start Jalan Jalan Ah: Reportase

Tips Jalan Jalan Kamu ada Disini

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Tampilkan postingan dengan label Reportase. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Reportase. Tampilkan semua postingan

Make A Wish with THE HARVEST

Make A Wish with THE HARVEST 
Program Make A Wish with THE HARVEST hadiahnya keren-keren banget!
Keterangan gambar: (Sebelah kiri) Cookies lebaran yang sudah habis. Kalengnya bagus jadi gak dibuang. Lagipula kalengnya bisa buat cookies yang di sebelah kanan 😃

Beberapa tahun lalu, saya lupa tepatnya mungkin sekitar 2 tahunan, saat kami di Bandung ada salah seorang sepupu yang sedang ulang tahun. Saat itu saya senang sekali ketika mengetahui THE HARVEST sudah ada di Bandung. Yeeess! Jadi gak perlu bingung kalau mau cari kue saat lagi di Bandung. Bukan berarti di Bandung gak ada toko kue, ya. Tapi beberapa kali mendadak ingin cari cake saat sedang di Bandung, susah dapat kue yang ready stock yang sesuai dengan keinginan kami.

Make A Wish with THE HARVEST

Make A Wish with THE HARVEST 
Chocolate Curd

Tidak hanya saat itu saja. Kalau ada hari spesial, biasanya saat ulang tahun, THE HARVEST hadir di keluarga kami. Cheese cake THE HARVEST yang selalu dibeli. Saya pengennya chocolate cake tapi favorit keluarga saya itu cheese cake, ya udahlah saya mengalah hehehe. Dan, ternyata di THE HARVEST yang best seller adalah chocolate cake, lho.
Jakarta, 15 November 2016. Sebagai pemimpin pasar yang dinamis, THE HARVEST Patissier & Chocolatier selalu percaya akan memiliki pemikiran yang besar, tidak terkecuali dalam kampanye komunikasi kami yang terbaru bagi para pecinta kue. Mulai pertengahan November 2016, THE HARVEST selaku pemimpin bisnis kue dan pastry premium di Indonesia dengan bangga meluncurkan program "Make A Wish" di seluruh 27 outlet di Indonesia.
Make A Wish with THE HARVEST 
Milk Chocolate

Ibu Lia Purnomo, F&B Director THE HARVEST, mengatakan bahwa di bulan November ini ada promosi untuk 6 chocolate cake. Salah satu dari 6 chocolate cake yang tersedia, yaitu Chocolate Devil merupakan chocolate cake tertua di THE HARVEST. Artinya, sejak pertama kali THE HARVEST dibuka (tahun 20014) chocolate cake tersebut menjadi andalan.
"Berdasarkan survey yang dilakukan THE HARVEST, chocolate cake masih menjadi nomor 1. Kemudian nomor 2 adalah vanilla dan ketiga cheese. Chocolate cake menjadi kekuatan THE HARVEST. 21 dari 24 cake yang dimiliki adalah chocolate cake," ujar ibu Lia Purnomo.
Make A Wish with THE HARVEST 
Chocolate Tiramisu

Dari keenam chocolate cake yang dikenalkan, peanut butter adalah produk terbaru dari THE HARVEST. Baru 3 bulan dilaunching tetapi sudah termasuk yang menjadi best seller. Bahan baku kue umumnya mengandung produk susu atau turunannya. Seluruh produk susu dan turunannya yang menjadi bahan baku kue di THE HARVEST adalah Anchor dari Fonterra.

Fonterra merupakan supplier utama dari THE HARVEST. Sebagai penyedia produk susu dan turunan yang berkualitas tinggi, Fonterra selalu memastikan hanya bahan natural seperti Anchor Food Professional untuk memanjakan para pecinta kue baik dalam segi rasa, tekstur, dan bentuk. Whipping cream Anchor yang digunakan oleh THE HARVEST adalah non dairy cream. Sehingga para perempuan gak perlu khawatir dengan berat badan bila makan chocolate cake THE HARVEST.

[Silakan baca: Story on A Plate - Ada Cerita di Balik Sepiring Hidangan Cantik]

Make A Wish with THE HARVEST

Sebagai bentuk terima kasih atas dukungan penuh pelanggan, THE HARVEST membuat program Make A Wish. Program yang mulai sejak tanggal 15 November hingga 28 Februari 2017 ini akan memberikan banyak hadiah yang menakjubkan.

Setelah periode Make A Wish berakhir, melalui konferensi pers pada tanggal 15 Maret 2017 akan diumumkan 1 pemenang utama dan 20 pemenang beruntung. 20 pemenang beruntung akan mendapatkan hadiah berupa Samsung S7 Edge atau parcel mewah dari THE HARVEST. Sedang 1 pemenang utama akan mendapatkan salah satu dari 3 hadiah utama yang bisa dipilih, yaitu BMW 320i, berlian terbaik, atau 1 kg emas murni batangan.

Make A Wish with THE HARVEST 

Make A Wish with THE HARVEST
Beraneka hampers untuk kerabat dan teman

Untuk mengikuti program Make A Wish ini mudah. Sahabat Jalan-Jalan KeNai bisa melakukan pembelian di semua outlet THE HARVEST atau THE HARVEST Deli. Pembelian minimal Rp250.000,00 akan mendapatkan Mega Draw Coupon yang akan diundi di akhir periode. Di THE HARVEST juga tersedia cupcake, truffles, pastry, hingga roti tawar.

Make A Wish with THE HARVEST

THE HARVEST

www.harvestcakes.com
Share:

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso 

Ketika camping di manapun, termasuk ketika naik gunung, suami saya selalu membawa biji kopi dan perlengkapannya yaitu coffee grinder yang berukuran kecil dan moka express. Ribet?

Buat saya sih, iya. Kenapa gak bawa kopi sachet aja, sih? Gak menuh-menuhin tas. Lebih praktis. Tapi, buat suami yang penggemar kopi, kenikmatan dari rasa kopi lah yang dicari. Makanya tetap membawa barang-barang tersebut.

Ketika sedang menginap di hotel, suami selalu ke coffee shop atau lounge di hotel untuk menikmati secangkir kopi. Mahal?

Buat saya sih, iya. Harga 1 sachet kopi tentu aja lebih murah dibanding secangkir kopi di lounge. Apalagi kalau nginep di hotel kan selalu dikasih teh celup dan kopi sachet. Ngapain juga harus ke coffee shop lagi kalau bisa gratisan? Mahal *prinsip ibu-ibu banget hahaha.* Tapi (lagi-lagi) ada rasa nikmat yang tentu saja berbeda.

 
Demi kenikmatan, suami saya rela bawa biji kopi, moka express, dan coffee grinder kemanapun 😂

Dan, urusan kenikmatan kopi, saya gak mau debat dengan suami. Dia yang lebih ngerti. Saya kadang-kadang aja ngopinya. Itupun masih mau sama kopi instan mau walaupun gak nolak banget kalau diajak nongkrong cantik di coffee shop hehehe.

Bagaimana kalau di rumah? Ya, kalau lagi jalan-jalan aja suami dengan sukarela agak ribet dan mengeluarkan uang lebih demi secangkir kopi, maka di rumah pun sama. Lebih suka giling kopi sendiri dan menyeduhnya. Kadang beli kopi yang udah digiling, tapi tetap bukan kopi instan. Kecuali kalau persediaan di rumah lagi habis tapi pengen ngopi. Baru, deh cari kopi instan di minimarket dekat rumah.

