Apa sih definisi Sahabat Jalan-Jalan KeNai tentang traveling hemat? Biaya murah? Seberapa murah biaya yang dimaksud? Kayaknya mahal atau murah memang relatif, ya. Trus apa, dong? Kalau menurut saya, traveling hemat itu bila bisa menghemat beberapa pengeluaran. Salah satu caranya adalah mencari penginapan yang strategis. Dekat ke berbagai lokasi tujuan. Menghemat ongkos, syukur-syukur kalau harga penginapannya juga murah.
Jalan-Jalan KeNai ke Bandung pada tanggal 25-27 Maret 2016. Menginap di hotel Promenade, Cihampelas. Sebetulnya, saya agak menyesal juga. Di saat yang bersamaan, orang tua saya juga ke Bandung dan menginap di salah satu hotel bintang 5. Kalau tau gitu kan saya nebeng. Biasanya bakal dibayarin ma papah penginapannya. Traveling hemat banget kan kalau sampe nginep gratis wkwkwk ...
Ya, sudahlah terlanjur booking juga. Lagian gak berlama-lama juga menyesalnya karena hotel yang kami pilih ini strategis banget. Dan, pastinya bisa bikin kami jalan-jalan di Cihampelas. Kami memang paling malas jalan ke Cihampelas bahkan sekadar lewat sekalipun. Padahal di Cihampelas ada mall yang bagus, banyak jajanan, dan lainnya. Tapi, malas berhadapan sama macetnya. Sebisa mungkin kalau lagi di Bandung menghindar jalan Cihampelas, deh.
Nah, kali ini kami memang niat banget pengen menikmati Cihampelas. Makanya dari beberapa hotel yang ada di Bandung kami memilih Promenade dan booking lewat ZEN Rooms. Pertama kali saya tahu tentang ZEN Rooms itu di acara Wego. Wah, menarik juga nih booking lewat Zen Rooms, ujar saya dalam hati.
ZEN Rooms is #1 network of branded budget hotels in Asia. What does it mean? Simply that wherever you stay with ZEN Rooms you can expect the same high-quality standards at the best rates guaranteed. As reliable as your favorite chain, just cheaper! - sumber: www.zenrooms.com -
Ngapain Aja Selama di Bandung?
Hari Pertama
Bisa nonton tv dari kamar mandi hehehe
Kami sampai di Bandung hari Jum'at siang. Ukurannya pas, gak sempit tapi juga gak kegedean. Ketambahan 1 extra bed juga gak sempit. Unik juga kamar mandinya, karena kaca yang bisa bikin tetap nonton tv walaupun lagi di toilet wkwkwk. Etapi, karena ini sama anak-anak jadi tetep ditutup lah kacanya.
Hari pertama, kami berpencar. Saya dan suami check in sekalian istirahat. Nai main ma sepupunya di kamar hotel tempat orang tua saya menginap. Keke berkumpul sama om dan tante di rumah keluarga besar yang usianya memang hampir sepantaran. Menjelang malam baru kami jemput anak-anak sekalian numpang makan malam :p
Hari Kedua
Sarapan Bubur Ayam
Warna merah mendominasi hotel ini. Suami memilih cari sarapan di luar hotel. Kanya saya dan anak-anak yang tetap sarapan di hotel
Sarapan hari pertama
Sarapan hari kedua
Biasanya kami minta extra bed dan nambah 1 paket sarapan kalau lagi nginep di hotel. Tapi, kali ini cuma extra bed aja. Selama 2 hari di sana, K'Aie memilih cari sarapan di luar hotel seperti bubur ayam. Itulah enaknya menginap di Cihampelas. Daerah yang seperti gak ada tidurnya. Gak susah cari makanan di sini.
Cihampelas Walk
Salah satu mal favorit saya di Bandung tapi sering males banget ke sini. Macet dan susah cari parkir. Karena menginap di Promenade, kami tinggal nyebrang. Iya, tinggal nyebrang trus jalan sedikit beberapa meter aja! Asik banget gak, tuh! Di sini kami foto-fotoan karena memang banyak spot foto yang bagus.
