start Jalan Jalan Ah: jawa barat

Tips Jalan Jalan Kamu ada Disini

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Tampilkan postingan dengan label jawa barat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jawa barat. Tampilkan semua postingan

Trio, Restoran Padang yang Sudah Bertahan Berpuluh Tahun di Bogor

Restoran Trio, Restoran Padang, Bogor

Makan apa dan di mana malam ini?

Begitulah pertanyaan diantara kami karena sebetulnya rada malas juga untuk keluar hotel. Masih ingin bermalas-malasan. Tapi, malas juga makan malam di hotel. Ya, rasanya sayang kalau liburan kali ini hanya menghabiskan waktu di hotel. Walaupun begitu, di kamar sempat melihat menu hotel. Siapa tau akhirnya kami benar-benar malas keluar hehehe.

Akhirnya, dengan kekuatan bulan berusaha semangat kami pun memutuskan tetap mencari makan di luar. Kami memilih berjalan kaki. Masa' sih di sekitaran hotel gak ada resto lain selain Lemongrass? Tentu aja kami gak memilih Lemongrass karena makan siang udah di sana. Pengen cari resto atau makanan kaki lima, pokoknya jangan di tempat yang sama lagi.

Restoran Trio, Restoran Padang, Bogor

Setelah berjalan kaki yang cuma 7 menit saja, kami memutuskan makan di Restoran Trio. Iyeeess! Rumah makan padang memang bisa jadi semacam penyelamat kalau bingung mau makan apa. Buat kami, mumnya rasa makanan di rumah makan padang itu cuma 2, yaitu enak atau enak banget :D
Beneran cuma 7 menit untuk sampai Restoran Trio. Dari Padjajaran Suites Hotel and Conference, jalan kaki ke arah kanan hingga ketemu Indomaret, kemudian nyebrang. Restoran Trio tepat bersebelahan dengan RS Azra. Lokasinya juga deket pintu tol. Strategis dan gak sulit dicari, kok.
Selain lokasi yang strategis, lapangan parkir Restoran Trio juga cukup luas. Sehingga pengunjung gak perlu bingung bila ingin parkir. Restorannya juga lumayan besar dengan interior yang terkesan agak kuno.

Restoran Trio, Restoran Padang, Bogor

Restoran ini, memang kabarnya sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu. Walaupun kuno tetapi bersih. Tidak ada AC di sini, tetapi gak kepanasan karena restorannya yang lumayan lapan serta langit-langit yang lumayan tinggi.

Mengenai rasa, bagi kami hanya sebatas enak. Ayam gulainya, kok, lebih mirip kayak ayam bumbu kuning, ya? Apa karena sudah ada cita rasa Sunda di dalamnya? Entahlah, tapi bagi kami rasanya kurang 'Sumatera'. Walaupun tetep enak disantap. Harga makanannya kurang lebih sama lah kayak rumah makan padang lainnya.

Restoran Trio, Restoran Padang, Bogor

Gak banyak yang bisa saya ceritakan di sana karena kami makan lumayan cepat, setelah itu pulang. Ngantuk, euy! Lagian, siapin tenaga karena besoknya mau jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor.

Sebelum pulang, mampir sebentar di minimarket buat beli air mineral yang ternyata habis! Huaaa ... long weekend, stok air mineral ternyata habis. Untung ada warung kaki lima yang masih jual air mineral. Gak jadi kehausan malam-malam di kamar, deh hehehe.

Restoran Trio








Share:

Menikmati Lemongrass, Kopitiam Modern di Bogor

Lemongrass Bogor, Kopitiam
Mari kita menikmati Lemongrass, kopitiam modern di Bogor. Mumpung lagi liburan di kota hujan :)

Lemongrass, termasuk salah satu destinasi yang sudah masuk dalam list bila rencana menginap di Bogor terlaksana. Menurut beberapa info yang saya dapat, kopitiam yang usianya baru sekitar 10 tahun lebih sedikit ini termasuk ramai, terutama weekend.  Yup! Lemongrass memang lagi nge-hitz. Apalagi kalau weekend pengunjungnya gak cuma dari Bogor. Saya yakin yang dari Jakarta dan sekitarnya pun ada yang menyempatkan untuk mencicipi aneka menu di sini saat weekend.

Beruntunglah saat itu (7/2) kami menginap di hotel yang lokasinya tepat bersebrangan dengan Lemongrass (Silakan baca: Keliling Bogor, Menginapnya di Padjajaran Suites Hotel & Conference). Setidaknya kami udah punya satu keuntungan, yaitu gak ribet sama urusan parkir.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Gedung bertingkat yang di seberang jalan itu adalah hotel tenpat kami menginap. Beneran tinggal nyebrang, kan? Deket banget, gak pusing cari parkir :)

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Fotoin suasana dekat tempat antrean

Di saat ramai, memang susah cari parkir di Lemongrass. Penuh terus, sehingga saya melihat beberapa kendaraan parkir paralel di pinggir jalan. Sedangkan mobil kami parkir di hotel dan kami tinggal nyebrang dengan santai hehehe. Woohoo! *Ini jadi semacam dapat pass card :D*

Begitu masuk resto ... baru mulai antre, deh. Lumayan panjang antreannya. Saya mulai melirik wajah suami dan anak-anak. Ada sedikit rasa harap-harap cemas.

Duh, semoga jangan sampe pada mutusin balik kanan, ya, ujar saya dalam hati

Kami memang suka rada malas kalau harus antre buat makan. Mending cari resto lain. Saya pun termasuk begitu. Tapi, kali ini saya penasaran sama Lemongrass. Mumpung lagi di Bogor. Lagipula selama 2 hari ke depan, kami sudah ada rencana lain. Untungnya suami dan anak-anak mau menunggu.