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso 
Kalau bikin black coffee Coffesso, gak perlu khawatir bubuknya bakal naik lagi, ya. Karena aman di dalam kantong 😂

Kalau pakai kopi bubuk, biasanya butuh waktu agar kopinya mengendap baru bisa diminum. Sebetulnya sama aja kayak kopi instan, sih. Walaupun kopinya larut tapi gak mungkin masih panas banget langsung disruput, kan? Pasti tetap butuh waktu. Beberapa kali kejadian ketika bubuk kopi sudah mulai mengendap, diaduk lagi sama Nai hahahaha.

Saya juga jarang bikinin kopi buat suami. Dia mah punya takaran dan aturan sendiri. Sementara saya pecinta kepraktisan *alasan banget buat gak bikinin kopi 😜* Tapi saya pun lebih senang dengan pilihan suami. Karena ampasnya bisa saya pakai untuk scrub atau luluran hehehe. Okeeehh, diskip aja bahasan tentang lulur atau scrub kopi. Lain lagi itu bahasannya.

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso 
Ini bubuk kopi Coffesso yang saya buka dari kantungnya setelah dipakai. Butirannya masih kasar. Tetep bisa lah saya pake buat scrub.Dan menuktikan kalau kopinya memang dari biji kopi asli tanpa campuran apapun.
Yang satu suka kenikmatan, yang satu suka kepraktisan. Bagaimana menyatukannya? Antara travelling, kopi, dan kita, ada kopi celup Coffesso yang jadi jawabannya.
Kopi celup? Nah, sekarang udah bukan teh aja yang dicelup. Kopi juga dicelup. Masih terdengar asing, ya? Karena kopi celup ini sesuatu yang baru. Dan baru Coffesso Indonesia yang punya produk kopi celup. Saya pun baru tau produk ini ketika datang ke SIAL Interfood 2016. Sebuah pameran berbagai produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Dalam satu kantong kopi terdiri dari campuran Arabika, Robusta, dan Liberica. Jadi, rasanya komplit. Karena setiap varian kopi kan punya kelebihan. Tapi, ada kalanya pengen menyatu di dalam satu cangkir. Kalau harus menakar sendiri mah ribet. Kalau ada kopi house blend begini kan asik jadinya.

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso

Ketiga varian di dalam satu kantung kopi Coffesso ini adalah tanaman kopi yang paling banyak terdapat di Asia. Ada perpaduan rasa kopi asia dalam sekantong Coffesso. Proses pembuatannya juga masih tradisional ala Asian Roast. Biji kopi disangrai di wajan yang besar dan wangi kopinya pun original. Diberi butter untuk meningkatkan rasa. Ketika saya mencium aroma coffee bag Coffesso, sekilas mengingatkan dengan kopi robusta Vietnam pemberian papah saya beberapa waktu lalu. Wangi karamel yang aromanya terasa manis tapi ada smoky-nya. Suka ... suka ... suka ... Saya memang bukan coffee addict seperti suami, tapi saya sungguh menikmati aroma kopi yang enak.

Besoknya harinya, saya langsung tunjukkan kopi Coffesso ke suami.

Suami: "Dalam satu kemasan, isinya 1 coffee bag?"
Saya  : "Iya, dikemas di kantong alumunium. Kenapa memangnya?"
Suami: "Bagus, dong. Jadi wangi kopinya tetap terjaga. Ayah bawa ke kantor, ya."
Saya  : "Iya, tapi jangan semua. Sisain buat difoto."

*Teteuuuuppp ... Blogger mah gitu hahaha*

Weekend lalu ...

Saya   : "Yaaa ... Ayah minum Coffesso-nya, ya?"
Suami : "Iya, kenapa gitu?"
Saya   : "Masih ada, gak?"
Suami : "Masih, kok."
Saya   : "Enak, gak?"

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso 
Kalau ini Coffesso yang pod. Untuk coffee machine. 

*Sebetulnya di pameran Interfood 2016, saya sudah mencoba kopinya. Bahkan saat saya ke kantor PT. David Roy Indonesia beberapa bulan lalu juga sempat mencicipi segelas Coffesso. Tapi, yang dari mesin kopi. Dan, waktu itu saya ke sana untuk acara Teh Dilmah😀. Kali ini, saya pengen tau penilaian suami saya yang memang penggemar kopi.

[Silakan baca: Funtastea Cooking with Peter Kuruvita dan Dilmah Indonesia]

Suami : "Enak ... enak ... kopinya. Bunda mau bikin kopi juga? Kok, pakai susu kental manis, sih? Emang enak?"
Saya   : "Nyobain aja, Yah. Bikin kopi kekinian. Ala Vietnam drip hehehe."

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso

Suami saya penggemar kopi hitam. Kalaupun dicampur dengan bahan lain lebih memilih creamer, kayu manis, dan sedikit brown sugar untuk rasa manisnya. Saya pun gak begitu suka Vietnam drip. Memang gak terlalu suka rasa yang manis, sih.

Menyeduh kopi celup Coffesso ini gampang banget. Kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai pernah bikin teh celup, pasti bisa bikin kopi celup. Siapkan secangkir air panas atau mendidih (170 ml) kemudian masukkan kopi celup. Dan angkat-celup beberapa kali seperti membuat teh celup. Mudah banget, kan? Ukuran coffee bag Coffesso lebih besar daripada teh celup. Kantong kopinya terbuat dari serat nanas. Aman lah kalau dari serat nanas.

Karena saya mau bikin kopi ala vietnam drip, maka yang pertama kali saya masukkan adalah 1 sachet susu kental manis. Setelah itu air mendidih, kemudian kopi celup. Perbedaannya adalah kalau pakai kopi celup jelas irit waktu karena gak harus menunggu setetes demi setetes kopinya turun dari filter.

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso 
Kalau pake kopi Coffesso, alat filter Vietnam dripnya disimpan aja dulu hehehe

Saya    : "Mau cobain, gak? Enak juga dikasih susu kental manis. Rasa kopinya masih berasa kuat tapi rasa manisnya ada. Biasanya kalau dikasih susu kental manis kan suka 'kalah' rasa kopinya"

Suami pun ikut menyeruput sedikit. Dan, menurutnya itu karena kopinya memang beneran bagus makanya gak rasanya gak 'kalah'. Tapi, kami tetep lebih suka pakai brown sugar bila ingin ada rasa manis. Ah, apapun campurannya yang penting kopinya tetap yang berkualitas. Setuju?

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso 
Sahabat Jalan-Jalan KeNai sudah pernah nyobain kopi dikasih creamer dan marshmallow, belum? Cobain, deh :)

Beberapa coffee bag Coffesso yang tersisa dibawa lagi ma suami ke kantor. Saya cuma kebagian 1 coffee bag aja hihihi. Saya yang suka kepraktisan, suami yang suka kenikmatan jadi bisa klop karena kopi celup Coffesso.
Cari di mana ya kalau pengen stok Coffesso? Sahabat Jalan-Jalan KeNai bisa membelinya di Drishop. PT. David Roy Indonesia itu supplier online drishop.co.id. Gak cuma Coffesso aja yang dijual. Teh Dilmah serta beberapa produk lain pun ada. Semuanya sudah pasti berkualitas.

