start Jalan Jalan Ah: Tangerang

Tips Jalan Jalan Kamu ada Disini

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Tampilkan postingan dengan label Tangerang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tangerang. Tampilkan semua postingan

Yeay! Penggemar Kuliner Jepang Dimanjakan di Food Culture AEON Mall BSD City

aeon mall bsd city, food culture

Seriusan, nih! Sahabat Jalan-Jalan KeNai suka dengan kuliner Jepang? Kalau saya suka banget. Dan, di Food Culture ini saya dimanjakan banget sama beraneka kuliner Jepang. Food Culture cuma salah satu area kuliner di AEON Mall BSD City. Ada 4 area kuliner di AEON Mall BSD City dengan total 140 toko, yaitu

 
Menunggu mall buka :D
  • Food Culture - Di sini menjual beraneka kuliner Jepang. Paling ada 1 resto mexico di sana. Sisanya kuliner Jepang dengan sentuhan modern. Semua resto di sini konsepnya open kitchen. Saya termasuk yang senang dengan retso yang open kitchen. Suka asik aja melihat kesibukan di dapur. Ada sekitar 21 jrestoran di sini, antara lain menyajikan kuliner takoyaki, tempura, okonomiyaki, dan lain sebagainya.
  • Cafe Street - area dengan teras terbuka ini ada beberapa cafe. Tidak hanya kuliner Jepang di sini. Cafe dari Indonesia hingga Korea pun ada. Di sini juga ada Sweet Cafe (cafe dengan cake) yang sudah terkenal di Jepang.
  • Food Carnival - Sahabat Jalan-Jalan KeNai, gak suka kuliner Jepang? Kalau gitu, coba ke Food Carnival aja. Di sini ada sekitar 33 resto dengan cita rasa Indonesia.
  • Ramen Village - Yuhuuuh! Penggemar ramen mana suaranyaaa? Di Ramen Village ada 7 retso yang siap memanjakan para penggemar ramen, lho.
 

aeon mall bsd city, food culture
 Ada 1200 kursi di Food Culture. Kalau masuk jam makan, tetap saja terisi penuh.

Dari ke-4 area itu saya hanya mendatangi Food Culture. Karena memang pada hari itu (Minggu, 20 Maret 2016), saya ke sana untuk hadir di acara Blogger Gathering with AEON Mall BSD City. Acara berlangsung di area luar Food Culture.

Ya, jadinya Food Culture ada 2 area, yaitu indoor dan outdoor. Di arena luar tidak hanya ada meja dan kursi, tapi juga tersedia panggung dan layar sebesar 6 meter persegi. Cocok kalau mau bikin acara kayak Blogger Gathering begini.

 
Pak Niko, management AEON Mall BSD City memberikan sambutan

Setelah sambutan dari Pak Niko, Management AEON Mall BSD City, dilanjutkan dengan demo dari Chef Rahmidi - Little Tokyo Sushi. Ada 3 demo yang diperagakan oleh chef, yaitu fillet salmon, membuat sashimi, dan membuat sushi.

Dari 1 ekor salmon, semua bagian bisa dipakai. Tidak ada satu bagianpun yang terbuang. Kepala setelah dibelah 2 hanya digarami lalu dibakar. Dengan sigap Chef Rahmidi memfillet ikan salmon. Dari demo itu ada beberapa catatan yang bisa saya ambil, yaitu

aeon mall bsd city, food culture 
Salmon belly adalah bagian yang terenak menurut Chef Rahmidi
  1. Tangan serta peralatan harus disterilkan terlebih dahulu
  2. Ikan dicuci bersih dulu sebelum dipotong. Setelahnya jangan dicuci lagi, nanti bisa bau amis. 
  3. Bagian terenak dari salmon adalah belly
  4. Mencabut duri salmon dengan cara meraba dagingnya lalu cabut dengan pinset
  5. Memotong daging salmon juga ada tekniknya. Kalau asal iris malah jadi hancur
  6. Bila gak ada salmon *atau merasa harga salmon kemahalan* bisa diganti dengan ikan kembung
 
Mbak Tanti sedang berusaha mencabut duri ikan salmon. Susah gak ya cabut durinya? :D

Beberapa blogger juga diminta berpartisipasi untuk membantu chef. Ada yang bantuin mencabut duri, memotong salmon, menata sashimi, dan membuat sushi. Saya bagian motret ajah hehehe.

