Huaaaa akhirnya setelah setahun tertunda-tunda bisa juga menginap di VillaTel Salse! Lama banget ya setahun kemudian baru kesampaian. Padahal tempatnya gak jauh dari rumah, hanya beda bukit dan lembah.
Tahun 2014 saya pernah berkunjung ke restoran/kafe bernama Warung Salse. Tulisannya bisa dibaca di Tumbuh Cinta di Warung Salse. Waktu itu pihak pengelola menyampaikan kelak akan dibangun tempat menginap di lembah Warung Salse. Jatuh cinta dengan desain kafenya, saya kan jadi penasaran seperti apa hotelnya nanti.
VillaTel Salse ini bisa dibilang hotel iya, resort juga iya. Mini resort sih tepatnya. Disebut vila pun mirip sih bentuknya.
Berlokasi di Dago Giri, menuju ke VillaTel Salse ini jalannya menanjak dan menurun. Banyakan tanjakannya sih. Tapi sepadan kok. Sayang juga sih jalan di Dago Giri gak mulus, padahal banyak tempat nongkrong di sini. Tapi sarana jalan rayanya ya ampun jelek banget :(
But anyway VillaTel Salse ini tempatnya lucu banget, seger sekali, dan indah! Pendek kata mah instagram abiiisss!
Hayok saya mulai bahas hotel ini mulai dari:
ROOM
Lobi hotelnya mirip galeri. Artsy dan warnanya dominan putih. Desainnya gak biasa sih. Indra kasitahu saya kalau VillaTel Salse dirancang oleh dosennya dulu di Arsitektur ITB, Baskoro Tedjo, orang yang merancang banyak bangunan cantik di Bandung dan seluruh Indonesia. Wow pantas saja citarasa penginapannya beda dengan hotel kebanyakan heuheuheu….
Tapi rangkanya aja sih yang kayaknya rancangan Pak Bas, kata Indra. "Interior kamarnya dirancang orang lain, bukan gaya Pak Bas soalnya, kalo lobinya sih Pak Bas pisan" kata Indra lagi. Cmiiw :D
Tapi rangkanya aja sih yang kayaknya rancangan Pak Bas, kata Indra. "Interior kamarnya dirancang orang lain, bukan gaya Pak Bas soalnya, kalo lobinya sih Pak Bas pisan" kata Indra lagi. Cmiiw :D
Well anyway setelah melewati proses check in yang gak lama, kami diantar ke kamar 204. Berjalan melalui bangunan-bangunan kamar rasanya masih surreal. Bagus banget bangunannya sangat gak biasa, gak konvensional. Aduh lihat fotonya saja ya. Saya gak bisa nulisinnya :D Bahkan tempat buat duduk sambil make sepatu/sandal aja dipikirin dan bentuknya bukan kursi tapi batu kali. Ah euy...lucu banget as in keren sekaliiii!
Kamar 204 ada di lantai 2. Melalui anak tangga yang lumayan banyak itu kami tiba di kamar. Kalau kamar hotel umumnya masuk lewat bagian depan, di VillaTel Salse ini mah enggak. Pntu kamarnya ada di bagian belakang. Bagian depan berfungsi sebagai teras/balkon saja. Nyeni arsitektur bangunannya. Satu bangunan terdiri dsri empat kamar.
By the way mood kamarnya mirip vila, minus dapur :D
Bednya ukuran queen dan gak empuk. Bantalnya ya lumayan lah masih oke. Lemari pakaiannya menurut saya oversize. Kayak lemari di rumah. Saya bertanya-tanya siapa orang yang tinggal di VillaTel Salse selama itu sampai butuh ruang di lemari sebanyak ini.
Tidak ada AC di kamarnya. Menurut saya gak perlu juga. Tanpa AC pun udah dingin banget udaranya.
Kamar yang saya book tipenya Deluxe. Lantainya keramik. Jadi pastikan selalu melangkah dengan sandal hotel. Dingin banget soalnya hehehe. Kalau tipe kamar Suite, lantainya parkit (kayu).
Kamar yang saya book tipenya Deluxe. Lantainya keramik. Jadi pastikan selalu melangkah dengan sandal hotel. Dingin banget soalnya hehehe. Kalau tipe kamar Suite, lantainya parkit (kayu).