Sambil menunggu, saya lihat area di luar seluruh meja dan kursi terlihat kosong.  Saya tidak tahu pasti kenapa tidak ada satupun pengunjung yang ditempatkan di area luar. Mau bertanya rasanya malas. Para staff Lemongrass terlihat sibuk, gak enak mau nanya.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Entah kenapa area terbuka dibiarkan kosong saat kami di sana. Mungkin karena di langit sudah terlihat cukup mendung?

Saya lalu berkesimpulan sendiri, mungkin memang sengaja dikosongkan karena khawatir hujan turun. Bogor yang dikenal sebagai kota hujan, katanya hampir setiap sore turun hujan. Ketika kami di sana pun, langit sudah terlihat mendung. Memang jadinya gak bakal lucu kalau lagi makan trus terpaksa pindah karena hujan turun. Ya, tapi itu hanya kesimpulan saya.

Ternyata, antrean lumayan panjang, gak bikin terlalu lama menunggu. Paling hanya sekitar 15 menit saja. Setelah nama suami saya dipanggil, kami pun diantar ke lantai atas. Sudah ada satu meja kosong di sana.

Lemongrass Bogor, Kopitiam

Lemongrass Bogor, Kopitiam

Lemongrass memiliki berbagai pilihan makanan Indonesia, Peranakan, Singaporean, Chinese, dan Seafood. Ada beberapa pilihan tersedia seperti di beberapa kopitiam pada umumnya. Dikatakan kopitiam modern, mungkin karena tempatnya terlihat seperti resto yang kekinian.

Sambil menunggu makanan disajikan, saya menyempatkan berkeliling. Kalau saja lagi sepi, kayaknya saya bakal puas foto dimana-mana karena memang setiap sudutnya bagus buat difoto. Lemongrass memang instagramable banget tempatnya. Banyak spot menarik untuk difoto.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Lumpia Udang Kulit Tahu (3pcs), IDR19,9K

Makanan dan minuman yang dipesan pun datang tanpa perlu menunggu lama. Cukup cepat juga, nih! Yang pertama saya cicipi adalah Lumpia Udang Kulit Tahu. Lumpianya di luar dugaan saya. Kirain di dalamnya ada sayurannya, ternyata padat dengan udang. Rasanya memang enak, tapi kalau padat begitu kayaknya kenyang juga. Untung dimakan bersama-sama.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
"Lemongrass Chicken Salad, IDR28,9K

Kalau ke Lemongrass lagi, kayaknya wajib order  "Lemongrass" Chicken Salad. Enak banget saladnya. Terasa segar di mulut. Pas buat makanan pembuka, tuh. Yang tadinya agak kenyang dengan lumpia udang, jadi semangat lagi buat menyantap makanan utama.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Nasi Goreng Hongkong, IDR34,9K

"Nasi gorengnya basah, ya, Pak," ujar salah seorang pelayan yang mencatat orderan kami. Setelah dijelaskan lebih detil, suami tetap order Nasi Goreng Hongkong yang katanya basah itu. Benar saja, tampilannya memang tidak seperti nasi goreng yang umumnya kita makan. Nasinya basah oleh saus tiram, Saya belum terbiasa melihat tampilannya, sih. Tapi memang sebaiknya jangan terlalu mudah terpengaruh sama tampilan, ya. Karena rasanya enak. Udah gitu isiannya gak pelit alias banyak.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Nasi Lemak, IDR36,9K

Keke memilih nasi lemak dengan ayam kari. Untuk ayamnya, bisa memilih mau renang atau kari. Menurut Keke, rasanya enak. Tapi kalau buat saya ada yang kurang. Ayam karinya enak, tapi kuahnya kurang banyak. Sambal teri kacangnya agak kering dan kurang bumbu kalau buat saya.

Agak heran sebetulnya kenapa Keke memilih nasi lemak. Biasanya, kalau datang ke resto manapun dan ada menu sop buntut atau nasi haniman, Keke akan memilih salah satu dari 2 menu itu. Ini tumben memilih yang lain. Ya, udah kalau gitu giliran saya yang memilih nasi hainam. Nai pun memilih yang sama.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Nasi Hainam Bebek Panggang, IDR45,9K

Untuk nasi hainam, ada 4 macam lauk yang bisa dipilih, yaitu ayam rebus, ayam panggang/barbekyu, chicken chop, atau bebek panggang. Masing-masing punya harga berbeda. Kami memilih yang bebek panggang. Daging bebeknya lembut, kulitnya gak terlalu crispy. Kayaknya kalau dibikin lebih crispy lagi bakal makin enak. Tapi secara keseluruhan, rasa nasi hainam tidak mengecewakan.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Lupa ini order minuman apa aja, ya? Hahaha

Lemongrass Bogor, Kopitiam
 Nutella Boom Shake, IDR32,9K

Untuk minum, saya lupa order apa *lupa dicatat hahaha*. Tapi setelah makan, Nai masih pesan 1 minuman lagi. Seingat saya, Nai pesan Nutella Boom Shake, yang mana saya suka bingung kalau order minum dimanapun kalau sajiannya sampe penuh gitu. Cakep buat difoto, sih, tapi bingung minumnya :p Untungnya enak juga rasanya. Nutellanya gak bo'ong.

