Diary juga bisa. Baca detail pemesanannya di tulisan Booking A Room yak.

Baca review hotel lainnya di kategori Hotel.


WHIZ CIKINI
Jl. Raya Cikini no.6
Jakarta Pusat




Foto : Ulu
Teks : Ulu
Share:

Menginap di Summerbird Bed and Brasserie

Hotel-hotel Instagram ini sedang menjamur di Bandung. Hotel yang instagramable biasanya hotel-hotel yang kamarnya customize alias tiap kamar beda interiornya. Jumlah kamar pun tidak yang sampai puluhan. Apalagi ratusan. 9 kamar cukup. 15 kamar cukup. 20 kamar cukup :D

Small and unique lah.

Ada satu hotel yang instagram banget dan saya pengen banget review. Summerbird Bed and Brasserie namanya. 

Saya belum banyak mereview hotel ala-ala Instagram sih di Bandung. Baru Cottonwood saja. Dan emang ya waktu saya masuk ke Summerbird, feelingnya sama kayak waktu saya di masuk ke Cottonwood. Tempatnya bagus banget, bukan fancy yang glamor sih. Ini lebih ke lucu-lucu gitu dari lantai yang saya pijak sampai langit-langit yang saya lihat. 

Cuma waktu di Summerbird, saya langsung ingatnya ke Hotel Adhisthana di Yogyakarta. Mirip sih auranya. 




Dan Summerbird tidak mengecewakan. Semuanya baguuuus! oke kita mulai aja resensinya yak.


LOCATION

Ada di sekitar Jalan Pasir Kaliki, tepatnya Jalan Kesatriaan. Menurut saya sih ini masih di pusat kota. Dekat dengan bandara, lebih dekat lagi malah dengan stasiun kereta api Bandung. 

Mall terdekat adalah Istana Plaza (IP). Mau jajan juga gampang, keluar hotel jalan dikit ketemu lapak Ayam Kampung Bakar/Goreng, Ceker Pedas, Cilok Daging, dan masih ada beberapa lainnya. Kalau mau jalan sampai ke Jalan Pasir Kaliki malah lebih banyak pilihan.

Kalau saran saya sih makan deh di Ayam Semar Pandawa di jalan Semar Buntu (Pandawa). Edan itu enak banget daging ayam bakarnya, sangat amat saya rekomendasikan. Teh manisnya juga enak, ala-ala teh manis di Yogyakarta gitu. 

Minimarket terdekat jaraknya 500 meteran lah, di Jalan Pasir Kaliki, dekat si Ayam Semar Pandawa itu sih. Kalau mau ke Pasar Baru ya masih relatif dekat. Ke Jalan Riau atau Dago juga gak jauh-jauh amat kok. kalau lama di jalan masalahnya palingan cuma di macet aja. 


ROOM

Gileeeh room oke banget! Saya sangat suka! Ini hotel pake jasa arsitek siapa ya, interiornya juga siapa ya. Bagus semua dari ujung ke ujung. Gak cuma bagus untuk mata, tapi juga sangat nyaman untuk saya bergerak di kamar, di lobi, di koridor, di lift, di tangga, di restoran, duh semuanya deh. 

Summerbird terdiri dari tiga lantai dan 28 kamar. 

Lobinya cantik banget. Pokoknya begitu masuk Summerbird pasti deh pengen langsung foto-foto. Meja resepsionisnya aja unik gitu. Masuk ke kamar, saya menginap di kamar Superior Rustic dan OMG senang banget ada di kamar ini. Seperti masuk ke kamar impian hihihihi :D 

Kamarnya gak luas-luas amat kok. Malah cenderung kecil, tapi pemanfaatan ruangnya keren deh. Penempatan meja, ranjang, lampu tidur, sampai jendela, semuanya enak dipandang. Juga tidak menyulitkan saya untuk bergerak. Bahkan pengaturan penerangannya juga oke banget. Gak terang-terang amat, cukup lah. Mau kerja bisa, mau tidur juga apalagi. 

Bednya gak terlalu empuk. Standar. Kalau bantal mah ugh enak banget saya suka. AC kamar juga oke, gak ada keluhan. WIFI mantap meski kadang naik turun sih, tapi gak lama turunnya. 