aeon mall bsd city, food culture 
Sashimi yang disusun bertingkat seperti gunung Fuji. Di belakangnya adalah daun oba

aeon mall bsd city, food culture
 Aneka Makimono dari Little Tokyo Sushi yang belum dipotong-potong dan ditata

Hidangan pertama yang disajikan adalah sashimi. Iyeess! Ikannya masih segar. Sayangnya saya cuma kebagian 1 potong, nih *Berbagiii, uy. Berbagiii ... Kalau mau lagi beli aja di Little Tokyo Sushi hehehe* Untuk sushi, saya cuma nyobain yang ada unagi trus di fried sushinya. Enak juga rasanya. Katanya, sushi yang ada unaginya ini termasuk yang best seller.


 Lihat Chef Rahmidi mengolah ikan Salmon, yuk!
Usai demo masak, foto bersama, kemudian dilanjutkan dnegan makan siang. Masing-masing blogger dikasih voucher IDR100K untuk membeli makanan di Food Culture. IDR100K ini cukup banget untuk bisa makan kenyang di sana. Karena harga makanannya ternyata standar aja. Kalau saya perhatiin, sih kisaran IDR20K s/d IDR70K. Tuh, sisanya masih bisa buat beli minum, deh.

 
Untuk penggemar roti, bisa ke Little Tokyo Bakery, Food Culture  AEON Mall BSD City

Saya lumayan lama berkeliling Food Culture. Saat itu, saya lagi batuk. Kalau lagi batuk lumayan berat rasanya cuma pengen makan yang berkuah. Di sana ada 1 resto yang menjual Udon, saya pengennya ramen. Sempat kepikiran untuk ke Ramen Village aja. Tapi, mengingat saya dibatasi oleh waktu karena pulangnya ikut rombongan ke Jakarta, jadinya gak berani juga ke Ramen Village. Lagian vouchernya cuma berlaku untuk Food Culture.

Saya: "Mbak, Tantan Men itu apa?"
Mbak Kasir: "Ramen, Bu."

aeon mall bsd city, food culture 
Tantan Gyoza Set, IDR55K
Ocha, IDR3,5K (lebih murah karena ambil paket)

Setelah berkeliling, pilihan saya jatuh kepada Toyofuku. Sepertinya kalau di Food Culture, hanya Toyofuku yang menjual ramen. Itupun cuma 1 macam aja, gak ada pilihan ramen. Tadinya, saya hanya mau order ramennya dan segelas ocha. Tapi, saya perhatiin kelihatannya banyak pembeli yang order Gyoza. Di sana sempet denger juga ada yang bilang kalau Gyoza di Toyofuku rasanya juara. Ah, bikin saya penasaran aja. Akhirnya, saya pun pilih menu paket. Tantan Gyoza Set terdiri dari 1 porsi Tantan Men dan 5pc Gyoza. Plus segelas ocha dingin (no refill). Di Toyofuku hanya ada ocha dingin, ya.

Sepertinya banyak yang order makanan di Toyofuku. Saya harus menunggu agak lama, hingga bisa keliling dulu dan order makanan lain. Tapi, kali ini untuk dibawa pulang. Mumpung masih ada sisa voucher. Wajib bawa oleh-oleh untuk menyenangkan anak-anak yang udah ditinggal bundanya hampir seharian hehehe.

aeon mall bsd city, food culture

Saya pilih pizza dari Pizadoki untuk dibawa pulang. Seperti yang kita semua tau kalau pizza adalah makanan khas asal Italia. Tapi pizza di Pizadoki ini sudah bercitarasa Jepang. Seperti salah satu pizza yang saya pilih yaitu Fuku-Mochi Pizza yang terdiri dari mochi, nori (rumput laut), saus teriyaki, jagung, bonito kering, dan keju. Pizza lain yang saya order adalah Yakiniku Pizza yang terdiri dari bawang bombay, paprika, daging sapi panggang, dan keju. Tadinya, saya mau order Macho Pizza (Marsmallow Chocolate) tapi coklatnya lagi habis. Jadi aja saya pilih pizza lainnya. Itupun berdasarkan rekomendasi kasir Pizadoki. Katanya, Fuku-Mochi dan Yakiniku Pizza adalah yang paling diminati. Ya udah, saya nurut aja. Di Pizadoki, hanya menerima cash, ya.

aeon mall bsd city, food culture 
Tantan Men

 
Gyoza

Kembali ke ramen yang sudah saya nantikan hehehe ... Lumayan enak, rasanya hangat di tenggorokan dan perut. Kuahnya adalah kuah kare. Hanya saja kurang pedas. Udah coba dikasih cabe bubuk yang lumayan banyak, tapi saya gak kepedesan juga.