Warung Ciendog
Pengennya sih berlama-lama di Cihampelas tapi kalau ke Bandung gak mengunjungi keluarga besar, gak enak juga. Lagipula Keke janjian mau nonton sama om dan tantenya. Sebelum nonton, kami pun makan siang dulu di Warung Ciendog. Warung makan dengan menu Sunda yang lumayan murah harganya. Gak sampe IDR160K, kami berempat udah makan kenyang.
Kambing Cairo
Papah saya kalau ke Bandung selalu makan sop kambing di rumah makan favoritnya di sekitar simpang lima, Bandung. Biasanya suka ngajakin tapi kali ini kami ingin makan Kambing Bakar Cairo. Lokasinya tepat di samping hotel. Mantaaap!
Hari Ketiga
Kopi Anjis
Setelah check out, saya pengen mampir ke Kopi Anjis dulu yang jaraknya cuma sekian meter aja. Paling jalan kaki 5 menitan. Tertarik ke sana kayaknya lagi kekinian banget di IG apalagi akopi sanger avocado. Sayangnya Kopi Anjis yang di Cihampelas termasuk cabang baru kayaknya. Menunya belum lengkap.
Kemudahan Lainnya
Minimarket
Kalau jalan sama Keke dan Nai, mengunjungi minimarket itu kewajiban. Di samping hotel ada minimarket. Dan, tau siapa yang paling bahagia? Naima! Tapi, baguslah kalau ada minimarket kan gampang bila butuh sesuatu.
ATM Centre
Ini juga ada di samping hotel. Kalau sewaktu-waktu butuh uang cash jadinya gak bingung. Paling pastiin aja uang di rekening masih ada hehehe.
Spa and Massage
Di dalam hotel ada spa and massage. Saya sempat datangi tempatnya yang berada di pojokan. Kelihatan asri salonnya. Sebetulnya pengen juga nyobain massage di sana. Kaki pegel abis jalan-jalan hehehe. Sayangnya waktu kami terbatas saat itu.
Selama di Bandung, berarti kami cuma jalan kaki sekian meter saja dari hotel ke beberapa tempat. Paling yang rada jauhan ke Warung Ciendog. Hemat ongkos dan pastinya jauh dari stress karena gak ngalamin macet.
Kalau dibilang puas banget selama di sana sih belum, lah. Masih banyak tempat di Cihampelas yang belum dikunjungi. Pengen puas-puasin wisata kuliner di sana atau beli jeans sekalian. Pengen ke sana lagi. Insya Allah, kalau kesampaian udah tau harus menginap di mana. Promenade hotel lumayan juga. Ratenya murah, bersih, servicenya ramah, dan kemana-mana dekat.
Dari pengalaman jalan-jalan ke Bandung ini, Jalan-Jalan KeNai mau berbagi tip #TravelingHemat
Cari penginapan yang strategis tapi bagus kualitas. Ratenya juga gak usah yang mahal. Mencari dan booking lewat ZEN Rooms udah pasti bisa jadi pilihan
Kuliner dan jalan-jalan di sekitar hotel aja biar irit ongkos. Kalau perlu jalan kaki. Udah irit (gak ada ongkos bensin dan parkir), badan pun sehat :D
Kalau di tempat yang dituju ada kerabat, bolehlah ikut makan di rumahnya sekalian bersilaturahmi hehehe
Hmmm ... Apa cobain staycation di Jakarta aja, ya? Atau sekalian rada jauh mainnya. Ke Bali? Cek-cek dulu hotelnya di ZEN Rooms, lah. Ratenya murah, proses bookingnya juga gampang banget. Booking via website, aplikasi, bahkan WA pun bisa. Ya, udah berarti lain kali pake ZEN Rooms lagi aja. Kan, udah ada pengalaman. Ke beberapa negara pun bisa :)
Ibu mana yang gak sedih kalau anaknya lagi sakit? Setiap kali melihat Keke atau Nai sakit, suka sedikit terbersit keinginan supaya sakitnya dipindah aja. Biar saya aja yang sakit, jangan anak-anak. Tapi, sesegera mungkin saya hapus keinginan tersebut.