Kamar mandi, ugh lucu banget. Bentuknya memanjang dan disekat kaca dengan kamar tidurnya. Kacanya dong, tembus pandang hahaha :D Tapi ada tirainya kok kalau gak mau kelihatan ngapa-ngapain di kamar mandi dengan teman tidur kita :D Tapi kaca ini juga bagusnya memberi suasana lebih lapang ke kamar yang kecil itu. Gak berasa sempit. bahkan saat tirai kamar mandi diturunkan. Amenities lengkap tapi standar lah. Tisu, shampoo, sabun dua macam, sikat gigi dan pasta gigi, handuk dua, dan handuk keset. Air panasnya juga mantap banget. 

Masalahnya adalah kegiatan di kamar mandi terdengar sangat jelas ke kamar tidur. Pertama, kaca itu sih ngaruh kali ya, gak terlalu tebal kacaya. Kedua, pintu kamar mandi terbuat dari kayu berbuku-buku. Jadi suara dari kamar mandi tembus langsung ke kamar tidur hahahaha :D Adooooh ini kalau nginep dengan pasanganyang baru nikah agak-agak gimana gitu, juga kalau menginap dengan teman sih. Hehehe.

Anyway karena hotelnya instagram banget, so ya mereka punya paket foto prewedd.   


FOOD

Menu sarapan ada tiga macam: British, Continental, dan Traditional. Saya pilih British, Indra pilih Continental. Kalau nasi goreng dan mie goreng mah sudah terbayang ya rasanya kayak gimana :D 

Menu sarapan ini ala carte. Nanti pas check in ditanyakan mau menu sarapan apa, termasuk minumnya (teh dan kopi). Saya gak nyoba menu di restoran selain sarapan sih.

FYI, Summerbird ini selain hotel, dia berfungsi sebagai kafe juga. Restorannya ada dua, di lantai satu (dasar) dan dua. Kalau di lantai dasar penuh orang, baru restoran lantai dua dibuka. Nampaknya sih makanan di sini enak-enak. Ah ini baru asumsi, lain kali saya akan kembali lagi deh ke sini khusus buat makan doang. Kalau merhatiin rasa sarapannya sih, enak-enak. Harusnya makanan lain ya enak juga :D 

Kebanyakan di sini menunya western sih. Dari main course sampai dessert. Makanan di kafe bisa dipesan diantar ke kamar. 


SERVICE

Standar aja, resepsionis ramah seperti kebanyakan resepsionis hotel lainnya. Kinerjanya oke gerak cepat, check in gak makan waktu lama. 


BE CAREFUL WITH….

Kalau di hotel yang kamar-kamarnya custom begini harus hati-hati karena barang-barangnya tiap kamar berbeda. Dan itu kalau rusak, dendanya lumayan: Satu juta! 

So yeah saya perhatiin juga sih ini penginapan gak terlalu cocok untuk orang tua dengan anak kecil yang anaknya pecicilan banget :D Khawatir nyenggol gelas dan lampu meja sih :D 

Saya menginap di sini bawa Nabil sih dan masih baik-baik aja. Tapi ada kekhawatiran dia menyenggol sesuatu sih :D terutama waktu kami sarapan di restoran. Saya aja sih mungkin yang parno padahal gak akan kenapa-kenapa juga. Tapi kalau kamu pasangan baru tanpa anak dan menyukai desain yang modern dan urban, ya cocok ada di Summerbird. 

Last bu not least, kamu bisa memesan kamar di hotel ini via Bandung Diary (Agoda). Informasi detailnya bisa dibaca pada tulisan Book A Room

Kamar Superior yang saya inapi per malam ratenya 400ribuan, termasuk sarapan. Ada tipe Deluxe dan tipe Suite. Tiap kamar desainnya beda-beda. Untuk Superior ada Superior Vintage, Superior Rustic, dan Superior French. 



Summerbird Bed and Brasserie
Jalan Kesatriaan 11


Cara menuju Summerbird:


1. Kalau dari Tol Pasteur, arahkan kendaraan ke Jalan Pasir Kaliki. Dari Pintu Tol itu lurus saja. Nanti di perempatan pertama belok ke kanan (jalan pasir kaliki). 

Belok ke Jalan Pajajaran (kiri) - Jalan Cicendo (kanan) - jalan Kebon Kawung (kanan) - masuk lagi ke Jalan Pasir Kaliki (kanan) dan bersiap belok ke kiri sebelum SMA 6 Bandung. 