Di webnya sih tertulis Hotel, Restaurant, and Supplier. Tapi, mudah-mudah ada juga kemasan untuk personal, ya. Yang sekotak isi 20-30 gitu. Lumayan buat stok bulanan di rumah.
Apalagi Desember udah masuk musim liburan, nih. Belum ada rencana apapun. Tapi, karena kopi adalah salah barang yang wajib dibawa ma suami pastinya bakal asik kalau ada kopi Coffesso. Praktis, murah, dan nikmat :D

Ada pertanyaan, untuk 1 kantong Coffesso bisa untuk berapa gelas? Kalau kata saya sih, mau lebih dari 1 gelas juga bisa. Sama aja kayak bikin teh celup. Kadang 1 kantong bisa buat banyak gelas, kan?Hayo ngaku, siapa yang suka kayak gitu? Hihihi

Pertanyaan sekarang, mau nikmat atau mau irit? Kalau mau nikmat, berarti 1 coffee bag untuk 1 gelas hehehe. Lagipula harganya cuma Rp3.000,00 per coffee bag, kok. Masih jauh lebih murah lah dibanding ke coffee shop tapi rasanya sama nikmat. Masa' mau diirit lagi 😄

Oiya, selamat untuk PT. David Roy Indonesia yang sudah mendapatkan penghargaan Best Stand Design di SIAL Interfood 2016! 😊

Antara Travelling, Kopi, dan Kita, Ada Kopi Celup Coffesso
Share:

Yuk! Ramaikan Festival Dongeng International Indonesia 2016


Sahabat Jalan-Jalan KeNai, akrab gak dengan cerita rakyat Nusantara seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Malin Kundang, atau Timun Mas? Bagaimana dengan cerita rakyat asal Bali yaitu I Ceker Cipak? Cerita rakyat Nusantara sangat banyak jumlahnya. Ada yang mungkin semua orang tau seperti kisah Bawang Merah Bawang Putih. Tetapi ada juga yang hanya di area tertentu saja yang tau.

Sebetulnya, masa kecil saya jarang didongengi oleh orang tua. Ya, mungkin karena kesibukan mereka. Tapi, bukan berarti saya gak mengenal dongeng. Alhamdulillah, rajin membelikan saya berbagai buku. Dan, sayapun termasuk yang kutu buku. :D

Mendengarkan dongeng dengan membaca buku dongeng tentu memiliki rasa yang berbeda. Dulu, saya mungkin tidak tau perbedaannya. Tetapi, setelah memiliki anak dan mendongeng adalah aktivitas rutin ketika mereka masih kecil, saya jadi tau perbedaannya. Manfaat melakukan aktivitas dongeng memang besar dan berpengaruh positif kepada anak-anak.

Orang tua berperan penting di masa tumbuh kembang anak. Baik dari sisi pendidikan dan asupan nutrisi. Dongeng sebelum tidur yang rutin dilakukan juga bisa bermanfaat untuk mengatasi masalah makan pada anak, lho.
"Asupan gizi di awal kehidupan hingga anak berusia 2 tahun berperan penting untuk membantu tumbuh kembang anak bahkan hingga dewasa," ujar bapak Arif Mujahidin, Communications Director Danone Indonesia pada acara Press Conference Bintang Nutricia Dukung Festival Dongeng Internasional Indonesia di Kembang Goela Resto, Jakarta Selatan (26/10)
Lebih lanjut, bapak Arif Mujahidin mengatakan walaupun perekonomian Indonesia terus bertumbuh tetapi untuk urusan gizi mengalami 2 masalah besar, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi. Jika tidak segera diatasi, kelak ketika anak menjadi dewasa beresiko terkena penyakit tidak menular seperti jantung. Salah satu cara mengatasi permasalahan gizi ini adalah dengan mendongeng.
“Anak yang biasa didongengi, terutama di periode emas, akan mengingat kebiasaan baik ini hingga dewasa. Hal inilah yang ingin kami dukung dan wujudkan melalui partisipasi kami di FDII 2016. Melalui dongeng, orang tua dapat memberikan edukasi mengenai nutrisi kepada anaknya dengan cara yang lebih menarik, seperti melalui ilustrasi dan gambar diikuti dengan suara yang berirama,” ujar Fauziah Syafarina Nasution.
Mbak  Najelaa Shihab, M.Psi pun mengatakan bahwa berdongeng tidak perlu memakan waktu lama. Sehari 3-5 menit saja menjelang tidur pun sudah cukup. Alat peraga untuk mendongeng pun tidak perlu yang mahal. Bisa memanfaatkan benda-benda di sekitar.


Tema Festival Dongeng International Indonesia (FDII) 2016 adalah Cerita Indonesiaku. Selain berujuan untuk mengangkat berbagai dongeng di Indonesia. Festival yang digagas oleh komunitas Ayo Dongeng Indonesia dan didukung oleh Bintang Nutricia ini juga ingin menghidupkan kembali tradisi mendongeng serta menimbulkan rasa cinta terhadap Indonesia dan sadar untuk pola hidup sehat dalam diri anak. Dalam press conference ini menghadirkan 4 narasumber, yaitu Ariyo Zidni - Ketua Penyelenggara FDII 2016, Fauziah Syafarina Nasution - Head of External Communication ELN – Indonesia,  Najelaa Shihab, M.Psi, dan Agus PM Toh.

Tidak hanya pendongeng lokal, para pendongeng mancanegara pun akan turut berpartisipasi memeriahkan FDII 2016. Sahabat Jalan-Jalan KeNai tidka perlu khawatir anak-anak tidak akan mengerti jalan ceritanya bila pendongeng mancanegara sedang tampil. Akan ada penerjemah yang mengiringi, kok.

Pak Agus PM Toh juga akan tampil di Festival Dongeng International Indonesia 2016. Pada conference ini pak Agus mendongeng tentang asal usul Cianjur
 
Selain melihat performance para pendongeng lokal dan mancanegara, juga dibuka berbagai kelas. Ada 8 kelas yang akan dibuka selama event berlangsung. Sahabat Jalan-Jalan KeNai ingin belajar membuat cerita untuk anak-anak, mendongeng ala budaya Korea dengan nyanyian 'Arirang', mendongeng dengan permainan jari, belajar teknik pertunjukkan dongeng yang menyenangkan, atau lainnya? Yuk, datang aja ke Museum Nasional pada tanggal 5-6 November 2015.

Ingat ya, lokasinya di Museum Nasional alias Museum Gajah. JANGAN NYASAR ke Monas. Karena menurut kak Ario Zidni masih ada aja yang menyangka Museum Nasional itu Monas. Padahal Monas kan Monumen Nasional. Jadi, jangan sampe nyasar, ya. Walaupun Museum Nasional dan Monas deketan jaraknya.

Untuk Sahabat Jalan-Jalan KeNai yang tidak bisa ke Jakarta juga jangan kecewa. FDII 2016 akan digelar di beberapa kota, yaitu Bogor (12 November 2016 ), Bandung (13 November), Malang (18 November 2016), Surabaya, (20 November 2016), Poso (18-19 November 2016), Yogyakarta (26 November 2016) dan Maluku (27-28 November 2016). Catat tanggalnya, ya ^_^

Yuk! Ramaikan Festival Dongeng International Indonesia 2016.