Lemongrass Bogor, Kopitiam

Keke pesan Es Cendol Durian. Duriannya kurang berasa, cendolnya agak terlalu dominan *Ya, namanya juga es cendol(?)* Kalau saya, sebetulnya sudah kenyang tapi tertarik benget buat Roti Tissue / Roti Prata. Beberapa kali gagal pesan order roti tissue di manapun karena alasan kekenyangan. Tapi, daripada gagal lagi, mending agak memaksakan diri untuk pesan ajalah.

Lemongrass Bogor, Kopitiam 
Roti Tissue Nutella Millo, IDR29,9K

Lemongrass Bogor, Kopitiam
 Butiran gula pasirnya terlihat

Ada 5 varian roti tissue di Lemongrass. Saya pilih Roti Tissue Nutella Millo. Suka dengan kriuk dari roti tissuenya. Rotinya juga tipis. Tapi rasanya kemanisan banget. Nutella sudah manis, Begitu juga dengan millo. Kenapa juga masih harus ditabur dengan gula pasir? Untung aja ngabisinnya beramai-ramai, kalau sendirian kayaknya gak sanggup. Giung kalau kata orang Sunda bilang.

Kesimpulannya, untuk makanan dan minuman di sana ada yang enak tapi ada juga yang standar. Kalau mengecewakan, sih, belum kami temukan. Para staff juga kelihatan sigap dan ramah.

Sahabat Jalan-Jalan KeNai kalau mau ke sana, sebaiknya jangan pas jam makan karena ramai banget. Etapi, kalau weekend, saya perhatiin gak hanya jam makan, ding. Setiap jam ramai terus dan parkirannya full. Ya, sabar-sabar aja lah sama antreannya. Lagian gak terlalu lama juga antrenya, kok. Tetep menarik buat dikunjungi restonya :)

Lemongrass Bogor, Kopitiam

Lemongrass






0251 8328800
0878 72020440


Open hours: 10.00 - 22.00 wib

Payment method: Cash, Debit, Credit

 

Follow Me
Share:

Keliling Bogor, Menginapnya di Padjadjaran Suites Hotel & Conference

Padjadjaran Suites Hotel & Conference 
Keliling Bogor, menginapnya di Padjadjaran Suites Hotel & Conference. Yeaay! Inilah cerita kami selama 3 hari 2 malam di sana :)

Bogor mengingatkan saya tentang sebuah impian yang lama-lama memudar ...

Tsaahh! Kesannya mellow banget kalimat pembukanya. Bukan saya banget hehehehe. Tapi memang bener, sih. Dulu, saya punya impian pengen tinggal di Bogor kalau sudah berkeluarga.

Saya punya beberapa kenangan tentang Bogor. Ketika kecil, salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi bersama orang tua selain Ancol dan TMII adalah Kebun Raya Bogor. Karyawisata bersama sekolah dari zaman SD sampe SMP pasti ada cerita jalan-jalan ke Bogor. Zaman kuliah juga beberapa kali ke Bogor bersama teman atau pacar, sekadar untuk makan siang. Pas ngantor, lumayan sering juga ke Bogor untuk urusan kerjaan. Gimana saya gak kepengen tinggal di Bogor coba kalau kayak begitu.

Tapi, impian ya tinggal impian ... Lama-lama udah betah tinggal di planet Bekasi hahaha. Dan, sejak nikah malah nyaris gak pernah ke Bogor lagi. Padahal gak jauh juga dari rumah. Paling 1 s/d 1,5 jam saja perjalanan dengan catatan di tolnya gak macet, ya.

---------------

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Selama di Bogor, kami selalu jalan kaki dan naik angkot. Biar hujan-hujanan yang penting tetep eksis hehehe

Saya: "Minggu depan, kita nginep di Bogor. Di hotel Padjadjaran. Mumpung ada long weekend. Enaknya ngapain selama di sana, ya?"

Sudah jadi kebiasaan kami untuk mengajak anak-anak diskusi dulu sebelum jalan-jalan. Biar sama-sama happy.

Keke: "Wisata kuliner aja, Bun."
Saya: "Nah, Bunda juga maunya begitu. Mumpung letak hotelnya di pusat keramaian, kemana-mana kita naik angkot aja."
Nai: "Kenapa gak pake mobil aja?"
Saya: "Bogor sering macet, Nai. Apalagi long weekend gini. Mending mobilnya di parkir di hotel aja."
Nai: "Kita ke Bogornya naik kereta apa mobil?"
Saya: "Nah, itu belum tau, deh. Etapi, mumpung itu libur imlek, mau kan ikut ngelihat klenteng? Kali aja ada kemeriahan apa gitu saat imlek."
Keke: "Iya, boleh."
 
Sahabat Jalan-Jalan KeNai, bulan September lalu, saya pernah bikin postingan yang berjudul "Get Lost in Bogor." Postingan dalam rangka ikut lomba blog Mbak Arin yang bertema Piknik Itu Penting. Di postingan itu menceritakan keinginan saya untuk bisa keliling Bogor tanpa perencanaan, hanya mengikuti langkah kaki. 

Tapi, memang belum berani juga, sih kalau pergi sama anak-anak tanpa perencanaan. Walaupun sempat coba juga waktu pulang camping. Keluar dari stasiun Paledang, naik angkot buat cari makan. Ya, bukan mengikuti langkah kaki tapi mengikuti roda angkot hehehe. Sampai kami pun turun di depan salah satu resto

(Silakan baca: Special Menu di Pia Apple Pie).