2. Kalau dari Stasiun kereta Bandung: Keluar di pintu utara (jalan Kebon Kawung) - belok ke kanan ke Jalan Pasir Kaliki - Belok ke kiri Jalan Ksatriaan. 

3. Kalau dari Bandara Husein : Lurus ke Jalan Pajajaran - Jalan Cicendo (kanan) - jalan Kebon Kawung (kanan) - masuk lagi ke Jalan Pasir Kaliki (kanan) dan bersiap belok ke kiri sebelum SMA 6 Bandung.















Foto : Indra Yudha
Teks: Nurul Ulu
Share:

Review Hotel Harper Purwakarta

Judulnya garing amat ya :D tapi hotelnya gak garing kok.

Di Purwakarta pada kunjungan bulan lalu, saya menginap di Harper Purwakarta. Di kota kecil ini tidak terlalu banyak hotel. Menurut saya sih Harper Purwakarta ini hotel yang paling trendy dan modern di Purwakarta.




Oke kita mulai langsung reviewnya. 


LOCATION

Perhatian kepada yang suka Sate Maranggi Cibungur, lokasi hotel ini dekat sekali dengan surganya makanan khas Purwakarta tersebut. Naik kendaraan sekitar 5 menit sudah sampai. Bisa bolak-balik makan siang dan malam dari hotel ke Cibungur tuh di sana hahaha :D 

Tapi karena letaknya bukan di jantung pusat kota Purwakarta, agak ribet sih kalau mau ke kota. Ya tapi gak seribet di Bandung atau Jakarta. Jadi menurut saya sih milih hotel ini bukan hal yang salah. Lokasinya masih strategis. Cocoknya untuk yang bawa kendaraan pribadi. Kalau kamu tipe yang ke mana-mana naik angkot, mending pilih hotel di sekitar Situ Buleud (Taman Air Mancur Sri Baduga).


ROOM

Kamar saya twin. Tapi teman sekamar saya, Reni, harus cabut malamnya karena pada dini hari harus terbang ke Belitung. So saya tidur sendirian. Bednya saya satukan saja biar tambah lega. Empuknya kasur dan bantal standar lah. Nyaman kok. Tapi gak bikin tergila-gila gitu, biasa aja.




AC kamar oke banget saya suka. Butuh dingin ya dingin, mau dibuat agak panas ya cepet juga perubahan suhunya. Jendela kamar juga lebar. Pemandangan kamar saya dari lantai 5 adalah sawah-sawah :D Selama di Purwakarta sibuk sih masuk ke hotel pas malem doang langsung tidur zzzzzz...

Eh enggak tidur deng. Lewat jam 12 malam baru tidur. Karena apa, karen WIFI KENCENG BANGET! hahaha nonton yutub lah. Download lah. Upgrade app lah :D Oke banget wifinya saya kasih jempol lima!

Kamar mandi standar juga. Amenities lengkap. Kebersihan bagus.  


FOOD

Wah menu sarapan paginya oke-oke. Rasanya gak mengecewakan, tapi enak banget juga enggak. So-so lah, so good. 

Menunya variatif. Prasmanan sudah pasti, aneka pastry dan buah-buahan. Minumnya standar tapi ada menu jus. Dan ada omelet dan persosisan. Cukup festive sarapannya. Pasti senang berlama-lama di restorannya Harper Purwakarta :D 




Dan lagi interiornya bagus. Agak industrial sih desainnya. Kalau saya senang lihat interior yang niat begini. Motretnya enak meski pake kamera ponsel. 

Untuk menu di luar breakfast, harganya standar harga hotel. Lebih dari rata-rata harga pada umumnya. Rasanya gak tahu euy karena saya gak coba. Harusnya sih enak ya, sarapannya aja enak-enak. 

Kalau mau jajan di luar ya palingan ke Sate Maranggi Cibungur itu sih. Di sekitar hotelnya (dalam radius jalan kaki), saya gak merhatiin ada mini market enggak. Rasanya sih gak ada. Euh ini cuma asumsi gak bisa dijadikan jaminan informasi ahuehueheuhue gimana saya teh review hotel gini amat :D heuheuehueheu...