Untuk Gyoza memang benar kalau rasanya juara. Apalagi bagian bawahnya yang berwarna kecoklatan itu. Jadi menyesal kenapa gak order lagi buat dibawa pulang. Sampai postingan ini dibuat, saya masih sangat bisa mengingat rasanya. Saya suka banget :D

Halal gak, ya, makanan di Food Culture?

Mengingat mayoritas kuliner di Food Culture adalah kuliner Jepang, sebagai muslim tentu bertanya tentang halal-haram kuliner di sini. Resto yang ada di Food Culture memang belum bersertifikat halal. Tapi, kita bisa bebas bertanya langsung ke setiap restonya, kok.

Usai makan, saya berkumpul dengan blogger lainnya untuk kembali ke Jakarta. Tentu aja saya masih belum puas jalan-jalan ke AEON Mall BSD City. Ini adalah pengalaman pertama saya ke AEON dan saya baru datang ke Food Culture saja. Padahal di AEON mall BSD city itu tidak hanya kuliner, ada juga 280 toko dengan 22 toko diantaranya baru pertama kali di Indonesia (38 toko berasal dari Jepang). Bisa dibilang komplit dan selalu mengenalkan trend terbaru kalau ke AEON.

aeon mall bsd city, food culture 
AEON Mall BSD City juga mall yang ramah anak

Kapan-kapan saya mau ke AEON lagi sama keluarga, ah. Oiya, ngomong-ngomong tentang pizza yang saya bawa pulang, kalau untuk Yakiniku Pizza rasanya tidak terlalu asing di lidah, ya. Yang unik adalah Fuku-Mochi Pizza karena rasanya komplit. Ada manis dari jagung, kenyal dari mochi, trus bonito sama nori kan rasanya khas gitu. Sepintas sempat asing di lidah. Tapi lama-lama terbiasa juga *emang dasarnya saya tukang makan hehehe.*

 
Fuku-Mochi Pizza, IDR38K
 Yakiniku Pizza, IDR68K

Ada teman yang bilang kalau belum kesampaian mengunjungi Jepang, setidaknya sempatkanlah ke AEON mall. Nuansanya Jepang banget. Cocok lah dengan tagline AEON mall BSD city, yaitu From The Heart of Japan.

Yuk ke Jepang eh ke AEON Mall BSD City, ding :)

AEON Mall BSD City

Jl. BSD Raya Utama, Desa Sampora
Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang 15345

Open hours: 10.00 - 23.00 wib

www.aeonmall-bsdcity.com

Fanpage: AEON Mall BSD City
Twitter: @AEONMallBSDCity
Instagram: aeonmallbsdcity

Share:

Suasana Rumah Saat Menginap di Grand Zuri Hotel

Tidurnya nyenyak banget, sih, Nak. Feels like home banget, ya :)

Baby Ranu, terlihat sangat tidur sangat nyenyak di kasur besar nan empuk di kamar 328, hotel Grand Zuri. Sebelumnya saya sudah pernah bertemu dengan baby Ranu di kesempatan yang berbeda. Baby mungil yang ganteng ini terlihat nyenyak di buaian ibunya walaupun suasana ramai sekalipun. Pelukan seorang ibu memang selalu nikmat.

Kemudian, saya pun bertemu kembali dengan baby Ranu di acara launching Jakarta Corners (JC) yang diselenggarakan di Hotel Grand Zuri, 24 Oktober 2015. Ah, Baby Ranu memang selalu terlihat tenang :)

Launching Jakarta Corners

Founder JC (minus mbak Dewi Rieka) berfoto bersama mas Teguh Sudarisman, travel writel, dan Mbak Dini Harsono, PR Grand Zuri BSD City.

Jakarta Corners sebuah situs rujukan tentang Jakarta dan sekitarnya yang digagas oleh 6 orang travel blogger, yaitu Salman Faris, mbak Donna Imelda, Shinta Ries, mbak Dewi Rieka, mbak Katerina, dan mbak Evi Indrawanto. Berawal dari sebuah obrolan sederhana tapi dengan mimpi besar kemudian lahirlah JC. Situs yang berisi segala hal tentang Jakarta dan sekitarnya. Culinary, Culture, Festival, Heritage, dan Human Interest tercakup di dalamnya.

