Pulau Bintan berada di provinsi Kepulauan Riau, yang beribukotakan Tanjung Pinang. Keindahan Pulau Bintan membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh terlewatkan jika berlibur di Pulau Sumatera.
Peta Kep. Riau |
Perjalanan saya ke Pulau Bintan berawal dari Jakarta. Dengan menggunakan "Backpacker Style", pagi pagi saya sudah menginjakkan kaki di Bandara Soekarno Hatta dan siap terbang menuju Bandara Hang Nadim Batam. Perjalanan menggunakan pesawat memakan waktu 2 jam lamanya.
Perjalanan langsung berlanjut ke Pelabuhan Telaga Punggur Batam. Perjalanan ke Pelabuhan saya menggunakan taksi. Agak sulit mencari taksi setara Blue Bird saat itu, lalu saya menggunakan taksi lokal, taksi lokal disini menggunakan jenis mobil pribadi berkapasitas 6 orang, ada juga jenis mobil sedan. Tarifnya bervariasi tergantung penawaran. Saat itu saya dapat tarif yang lumayan mahal Rp. 65rb untuk sampai ke Pelabuhan Telaga Punggur... huhu (maklum baru pertama kali, kurang menguasai medan).
Tidak sampai 30 menit sampailah saya di Pelabuhan Telaga Punggur. Ada hal unik yang membuat saya tersenyum geli sesampainya saya di pelabuhan. Saat memasuki area loket pembelian tiket, saya merasa seperti berada di Pasar Obral.. hehehe.. Yaa.. Para penjaga loket tiket menawarkan tiket yang mereka jual dengan suara yang sangat nyaring dan ber saut sautan,kira kira ada 9 loket yang menjajakan tiket perjalanan dengan kapal. Mmm.. Trik pemasaran yang bagus..
Ada 2 pilihan kapal menuju Pulau Bintan yaitu :
Kapal Roro dengan waktu tempuh 1 jam lamanya dan dikenakan tarif per kepala Rp. 15rb plus tambahan Rp.25rb. BILA membawa SEPEDA MOTOR.
Kapal Roro dengan waktu tempuh 1 jam lamanya dan dikenakan tarif per kepala Rp. 15rb plus tambahan Rp.25rb. BILA membawa SEPEDA MOTOR.
Khusus kendaraan dari BATAM akan ada pemeriksaan oleh BEACUKAI, karena disana ada fasilitas FTZ (Free Trade Zone) perdagangan bebas tanpa pajak.
Kapal Roro hanya beroperasi 2 kali dalam sehari, Dari Telaga Punggur ke Tanjung Uban - jam 10 pagi dan jam 5 sore. Sedangkan dari Tanjung Uban ke Telaga Punggur - jam 8 pagi dan jam 12 siang.
Kapal Roro hanya beroperasi 2 kali dalam sehari, Dari Telaga Punggur ke Tanjung Uban - jam 10 pagi dan jam 5 sore. Sedangkan dari Tanjung Uban ke Telaga Punggur - jam 8 pagi dan jam 12 siang.
Kapal Cepat / Speed Boat dengan waktu tempuh 15 - 25 menit dan dikenakan tarif Rp.35rb. Kapal tersedia untuk mengangkut penumpang per 30 menit.
Tak mau berlama lama, saya langsung membeli tiket Speed Boat dari Pelabuhan Punggur Batam ke Pelabuhan Tanjung Uban, Bintan. Walaupun liburan hemat tapi harus tetap nyaman dan aman.
Naik Speed Boat dari Telaga Punggur Batam |
Setelah sampai di Pelabuhan Tanjung Uban, saya istirahat sejenak di salah satu warung di pinggir dermaga Tanjung Uban, Kebetulan waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Saya memesan mie goreng seafood dan Es Teh Manis. Mak nyussss..... Untuk harga sesuai dengan apa yang di dapatkan, porsi makanannya besar, seafoodnya banyak terutama cumi dan udangnya, ada tambahan bakso ikan dan otak - otak ikan juga, rasanya sudah tentu enak. Semua rasa PAS. Total biaya saya makan siang Rp 45rb saja.