'Enggak, saya gak boleh sakit. Bunda gak boleh sakit. Sehat!' ujar saya dalam hati
Precious Moment
Seorang ibu memang bersedia melakukan apapun demi kebaikan anak. Itulah kenapa sebaiknya ibu harus terus menjaga kesehatan. Kalau saya pikir lagi, apabila saya yang sakit ternyata jadinya lebih merepotkan daripada anak yang sakit. Emang sih ketika saya sakit, manjanya juga suka keluar. Tapi, alasan utamanya bukan itu, lho
Masak Masakan Favorit Anak-Anak
Anak-anak udah tau aja kalau hari itu saya minta mereka masak telor (terserah deh mau diceplok atau dadar) atau mie instant itu artinya bundanya lagi sakit. Setiap hari begitu pulang sekolah pertanyaan pertama mereka adalah "Hari ini Bunda masak apa?" Jadi sebetulnya ada rasa sedih juga kalau saya absen memasak karena kondisi badan yang gak fit.
Main Bersama Anak-Anak
Keke dan Nai udah mulai gede. Udah gak kayak dulu lagi, selalu ditemani setiap kali mereka bermain. Tapi, bukan berarti udah gak pernah main sama mereka. Setiap hari masih becanda dan cerita bareng. Kalau lagi sakit, biasanya saya minta supaya mereka gak terlalu berisik. Hiks!
Harus Jemput Sekolah
Sejak kelas 5 SD, Keke udah bisa pulang sekolah sendiri. Tapi, Nai belum bisa. Kalau lagi sakit suka ribet saat jemput anak. Pengennya kan tiduran apalagi kalau kepala udah pusing banget trus badan meriang. Tapi, tetap harus jemput sekolah. Kalau udah bener-bener gak kuat, biasanya Nai izin gak masuk sekolah. Gak ada yang jemput.
Salah satu precious moment bagi saya adalah bersama Keke dan Nai. Anak-anak saya yang mulai masuk usia abege. :)
Bagaimana dengan aktivitas rumah tangga seperti mencuci pakaian, mengepel, menyetrika, dan lain sebagainya? Saya termasuk cuek untuk urusan ini hehehe. Sebetulnya kalau urusan mencuci dan menyetrika pakaian sudah ada asisten harian. Jadi paling tinggal urusan rumah aja.
Tapi, kalau di rumah masih ada anak-anak kayaknya susah untuk mengharapkan selalu tertata rapi. Setuju, gak? Hehehe. Jadi, untuk urusan beberes rumah memang saya agak santai. Yang penting tetap nyaman aja walaupun agak berantakan.
Hanya ketiga hal di atas yang buat saya selalu risau kalau sampai sakit. Kebersamaan dengan anak-anak adalah precious moment bagi saya. Setiap detik bersama Keke dan Nai rasanya berharga. Untuk itu saya harus berusaha terus sehat karena kesehatan adalah sesuatu yang bikin saya bahagia. Dengan sehat, saya bisa terus bersama anak-anak.
(Masa') Bunda Gak Boleh Sakit?
Kalau gitu, Bunda gak boleh sakit? Oh tentu aja boleh. Namanya juga makhluk hidup, kadang mengalami sakit juga. Tapi, tentunya ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari sakit. Kalaupun sampai jatuh sakit, sebisa mungkin berusaha agar lekas sehat
Tetap Bahagia
Saya percaya kalau terus berusaha untuk bahagia bisa menjauhkan dari yang namanya penyakit. Atau paling tidak bisa membuat yang sakit lebih cepat sembuh. Apalagi setelah saya nonton film Patch Adams, maka saya semakin percaya dengan efek dari bahagia.
Kenali Alarm Tubuh
1 hari beraktivitas, 1 hari istirahat hehehe.
Saya sedang mentertawakan diri sendiri ketika berbicara seperti itu. Walaupun senang jalan-jalan, sesungguhnya kondisi tubuh saya suka drop juga. Biasanya, tiap pulang dari jalan-jalan, saya menghabiskan waktu sekitar 1-2 hari untuk lebih banyak beristirahat.