Kami berangkat hari Sabtu (6/2) pukul 12 siang. Agak kesiangan sebetulnya, sehingga sempat menikmati macet di pintu tol Cibubur. Mudah sekali mencari lokasi hotel ini. Tidak lama setelah keluar dari pintu tol Bogor, kami pun tiba di Padjadjaran Suites Hotel & Conference. Lokasi yang strategis menjadi kelebihan dari hotel bintang 4 ini. Selain dekat dengan pintu tol, hotel ini juga dekat dengan berbagai tempat kuliner.

 
Hari pertama, makan siang di Lemongrass

Karena sudah lewat jam makan siang dan perut belum diisi, setelah parkir kendaraan di hotel dan chek in lalu kami memilih makan siang di Lemon Grass. Sebelum ke sini, saya membaca beberapa review yang mengatakan susahnya cari parkir kalau mau makan di Lemon Grass. Rame banget restonya. Tapi kami tinggal nyebrang ajah karena lokasi hotel dan Lemon grass tepat bersebrangan. Ya, ini salah satu keuntungan bagi kami. Asiiikk!

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Ini adalah rate saat kami menginap di sana. Kami harus menambah sebanyak IDR700K untuk tambahan 1 extra bed selama 2 malam.

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Searah jarum jam, dari kiri atas
  • Kamar kami bersebelahan dengan lounge
  • Setelah cape loncat-loncatan di kasur, Nai langsung tiduran di bawah tempat tidur sambil nonton tv 
  • Kalau bingung mau kemana, bisa baca beberapa tempat wisata yang disediakan di kamar
  • Ada balkonnya
Selesai makan  siang, kami memilih istirahat di kamar. Excecutive room adalah kamar yang kami tempati saat itu. Di sana ada beberapa tipe kamar, yaitu Superior, Deluxe, Executive, dan Royal Suite. Di hari pertama memang lebih memilih untuk menikmati kenyamanan kamar. Tidur siang, nonton tv, atau internetan dimana WiFi hotel lancar jaya.

 
Makan malam hari pertama di RM Trio

Malam harinya, kami makan malam di resto padang RM Trio. Ini rumah makan termasuk yang jadul. Lokasinya deket banget sama hotel. Cukup 7 menit berjalan kaki. Saya mengamati sekeliling, saat berjalan kaki. Tepat di samping RM Trio ada rumah sakit, yaitu RS Azra. Minimarket juga ada tepat di seberang RM Trio. Bahkan masih ada satu lagi rumah sakit yang juga lokasinya berdekatan dengan hotel, yaitu RS Mulia.


Saya suka banget dengan menu breakfast di hotel ini!

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Di resto hotel ada kolam ikannya. Banyak anak yang senang sarapan sambil melihat ikan

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Beberapa minuman yang disediakan, selain air putih, kopi, dan teh. Untuk susu ada 2 macam, yaitu susu sapi dan susu kedelai. Ada jamu kunyit asam dan gula asam. Untuk juice ada 4 macam, yaitu guava, water melon, apple, dan healthy (sawi + lemon)

Pilihannya banyaaakk dan enak. Yang menyenangkan lagi, untuk kue-kuenya selain banyak pilihan juga ada beberapa kue tradisional Indonesia. Malah untuk minumnya gak hanya disediakan air putih, susu, dan juice. Tapi, jamu juga ada, lho. Saya, sih, bukan penggemar jamu tapi melihat ada hotel yang menyajikan jamu di menu breakfast rasanya jarang, deh. Untuk juice juga di sini ada juice sayur. Dan, di sini pula untuk pertama kalinya saya merasakan juice sayur. Rasanya? Hmmm ... Saya pilih juice buah aja, deh hehehe. Enak, sih, tapi tetep aja buat saya kalau sayur lebih suka dilalap atau ditumis :D

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Beberapa makanan dan minuman yang kami cicipi. Searah jarum jam dari kiri atas:
  • Kolang-kaling dengan rasa cocopandan (merah), markisa (orange), dan melon (hijau)
  • Soto Kediri yang enak banget
  • Healthy Juice (sawi + lemon)
  • Nasi Goreng, Mie Goreng, Tumis Terong, Ikan Patin Bumbu Kuning, dan Kerupuk. Ikan patinnya mengingatkan saya sama masakan mamah
Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Aneka kue. Sebetulnya pilihannya masih banyak lagi, gak cuma 3

Diantara semua makanan yang disediakan, saya paling suka soto kediri. Enak bangeeett! Sayangnya saya baru nyadar ada soto kudus setelah perut mulai kekenyangan karena mencicipi berbagai menu. Daaannn ... di hari ketiga, soto kediri gak ada. Huaaa ... saya masih pengen mencicipi rasa sotonya.

Di hari pertama, saya sempat bertanya dengan salah seorang staff hotel. Pak Gilang namanya. Saya menanyakan tempat wisata dan kuliner yang bisa dikunjungi. Beberapa yang disarankan Pak Gilang ada di daerah Puncak. Iya, sih, Puncak memang masih termasuk Bogor tapi kami lagi gak mau ke sana. Long weekend kayak gitu pasti macet banget. Pengennya seputaran kota Bogor saja.

Dari Pak Gilang pula saya tau kalau kemeriahan Imlek justru pada saat Cap Go Meh. Artinya, saat kami di sana, ya tidak ada kemeriahan apapun berkaitan dengan Imlek. Ya, sudahlah akhirnya kami memutuskan untuk ke Kebun Raya Bogor (KRB) aja. Memang termasuk yang direncanakan juga mau ajak anak ke KRB. Apalagi saat itu anggrek raksasa di KRB sedang mekar.