Dermaga Pelabuhan Tanjung Uban |
Perjalanan berlanjut ke arah Lagoi untuk menuju tempat dimana saya akan menginap. Dengan menyewa motor untuk 3 hari 2 malam saya mendapat harga sewa Rp. 150rb di daerah pelabuhan Tanjung Uban, Saya dapat motor matic dengan kondisi baru saat itu, hehehe lumayan.. Oke semua sudah, saya lanjut menyusuri jalanan kota Tanjung Uban menuju tempat penginapan, jarang sekali ada lampu merah, tidak ada kemacetan. Suasana jalan di tempat ini tergolong sepi. Kalau kamu datang ke tempat ini, rasanya seperti masuk dimensi lain, huhuhu pokoknya beda tapi sangat nyaman. Daerah tempat saya akan menginap bukan berada di kawasan Lagoi loh yaa... Tepatnya berada di Kampoeng Sebong, Bintan Utara.
Bintan Sayang Resort |
Bintan Sayang Resort, inilah tempat saya akan menginap selama 3 hari 2 malam. Berada di tepi laut. Kita bisa menikmati suasana laut dan pantai yang tenang dengan harga yang terjangkau, dengan fasilitas yang setara dengan hotel bintang 4. Kesan pertama saya memasuki wilayah ini sungguh luar biasa, tempat ini cocok untuk para pelancong yang ingin berlibur tanpa menghabiskan banyak biaya alias IRIT. Dan tempat ini sangat saya rekomendasikan. Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi www.bintansayang.com.
Penampakan Luar Kamar Yang Saya Pesan |
Ada Area Rekreasi Untuk Keluarga Yang Langsung Menghadap Laut |
Kolam Renang Ada Yang Untuk Dewasa Dan Anak - Anak |
View Dari Depan Kamar Saya |
Setelah melakukan proses check in saya melanjutkan aktivitas saya untuk menyusuri Bintan Sayang Resort dengan sepeda yang disediakan dari pihak Hotel. Sepeda ini dapat saya gunakan selama menginap. Sangat menyenangkan bersepeda mengitari kawasan Bintan Sayang yang cukup luas, dengan view laut yang menarik. Saya habiskan waktu sore untuk menyaksikan Sun Set dari Pantai Kampoeng Sebong, Bintan Sayang Resort.
Hari kedua saya berencana pergi ke Pantai Trikora dan Tanjung Pinang menggunakan sepeda motor. Setelah makan pagi, saya segera berkemas untuk bekal selama perjalanan. Saya membawa Sunblock, Lotion Anti Nyamuk, Air Mineral dan Beberapa Snack. GPS langsung saya setting menuju Pantai Trikora.
Sebelum memulai perjalanan, saya berniat untuk mengisi bahan bakar motor terlebih dahulu. FYI, kawasan Kampoeng Sebong sampai jalan menuju kawasan Lagoi tidak ditemui Pom Bensin Pertamina. Jadi kita harus membeli bensin eceran yang ada di pinggir jalan.. Dan itu jaraknya jauh sekali.. huhu. Sebaiknya jika kamu hendak berpergian mengitari Pulau Bintan khususnya Bintan Utara, cek dulu ketersediaan bensin di tangki kendaraan, Kalau perlu langsung isi penuh saja agar tidak mogok saat dijalan. Hehe.. Harga Bensin PER BOTOL ukuran 1.5 liter adalah Rp. 15 - 17 ribu.. Tiap penjual memberi harga berbeda beda.. Kalau pengalaman temanku, ada juga yang harga Rp. 20 rb..
Kondisi Jalan Menuju Pantai Trikora |
Selama perjalanan jarang sekali bertemu kendaraan lain alias SEPI. Kondisi jalanan aspal sangat bagus walaupun berkelok kelok dan naik turun mengikuti kontur daerah. Saya sangat menikmati perjalanan ke Pantai Trikora, walaupun jauh dan panas terik, pemandangan yang didapat selama perjalanan sungguh membuat hati, mata dan pikiran BAHAGIA. Sungguh luar biasa karya Tuhan.
Salah Satu View Ketika Berada Di Jalan Yang Lebih Tinggi |
Dari kejauhan sudah tercium aroma air laut dan sampailah saya di Pantai Trikora, Pantainya sepi, saya sampai pantai tersebut sekitar jam 2 siang. Lamanya jarak tempuh dari Kampoeng Sebong ke Pantai Trikora kira- kira 2,5 jam dengan berkendara santai. Sesampainya di kawasan pantai, saya langsung mencari tempat yang pas untuk duduk santai di pantai. Mmm.. sebelumnya saya pernah mendapat info dari rekan saya, bahwa di Pantai Trikora ada pantai yang Berbayar dan ada pula yang Tidak Berbayar alias Gratis. Nah.. Saya kurang tahu pantai sebelah mana yang dimaksud.