Jangankan jalan-jalan yang berhari-hari, sekadar beraktivitas keluar rumah sehari saja, misalnya datang ke acara blogger, biasanya keesokan harinya saya akan lebih banyak di kamar untuk beristirahat. Itulah kenapa saya nyaris gak pernah datang ke beberapa acara selama lebih dari 1 hari berturut-turut. Nyadar diri sama kondisi tubuh yang gampang nge-drop.
Beberapa tahun lalu, dokter Onkologi pernah mengatakan ada tumor di payudara saya. Sekarang, sih sudah berlalu. Kondisi saya sudah jauh lebih baik. Tapi, memang sejak itu suka gampang cape. Rasanya tubuh udah gak sekuat dulu. Harus lebih banyak istirahatnya kalau sekarang.
Bukan berarti juga harus menyerah trus cuma diam tanpa beraktivitas apapun, kan? Apalagi saya suka jalan-jalan. Badan dan hati bisa pegal-pegal juga kalau gak jalan-jalan hehehe. Yang penting makin tambah perhatian aja sama alarm tubuh. Kalau tubuh sudah memberi perintah untu istirahat, sebaiknya dituruti.
Ya, tubuh kita sebetulnya memiliki alarm hanya saja kadang suka gak disadari. Dulu, saya masih suka ada bandelnya dengan mengabaikan alarm tubuh. Sekarang sudah berusaha lebih disiplin. Banyak istirahat setelah beraktivitas, saya lakukan supaya tubuh kembali fit. Jangan sampai sakit kepala, meriang, dan lain sebagainya.
Konsumsi Multivitamin
Asupan yang bergizi juga harus dilakukan. Kalau saya selalu meminta anak-anak untuk makan sehat, berarti saya pun harus begitu. Walaupun kalau malam hari masih suka tergoda dengan nasi uduk hahaha *jangan ditiru* Konsumsi multivitamin juga mulai saya lakukan.
Setiap kali anak-anak saya sakit, dokter selalu memberi mereka vitamin. Alasannya, selama sakit nafsu makan biasanya mengalami gangguan sehingga asupan gizinya tidak seperti dalam keadaan sehat. Butuh vitamin untuk membantu kondisi tubuh supaya lekas pulih. Saya pun mencoba melakukan hal yang sama untuk diri sendiri, mengkonsumsi multivitamin dan mineral agar kondisi badan lekas membaik.
Theragran- M adalah vitamin untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sakit. Karena kandungannya mampu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada masa penyembuhan setelah sakit
Pilihan saya jatuh kepada Theragran-M karena vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan. Theragran-M bukanlah obat, sehingga apabila Sahabat Jalan-Jalan KeNai sakit tentunya harus minum obat sesuai dengan sakitnya. Theragran-M adalah multivitamin lengkap yang berfungsi untuk memulihkan dan menjaga sistem daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi bakteri, virus, dan jamur. Dosisnya adalah 1 x sehari atau sesuai anjuran dokter. Diminum saat atau sesudah makan untuk menghindari perih di lambung bila terkena maag.
Diminum 1 x sehari saja. 1 strip berisi 4 tablet.
Saat ini, saya sedang flu. Badan juga rasanya tidak fit, rasanya pegal-pegal. Saya pun mulai mengkonsumsi suplemen ini. Kandungan vitamin dan mineral yang lengkap serta mengandung Magnesium dan Zinc di dalam Theragran-M, maka saya berharap suplemen ini mampu memulihkan daya tahan tubuh.
Sepertinya, kalau jalan-jalan pun saya tidak lagi hanya menyiapkan obat-obatan untuk di perjalanan saja. Mulai stok Theragran-M juga. Jaga-jaga kalau smape sakit lagi. *pengennya sih jangan sampe sakit, ya* Tetap harus berusaha. Biar sehat terus dan semakin banyak precious moment bersama anak-anak :)
Rela hujan-hujanan buat nonton festival layang-layang internasional. Tetep bawa Theragran-M di tas. :)
"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho."