Festival Dongeng International Indonesia 2016

Museum Nasional (Museum Gajah)









Share:

BERISIK (Berdikari Dari Musik)

 
BERISIK (Berdikari Dari Musik). Bincang-bincang bagaimana sebuah band bisa berdikari dan bersinergi dengan pihak lain

Satu-satunya talkshow di RRREC Fest In The Valley yang saya ikuti dari awal adalah talks dengan tema BERISIK = BErdikasi daRI muSIK. Talkshow yang dipandu oleh Saleh Husein (Seniman, Musisi) menghadirkan 2 narasumber yaitu Lil Boit (owner Omuniuum) dan Rudolf Dethu (Manager, Propagandis).

Jualan Buku Gak Bikin Kaya

Awalnya Omuniuum hanya berjualan buku. Secara terang-terangan, Lil Boit mengatakan kalau hanya jualan buku ternyata gak bisa bikin kaya. Kemudian mulai merambah ke hal lain yaitu jualan merchandise band. Tapi, karena Boit merasa minim pengetahuan tentang band lokal, maka menonton berbagai konser band lokal pun mulai dilakukan. Kemudian mulai mendekati beberapa band lokal untuk meminta izin berjualan merchandise band tersebut secara resmi. Gak selalu gayung bersambut, sih. Ada band yang mengabaikan ajakan Boit. Tapi, setelah beberapa waktu kemudian justru band tersebut yang mengajak bekerjasama. Untuk media berjualannya karena dulu belum ada Instagram jadi melalui Multiply, Kaskus, atau lainnya.

Menurut Boit, biasanya kalau sebuah band membuat merchandise jarang ada yang rapi produksinya. Untuk itulah Omomuniuum mengajak kerjasama dengan modal 50:50. Omomuniuum yang memproduksi merchandise tersebut dengan nama band. Oleh karenanya nama band lah yang harus dibesarkan. Karena semakin besar nama band maka penjualan merchandise pun semakin lancar.

Dari penjualan merchandise, sebuah band bisa memproduksi CD, membiayai rekaman, dan lain sebagainya. Tradisi merchandise ini biasaya ada di musik metal. Kemungkinan karena awalnya bisnis merchandise dianggap receh sehingga band pop enggan memikirkan merchandise. Baru 3 tahun ini saja band pop mulai memikirkan merchandise. Itupun band pop yang merchandisenya digemari biasanya mempunyai fan base metal.

Kekuatan Story Telly dan Pentingnya Identitas Band

Kalau Boit menceritakan tentang geliat bisnis merchandise band di Bandung, maka Rudolf Dethu menceritakan pengalamannya dalam berbisnis musik. Pria yang pernah jadi manajer Superman Is Dead ini mengaku bukanlah orang yang paham bisnis. Story telly adalah keahliannya. Di radio, Yahoo Groups, dan dimanapun Rudolf Dethu selalu ber-story telling tentang musik.

Banyak yang tertarik dengan kisah yang diceritakannya. Kepiawannya ber-story telling ini juga mengantarkannya menjadi manager Superman Is Dead (SID). Pernah bekerja di kapal pesiar selama 5 tahun tapi kemudian berhenti karena merasa bukan passionnya. Kemudian, sempat menjadi penyiar radio dan fashion designer, 2 bidang yang disukainya. Bahkan SID sempat menjadi 'manequinnya' secara tidak sengaja.

Pekerjaan yang dilakukan dengan passionate biasanya akan jalan, begitu menurut Rudolf Dethu. Di era social media ini, foto sangat bisa mendukung story telling. Tip lain yang diberikan Rudolf Dethu adalah untuk lebih 'cerewet' di social media. Misalnya, kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai upload foto, jangan hanya memberi caption 'Bunga', 'Bogor', atau apalah yang cuma singkat. Apa, siapa, kenapa, atau bagaimana? Berceritalah agar banyak orang yang tertarik dengan foto dan cerita yang diupload.

Bangga dengan identitas juga tip lain yang diberikan olehnya. Rudolf Dethu menyayangkan bila bertemu dengan sebuah band dan ditanya genre, maka mendapatkan jawaban kalau mereka bukanlah band yang suka mengkotak-kotakkan diri. Padahal menyebutkan genre bukan bermaksud untuk mengkotak-kotakkan tapi bagian dari identitas. Seperti halnya sejak lahir sudah diberi nama oleh orang tua sebagai salah satu identitas diri. Genre pun bisa jadi identitas untuk mengenalkan diri.

Bahasan selanjutnya adalah tentang space. Menurut Boit, keberadaan space itu penting banget. Awalnya space biasanya dipakai buat nongkrong. Dari sekadar nongkrong, ngobrol ngalo-ngidul, dan sebagainya kemudian bisa melahirkan ide-ide kreatif.

Hanya sampai situ reportase saya karena keburu ketemu teman SMA. Trus, ngobrol ma teman dan akhirnya saya lanjut cari aktivitas lain hehehe.

[Silakan baca: Piknik Asik RRREC Frst In The Valley]
Share:

Piknik Asik di RRREC Fest In The Valley 2016

 
Salah satu acara di RRREC Fest In The Valley 2016 adalah pertunjukkan musik. Tidak ada kelas 1, VIP, dan lainnya ketika menonton musik di sini. Silakan cari tempat ternyaman masing-masing. Mau sambil makan, tiduran, atau duduk juga boleh. Asalkan jangan nyampah :)

Ngadem ... Biasanya, kami kalau ke Tanakita memang buat ngadem. Lagi suntuk tapi bingung mau kemana, ya udah ke Tanakita aja. Ngadem di tempat yang sunyi. Kalau di Tanakita lagi rame (biasanya kalau lagi ada gathering perusahaan, sekolah, atau keluarga besar), kami memilih nge-camp di area Tanakita lainnya kayak Rumamera atau Riverside. Kayaknya cuma kehadiran GAC (Gamal, Audrey, dan Cantika) yang berhasil membawa saya datang ke Tanakita untuk menikmati keramaian performance mereka sesaat hehehe. Saya belum pernah tahun baruan di Tanakita. Karena pasti sangat ramai. Di Tanakita juga ada event tahunan, namanya RRREC Fest In The Valley. Biar gak ribet, dibacanya Rekfest, ya.
RREC Fest In The Valley adalah sebuah festival dalam format paket liburan akhir-pekan / weekend getawaymusic camp, berisikan rangkaian program yang meliputi: pertunjukan musik, pemutaran film layar tancap, residensi seniman, workshop, bincang-bincang, program anak, dan teater. - Sumber: http://rrrec.ruangrupa.org/2016/id/beranda-id/ -
Tahun ini adalah tahun ketiga, Ruang Rupa bekerjasama dengan Tanakita menggelar RRREC Fest In The Valley. Dan, baru kali ini kami sekeluarga hadir di sana. Itu juga karena suami termasuk yang ikut ngurusin event ini. Beberapa hari sebelum hari H bahkan sudah ada di Tanakita. Saya yang emang dasarnya gak pernah bisa ditinggal suami walaupun cuma semalam, berinisiatif nyusul, dong. Jadi, kehadiran saya dan anak-anak di sana itu awalnya cuma buat nyusul suami hahaha.

Ternyata, saya sangat menikmati RRREC Fest In The Valley!