Pantai Trikora |
Pantai Trikora |
Ombak di Pantai Trikora |
Saya memilih pantai yang ke arah Pelabuhan Trikora. Rata rata pantai yang saya lihat sedang kotor karena sampah rumput laut atau batang ranting tanaman, mungkin karena hujan atau air laut pasang. Saya memilih pantai di daerah ini karena, pantai ini memiliki pondokan pondokan kecil di tepi pantai dan tidak berbayar. (Mungkin pantai ini yang dimaksud teman saya). Sebelum terlalu lama, saya langsung mengenakan SUNBLOCK agar kulit tidak terbakar dan iritasi, selang beberapa menit saya menggunakan LOTION ANTI NYAMUK. Kenapa??? Hmm... Menurut Informasi yang saya terima, di pantai ini banyak terdapat AGAS. Agas adalah sejenis serangga terbang berukuran kecil, ketika digigit kita tidak merasakan gatal atau sakit. Tapi bekas gigitannya itu lohh... huhuhu, katanya sih bikin gatal dan bila di garuk maka akan semakin gatal dan bisa sampai luka... Hiiiiii... Sebelum terjadi sebaiknya mencegah saja. Agas dapat kita temui di daerah daerah pantai, sungai dan semak - semak. Yang penasaran apa itu Agas, silahkan klik disini.
Bila ke pantai tidak minum air kelapa muda kurang pas rasanya. Saya memesan air kelapa muda di warung dekat pondokan. Harga 1 buah kelapa muda Rp.12rb.. Cukup menyegarkan. Sambil menikmati suara ombak dan angin dari laut, saya juga memesan olahan seafood khas Pulau Bintan, yaitu GONGGONG. Saya memesan Gonggong di warung kecil pinggir pantai dengan harga Rp. 25rb per kilogram. Dan saya mendapatkan porsi yang cukup untuk dimakan sendiri. Hmmm... Cara mengolahnya sangat sederhana,(info dari ibu penjual Gonggong) Gonggong di rebus menggunakan air yang dicampur garam dan gula sampai matang, lalu disajikan dengan sambal terasi / sambal khas orang Trikora.
Sayang sekali tidak bisa mengabadikan rupa kelezatan gonggong rebus karena hp saya mati kehabisan daya.. huhuhu. Atau dapat melihat di sini
Tidak berlama lama di Pantai Trikora karena saya ingin pergi ke Tanjung Pinang. Langsung saja saya setting GPS ke arah Tanjung Pinang.. Saat perjalanan menuju Tanjung Pinang, Tidak jauh dari Pantai tempat saya singgah ada kedai PIZZA. Ingin hati singgah ke tempat tersebut karena rekomendasi teman yang pernah mencicipi PIZZA ALA TRIKORA. Tapi apa daya, saya masih harus melanjutkan perjalanan ke Tanjung Pinang. Lain kesempatan ketika saya kembali ke Pantai Trikora, saya akan mencoba mencicipi Pizza di PIZZERIA CASA ITALIA yang konon katanya buatan asli orang Italia.
Perjalanan menuju Tanjung Pinang memakan waktu kurang lebih 2 jam. Jalan raya di Tanjung Pinang lebih ramai layaknya kota besar. Namun banyak sekali jalan - jalan satu arah, sehingga kita harus memeperhatikan rambu rambu lalu lintas, selain itu banyak juga tikungan - tikungan tajam yang membuat saya "keder" karena belum tahu ke arah mana saya harus mengambil jalan.
Tujuan utama sudah saya tetapkan, saya langsung menuju TEPI LAUT di Kota Tanjung Pinang. Menurut info yang saya dapat tempat ini sangat cocok untuk santai menikmati sore dan angin sepoy sepoy.. Saya langsung mencari tempat yang nyaman dan memesan KOPI O, kopi khas Tanjung Pinang.