SERVICE

Standar. Pelayanannya bagus tapi standar alias biasa saja alias tidak berkesan. Saya gak ketemu banyak pegawainya juga sih heuehuehuehue cuma resepsionis doang. 


FACILITES

Ada kolam renangnya! Horeeee! Kolam renangnya ada dua pula. Buat anak-anak dan dewasa. Lokasinya dekat dengan restoran hotel di lantai dasar. Kolam renang outdoor. Enakeun kolam renangnya, lumayan gede ukurannya. 




Saya bangun kesiangan, gak berenang dan langsung makan saja. Habis makan menyempatkan jalan-jalan sebentar sekitar kolam renang. Ckckck kata temen yang berenang, pagi tadi sunrisenya bagus banget. Kelihatan langsung dari halaman kolam renang. Ah euy saya masih tidur gak lihat sunrise, gak berenang...i missed a lot. Ya nanti balik lagi ke Harper Purwakarta saya gak mau kelewat sunrisenya lagi ah. 


Hotel Harper Purwakarta dapat dibook via Agoda. Kamu bisa memesan kamar di hotel ini dengan tarif yang lebih murah via saya Bandung Diary (saya book pake Agoda juga sih). Ratenya sekitar 500ribuan untuk kamar termurahnya. 





Teks : Ulu
Foto : Ulu, difoto dengan Lenovo A6000. Edit foto via VSCO
Share:

Review Hotel Fabu, Hotel Dekat Pasar Baru Bandung

Ketemu lagi dengan kategori resensi hotel di Bandung. Kali ini bahas hotel yang letaknya di sekitar area Pasar Baru. Sebelumnya ada Hotel Pasar Baru Square yang posisinya pas bersebrangan dengan Pasar Baru. Sekarang saya mau review Hotel Fabu yang ada di belakang Pasar Baru. 

Harganya lebih murah dari Hotel Pasar Baru Square. Here goes.



LOCATION

Ada di Jalan Kebonjati. Tetanggaan dengan Rumah Sakit Santosa. Bisa mencapai Pasar Baru dengan berjalan kaki, 5 menit sampai. Jajan ke minimarket ada di sebrangnya dan jalan dikit doang. Mau ke kawasan Asia Afrika gampang, kalau mau naik angkot ya sekali saja dari depan hotelnya. Ke arah pusat kota di Dago, Setiabudi, atau Cihampelas yang agak repot. Agak muter gitu deh rutenya. 

ROOM

So far ini kamar tersimpel yang pernah saya inapi. Gak banyak cingcong gitu deh dekorasinya. Saya sih suka kamar begini. Hotel Fabu banyak memasang warna biru sebagai akses dan identitas. Bagusnya warna biru gak berlebihan. 

Seperti di kamar deluxe yang saya book via Agoda. Kamarnya luas euy, ini luasnya oke banget. Gerak saya bisa leluasa hehehe emang mau ngapain :D 

Ranjangnya standar dan nyaman. Bantalnya sih yang oke banget, pengen bawa pulang. Saya pesan kamar yang bednya double, dikasihnya kamar yang bednya twin tapi bednya digabung gitu. Ya gak apa-apa sih. Abis kali kamar yang bednya double, sayanya juga check in telat. 

AC kamar lumayan gitu. Gak kencang juga gak terlalu dingin. So so lah speednya. TV kabel agak kurang sih channelnya, cuma buat saya yang penting ada channel film-film macam Fox Movies Premium :D Jendela kamar gede bentuknya persegi panjang. Pemandangannya bagus banget ketika sunrise dan malam hari kalau langit cerah bintang. 

Pada malam kami menginap kami matikan semua lampu kamar dan gadget. Tirai jendela kami buka. Langit gak cerah-cerah amat sih, tapi enak aja gitu suasana sangat sepi, hening, dan kami berbicang semalaman tentang banyak hal sampai ngantuk dan tertidur. Pada waktu subuh bangun hampir kesiangan hehehehe :D Lihat ke jendela sunrisenya bagus sekaliiii!








Ada sofa merah yang empuk banget, cocok buat nongkrong di tepi jendela (tepatnya di bawah jendela hehehe) sambil update status dan skroling feed Instagram :D 

Kondisi kamar mandi not bad. Luas juga. Air panas cepet on dan tarikannya mantap. Hotel Fabu membatasi durasi air hangatnya 5 menit dan akan menyala kembali pada 15 menit kemudian. Katanya dalam rangka mengurangi dampak buruk pada lingkungan. 