Channel televisi jumlahnya pas-pasan. Tapi ada BBC Earth! Horeee :D Channel lain gak banyak pilihan dan itu juga error-error gitu. Mungkin efek hujan. Wifinya juga jelek banget sinyalnya. Saya menggunakan kuota sendiri saja karena wifi di sini merem melek heuheuheu.
Kamar mandinya bersih dan amenitisnya super lengkap. Gak cuma sabun, shampoo, dan pasta gigi dan sikat giginya, mereka menyediakan sisir, body lotion, cotton bud, dan hair dryer untuk tamu. Handuk ada tiga macam: tubuh, muka, dan tangan. Super lengkap! Buat kamar yang ratenya 400-500ribu ini, amenitynya kayak kamar di hotel bintang lima. Oiya, air hangatnya sangat responsif :D
Dan highlight dari kamar ini menurut saya adalah jendela dan balkonnya. Aduduh bagus sekali pemandangan dari kamar ke arah pepohonan. Di pagi hari saya sampai buka pintu dan jendela kamar dan kembali tidur dengan jendela terbuka lebar-lebar. Sejuk sekali...
VillaTel Salse ada di lembah, Warung Salse ada di puncak bukitnya. Jadi ya dari kamar saya bisa melihat sedikit bangunan Warung Salse di atas sana, tertutup banyak pohon.
Suara sungai dan binatang hilir mudik memenuhi telinga saya. Aduh damai sekali ada di sini. Udara sejuk dan suara alam yang menenangkan. Saya gak mau lekas pulang. Menginap semalam di VillaTel Salse rasanya amat sangat kurang. Dua malam udah paling minimal, sekarang saya ngerti kenapa lemari itu gede banget dan banyak ruangnya, mungkin ada yang menginap di sini berhari-hari ya...
LOCATION
Ada di sudut Dago Giri, agak males kalau mau pergi ke mana-mana. Pengennya diam di kamar. Tidur - makan - tidur. Untuk memesan makanan, saya tinggal telpon ke Warung Salse, makanan diantar ke kamar.
Tapi sebenarnya di sepanjang Dago Atas ini surganya kafe-kafe lucu. Ada beberapa tempat makan yang seru. Lawangwangi misalnya. Rumah Miring juga oke tuh. Roti Selai (recommended terutama kalau kamu suka western food). The Valley. Skylight (view dari kafe ke arah Bandungnya bagus banget!). Warung Laos. Dan seabrek tempat makan lainnya. Tapi kesemua tempat itu enaknya dicapai dengan kendaraan lagi. Kecuali lawangwangi sih yang cuma 200 meter dari Warung Salse.
Mendingan bawa perbekalan makanan sendiri dan memesan makanan ke Warung Salse kalau malas beranjak ke luar dari kamar. Lagian gak ada juga Indomart dan Alfamart :D
Kalau mau jalan-jalan, dari VillaTel Salse kamu bisa pergi ke The Lodge Maribaya di Lembang. Dago Giri ini kan shortcut ke Lembang. Bisa juga kalau mau diteruskan ke Gunung Tangkuban Parahu. Lalu ada Lawangwangi (disebut terus :D) untuk berkunjung melihat pameran, Selasar Sunaryo, Wot Batu, Tebing Keraton, Hutan Dago Pakar, dan masih banyak lagi tempat seru di sekitar Dago. Oh kalau kamu hunting berlian, di Dago udah paling tepat karena ada Indo Wisata Permata di sini, markas besar berlian terbaik di Indonesia.
Dago kan di Bandung Utara dan Bandung Utara ini surganya tempat-tempat yang bagus, murah juga mahal, dan artsy sih :D
FOOD
Di sore hari saya dikirim satu piring snack berupa Pisang Aroma. Ugh enaknya. Pisang Aroma bertabur tepung gula dan dilumuri karamel yang manis.
Makan malam kami lakukan di restoran. Hujan sudah berhenti, kami menapaki tangga menuju ke Warung Salse. Gelap banget kami harus menyalakan lampu senter dari smartphone. Mungkin karena hanya dua kamar yang terisi ya jadi lampu sekitar tangga dari VillaTel Salse ke Warung Salse dimatikan. Lampu-lampu utama masih menyala sih.