(Silakan baca: "Mencari Anggrek Raksasa di Kebun Raya Bogor. (Tidak) Malu Bertanya, Tetap (Ter)Sesat di Jalan".)

 
Eheemm ... Mentang-mentang sehari menjelang ulang tahun pernikahan, berduaan aja, nih. Anak-anak ditinggal di belakang :p

 
Makan siang hari kedua di Green Garden Cafe

Pukul 10.30, kami menuju KRB. Gak jauh lokasi, hanya 10 menit naik angkot sudah sampai di KRB. Setelah berputar-putar jalan kaki selama kurang lebih 2 jam hanya untuk cari anggrek raksasa, kami pun memutuskan makan siang di Green Garden Cafe yang lokasinya di dalam KRB. Udah males cari makan lagi di luar. Mending yang masih satu lokasi ajah, deh.

Selesai makan, kami memilih beristirahat lagi di hotel. Kaki pegel hehehe. Lagian pas makan siang di KRB, sempat turun hujan deras. Pas pulang juga masih rada kehujanan. Jadi, mending istirahat dulu, deh sampai waktunya makan malam.

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Pengen bersantai lebih lama kayak gini. Tapi apa daya, Nai kepengen berenang. Baiklah hahaha ...

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Nunggu Nai berenang, kena angin sayup-sayup, bikin ngantuk berat. Untung Keke akhirnya menyusul, jadi Nai berenang ditemani Keke. Saya kembali ke kamar, berduaan ma suami *eh :p

Sampai hotel, boro-boro bisa istirahat. Nai minta ditemenin berenang. Ya, saya cuma nemenin di pinggir karena lupa bawa penutup kepala. Heuuu ... Nasiiib ... nasiiib .... Kolam renangnya tidak besar, tapi cukuplah buat menyenangkan anak-anak. Mungkin yang harus agak diperhatikan adalah beberapa tamu hotel yang saat itu berenang, memilih untuk bilas dan ganti pakaian di kamar masing-masing. Akibatnya, area dari kolam hingga ke lift suka agak becek. Tapi saat itu ada petugas yang mengepel lantai agar tidak licin. Hanya saja mungkin dipertimbangkan juga solusi lain supaya gak becek.

 
Makan malam hari kedua di Kedai Kita. Nai ketiduran karena kelelahan. Ah, drama lah pokoknya di sini ;)

Untuk makan malam, kami memilih Kedai Kita. Tempat makan yang lagi ngehitz itu. Banyak yang rekomendasiin, lah. Setelah kami kesana, hmmm ... nanti aja ceritanya, ya. Yang pasti ada beberapa dramanya hehehe ... *saya jadi lelah hihihi ...*



Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Padjajaran Suites Hotel & Conference
 Sarapan di hari ketiga

Di hari ketiga kami di sana, yang paling senang adalah Nai. Sahabatnya menyusul ke hotel. Jadi ceritanya, sejak hari pertama di sana, Nai chatting ewat LINE terus sama sahabatnya. Trus, sahabatnya lengsung minta saat itu juga ke orang tuanya untuk ke Bogor. Menginap di hotel yang sama dengan kami.

Padjajaran Suites Hotel & Conference 
Nai berenang bersama sahabatnya. Kalau pagi, di area kolam juga ada makanan seperti bakso dan aneka kue. Tapi, kalau di kolam renang harus bayar lagi.

Keinginan sahabatnya itu dikabulkan, tapi mereka baru berangkat di hari kedua. Itupun sudah malam. Jadi dihari kedua gak sempat ketemu karena saat mereka datang, kami sedang makan malam di Kedai Kita.

Awalnya Nai gak percaya waktu sahabatnya bilang kalau dia udah ada di Padjajaran Suites Hotel & Converence. Menginap di kamar Royal Deluxe di lantai 5. Menurut orang tuanya, seluruh tipe kamar sudah full. Hanya tersisa 1 kamar di Royal Deluxe. Ya udahlah diturutin. Demi anak, katanya hehehe.

Setelah ketemu sahabatnya, Nai main bersama sahabatnya terus. Sarapan, berenang bareng, hingga main di kamar temannya. Baru pisah setelah check out. Emang deh mereka berdua sahabatan banget. Padahal besoknya juga ketemu lagi di sekolah. Sekelas pula dari dulu hehehe.

 
Pura-pura jadi mannequin di Dapur Cokelat hehehe ...

Setelah check out, rencananya mau makan siang dulu di Rumah Sumsum. Sebelumnya mampir dulu ke Dapur Cokelat, Nai ingin membeli oleh-oleh buat teman-teman terdekatnya. Lokasi Dapur Cokelat sebetulnya gak jauh dari hotel. Tapi karena sudah check out, kami pakai mobil kesananya. Lagipula, sesaat setelah check out hujan turun dengan derasnya. Kalau gak inget pengen makan siang di Rumah Sumsum, kayaknya pengen sejenak nyeruput cokelat hangat di sana.

Begitu keluar dari Dapur Cokelat, saya buka Google. Mau cek lagi alamat Rumah Sumsum. Dan, ternyata dapat info kalau Rumah Sumsum selalu tutup setiap hari Senin. Yaaa ... gak jadi makan di sana, deh :(

 
Makan siang di Gili-Gili sebelum pulang ke rumah

Gak punya rencana cadangan bikin kami sempat bingung juga. Kepikiran untuk cari makan di dekat rumah aja kalau gak ada ide. Pas lagi mikir, mobil kami melintas salah satu resto yang bernama Gili-Gili. Spontan langsung putar balik, memutuskan makan di sana.