Amenities standar dan cukup untuk saya. 

FOOD

Menu sarapan standar. Prasmanan makanan berat terdiri dari tiga macam lauk pauk. Roti, buah-buahan, cornflakes, dan air minum jus. Rasanya tidak mengecewakan.




Mau makan di luar, gak terlalu banyak tempat makannya. Kalau saya makan di RM Padang, di sebelah hotelnya. Enak banget hahahaha baru nemu restoran Padang ini nih. Ada sih kafe di hotel Gino Feruci, gak jauh dari Hotel Fabu. Bisa ditempuh jalan kaki. Restoran lain mah gak ada. Kayaknya hotel ini cocoknnya untuk numpang tidur aja sih. Terutama kalau jadwalnya mau belanja di Pasar Baru. 

SERVICE

Pelayanan agak garing sih :D Gak terlalu hangat, terkesan dingin. 


RATE

Di Agoda tarif untuk kamar deluxe include breakfast sekitar 400.000+++. Tersedia juga beberapa tipe kamar lainnya, Junior Suite dan Suite.




Untuk wilayah sekitar Pasar Baru, saya baru nyicip 2 hotel. Menurut saya sih Hotel Fabu lebih oke dalam hal makanan dibanding Hotel Pasar Baru Square. Tapi kalau lokasi lebih menang si Hotel Pasar baru Square sih :D 

Rating di Agoda 7,3 sih. Terhitung lumayan segitu mah. Hotel ini bisa kamu pesan via Agoda, untuk harga yang lebih murah bisa pesan via Bandung Diary (yang mana saya book pake Agoda juga :D). Selengkapnya baca di sini.



Cara Menuju Hotel Fabu


Lokasi di Jalan Kebon Jati yang satu arah. 

Kalau kamu datang dari arah Bandara Husein Sastranegara : keluar bandara - Jalan Pajajaran - nanti ada perempatan, belok kanan ke Jalan Pasir Kaliki - lurus saja nanti setelah melewati Paskal Hypersquare ada perempatan lagi, kamu belok kiri dan kamu sudah ada di Jalan Kebon Jati. Hotel Fabu ada di sebelah kiri jalan.



Kalau kamu datang dari arah stasiun, ini lebih dekat lagi : keluar dari pintu stasiun belakang (selatan), naik becak sampai hotelnya. Bisa sih jalan kaki, tapi agak muter gitu rutenya. Atau keluar dari pintu stasiun depan (utara) dan naik angkot jurusan Lembang - St Hall arah stasiun (harus ditanya ke sopirnya dan pastikan arahnya ke stasiun).


Hotel Fabu
Jalan Kebonjati 32
Bandung







Teks : Ulu
Foto : Nurul Ulu dan Indra Yudha
Share:

Pawon Cokelat di Malioboro

Berkat Instagram, saya tahu ada guesthouse Pawon Cokelat. Lokasinya di Sosrowijayan, Malioboro. Strategis ya. Berbeda dengan penginapan pada umumnya, kalau saya lihat  fotonya, Pawon Cokelat ini unik dan fotogenik. Sebelum keberangkatan saya ke Jogja jauh-jauh hari, saya sudah stalking semua situs booking online termasuk Agoda, tempat saya bekerja, dan kehabisan kamar. Lha wong kamarnya hanya ada 13 saja. Pantas kehabisan euy. 

Tapi saya coba cek website Pawon Cokelat dan memesan 2 kamar. Bisa ternyata :D Tarif perkamar Rp 300.000 di hari kerja. Kalau akhir minggu Rp 350.000.

Oke langsung ya. 


Check in gak banyak cingcong. Surprisingly resepsionisnya sangat bergaya kasual. Ia mencatat manual alias ditulis dengan pena dan kertas. Tidak ada deposit. Selalu minta kwitansi pembayaran guesthousenya ya. Saya tidak dikasih kwitansinya sih, gak ada masalah juga sih. Tapi ya selalu minta struk pembayaran lah, atas inisiatif sendiri. Kalau saya mah kelupaan :D 

Lobinya seperti ruang tamu. Sangat sederhana dan cantik (kalau sepi). Waktu saya datang, kursi di lobi penuh pengunjung, jadi ya begitulah gak kelihatan cantiknya alias biasa saja hehehe. Berbeda ketika saya keluar masuk guesthouse pada malam dan pagi hari, lobi penginapan kosong dan sepi. Kursi-kursi hijau yang kuno itu nampak anggun sekali. 