Sejak hadir di acara Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto, saya sudah tau kalau Peter Kuruvita akan datang ke Indonesia. Tapi kapannya saya tidak tau. Apakah blogger akan diundang? Saya pun tidak tahu pada saat itu. Walaupun dalam hati sangat berharap bisa bertemu.
Hingga kemudian mas Arie, mewakili Dilmah Indonesia (PT, David Roy Indonesia) memberikan kabar melalui grup IDFB (Indonesian Food Blogger) kalau Peter Kuruvita akan hadir. Acaranya bertema "FuntasTea Cooking with Peter Kuruvita". Tentu saja akan ada seleksi bagi blogger yang berminat datang. Tapi, karena saya adalah pemenang pertama di kompetisi blog Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto untuk wilayah Jakarta, maka otomastis diundang *Yeaaay! Happy banget!
Chef Peter Kuruvita bersama 3 blogger juara pertama Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto dari 3 kota.
Foto milik ci' Ratna
Cukup sampai di situ? Ternyata tidak. Bersama 2 orang blogger lagi, saya masih diundang untuk acara exclusive dinner di T-Lounge, Huize van Wely, sehari sebelum acara FuntasTea Cooking with Peter Kuruvuta diadakan. Kedua orang blogger yang diundang lainnya adalah para pemenang dari kompetisi yang sama tapi untuk wilayah Bandung (mas Putra Agung, @thefoodxplorer) dan Surabaya (ci Ratna, @r47natjan). Senang banget bertemu dengan mas Agung dan ci' Ratna. Apalagi mereka juga termasuk master untuk Food Photography. Bahagia saya jadi dobel-dobel.
Kalau di event sebelumnya adalah tentang menikmati afternoon tea Jakarta. Saya penasaran bila teh dipairing dan diinfused ke makanan untuk disantap pada malam hari.
Exclusive Dinner with Peter Kuruvita
Sebelum bercerita tentang FuntasTea Cooking with Peter Kuruvita dan Dilmah Indonesia, saya akan bercerita tentang exclusive dinner dan sosok Peter Kuruvita.
Peter Kuruvita adalah seorang Chef, Restaurateur, TV presenter, Author, Consultant, Surfer, Fisherman, dan Family Man. Lahir di Inggris pada tahun 1963, keturunan Srilanka (ayah) dan Austria (ibu). Mulai memasak sejak masih kecil, sekitar usia 4-5 tahun di dapur sederhana neneknya di Srilanka.
“There was no gas or electricity, just a simple wood stove.” - sumber: websitePeter Kuruvita
Food sudah menjadi passion bagi Peter Kuruvita. "Food is amazing part of my life," ujar Peter Kuruvita. Melihat biography di websitenya, pengalaman Peter Kuruvita menjadi seorang chef sangatlah panjang. Khusus dengan Dilmah Tea, Peter Kuruvita sudah berkolaborasi lebih dari 10 tahun. Sejak Dilmah launching di Autralia pada tahun 2004.
In July 2008, to celebrate the 21st Anniversary of Dilmah, Peter led a team of eight celebrated chefs and restaurateurs from prestigious Australian establishments to Sri Lanka to film “The Chef & the Tea Maker”. Peter was responsible for putting together the team of culinary experts for a unique journey into the culinary art of tea. - sumber: peterkuruvita.com
Peter Kuruvita adalah chef Australia yang sudah memiliki reputasi terutama untuk kuliner seafood. Kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai sering atau pernah melihat acara kulinernya di televisi *Saya biasanya menonton di Asian Food Channel*, acara memasaknya tidak biasa. Ada cerita petualangan, kehidupan masyarakat sekitar, dan lain sebagainya yang membuat tayangan menjadi lebih hidup dan menarik untuk ditonton.
Exclusive Dinner with Peter Kuruvita berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 25-26 Februari 2016. Saya datang di tanggal 26 Februari 2016. Kami disajikan berbagai hidangan (canapes, entree, main, dan dessert) dari chef Peter Kuruvita. Kabarnya, selama bulan Maret, hidangan special ini juga akan dihidangkan di T-Lounge, Huize van Wely, lho.
Selain makan, acaranya lebih ke ramah tamah. Dan, chef Peter Kuruvita adalah sosok yang sangat humble. Saya terkesan sekali dengan karakternya. Lalu bagaimana dengan makanan serta minumannya?