Alhamdulillah, semua makanan dan minuman yang kami pesan di Gili-Gili rasanya enak semua. Gak jadi manyun, deh hehehe. Tanggal 8 Februari itu kan gak hanya Imlek tapi juga hari ulang tahun pernikahan saya dan suami yang ke-13. Seneng aja jadinya kalau selama 3 hari itu sebagian besar cerita jalan-jalannya menyenangkan.

Saya masih pengen ke Bogor lagi. Masih banyak tempat terutama kuliner yang belum saya cicipi. Rumah Sumsum, Sate Kambing Pak Rebing, menyusuri Suryakencana adalah sederetan rencana yang belum kesampaian.

Mudah-mudahan bisa terlaksana lagi. Nginepnya di Padjajaran Suites Hotel & Conference lagi aja, deh. Selain tentang lantai becek antara kolam renang dan lift, kekurangan lain dari hotel ini adalah area parkir yang terbatas. Untungnya, lokasi hotelnya strategis banget. Selama di Bogor kami gak naik mobil sama sekali, lho. Turun-naik angkot aja di sana plus jalan kaki. Cuaca Bogor juga lagi bersahabat banget. Sempat hujan tapi sebentar, kecuali pas kami check out. Hujan deras dan lama.

Tapi, namanya juga kota hujan. Kalau gak kehujanan di Bogor rasanya belum afdol hihihi. Tip saya adalah siapkan jas hujan dan sepatu atau sandal yang nyaman apabila ingin berjalan-jalan di Bogor.

Selain itu, semua staffnya ramah. Pilihan breakfastnya banyak banget. *Saya masih kangen sama soto kedirinya hehehe* *Teteuuuppp ...* Kamarnya juga nyaman dan bersih.

Mumpung bulan Mei ada long weekend, tuh. Sahabat Jalan-Jalan KeNai udah ada rencana kemana? Kalau ke Bogor, menginap aj di Padjajaran Suites Hotel & Conference. Booking dari sekarang. Long weekend biasanya penginapan suka penuh :)

Padjajaran Suites Hotel & Conference

Padjajaran Suites Hotel & Conference

Jalan Raya Padjadjaran No.17
Jawa Barat

Telp: 0251 - 8359000 

http://padjadjaranhotels.com/

Fanpage: Padjajaran Suites Resort and Convention Hotel
Twitter: @pshbogor



Follow Me
Share:

Mencari Anggrek Raksasa di Kebun Raya Bogor. (Tidak) Malu Bertanya, Tetap (Ter)Sesat si Jalan.

Mencari anggrek raksasa di Kebun Raya Bogor itu melelahkan hahaha! Padahal kami sudah bertanya, lho. Jadi kalau ada pepatah "Malu Bertanya, Sesat di Jalan", saat itu gak berlaku untuk kami. Karena kenyataannya, kami "Tidak Malu Bertanya, Tapi Tetap Tersesat di Jalan" hehehe.

Siang itu, Sabtu (6 Februari 2016), kami sedang makan siang yang kesorean di Lemongrass *Soalnya baru makan siang pukul 3 sore hehehe*

Nai: "Bunda, habis makan, kita mau kemana?"
Bunda: "Kayaknya istirahat dulu aja di hotel, ya. Atau berenang di hotel juga boleh. Jalan-jalannya besok aja."
Nai: "Besok, mau jalan-jalan kemana?"
Bunda: "Terserah. Ke kebun raya mau, gak?"
Nai: "Kenapa ke kebun raya?"
Bunda: "Kan, Ima pernah bilang mau ke kebun raya. Lagian, kemaren Bunda baca berita di salah satu media online, katanya di kebun raya lagi mekar bunga anggrek raksasa. Anggreknya itu cuma mekar 2 tahun sekali. Sekali mekar bisa 2 bulan, sih. Tapi, mumpung lagi di Bogor, kita lihat anggrek raksasa aja, gimana?"

Keesokan harinya ...


Kami menginap di Padjadjaran Suites Hotel, Bogor. Kami keluar dari hotel pukul 10.30 wib. Memutuskan untuk naik angkot saja menuju Kebun Raya. Dari hotel menuju Kebun Raya tidak suli, cukup menyebrang dan tunggu angkot 09 *Lupa jurusan mana. Pokoknya nomor angkotnya 09.* Sekitar 10 menit (kalau lancar) kami sudah tiba di pintu 3 Kebun Raya, Bogor.

Ini kali pertama Keke dan Nai jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor (KRB). Kalau buat saya, ke KRB bisa jadi semacam perjalanan nostalgia. Waktu kecil, KRB adalah salah satu tempat yang paling sering didatangi untuk piknik keluarga. Setelah besar, saya gak pernah ke KRB lagi selama bertahun-tahun. Baru tahun 2016 ini saya ke KRB lagi.

Setelah membayar tiket masuk seharga IDR14K, saya lalu bertanya ke salah seorang petugas yang berada di loket. Abis gak ada papan petunjuk di mana anggrek raksasa berada.

Saya: "Permisi, Mbak. Kalau anggrek raksasa yang sedang mekar ada di area mana, ya?"

Mbak yang saya tanya tidak menjawab sama sekali, dia hanya memalingkan muka ke arah teman di sampingnya.