Penginapan ini style desainnya industrial (cmiiw). Dinding dan pilarnya unfinished gitu. Ada banyak tanaman hijau dalam pot yang diletakkan di balkon lantai 2. Juga tanaman merambat di pagar. Berkat tanaman-tanaman tersebut, penginapan ini terasa jauh lebih enak dipandang. Kalau gak ada mereka pasti garing. 

Pawon Cokelat terasa indahnya ketika malam tiba. Lampu-lampu kuning menyala di antara tanaman merambat dan dinding abu-abu gelap. Romantis lah. 


ROOM

Kunci sudah di tangan, saatnya masuk kamar. Kamar saya no 5 berada di lantai dua. Ukuran kamarnya kecil, sekitar 2,5x5 m kayaknya. Warna kamar abu-abu putih, warna dominan datang dari selimut yang warnanya biru. 

Pintu dan jendela sejajar. Sama tingginya. Pintu dan jendela mengarah ke gang. Pemandangan dari kamar adalah bangunan yang sedang dibangun :D ya namanya juga penginapan di dalam gang. Dimaklumi apapun pemandangan di luar :D

Bed ukuran queen. Bantal dan ranjang cukup empuknya. Memuaskan. AC juga bagus anginnya. Bingung juga sih di Jogja, terlalu rendah suhunya, kedinginan. Terlalu tinggi meski 25 derajat saja, kami sudah kepanasan :D Makhluk apa kami ini heuheuheu. 

Foto kamar saya pinjam dari websitenya Pawon Cokelat

Tidak ada channel kabel alias stasiun televisinya lokal semua. Saya nonton dari kamar ibu saya sih, di no 6. Televisi di kamar saya nyala, tapi gak ada gambarnya. Saya laporan ke petugas penginapan, ia berusaha membetulkan tapi tak bisa. Kami pun tidak diberi kompensasi atas tv yang tidak mau mengeluarkan gambarnya itu. Saya minta pindah kamar karena saya tahu kamar no 7 dan 8 masih kosong. Tapi gak bisa, kata petugasnya sambil senyum-senyum mesem. Ya wislah. 

Untungnya wifi di penginapan ini kencang. Jadi ya kami online teruuuuus :D Gak berniat jalan-jalan ke Malioboro, kaki dan badan sudah pegal-pegal. 

Selain televisi yang bermasalah, shower kamar mandi juga merem melek. Untungnya (lagi) ada keran air, jadi ya nampung air saja ke ember yang sudah disediakan. Ada gayung juga kok. 

Showernya terletak di ketinggian, dirancang untuk bule kali ya. Saya yang tingginya 160cm agak kepayahan menyetel shower karena air yang keluar tidak maksimal. Ternyata memang rusak. Ah yasudahlah. Air panasnya pun cuma sebatas hangat. Bukan hangat panas gitu. Amenitiesnya sabun dan shampoo. Handuk juga disediakan. Jadi ya bawa sikat gigi dan pasta giginya sendiri ya.

Penerangannya oke! Ada lampu tidur juga ada lampu utama yang terang benderang. Saya sih cukup dengan lampu tidur saja. Nyaman!

Skor untuk kamar Pawon Cokelat: 7


FOOD

Good! Enak dan sedikit saja porsinya. Saya gak tahu bisa memesan makanan atau tidak di sini selain jam makan pagi. Saya cuma makan menu sarapannya saja. 

Ada dua macam style breakfast: american dan indonesia. American menunya sosis, dua potong roti, dan telur dadar. Menu ala Indonesia ya apalagi kalau bukan… yak betul, nasi goreng :D Enak-enak lhooo! Saya sanggup habiskan dua porsi sekaligus kalau style lokal. Kalau ambil gaya bule, saya bisa habisin 3 porsi lah. Wkwkwkwk :D 

Restoran/kafe Pawon Cokelat

Saya beli makanan di mbok-mbok yang jualan makanan keliling dan mampir menjajakan barang dagangannya ke dalam Pawon Cokelat. Nasi rames isi telur, tumis jamur, dan tumis buncis cuma Rp 10.000. Nasi rames yang ada ayam gorengnya Rp 12.000. Buat bekal makan di kereta api ceritanya mah. Kalau sudah nemu makanan berlimpah dengan harga membumi, rasanya memang benar-benar ada di Jogja. Hehehe. 