Festival ini diselenggarakan selama 3 hari, yaitu 9-11 September. Saya dan anak-anak baru datang di hari kedua karena sayang banget kalau anak-anak sampe bolos di hari Jumat *Tapi kalau tau eventnya bakal keren kayak gini, sih, tahun depan kalau diselenggarakan lagi kayaknya anak-anak disuruh bolos aja. Ups! :p*


Gara-gara festival ini juga saya jadi gak bisa tidur semalaman sebelum berangkat ke Tanakita. Karena sejak menikah, saya belum pernah bepergian jauh tanpa suami. Kan, jadinya deg-degan banget. Kalau ketinggalan kereta gimana? Bisa gak ya bawa anak-anak ke luar kota tanpa suami? Apalagi saya pernah kecopetan di dekat stasiun Bogor. Makinlah saya deg-degan dan takut. Alhamdulillah, ketakutan saya perlahan sirna karena sepanjang perjalanan dilancarkan.

[Silakan baca: HP Hilang dan Firasat]

Sampe Tanakita, beberapa workshop sedang berlangsung. Saya pengen banget ikut workshop photography, tapi pas sampai sana workshop udah hampir selesai. Sayang banget, ya. Beneran harus dari hari pertama nih datangnya :D

Camping, Kuliner, Musik, Talks

Selain ramai, alasan lain kenapa saya (sempat) malas datang ke RRREC Fest In The Valley adalah saya gak banyak tau line up nya. Ya, awalnya saya mengira kalau ini hanyalah festival musik indie. Ketika panitia festival mulai mengumumkan satu per satu line up festival tahun ini di IG, saya mulai mencoba cari tau performancenya di YouTube. Dan, gak ada satupun yang saya suka! *Maaf, yaaaa* Saya memang penggemar musik komersil. Meskipun gak semua musik komersil saya suka. Tapi musik indie lebih gak akrab lagi di telinga saya.
"Heran, di sini kok menikmati performance semua yang tampil, ya? Padahal kalau gue denger di YouTube kayak gak suka."

"Ya itu ibaratnya lo gak suka sepakbola tapi begitu lo nonton langsung di lapangan pasti bakal suka, deh. Karena rasanya beda."
2 orang pria yang tidak saya kenal sedang bercakap-cakap di dekat saya. Lha, kok sama persis dengan yang saya rasakan? Jadi seperti mendengarkan suara hati hahaha. Saya juga bukan penggemar sepakbola. Tapi pernah sekali diajak nonton langsung pertandingan sepakbola di istora Senayan dan saya sangat menikmati suasananya. Tegangnya, teriakannya, semua kehebohannya saya ikut merasakan seperti ribuan penonton lainnya.

Begitulah yang saya rasakan di festival ini. Mungkin saya bukan penikmat sejati. Tapi kalau melihat langsung, saya pun bisa ikut larut. Memang gak semua performance saya bisa nikmati. Ada segelintir performance yang tetap asing di telinga saya. Sebagian besar saja yang bisa saya nikmati.

Konsep RRREC Fest In The Valley ini memang unik. Tiket untuk festival ini tidak dijual harian. Tapi selama 3 hari 2 malam, seluruh peserta akan merasakan camping, menikmati musik, ikut talkshow, dan lain sebagainya bersama-sama. Untuk area camping ada di beberapa lokasi Tanakita. Untuk lebih jelasnya, Sahabat Jalan-Jalan KeNai bisa lihat di IG RRRec_Fest.

 
Tanakita Pinus Camp

Pinus adalah salah satu camp area Tanakita dan kami menginap di sana. Saat festival, yang menginap di pinus camp boleh membawa tenda sendiri. Tapi bila menggunakan tenda Tanakita akan dikenakan biaya tambahan. Tidak ada listrik, kasur, dan sleeping bag di setiap tenda. Yang ada hanya matras. Buat kami gak jadi masalah tidur beralaskan matras. Kalau naik gunung kan tendanya juga cuma beralaskan matras. Lagipula hutan pinus itu tanahnya empuk karena tertutup daun kering. Jadi berasa pake karpet hehehe. Paling yang rada ribet memang urusan nge-charge. Biasanya, segala gadget kami charge malam hari. Di Pinus Camp gak ada listrik seperti halnya di camp area Tankita yang lain. Listrik hanya ada sentral di tempat ngumpul. Karena di tenda gak ada listrik jadinya numpang ng-charge di kantor Tanakita.

Udah gitu, suami saya lupa bawa sleeping bag. Jadilah semaleman rada kedinginan. Segala baju dan celana dikeluarin untuk nutupin badan. Jaket juga udah dipake. Beruntung nginepnya di hutan pinus. Kalau di area yang lebih terbuka kayaknya bakal lebih kedinginan hehehe.

 

Makanan sudah termasuk dalam paket menginap di Tanakita. Tapi, saat festival berlangsung, saya dan anak-anak lebih memilih jajan. Puas banget menyantap cuanki, mie ayam, ketan bakar dan sambal oncom, juga aneka jajanan lainnya. Saya cuma gak kebagian nasi bakarnya. Huaaaa ... Padahal kata Keke rasa nasi bakarnya enak banget, lho.

Selama festival, hujan beberapa kali turun. Malah terkadang deras tapi gak menyurutkan antusias para peserta untuk tetap menikmati festival. Pastinya lagi kalau ikut festival ini harus siap fisik. Turun naik lembah melulu. Ya, sebetulnya kalau mager, bisa aja tetap di satu tempat. Misalnya pagi sampai siang di Tanakita untuk berbagai talkshow. Setelah itu baru turun ke lembah untuk menikmati musik hingga malam. Makan utama juga disajikan di lembah. Tapi karena saya lumayan pecicilan, kayaknya kalau cuma diam di satu lokasi aja gak bisa :D

 
Makanan utama memang sudah termasuk dalam paket. Tapi kalau melihat aneka jajanan seperti nasi bakar, ketan bakar sambal oncom, roti bakar, jagung bakar, cuanki, dan masih  banyak lagi, kami pasti tergiur buat jajan hehehe.

Ada beberapa talkshow yang menarik untuk diikuti. Beberapa talkshow dan workshop diselenggarakan bersamaan. Bikin galau mau ikut yang mana kalau pilihannya asik semua. Asik ikutin talkshownya karena suasananya santai. Sama lah kayak menikmati musiknya. Mau sambil duduk, sambil makan, atau sambil tiduran juga boleeeehh. Apalagi udara juga sejuk. Enak banget, deh :)

Acara masih berlangsung hingga hari Minggu malam. Tapi karena kami naik kereta, gak mungkin untuk ikut sampai malam. Sore hari kami sudah harus meninggalkan Tanakita. Perjalanan yang deg-degan menuju stasiun. 5 menit sebelum kereta jalan, kami baru sampai stasiun. Untung pas pemeriksaan boarding pass gak ada antrean. Bisa-bisa ketinggalan kereta kalau antrean di boarding pass panjang.

Siapa Saja yang meramaikan RRREC Fest In The Valley?

[Workshop] RAUNG JAGAT - The Roar of The Universe


Raung Jagat adalah sebuah sistem paduan suara berbasis improvisasi yang diciptakan oleh Rully Shabara Herman untuk mengelola beragam suara manusia secara spontan dan eksperimentatif namun sangat inkusif. Sehingga bisa diterapkan ke semua jenis suara manusia tanpa pengecualian.

https://soundcloud.com/rully-shabara
Unik tapi aneh! Kesan pertama yang saya tangkap dari paduan suara ini. Janganlah bayangkan seperti mendengar paduan suara seperti pada umumnya. Sejujurnya, kuping saya masih agak asing mendengarnya. Ada beragam suara yang dikeluarkan. Kadang seperti suara burung, kadang kayak pada sibuk mengoceh, pokoknya banyak suara unik.