Mbak A: "Ada perlu apa, Bu?"
Saya: "Iya kalau anggrek raksasa yang sedang mekar ada di area mana?"
Mbak A: "Anggrek raksasa?"
Saya: "Kemarin saya baca di internet, katanya ada anggrek raksasa yang sedang mekar di sini. Kejadian yang hanya terjadi antara 2-3 tahun sekali. Dimana lokasinya, ya?"
Mbak A: "Oh, mungkin di jalan Astrid, Bu."
Saya: "Dimana itu jalan Astrid? Jauh?"
Mbak A: "Enggak, kok. Dari sini, ibu tinggal belok kiri trus lurus aja. Gak jauh udah jalan Astrid. Tapi tunggu sebentar, ya, Bu."

Mbak A lalu menghampiri seorang petugas laki-laki yang berdiri di luar loket.

Bapak B: "Ibu mau lihat anggrek raksasa?"
Saya: "Iya, Pak."
Bapak B: "Mungkin ada di jalan Atrid, Bu. Dari sini belok kiri trus lurus aja. Gak jauh, kok."
Saya: "Baik, Pak."
Bapak B: "Tapi, kalau Ibu mau lihat anggrek mendingan di Griya Anggrek aja, Bu."
Saya: "Lokasinya dimana, Pak?"
Bapak: Dari sini lurus. Itu yang atap kacanya dari sini kelihatan. Di rumah kaca itu ada berbagai jenis anggrek."
Saya: "Saya gak mau lihat berbagai jenis anggrek, Pak. Saya cuma mau lihat anggrek raksasa. Kalau saya lihat foto yang di internet itu, kayaknya lokasinya di area terbuka. Menempel di salah satu pohon besar, bukan di rumah kaca."
Bapak: "Kalau begitu, Ibu coba aja dulu ke jalan Astrid. Tapi, saya gak tau pasti di sana ada atau enggak."
Saya: "Begitu, ya?"
Bapak: "Iya, Bu. Karena kalau di sini setiap petugas sudah punya pegangan masing-masing. Saya pegangannya area atas sini. Jadi gak tau area lain, Bu. Maaf, ya."
Saya: "Gak apa-apa, Pak. Terima kasih banyak, ya."
Saya mengerti kalau setiap petugas di sana sudah ada tugas masing-masing. Apalagi Kebun Raya Bogor itu luas. Tapi, saran saya, untuk sesuatu yang tidak terjadi setiap saat dan berpotensi mengundang banyak pengunjung untuk tertarik datang, ada baiknya semua petugas tau lokasinya. Contohnya kayak anggrek raksasa ini. Kan, katanya hanya mekar setiap 2 tahun sekali saja. Tentu ini akan sangat menarik untuk dilihat banyak pengunjung.
Tapi, yang saya rasakan saat di KRB, infonya minim sekali. Tidak ada banner bahkan petugas pun tidak tahu. Coba lihat web KRB pun tidak ada infonya. Sampai saya sempat berpikir apa jangan-jangan berita itu media online itu hoax?
Dari loket masuk, sesuai dengan arahan mereka, kami belok kiri. Berjalan lurus terus hingga sampai di persimpangan pertama. Ada papan petunjuk, ke kiri itu jalan menuju Green Garden Cafe. Jalan ke kiri sepi dan agak gelap karena rimbunnya pepohonan. Semua pengunjung berjalan terus. Kami pun mengikuti.


Di persimpangan kedua, kami kembali melihat papan petunjuk jalan. Ke sebelah kiri masih arah menuju Green Garden Cafe tapi jalannya lebih terang. Cafenya juga terlihat jelas dari tempat kami berdiri. Di sebelah kanan adalah jalan menuju masjid yang juga terlihat jelas masjidnya dari tempat kami berdiri. Jalan lurus, kami akan bertemu dengan kolam teratai raksasa.

Banyak pengunjung lebih memilih ambil jalan lurus. Di pinggir kolam teratai, ada taman yang luas. Banyak yang piknik di sana. Ada juga yang terus melanjutkan perjalanan ke area lain. Kami pun memilih untuk berjalan lurus. Sempat foto-foto sejenak di kolam teratai raksasa sebelum melanjutkan perjalanan.

15 menit ... 30 menit ... 1 jam ... Mana jalan Astrid, sih? Kata petugas di loket 3 jalan Astrid itu dekat, tinggal lurus aja. Tapi kami sudah berjalan sekian lama, entah udah berapa kali belokan kami lewati, gak ketemu juga dengan jalan Astrid. Kami pun akhirnya melihat papan penunjuk jalan. Lho, lokasinya dekat sama Pintu 3 tempat kami masuk? Tapi, perasaan gak lihat jalan Astrid?

Ketika berada di pintu 1 yang juga menjadi pintu utama, saya ingin bertanya ke petugas yang ada di sana. Tapi dilarang suami. Alasannya, paling sama aja jawabannya sama petugas di pintu 3. Suami menyarankan saya untuk bertanya ke salah seorang supir mobil wisata. Menurutnya, supir mobil wisata kemungkinan besar tau karena kerjaannya keliling KRB membawa para pengunjung.

Supir Wisata: "Oh, anggrek raksasa ada di jalan Astrid, Bu."
Saya: "Yakin, Pak?"
Supir Wisata: "Yakin, Bu. Nanti dari sini Ibu belok ke kanan. Ikutin terus jalannya, nanti ketemu jalan Astrid."
Saya: "Terima kasih banyak, Pak."

Tapi, kami memilih belok kiri dulu. Kalau lihat dari papan petunjuk jalan, gak jauh dari lokasi kami berdiri ada museum Zoologi. Kemudian kami ingin melanjutkan melihat istana dari KRB.