Saya menyambut baik situs ini karena kalau dipikir-pikir lagi apa, sih, yang selama ini kita tau tentang Jakarta? Jakarta dikenal sebagai ibukota negara, macet dimana-mana, sebagai pusat bisnis, dan banjir saat musim hujan. Atau sebagai transit karena di sekitar Jakarta ada bandara Internasional Soekarno-Hatta, stasiun, hingga terminal bus antar kota.

Mbak Donna Imelda yang akan mengenalkan tentang Jakarta Corners kepada para blogger

Tapi, bagaimana dengan tempat wisata? Jakarta gak punya landscape cantik seperti di daerah lain. Jakarta semakin dipenuhi oleh hutan beton. Jumlah mall di Jakarta semakin menjamur. Oleh karenanya, tidaklah mengherankan apabila Jakarta hanya sebagai tempat transit bagi wisatawan mancanegara. Sebagian besar wisatawan yang datang ke Jakarta adalah wisatawan lokal. Itupun paling sering jalan-jalannya ke Ancol, Monas, atau TMII.

Saya juga kadang bingung kalau kedatangan keluarga dari luar kota saat mau ajak mereka jalan-jalan. Kalau gak ke mall, paling ke 3 tempat wisata yang saya tulis tadi. Gak kreatif banget ya jalan-jalannya. Abis bingung juga, sih.

Pemandangan Jakarta memang tidak secantik Bromo, Raja Ampat, pulau komodo, dan lainnya. Tapi, sebetulnya masih banyak yang bisa kita telisik dari Jakarta yang pada akhirnya bisa menarik wisatawan. Cobalah berkunjung ke Kota Tua, ada banyak perjalanan sejarah yang bisa Sahabat Jalan-Jalan KeNai disana.

Exploring Jakarta and The Corners adalah tagline JC. Oleh karenanya launching Jakarta Corners diselenggarakan hotel Grand Zuri. Walopun hotel ini secara administratif berada di wilayah Tangerang tapi kan termasuk sekitar Jakarta *Pleaaase! JC sesekali jalan-jalan ke Bekasi juga, ya :D*

Telisik Unik Sudut Jakarta

Teguh Sudarisman, travel writer, narasumber dengan tema "Telisik Unik Sudut Jakarta". MC untuk acara ini adalah Arie Ardiansyah

Talkshow dengan tema "Telisik Unik Sudut Jakarta" bersama narasumber mas Teguh Sudarisman terasa tepat untuk acara launching JC. Teguh Sudarisman, Travel Writer kawakan ini membuka acara dengan memutar video perjalanannya ke Jatinegara. Dari 1 kali pemutaran video yang durasinya tidak terlalu panjang itu saja, sebagai writer sudah bisa 'memecahnya' menjadi beberapa tulisan. Bisa menulis tentang penjual batu akik, penjual ikan hias, kehidupan di stasiun, dan lain sebagainya.

Banyak sekali sudut Jakarta yang bisa ditelisik. Jangan terlalu berpikir untuk membuat sebuah catatan perjalanan harus dilengkapi perangkat yang canggih. Mas Teguh Sudarisman, travel writer kawakan aja, hanya mengandalkan kamera digital keluaran tahun 2006, lho. Kamera di smartphonenya juga bukan yang model terbaru. Tapi, kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai pernah membaca berbagai tulisan perjalan beserta foto di dalamnya, pasti pada awalnya gak akan menyangka kalau seorang Teguh Sudarisman hanya membawa perangkat yang biasa aja.

Curiosity yang tinggi -> Perencanaan yang baik -> Action!

3 tahap yang harus dilakukan apabila ingin menjadi traveler. Yang pertama harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan. Setelah perencanaan matang, lalu mulai jalan. Kemudian dilanjutkan dengan membuat tulisan dari perjalanan tersebut. Tulisan dikerjakan setelah melakukan perjalanan.

Beberapa tip tentang penulisan sebuah perjalanan diberikan oleh mas Teguh Sudarisman. Selalu dahulukan tulisan yang berdasarkan waktu, misalnya liputan tentang event. Jangan sampai menjadi tulisan 'basi', eventnya sudah lewat kita baru menulis. Padahal kalau tulisan bisa publish saat event masih berlangsung, kita bisa mengajak pembaca untuk datang kesana. EYD juga harus diperhatikan saat membuat sebuah tulisan.