Canapes
Ada 3 canapes yang disajikan, yaitu
Chicken Tostada with Dilmah Lapsang Souchoung and Pepion Salsa
Pop Corn and Dilmah Natural Ceylon Ginger Prawns
BBQ Fish Taco Habanero and Dilmah Lively Lime and Orange Mayo
Ketiga canapes itu dipairing dengan Dilmah oolong tea. Dari ketiganya, buat saya yang paling juara adalah Pop Corn and Dilmah Natural Ceylon Ginger Prawns. Enak banget!
Entree
Seared Wagyu Beef on Brioche, Beef Jerky Crumbs, Dilmah Rosemary with Peppermint Vinaigrette
Untuk makanan pembuka, kami disajikan Seared Wagyu Beef on Brioche, Beef Jerky Crumbs, Dilmah Rosemary with Peppermint Vinaigrette. Wagyunya lembut diberi brioche dibagian dasar bikin ada rasa renyah Sedikit rasa rempah terasa di bagian beef jerky. Dan berpadu dengan rasa segar dari Dilmah rosemary with peppermint vinaigrette. Untuk menu entree dipairing dengan supreme ceylon.
Main
Seared Salmon, Baby Carrot, Smoked Yoghurt, Dilmah Lychee Rose and Almond Granite
Seared Salmon, Baby Carrot, Smoked Yoghurt, Dilmah Lychee Rose and Almond Granite. Disajikan di atas piring berwarna keemasan membuat sajian ini terlihat semakin eksklusif. Kulit ikan salmon yang saya coba terlebih dahulu. Dan, yes! rasanya crispy. Rasa manis ada di baby carrot. Yang mengejutkan bagi saya adalah granite untuk main menu.
Selama ini saya taunya granite untuk minuman. Karena granite adalah semi frozen dessert atau mungkin ada juga yang menyebutnya slush karena memang mirip. Teksturnya seperti es serut dengan rasa yang segar dan dingin di mulut. Nah, kalau ada di main menu tentunya mengejutkan buat saya. Tapi, ternyata enak dan unik, lho. Makan menu utama tapi ada sensasi rasa dingin es dari granite. Di bagian bawah granite ada smoked yoghurt yang bikin saya makin terkejut. Yoghurt dengan granite? Ternyata bisa menyatu juga di mulut. :)
Untuk main menu dipairing dengan Jasmine Pear Dragon Tea. Teh ini termasuk salah satu jenis white tea. Di pasaran harga white tea kualitas terbaik bisa mencapai IDR 3 juta per kilo. Dan, yang kami cicipi malam itu adalah salah satu white tea kualitas terbaik. Menurut mas Junjung Kurniawan, Brand Manager Dilmah Indonesia, ada jenis teh Dilmah yang bila kena sinar matahari pagi ujung daun yang sebenarnya berwarna hijau akan terlihat berwarna silver (silver pick). Ujung daun itulah yang akan dipetik, itupun hanya di musim tertentu. Diantara berbagai jenis teh, white tea ini paling bagus anti oksidannya.
Dessert
Blueberry ad Pomegranate Creme Brule pairing with Blueberry and Pomegranate
Blueberry ad Pomegranate Creme Brule pairing with Blueberry and Pomegranate. Lapisan atas creme brule setipis kaca dengan rasa yang manis. Bila teman-teman tidak menyukai rasa manis, bagian atasnya bisa diskip. Dipairing dengan blueberry and promegranate tea. Hmmm ... saya ingin berlama-lama mencicipi menu ini karena suka dengan harum tehnya.
Huize van Wely Truffle pairing with Morrocant Mint Tea
Dessert yang kedua adalah Huize van Wely Truffle pairing with Morrocant Mint Tea. Coklat dan mint memang soulmate, ya. Rasa trufflenya cukup pekat karena mengandung sekitar 70% kakao. Tapi ada sedikit tekstur dan rasa yang berbeda karena diberi sedikit kopi. Dipairing dengan teh rasa aroma dan rasa mint akan membuat rasa seimbang di lidah
Kalau diperhatiin seperti minum wine, ya. Karena umumnya exclusive dinner minumnya adalah wine. Tapi itu bukan wine. semuanya teh dan tanpa alkohol. Ternyata teh juga bisa menjadi eksklusif dan di pairing dengan eksklusif pula kalau kita bisa menyajikannya.