Walaupun masih terasa asing bagi saya, penampilan ini seperti halnya paduan suara yang mana ada pemimpinnya. Seru aja melihat mas Rully yang begitu ekspresif menunjuk setiap peserta. Kemudian terciptalah harmoni. Workshop Raung Jagat ini berlangsung setiap hari dan performance di hari terakhir. Kami tidak melihat performancenya karena sudah keburu pulang.

[Workshop] PUPPET LANTERN WORKSHOP

Dengan konsep teater boneka untuk segala umur yang menarik ditonton publik tapi mengandung pesan dan makna yang dalam. Kelompok asal Yogyakarta ini telah tampil di berbagai pelosok dunia. Menggunakan gestur boneka dan bunyi-bunyian vokal sebagai dialog. Mereka menampilkan kisah-kisah berkonteks Indonesia yang tetap bisa relevan dengan kebudayaan lain

http://www.pappermoonpuppet.com
Nah, saya juga ketinggalan workshop ini. Karena pas saya dan anak-anak sampe di Tanakita, workshopnya udah mulai. Padahal kalau Nai ikut workshopnya kayaknya dia bakal senang karena para peserta akan diajak membuat boneka alaPappermoon Puppet Theatre. Para peserta akan diajari dari mulai membuat sketsa hingga cara memainkannya.

 
Panggung untuk puppet theatre

 
Nanti karya peserta akan dipasang di panggung khusus untuk pertunjukan. Setelah selesai acara, puppet bikinan peserta bisa dibawa pulang. Saya udah niatin banget mau lihat shownya tapi karena baru mulai abis maghrib, pada keburu cape. Sholat maghrib di area Tanakita, mau nonton show harus turun lagi ke lembah. Energi udah mulai habis hehehehe

[Workshop] "JURAGAN = JUalan fotogRAfi, GAN!"

Pada perkembangannya, Instagram selain menjadi media sosial juga menjadi platform untuk orang mempublikasikan foto propaganda dengan tujuan komersial. Anton Ismael akan membantu para peserta untuk mendapatkan foto produk atau foto diri yang lebih 'menjual' serta mendatangkan lebih banyak follower.

www.antonismael.com
Lagi-lagi saya ketinggalan acara ini. Ya, masih dengan alasan sama, pas datang ke Tanakita, workshop sedang berlangsung. Padahal ini menarik banget. Apalagi workshop ini fotografi dengan menggunakan handphone.

[Workshop] RURU Kids


RURU Kids adalah salah satu divisi di ruang rupa yang fokus pada pengembangan program seni berbasis pendidikan untuk anak dan remaja. Akan mengelola sebuah kegiatan lokakarya untuk anak-anak. Peserta SD s/d SMP bisa mendaftar untuk terlibat dalam program ini.
Karena konsepnya piknik, tidak hanya orang dewasa saja yang bisa menikmati festival ini. Ada juga workshop untuk anak-anak. Membuat beberapa kegiatan yang kreatif yang menyenangkan bagi anak  

[Talks] "BERISIK = BErdikari daRI muSIK"

Bagaimana musik dapat hidup dan berkembang menjadi sebuah entitas kesenian sekaligus kelompok kreatif yang mandiri. Serta bagaimana musik menjaid sumber pendapatan bagi orang-orang yang hidup di dalamnya
Moderator: Saleh Husein (Seniman, Musisi)
Pembicara: Lil Boit (Pemilik Omuniuum) dan Rudolf Dethu (Manager, Propagandis)

Satu-satunya talshow yang saya ikuti dari awal hingga setengahnya. Kenapa cuma setengahnya? Karena saya keburu ketemu salah seorang teman SMA di sini trus reunian hehehehe. Tapi walaupun cuma setengah, kayaknya saya akan menulis reportasenya secara terpisah.

[Talks] Southeast Asian Network

Bincang-bincang Southeast Asian Network merupakan sesi diskusi yang selalu diadakan sejak RRREC Fest In The Valley pertama. Program ini telah menjadi salah satu medium untuk saling berdiskusi dan membangun jaringan yang efektif di antara negara-negara Asia Tenggara.
Moderator: Felix Dass (Penulis)
Pembicara: Yellow Fang (Bangkok), Dirgahayu (Kuala Lumpur), dan Bottlesmoker (Bandung)

Untuk talks yang ini didukung oleh Air Asia Indonesia selaku official partner RRREC Fest In The valley 2016. Membicarakan tentang bagaimana band-band ini menjaring networking dengan sesama musisi di beberapa negara Asia Tenggara. Apa keuntungan yang didapat dengan menjalin networking. Dan, bagaimana biaya perjalanannya mengingat biaya perjalanan musisi itu yang sangat besar karena peralatan musik yang mereka bawa banyak dan berat.

[Talks] LOKALWISDOM

LOKALwisdom adalah acara reguler di RURU Radio. Pada sesi ini menampilkan berbagai cerita menarik dari geliat komunitas subkultur kota-kota di luar pulau Jawa.
Moderator: Felix Dass (Penulis)
Narasumber: Suarasama (Medan), SARANA (Samarinda)

[Talks] Ketahanan Pangan Demi Perut dan Otak

Pada masa lalu, sejumlah bahan pangan non beras dikonsumsi masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke sebagai makanan pokok. Setelah revolusi hijau (menjadikan beras sebagai bahan makan utama), bahan pokok lainnya menghilang atau hanya dijadikan makanan pendamping beras
Moderator: Mirwan Andan (Peneliti)
Pembicara: Lefidus Malau (Detektif Tumbuh-tumbuhan), Adi Satria Rahman (Aktivis Lingkungan), dan Bagus Dwi Danto (Musisi)

Indonesia adalah negara kaya dengan bahan pangan. Dari Sabang hingga Merauke, makanan pokok masyarakatnya berbeda-beda. Diskusi yang membahas tentang bahan makanan pokok lain yang masih bisa ditemui di beberapa pasar tradisional. Serta membahas tentang jargon ketahanan pangan yang selalu didengungkan selama ini

[Music] NASIDA RIA (Semarang) - http://www.nasidaria.net

 
Di lagu awal, masih banyak penonton yang duduk manis :D 

Lama-lama pecaaaahhh ...! Banyak yang pada joget dan nyanyi.

Perdamaian ... perdamaian ... perdamaian ... perdamaian ...
Banyak yang cinta damai, tapi perang semakin ramai ...

Siapa yang tahu lagu itu? Pasti Sahabat Jalan-Jalan KeNai banyak yang tau, ya. saya pun tau tapiiii ... baru tau kalau penyanyi aslinya adalah Nasida Ria! *Dikeplak berjamaah hahaha* Gak hanya 1, tapi ada beberapa lagu Nasida Ria yang ternyata familiar cuma penyanyinya aja yang gak tau.

Beneraaan ... Saya kudet banget sama Nasida Ria. Padahal ini grup qasidah yang sudah melegenda. Pantesan aja penampilan Nasida Ria itu yang paling pecah dari semua perform. Bahkan sejak check sound pun sudah mulai rame. Saya pun benar-benar terlarut dengan keramaiannya. Pecaaaaahh ...!