 Selama ini, saya menganggap Jakarta seperti hutan beton karena saking banyaknya gedung di Jakarta dan terus bermunculan pohon beton baru. Tapi menurut mas Teguh Sudarisman, Jakarta punya sekitar 2000 taman, lho. Ya, mungkin jumlah ini masih belum mencukupi untuk membuat hawa Jakarta menjadi sejuk. Tapi, seandainya Sahabat Jalan-Jalan KeNai memilih menjadi penulis khusus taman-taman di Jakarta saja, bisa jadi baru 8 tahun selesai. Ide menulis memang sebetulnya bisa datang dari mana saja, ya. Asalkan mau melakukannya :)

Suasana Rumah Saat Menginap di Grand Zuri Hotel



Usai launching JC dan talkshow yang sesekali diselingi dengan taburan hadiah, kami dipersilakan untuk menyantap hidangan yang sudah di sediakan di Cerenti restaurant. Grand Zuri berada di naungan Zuri Group yang berpusat di Pekanbaru. Ada 3 tipe hotel dari Zuri Group, yaitu Grand Zuri, Premiere, dan Zuri Express. Terbanyak adalah tipe Grand Zuri yang salah satunya ada di BSD City.

Tidak sulit mencari lokasi Grand Zuri BSD, hotel berbintang 4 yang beroperasi sejak tahun 2012. Lokasinya tidak jauh dari pintu tol BSD City. Lokasinya sangat dekat dengan Teras Kota dan Ocean Park. BSD City juga saat ini menjadi salah satu pusat bisnis baru. We Know How To Please You - tagline dari Grand Zuri dirasa tepat karena urusan bisnis dan kesenangan semuanya dapat. Akhir-akhir ini juga saya sering melihat tagar #feelslikehome apabila melihat foto Grand Zuri. Apa iya, menginap di hotel bisa serasa nyaman seperti berada di rumah?

Chicken Banana Blossom ini rasanya enak banget, deh! Tau gitu bawa plastik buat dibungkus *eh :p* *abaikan pikiran ngaco tentang plastik itu hahaha*

Cerenti adalah signature restaurant dari Grand Zuri. Semua restaurant di hotel Grand Zuri di kota manapun bernama Cerenti. Saat kami makan siang disana, ada 1 menu yang paling saya suka, yaitu Chicken Banana Blossom. Namanya terdengar kebarat-baratan, ya. Padahal ini adalah menu yang terbuat dari jantung pisang. Kayaknya jarang banget atau malah saya baru merasakan menu jantung pisang menjadi menu restoran. Kalau di rumah, sih, saya sering makan karena ini menu rumahan banget. Yang sering masak jantung pisang itu mamah saya. Biasanya dibikin sayur santan yang rasanya enaaaak! Setelah mencicipi Chicken Banana Blossom di Grand Zuri ternyata jantung pisang bisa juga dibikin menu lain. Yuuuummm! ^_^

Sahabat Jalan-Jalan KeNai suka laksa? :)

Ini juga salah satu menu favorit saya. Dilarang keras melewati menu ini. Harus nyicipin :)

Seusai ishoma, kami kembali ke tempat acara untuk pengumuman pemenang live tweet dan door prize. Horeeee ... saya dapat door prize! Setelah itu lanjut tour ke salah satu kamar di Grand Zuri. Kamar 328, executive room Grand Zuri.

Mushola ada di lantai 2. Tidak besar, tapi bersih dan nyaman

Usai sholat dzuhur melewati lounge ini. Mendadak mengkhayal duduk di lounge lalu ada suami bermain piano sambil menyanyikan lagu romantis. Etapi suami kan gak bisa main piano, ya? Kalau gitu orang lain aja yang main. Saya dan suami yang menikmati sambil ngobrol berdua :D

Saya tidak langsung masuk ke kamarnya karena penuh dengan blogger yang juga ingin melihat kamar tersebut. Pandangan saya mengelilingi area sekitar kamar. Kayaknya enak banget menginap di Grand Zuri kalau memilih kamar executive ini.

Kolam renang tepat di depan kamar. Pengen nyebur banget gak sih ngelihatnya? :)

Pikiran saya mulai melayang. Berkhayal setelah check in, anak-anak pasti akan langsung berenang. Apalagi kolam renang tepat di depan kamar. Anak-anak mana tahan, sih, melihat air. Pasti langsung ingin nyebur. Saya juga kayaknya akan ikut berenang walopun tepat di samping kolam renang ada gym hehehe. Atau pilih spa aja di Devani Spa, Grand Zuri. Bisa juga jalan-jalan dulu ke Teras Kota, pulangnya baru berenang. Nikmat banget kayaknya.