View dari Tepi Laut |
Pemandangan Tepi Laut |
Dari tempat saya duduk, saya dapat melihat Pulau Penyengat dengan gemerlap lampu yang ada di pulau tersebut. Tepi Laut merupakan tempat gaulnya orang orang Tanjung Pinang. Hmmm. Oke saya cukup merasa jadi orang paling GAUL sepanjang hari ini. Hihi.. Sungguh hari yang menyenangkan, walaupun harus menempuh jarak yang cukup jauh, tetapi rasa lelah yang dirasa terbayar dengan tempat - tempat wisata yang di suguhkan di Pulau Bintan. Dan Waktunya untuk pulang ke penginapan..
Hari terakhir berada di Pulau Bintan, setelah melakukan proses check out dari Bintan Sayang sekitar jam 12 siang, saya bertolak menuju kawasan Lagoi untuk membeli oleh oleh khas bintan. Menurut info yang saya dapat, Lagoi merupakan kawasan elite yang ada di Pulau Bintan, karena kawasan ini merupakan kawasan wisata mancanegara, dimana terdapat penginapan penginapan atau Resort kelas Internasional.
Pada persimpangan Lagoi kita akan melewati portal penjaga dimana kendaraan bermotor dikenakan biaya Rp.10rb rupiah. Perjalanan menuju kawasan utama Lagoi dihiasi dengan pohon pohon yang hijau sampai menguning bahkan ada yang seperti bekas terbakar karena cuaca yang terlalu panas. Namun hal tersebut menyuguhkan keunikan tersendiri.
Tepi Jalan Di Kawasan Lagoi |
Tujuan utama saya adalah Pasar Oleh - Oleh, ditempat ini menjual berbagai oleh oleh khas Kepulauan Riau, Beberapa Salon dan Spa, serta Restaurant yang menyajikan kulner khas Kepulauan Riau maupun Mancanegara.
Pasar Oleh - Oleh |
Oleh - Oleh Yang Saya Beli dan Bonus Buku Kepri |
Di Pasar Oleh - Oleh saya mendapat buku panduan wisata Kepulauan Riau. Buku ini sangat lengkap, saya mendapatkan buku ini di salah satu toko cinderamata di Pasar Oleh - Oleh dan buku ini diberikan GRATIS.
Oke... Waktu sudah menunjukkan pk. 15 sore.. Hmm waktunya untuk kembali ke Batam dan bertolak ke Jakarta. Belum Puas rasanya menikmati Pulau Bintan yang sangat indah. Masih banyak tempat tempat wisata yang belum di kunjungi dan kuliner khas lainnya. Di lain kesempatan ingin rasa kembali lagi ke tempat ini mengajak teman - teman dan orang - orang tercinta..
Oke... Waktu sudah menunjukkan pk. 15 sore.. Hmm waktunya untuk kembali ke Batam dan bertolak ke Jakarta. Belum Puas rasanya menikmati Pulau Bintan yang sangat indah. Masih banyak tempat tempat wisata yang belum di kunjungi dan kuliner khas lainnya. Di lain kesempatan ingin rasa kembali lagi ke tempat ini mengajak teman - teman dan orang - orang tercinta..
See You Next Time Bintan.
Saran bila berlibur ke Pulau Bintan :
- Pesan tiket pesawat pulang pergi jauh jauh hari sebelum keberangkatan.
- Pesan penginapan yang sesuai keinginan sebelum sampai di Pulau Bintan.
- Membawa obat - obatan pribadi karena jauh dari apotek.
- Memakai sunblock untuk melindungi kulit dari sengatan matahari.
- Ketika bermain di pantai, pakai lotion anti nyamuk (penting)
- Bila berpergian tanpa pemandu wisata, pastikan anda memiliki GPS.
- Bawalah uang cash secukupnya untuk memenuhi kebutuhan anda selama berlibur karena selain di kota besar,mesin ATM sangat sulit ditemui. (penting) >> *info : Saya selama di Pulau Binan mengantongi uang 1jt rupiah, sudah cukup untuk keperluan melancong selama 3 hari 2 malam dan masih ada sisa.. Diluar biaya menginap karena sudah langsung saya lunasi saat memesan penginapan.
- Selalu waspada saat membawa kendaraan bermotor atau mobil di jalan yang sepi.
- Ajaklah orang - orang terdekat anda untuk berlibur disini, cocok untuk bulan madu atau untuk beristirahat dan berlibur bersama keluarga (PENTING)
0 komentar:
Posting Komentar