[Music] YELLOW FANG (Bangkok) - http://bit.ly/YellowFang

 
Menjelang malam, sebelum Yellow Fang tampil


Saya dan Nai menikmati perform Yellow Fang, band asal Bangkok ini dari warung mie ayam hihihi. Mau turun ke lembah hujan. Tapi mau tetap di Tanakita, Nai kedinginan karena jaketnya ketinggalan di tenda. Di warung, udaranya lumayan sejuk malah Nai akhirnya ketiduran.

[Music] BOTTLESMOKER (Bandung) - http://bottlesmoker.asia


Awalnya biasa aja tapi semakin lama didengar, saya semakin suka. Setelah selesai Nasida Ria, dilanjut dengan Bottlesmoker kayaknya jadi pengen terus joget :D

[Music] LEANNA RACHEL (Los Angeles)


Hujan mengguyur dengan derasnya saat Leanna Rachel, musisi asal Los Angeles yang saat ini sedang menetap di Bali akan manggung. Tapi, tidak menghalangi para penonton untuk tetap menikmati pertunjukkan Leanna Rachel. Suara Leanna Rachel terdengar lembut memang pas banget deh ma cuacanya. Mungkin kalau saat itu saya sedang di kamar, cocok nih buat menemani saya tidur. Sekilas saya langsung teringat dengan suara Norah Jones. Lembut dan syahdu :)

Layar Tancap - TIGA DARA (Hasil Restorasi 4K)

Pengeeeennnn banget nonton Tiga Dara restorasi ini. Banyak yang bilang kalau filmnya bagus. Tapi apa daya baru diputar pukul 9 malam. Anak-anak, terutama Nai, udah ngantuk. Lokasi tenda kami lumayan jauh kalau dari area layar tancap. Gak tega juga meninggalkan mereka tidur di tenda sendirian. Lagipula, saya gak bawa senter. Nanti pulangnya ma siapa kalau abis nonton. Gelap dan saya kan penakut hihihi.

Do's and Don'ts

Gak hanya nama-nama yang saya tulis tadi. Sebetulnya masih banyak workshop, talks, dan music yang ada di RRREC Fest In the Valley. Insya Allah, festival yang sama akan digelar lagi tahun depan. Kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai. Nah, sambil menunggu tahun depan mendingan catat dulu nih do's and don'ts-nya biar maksimal menikmati festivalnya :)

Kondisi Prima


Ikut RRREC Fest In The Valley itu cape!  Gimana gak cape kalau turun naik lembah melulu. Ya, kalau cuma ingin nonton musiknya aja sih bisa aja berlama-lama di lembah. Dari siang sampe malam *biasanya musik baru di mulai setelah makan siang*. Tenda makan dan juga aneka jajan juga tersedia di lembah. Tapi emangnya gak kepengen ke wc, sholat (bagi muslim), mandi, atau apa gitu, lah? Jadi sesekali pasti ada naiknya juga.

Cuaca yang gak menentu, kadang hujan kadang cerah, juga menuntut untuk menjaga kondisi tubuh. Memang sih panitia menyediakan jas hujan plastik. Tapi, kalau kondisi tubuh lagi gak prima kan juga bikin nge-drop.

Pakai Outfit yang Sesuai


RRREC Fest In The Valley memang acara seni tapi karena tempatnya di alam terbuka memang sebaiknya outfitnya menyesuaikan. Paling gak pakaian kasual dan alas kaki yang gak bikin ribet apalagi mencelakakan diri sendiri. Misalnya, karena kadang hujan jadi jalur kadang licin. Sepatu hak tinggi jelas bukan alas kaki yang tepat, ya. Saya sih tetap menyarankan pakai sepatu kets atau trekking saja. Lebih aman dan nyaman.

Bawa Kamera, Recorder, dan Lainnya

Kamera sih udah termasuk barang wajib dibawa kemanapun, ya. Tapi yang bikin saya rada nyesel adalah lupa bawa recorder dan alat tulis! Ada beberapa talkshow yang menarik untuk diikuti. Memang sih saya gak ada kewajiban untuk meliput karena hadir di sana atas nama pribadi bukan kerjaan. Tapi kan lumayan juga kalau bisa sekalian meliput. Bisa jadi beberapa postingan, tuh! Makanya gregetan aja karena lupa bawa recorder hehehe.
Untuk mengikuti RRREC Fest In The Valley terbagi dalam 3 paket. Dimulai dari harga IDR850K hingga IDR1.850K, tergantung dari area menginap yang dipilih. Fasilitas di penginapan pun berbeda-beda tiap paketnya. Tetapi semua paket sudah termasuk konsumsi selama 3 hari.
Harga paket tersebut memang harga untuk 3 hari dan gak ada biaya harian. Maksudnya, gak bisa bayar cuma buat nginep sehari doang. Biaya transportasi juga gak termasuk. Tapi, panitia bisa membantu urus transportasi. Tentu saja ada biaya tambahan.

Sahabat Jalan-Jalan Kenai, siap untuk ikut RRREC Fest In The Valley tahun berikutnya? Kita piknik bareng di sana. Pantau terus aja akun socmednya, ya! ^_^

 Piknik asik di RRREC Fest In The Valley

RRREC Fest In The Valley

www.rrrec.ruangrupa.com

Facebook : RRRec Fest
Instagram : @rrrec_fest
Twitter : @rrrec_fest
Share:

Ketemu Domo di NHK WORLD Exhibition

Ketemu Domo di NHK WORLD Exhibition 
Sahabat Jalan-Jalan KeNai pengen ketemu dan foto bersama big Domo di NHK WORLD Exhibition? Silakan baca jadwalnya di postingan ini, ya :)

Sahabat Jalan-Jalan KeNai lebih suka jalan-jalan ke luar negeri atau Indonesia? Kalau saya, lebih suka jalan-jalan di Indonesia. Alasannya, takut gak ketemu nasi kalau jalan-jalan ke luar negeri wkwkwkkw. *Becanda, ding*

Ada 1 negara di mana saya pengen banget bisa ke sana, yaitu Jepang. Ada beberapa alasan kenapa saya berharap bisa ke Jepang. Banyak animasi yang lucu-lucu dan keren di Jepang. Sebut aja Doraemon, Sailor Moon, Detective Conan, hingga yang sekarang lagi jadi favorit Keke dan Nai adalah Gudetama.

Jepang sebagai negara maju juga sisi budaya tradisional tetap kuat. Itu juga jadi salah satu kekaguman saya dengan negara matahari terbit ini. Banyak perayaan tradisional yang sangat menarik untuk dinikmati dan dipelajari. Belum lagi tentang tempat wisata dan juga kulinernya. Kalau dipikir-pikir, Jepang ini kurang lebih sama dengan Indonesia, ya. Kaya dengan budaya tradisional, tempat wisata, dan juga kuliner.

Bertemu dengan Big Domo

Ketemu Domo di NHK WORLD Exhibition 
Snap a photo with big Domo (hashtag #domonhk) or download NHK WORLD Tv app. Show your upload photo or downloaded app to any NHK WORLD app booth staff. And receive exclusive Domo sticker.