Batang-batang anggrek yang cukup rendah

Suami: "Ini jalan Astrid, Bun."
Saya: "Iya, tapi mana anggrek Raksasanya?"
Suami: "Itu kali di pohon besar yang di depan."
Saya: "Kalau lihat sulur-sulurnya, sih, mirip kayak yang di berita itu. Tapi mana anggreknya?"
Keke: "Iya, gak ada anggreknya."
Suami: "Coba lihatnya ke atas."

Anggrek raksasa yang dicari ada di ketinggiar sekitar 3 meteran dari permukaan tanah. Saya juga sedikit salah mengira. Tadinya dalam bayangan saya akan melihat anggrek dengan kelopak segede gaban eh raksasa. Eh, gak taunya kecil *tapi gak tau juga kalau lihat dari jarak dekat*.

Saya: "Trus, yang dimaksud raksasanya apanya? Kayaknya kecil-kecil kelopaknya?"
Suami: "Keseluruhannya kayaknya. Biasanya anggrek kalau nempel di pohon, kan, gak sampe sepanjang gini batang-batangnya. Bunga juga gak sebanyak itu ngegerombolnya. Mungkin itu yang dibilang raksasanya."
Saya: "Iya, juga kayaknya."

 
Anggrek raksasa atau dikenal juga dengan nama anggrek tebu karena batangnya yang mirip tebu. Ciri-ciri anggrek terbesar di dunia ini adalah
  1. Rangkaian bunga bisa panjang hingga mencapai 2 meter 
  2. Rangkaian bunga disetiap tangkai berjumlah 50-100 kuntum
  3. Panjang batang bisa mencapai 3 meter, menjuntai ke bawah
  4. Daunnya tipis dengan panjang 50-100 cm dan lebar 3-4 cm
  5. Berbunga serempak setiap 2 tahun dan bertahan mekarnya hingga 2 bulan
Alhasil, kami menghabiskan waktu hingga 2 jam berjalan kaki untuk mencari anggrek raksasa di Kebun Raya Bogor. Yang bikin ngikik adalah pohon anggrek itu ada di dekat masjid yang saya lihat! Yang di persimpangan dekat kolam teratai dan cafe. Trus, saya buka lagi portal berita yang menulis tentang anggrek raksasa itu. Di sana juga disebutkan lokasinya. Eyaampuun! Inilah kalau gak teliti membacanya hahaha.

Nai: "Coba tadi langsung tau, ya. Pasti udah pulang dari tadi. Kan, rencananya cuma mau lihat anggrek raksasa aja."
Saya: "Iya, mungkin kita memang harus keliling KRB dulu, Nak hehehe."

Jam sudah menunjukkan hampir pukul 13.00 wib. Perut sudah lapar, mau keluar untuk cari makan lagi udah males. Pegel kakinya hehehe. Apalagi, di langit udah menunjukkan tanda-tanda akan hujan deras. Kami memutuskan untuk makan siang di Green Garden Cafe aja.


Saya gak tau sejak kapan anggrek raksasa ini mekar. Tapi, kabarnya baru-baru ini dan akan bertahan selama 2 bulan kalau sedang mekar. Kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai berencana mau ke Bogor dalam waktu dekat ini, coba mampir ke KRB. Siapa tau masih mekar. Ya, daripada menunggu 2 tahun lagi.

Berdasarkan pengalaman kami yang sempat nyasar itu, pohon anggrek raksasa paling gampang ditemui kalau masuk dari pintu 3. Paling dari pintu 3 cuma butuh jalan santai selama 10 menit saja. Atau kalau masuk dari pintu lain, patokannya kolam teratai raksasa atau cafe Green Garden. Dari situ, akan kelihatan masjid. Semoga aja gak ada Sahabat Jalan-Jalan KeNai yang nyasar kayak kami, ya hehehe.

Cerita lengkap jalan-jalan di KRB dan kulineran di Green Garden Cafe, di postingan berikutnya, ya.

Share:

Seminar Digital GRATIS 100%

Paket TOUR Pilihan

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 JELAJAH 3 PULAU SERIBU (ONE DAY) *AV-D Mulai dai IDR 100.000

Berlaku: 21 Nov 2018 – 31 Mei 2019 BROMO ONE DAY TRIP *CT-D Mulai dari IDR 300.000

Berlaku: 04 Mei 2019 – 05 Mei 2019 PULAU TIDUNG 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 350.000

Berlaku: 06 Apr 2019 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 360.000

Berlaku: 27 Mar 2019 – 31 Mei 2019 PULAU HARAPAN 2D1N (OPEN TRIP) *AVD Mulai dari IDR 370.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU AYER ODT *AV.D Mulai dari IDR 399.000

Berlaku: 01 Agu 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 29 Apr 2019 – 03 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND *TX Mulai dari IDR 8.900.000

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM HAINAN ISLAND HARI SABTU STARTING JAKARTA JUN *TX Mulai dari IDR 4.650.000

Berlaku: 05 Mei 2019 – 08 Mei 2019 4 HARI 3 MALAM BANGKOK PATTAYA *TX Mulai dari IDR 5.500.000

Berlaku: 14 Mei 2019 – 18 Mei 2019 5D THAILAND MALAYSIA SINGAPORE *TX Mulai dari IDR 5.800.000

Berlaku: 01 Nov 2019 – 04 Nov 2019 MOTOGP GRAND PRIX OF MALAYSIA SEPANG INTL CIRCUIT 4D3N *TX Mulai dari IDR 5.900.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 12 Mei 2019 – 16 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND Mulai dari IDR 9.000.000

Jadi Agen Sekarang Gratis!

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support