Oiya, ruang makannya tidak besar. Seperti warung pojok gitu, mungil dan manis. Lagi-lagi cocok sebagai tempat untuk berfoto karena desain tempatnya yang fotogenik. 

Teh dan kopi tersedia 24 jam, buat dan ambil sendiri. 

Skor untuk makanannya : 9


LOCATION

Sudah pasti strategis karena di jantung kota Jogja: Malioboro. Sementara saya di kamar tidur-tiduran dan streaming, ibu saya belanja sampai malam. Belanja batik, bakpia satu dus besar, dan besoknya dia belanja gudeg dan makanan-makanan lainnya. So ya untuk orang-orang seperti ibu saya, Malioboro adalah daya tarik kuat. Lain halnya dengan saya yang ingin mencicipi Jogja bagian non-malioboro. Tapi kan saya pergi ke Jogja dengan orang lain (keluarga), jadi ya saya menyetel selera jalan-jalan dengan orang yang pergi dengan saya. Hehehe. 



Jadi sudah terbayang ya betapa mudahnya akses ke sana ke sini kalau menginap di kawasan Malioboro. Jajan murah, jajan mahal ada semuanya. Belanja makanan, belanja pakaian, belanja souvenir, bisa semuanya dalam radius jalan kaki. Wis lah gampangin banget. Bahkan ke stasiun pun tinggal jalan dikit, nyebrang jalan, jalan dikit, sampai deh. 10 menit jalan kaki durasi paling lamanya.

Skor untuk lokasinya : 10


SERVICE

Standar. Terus terang saja dari hotel yang pernah saya inapi, penginapan di sini pelayanannya biasa banget. Seperti menginap di rumah teman gitu deh. Resepsionisnya mas-mas kayak di warung bangunan. Bayangan saya sebelum datang dan sesudah menginjak kaki di penginapan ini beda sih, bayangan saya kebagusan :D aslinya sih bagus, tapi gak sebagus yang saya kira. 

Skor untuk servicenya : 7


NOTE

  1. Menginap di Pawon Cokelat, saya rekomendasikan kamar no 9 dan 10. Karena untuk harga yang sama, kedua kamar ini memiliki balkon pribadi. Apalagi kamar no 10, ada kursinya untuk nongkrong di balkon. Lucu deh. Meski begitu kamar no 5 - 8 juga menarik kok. Kamar yang saya rekomendasikan ini di lantai 2. Saya pribadi gak pernah tertarik menginap di kamar yang ada di lantai dasar. Garing aja gitu :D 
  2. Menuju guesthouse ini, saya ambil jalur dari Jalan Pasar Kembang dekat mulut jalan Malioboro. Masuk ke Gang Sosrowijayan Wetan I. Lokasi gangnya ada di antara Hotel Neo dan Hotel Surya Kencana (atau Surya Mulia, lupa saya hehehe). Setelah masuk gang, lurus dikit, nanti ada belokan pertama kamu belok ke situ ya (belok ke kiri). Lurus saja, penginapannya tegak lurus dengan gangnya. Kalau mau ke Stasiun Tugu dari Pawon Cokelat dengan berjalan kaki, kamu ambil rute ini. 
  3. Bisa juga masuk dari Jalan Sosrowijayan, belok ke gang kecil pertama atau kedua di jalan tersebut. Paling dekat sih gang yang pertama. 
  4. Kalau bawa mobil, parkir mobilnya ini yang bingung. Gak tahu di mana. Kalau parkir motor sih masih bisa di halamannya Pawon Cokelat. 
  5. Agak terganggu dengan proses pembangunan dari hotel megah di dekat Pawon Cokelat. Bising suara mesin lasnya. Baru di atas jam 21.00 suara lasnya berhenti. 
  6. Booking via website Pawon Cokelat, bayarnya langsung di tempat. Cash ya. Gak bisa transfer. Book ke Agoda, Tiket, dan beberapa situs booking online lain juga bisa. Eh via saya (Agoda) juga bisa lhooo :D hiihihi. 
Ada kejadian gak enak sih waktu saya menginap di Pawon Cokelat. Saya mematahkan kunci kamar dari luar kamar yang mana kamarnya sedang terkunci. Minta bantuan petugasnya dan ternyata gak ada kunci duplikat (katanya sih ada, tapi dibawa pemilik penginapan). Untungnya di dalam kamar ada Nabil anak saya (yang umurnya 4 tahun). Jadi dia membuka jendela kamar dari dalam yang untungnya ukurannya tinggi. Dari dinding atas sampai ke bawah. Jadi kami keluar masuk kamar via jendela selama menginap di Pawon Cokelat :D 