Terengah-engah tiba di Warung Salse kami menyantap makan malam dengan lahap. Enak banget! Saya memesan Nasi Goreng Rendang, Indra memesan Kwetiaw Goreng, dan Nabil makan Spagheti Ayam Tahu. Enak semua gak ada yang failed. Lain kali kami makan di kamar saja hahaha capek jalan kaki nanjaknya :D
Lalu di pagi hari. Porsi makan pagi banyak dan mengenyangkan. Karena saya menginap di hari kerja dan yang menginap juga gak banyak, sarapannya ala carte bukan buffet. Kami diberi formulir menu sarapan isinya pilihan menu main course, drink, dan dessert. Lalu pilihannya mau makan di kamar atau di restoran (Warung Salse). Kami memilih sarapan di kamar saja.
Menu di restorannya variatif, kebanyakan menu rasa lokal. Rasanya oke, gak mengecewakan. Sebagai gambaran, waktu makan malam kami memesan 3 makanan + 3 minuman. Totalnya setelah tax and service adalah 199K
Menu di restorannya variatif, kebanyakan menu rasa lokal. Rasanya oke, gak mengecewakan. Sebagai gambaran, waktu makan malam kami memesan 3 makanan + 3 minuman. Totalnya setelah tax and service adalah 199K
SERVICE
Oke! Gak ada komplen. All is well. Ramah dan menyenangkan.
DEPOSIT
RP200.000RATE
Kamar Deluxe yang saya pesan sekitar RP500.000+++ termasuk sarapan.
Ada dua tipe kamar lainnya: Executive ratenya Rp700.000+++ dan Suite yang harganya Rp900.000+++. FYI, di sini semua kamar ada teras/balkonnya.
Kamu bisa memesan kamar di VillaTel Salse di situs booking online, termasuk Air BnB. FYI, kamu juga bisa book via Bandung Diary. Nanti saya book kamarnya via Agoda. Cara pemesanannya bisa dibaca di tulisan Book A Room ini.
NOTES
1. Pesan kamar di lantai atas biar dapat perspektif yang lebih seru aja sih dari balkonnya :D
2. Kalau ingin menikmati kamar dengan lantai kayu (lebih hangat), terutama kalau bawa orang tua yang sudah sepuh, pesan kamar yang Suite.
3. Kalau bawa anak kecil dan orang tua sepuh, request kamar di lantai dasar aja ya. Kasihan kalau yang udah sepuh harus naik turun tangga.
4. Request kamar di lokasi dekat amphiteater. Di VillaTel Salse kamar-kamarnya dibagi ke dua wilayah. Satu di kaki bukit Warung Salse, satu lagi nyebrang jalan yang gak lebar kok. Cuma saya gak tahu ini tipe kamar menghadap ke pemandangan macam apa.
5. Request kamar yang tidak dekat dengan jalan. Karena terkadang ada bising dari suara motor warga.
6. Di sini ada jacuzzi, ukurannya kecil karena emang dimaksudkan untuk berendam saja. Airnya hangat. Waktu saya menginap sih airnya suam kuku gitu :D belon dinyalain kali water heaternya.
7. Hunting foto! Dengan arsitektur bangunan dan landscape sebagus di VillaTel Salse, sayang kalau gak foto-foto euy :D
6. Di sini ada jacuzzi, ukurannya kecil karena emang dimaksudkan untuk berendam saja. Airnya hangat. Waktu saya menginap sih airnya suam kuku gitu :D belon dinyalain kali water heaternya.
7. Hunting foto! Dengan arsitektur bangunan dan landscape sebagus di VillaTel Salse, sayang kalau gak foto-foto euy :D
Terlepas dari kekurangan VillaTel Salse, saya jatuh cinta dengan penginapan ini. Pengen balik lagi. Penginapan ini recommended banget. Permainan ruangnya unik, kayaknya hotel di Bandung udah kebanyakan dan arsitektur sebuah penginapan bisa menjadi senjata andalan untuk menarik tamu menginap. Ya kayak VillaTel Salse ini.
Teks : Nurul Ulu
Foto : Indra Yudha