Selama 1 minggu (26 September s/d 2 Oktober 2016) di mall Kota Kasablan ada NHK WORLD Exhibition. Di sini, Sahabat Jalan-Jalan KeNai bisa bertemu dengan Big Domo setinggi 3,6 m. Bisa foto-foto sama Domo.
Domo is official mascot of NHK WORLD sejak tahun 2004
Domo pertama kali muncul sejak Desember 1998 sebagai perayaan 10 tahun penyiaran NHK. Berarti sudah lebih dari 15 tahun Domo hadir. Gak heran kalau karakter Domo ini sangat  terkenal di Jepang.  Monster kotak, bergigi tajam, dan (kelihatannya) gak pernah mingkem ini sudah terkenal di Jepang. Bahkan aksesoris karakter Domo ini lucu-lucu. Coba pas exhibiton ini dijual aksesorisnya juga, ya. Boroooong! Tapi setidaknya saya cukup puas foto di depan big Domo :)

Mengenal Jepang melalui NHK WORLD

Ketemu Domo di NHK WORLD Exhibition 
Mencoba menonton di tv dan aplikasi dalam waktu yang bersamaan. Tayangannya sama, hanya selisih sekian menit saja. Menceritakan tentang buah melon, buah yang terkenal di Jepang karena harganya yang sangat mahal. Sehingga biasanya buah ini dihadiahkan untuk orang-orang yang dianggap istimewa. 

Melon yang biasanya hanya disantap begitu saya, oleh salah seorang chef di acara tersebut di buat menjaid berbagai kuliner. Dari mulai dessert hingga savory dish. Kemudian buah ini disajikan kepada salah seorang wisatawan mancanegara

Kalau di Indonesia ada TVRI sebagai stasiun televisi tertua. Maka, di Jepang ada NHK yang jadi tv nasional. Rasanya, saya sudah mulai mengenal NHK ini sejak kecil. Waktu itu belum nonton, sih. Sekadar tau aja. Saya mulai menonton NHK WORLD setelah berlangganan tv kabel.

Ada perbedaan antara televisi NHK dan NHK WORLD. NHK untuk masyarakat Jepang dan seluruh bahasa (termasuk di websitenya) menggunakan bahasa Jepang. Sedangkan NHK World lebih internasional karena disiarkan dalam bahasa Ingris. Tujuannya agar negara lain, termasuk Indonesia lebih mengenal Jepang. Dan, akhirnya akan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Jepang. Fokus utama NHK World yang sudah disiarkan ke 150 negara, termasuk Indonesia adalah tentang pariwisata Jepang.
Selama ini hubungan Indonesia dan Jepang di berbagai bidang sudah terjalin dengan baik. Mudahnya pengajuan visa kunjungan ke Jepang serta semakin banyaknya fasilitas publik bagi muslim membuat jumlah wisatawan asal Indonesia ke Jepang mengalami peningkatan yang singnifikan. Tayangan informatif tentang pariwisata Jepang di NHK WORLD juga mampu memnarik wisatawan untuk datang ke Jepang.
Salah satu tayangan pariwisata Jepang di NHK WORLD adalah "Journeys in Japan". Di acara ini wisatawan mancanegara akan mengenalkan berbagai tempat wisata Jepang dari sudut pandang mereka. Ada juga berbagai tayangan tentang kuliner Jepang. Bahkan belajar bahasa Jepang pun ada.

3 Cara Menikmati Channel NHK WORLD

Televisi Kabel

Di Indonesia ada 10 televisi kabel yang memiliki channel NHK WORLD, yaitu Indovision (Ch 355), Okevision (Ch 161), TopTV (Ch 355), Big (Ch 547), First Media (Ch 341), Biznet Home (Ch HD 207), Myrepublic (Ch 123), Transvision (Ch 48 untuk Surabaya dan Ch 26 untuk Bandung), Zum (Ch 42), dan Dens TV (Ch 27). Saya berlangganan salah satu televisi kabel ini. Jadi, biasa nonton NHK World dari tv kabel.

Website

Jangan khawatir bila Sahabat Jalan-Jalan KeNai tidak berlangganan tv kabel tapi tetap ingin menonton NHK WORLD. Bisa ke website nhk.jp/nhkworld untuk melihat berbagai acara yang ada di NHK WORLD. Di website ini juga tersedia dalam 18 bahasa. Salah satunya adalah bahasa Indonesia.

Aplikasi

Semakin banyaknya masyarakat dunia yang tidak memiliki banyak waktu untuk menonton tv di rumah atau berdiam di suatu tempat dalam waktu lama, maka aplikasi NHK WORLD bisa menjadi solusi apabila ingin tetap menonton tv dengan cara mobile. Saya yang sudah berlangganan tv kabel pun tetap instal aplikasi ini. Biar kapan pun dan dimana pun tetap bisa menonton NHK WORLD. Sudah tersedia aplikasinya untuk iOS dan Android.

Ketemu Domo di NHK WORLD Exhibition 

Tidak hanya bisa ditonton di manapun. Kalau pakai aplikasi juga ada notifikasi. Kadang, saya suka lupa pukul berapa acara yang mau saya tonton ditayangkan. Tinggal setting notifikasi di aplikasi nanti akan ada reminder. Setelah itu, nontonnya sih bisa di mana aja. Kalau lagi di rumah saya tetap nonton di tv.
Live streaming melalui website atau aplikasi itu real time. Jadi sama dengan yang disiarkan di televisi pada saat yang bersamaan.
Bila Sahabat Jalan-Jalan KeNai ingin tahu lebih banyak tentang NHK World sekaligus bertemu Domo, silakan catat tanggal-tanggal di bawah ini, ya
  1. 26 September - 10 Oktober 2016, Kota Kasablanka - Bisa foto bersama Big Domo setinggi 3,6 meter
  2. 1 September - 2 Oktober 2016, Senayan City - Pop up booth
  3. 7 Oktober - 9 Oktober, Garuda Indonesia Travel Fair
Share:

Seminar Digital GRATIS 100%

Paket TOUR Pilihan

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 JELAJAH 3 PULAU SERIBU (ONE DAY) *AV-D Mulai dai IDR 100.000

Berlaku: 21 Nov 2018 – 31 Mei 2019 BROMO ONE DAY TRIP *CT-D Mulai dari IDR 300.000

Berlaku: 04 Mei 2019 – 05 Mei 2019 PULAU TIDUNG 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 350.000

Berlaku: 06 Apr 2019 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 360.000

Berlaku: 27 Mar 2019 – 31 Mei 2019 PULAU HARAPAN 2D1N (OPEN TRIP) *AVD Mulai dari IDR 370.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU AYER ODT *AV.D Mulai dari IDR 399.000

Berlaku: 01 Agu 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 29 Apr 2019 – 03 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND *TX Mulai dari IDR 8.900.000

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM HAINAN ISLAND HARI SABTU STARTING JAKARTA JUN *TX Mulai dari IDR 4.650.000

Berlaku: 05 Mei 2019 – 08 Mei 2019 4 HARI 3 MALAM BANGKOK PATTAYA *TX Mulai dari IDR 5.500.000

Berlaku: 14 Mei 2019 – 18 Mei 2019 5D THAILAND MALAYSIA SINGAPORE *TX Mulai dari IDR 5.800.000

Berlaku: 01 Nov 2019 – 04 Nov 2019 MOTOGP GRAND PRIX OF MALAYSIA SEPANG INTL CIRCUIT 4D3N *TX Mulai dari IDR 5.900.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 12 Mei 2019 – 16 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND Mulai dari IDR 9.000.000

Jadi Agen Sekarang Gratis!

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support