Saya sih siap ganti rugi (dan saya memang ganti rugi). Tapi kaget juga waktu petugasnya bilang bayar Rp 100.000 sewaktu saya check out. Gila besar banget, kirain cuma Rp 30.000 doang untuk ganti rugi kunci kamar yang patah huhuhuhu. Sudah lah televisi yang tidak ada gambarnya, shower yang seret, dan kunci yang tidak ada gantinya selama kami menginap, kompensasi tak ada, ganti ruginya sekelas hotel. Menurut saya sih berlebihan banget. Ah yasudahlah. 

Usahakan tidak merusak satu barang pun di penginapan ini kalau kamu menginap di sini sih. Karena nampaknya meskipun Pawon Cokelat kelasnya guesthouse, tapi kalau urusan ganti rugi, kelasnya sudah hotel bintang tiga. Mengecewakan sih heuheuheu. Saya tahu saya salah. Masalahnya saya bertanggung jawab ganti rugi, tapi saat saya yang dirugikan, mereka tidak memberikan kompensasi apa-apa juga. Halah. Kalau pemiliknya membaca tulisan ini, semoga ada perbaikan kualitas pelayanan euy. Win-win solution atuh euy. 

Ya begitulah. Huheuheu. Just so you know, kamu juga bisa memesan kamar di guesthouse Pawon Cokelat melalui saya (via Agoda). Baca artikel Book A Room untuk informasi selengkapnya ya. Kelebihan memesan via saya ratenya bisa lebih murah, lumayan lah diskonnya ;) 


















Anyway saya akhirnya upload video ke youtube. Newbie, hahaha. Di Jogja saya merekam video menggunakan smartphone (Lenovo A6000+). Sebenarnya mau belajar dulu sih bikin video, supaya begitu diupload video sudah bagus. Tapi kapan mulai belajarnya coba :D hahaa ah yasudah lah. Ini videonya. Silakan dilihat.







Foto : Indra Yudha Andriawan
Video : Nurul Ulu
Teks : Nurul Ulu
Share:

Seminar Digital GRATIS 100%

Paket TOUR Pilihan

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 JELAJAH 3 PULAU SERIBU (ONE DAY) *AV-D Mulai dai IDR 100.000

Berlaku: 21 Nov 2018 – 31 Mei 2019 BROMO ONE DAY TRIP *CT-D Mulai dari IDR 300.000

Berlaku: 04 Mei 2019 – 05 Mei 2019 PULAU TIDUNG 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 350.000

Berlaku: 06 Apr 2019 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 360.000

Berlaku: 27 Mar 2019 – 31 Mei 2019 PULAU HARAPAN 2D1N (OPEN TRIP) *AVD Mulai dari IDR 370.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU AYER ODT *AV.D Mulai dari IDR 399.000

Berlaku: 01 Agu 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 29 Apr 2019 – 03 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND *TX Mulai dari IDR 8.900.000

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM HAINAN ISLAND HARI SABTU STARTING JAKARTA JUN *TX Mulai dari IDR 4.650.000

Berlaku: 05 Mei 2019 – 08 Mei 2019 4 HARI 3 MALAM BANGKOK PATTAYA *TX Mulai dari IDR 5.500.000

Berlaku: 14 Mei 2019 – 18 Mei 2019 5D THAILAND MALAYSIA SINGAPORE *TX Mulai dari IDR 5.800.000

Berlaku: 01 Nov 2019 – 04 Nov 2019 MOTOGP GRAND PRIX OF MALAYSIA SEPANG INTL CIRCUIT 4D3N *TX Mulai dari IDR 5.900.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 12 Mei 2019 – 16 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND Mulai dari IDR 9.000.000

Jadi Agen Sekarang Gratis!

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support