Pagi hari, buat secangkir kopi atau teh yang tersedia di kamar lalu dilanjutkan dengan sarapan di Cerenti restaurant. Hmmm ... yakin deh abis itu anak-anak akan langsung minta berenang lagi. Puas-puasin berenang di sana. Atau sekalian aja berenang di Ocean Park yang lokasinya tinggal jalan kaki dari hotel.

Membayangkan kalau rumah saya kayak begitu kayaknya enak banget, ya. Di dalam rumah ada berbagai fasilitas yang mendukung. Mau ke luar pun berbagai hiburan ada. Atau mau ada urusan bisnis juga bisa. Ugh! Nikmat rasanya. Rumah idaman banget. Ketika kemudian saya melihat masuk kamar, Baby Ranu sedang tertidur nyenyak di kasur. Baby Ranu mendadak jadi model pada hari itu. Bener-bener Feels Like Home melihatnya tidur dengan nyenyak :)

 
 

Beberapa hari kemudian ...

"Chi waktu itu ke Grand Zuri, ya? Kok, gak mampir ke rumah, sih? Gak kasih kabar juga. Tau lagi di Grand Zuri karena lihat Facebook. Padahal kan bisa ketemuan di Teras Kota."

Ketika bibi dan sepupu saya menginap di rumah minggu lalu, saya langsung diberondong pertanyaan kenapa gak mampir ke rumah usai dari Grand Zuri. Saya nyengir sambil memberikan penjelasan kalau ke sana untuk hadir di acara launching Jakarta Corners.

Berarti, udah bisa dipastikan kalau suatu saat saya menginap di sana, agenda pertama adalah harus menemui tante dan sepupu saya yang rumahnya dekat dengan Grand Zuri. Abis itu biarkan mereka menjadi guide saya selama berada di Tangerang dengan panduan website Jakarta Corners juga :)

Semoga suatu saat nanti, saya dan keluarga bisa menginap di Grand Zuri BSD City.


Jakarta Corners

www.jakartacorners.com

Twitter: @jakartacorners
IG: jakartacorner
Fanpage: Jakarta Corners

Hotel Grand Zuri, BSD City

Jl. Pahlawan Seribu kav Ocean Walk
Blok CBD Lot 6
BSD City, Serpong
Tangerang Selatan 15322
Banten - Indonesia

Telp: +62 21 2940 4955
Fax:  +62 21 2940 4966
Email: reservation.bsd@grandzuri.com

www.grandzuri.com/bsdcity

Twitter: @GrandZuriBSD
IG: grandzuri.bsd
Fanpage: Grand Zuri BSD City

Share:

Seminar Digital GRATIS 100%

Paket TOUR Pilihan

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 JELAJAH 3 PULAU SERIBU (ONE DAY) *AV-D Mulai dai IDR 100.000

Berlaku: 21 Nov 2018 – 31 Mei 2019 BROMO ONE DAY TRIP *CT-D Mulai dari IDR 300.000

Berlaku: 04 Mei 2019 – 05 Mei 2019 PULAU TIDUNG 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 350.000

Berlaku: 06 Apr 2019 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 360.000

Berlaku: 27 Mar 2019 – 31 Mei 2019 PULAU HARAPAN 2D1N (OPEN TRIP) *AVD Mulai dari IDR 370.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU AYER ODT *AV.D Mulai dari IDR 399.000

Berlaku: 01 Agu 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 29 Apr 2019 – 03 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND *TX Mulai dari IDR 8.900.000

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM HAINAN ISLAND HARI SABTU STARTING JAKARTA JUN *TX Mulai dari IDR 4.650.000

Berlaku: 05 Mei 2019 – 08 Mei 2019 4 HARI 3 MALAM BANGKOK PATTAYA *TX Mulai dari IDR 5.500.000

Berlaku: 14 Mei 2019 – 18 Mei 2019 5D THAILAND MALAYSIA SINGAPORE *TX Mulai dari IDR 5.800.000

Berlaku: 01 Nov 2019 – 04 Nov 2019 MOTOGP GRAND PRIX OF MALAYSIA SEPANG INTL CIRCUIT 4D3N *TX Mulai dari IDR 5.900.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 12 Mei 2019 – 16 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND Mulai dari IDR 9.000.000

Jadi Agen Sekarang Gratis!

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support