Hanya membawa 8 buku dan langsung sold out. Tapi kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai ingin memilikinya, masih bisa beli secara online
Kesempatan emas banget bisa mencicipi makanan seorang chef internasional. Dan, Peter Kuruvita ternyata sosok yang sangat humble. Di acara itu juga dijual buku resep Peter Kuruvita secara eksklusif karena bisa mendapat tanda-tangan beliau. Dalam sekejap buku itu sold out. Wah!
Masih dengan semangat yang tinggi, keesokan harinya, saya datang ke PT. David Roy Indonesia (DRI). DRI adalah distributor resmi teh Dilmah Indonesia. Saya sempat ngikik sendiri membayangkan waktu pertama kali mengunjungi kantor ini beberapa bulan lalu. Sempat muter-muter pakai taxi karena saya dan supirnya sama-sama gak tau. Kalau sekarang, sih, tinggal merem karena udah hapal hahaha. Ternyata selemparan batu doang sama Blok M Plaza :D
High tea Jakarta, ya, saya kembali akan mencicipi teh berkualitas ini baik sebagai pairing ataupun infused ke makanan. Can hardly wait!
Canape kembali disajikan. Diantara ketiganya, canape prawns ini yang paling saya suka.
Ada 5 menu yang akan dimasak oleh chef Peter Kuruvita. Supaya suasana tidak crowded, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya ada di kelompok pertama yang bisa melihat chef memasak dari jarak dekat. Sambil menunggu acara dimulai, kami disajikan canapes yang malam sebelumnya saya cicipi.
Earl Grey infused Chocolate Truffle
Sahabat Jalan-Jalan KeNai bisa lihat chef Peter di video ini, ya. Memang kegiatan memasaknya gak saya tampilkan utuh. Tapi di video itu juga ada keseruan lain tentang event ini. Silakan dilihat :)
Karena saya bisa melihat chef Peter Kuruvita sangat dekat untuk menu pertama, jadi saya share resepnya juga, deh. *Aslinya dapat 16 resep, uy!*
Combine the cream and butter in a small saucepan over high heat. Bring the boil. Remove from heat. Add the Elegant Earl Grey tea leaves and stir to combine. Set aside for 5 minutes to infuse.
Place the chocolate in a heatproof bowl, hot cream through a fine sieve over the chocolate, pressing with the back of a spoon to squeeze as much cream as possible through. Stir until chocolate melt and mixture is smooth. Cover with plastic wrap and place in the fridge for 2 hours or until firm.
Line an oven tray with baking paper. Place the feuilletine in a bowl. Roll teaspoons full chocolate mixture into balls and roll in the feuilletine to coat. Place on the line tray. Repeat with remaining chocolate mixture. Top truffles with pink salt to serve.
Pastry Cream with Dilmah Lychee, Rose, and Almond tea
Pastry Cream with Dilmah Lychee, Rose, and Almond tea
Dari berbagai menu yang disajikan, sepertinya Pastry Cream with Dilmah Lychee, Rose, and Almond tea yang paling tidak cantik penampilannya. Tapi pepatah 'Don't judge the book by its cover' sepertinya berlaku untuk menu ini. Tekstur pastry creamnya lembut dan kental. Rasanya enaaakkk ... Kayak ada rasa lychee di creamnya. *Ya iyalah, kan, pakai Dilmah Lychee*. Rasa manisnya juga pas, gak berlebihan.
Oxtail Soup with Dilmah Lapsang Souchong tea
Oxtail Soup with Dilmah Lapsang Souchong tea
Makanan favorit saya sekeluarga, nih. Tapi kalau pakai teh lapsang souchong? Sama sekali belum pernah coba. Teh ini juga punya rasa khas. Ada rasa asap ketika mencicipi teh ini.
"So you can pretend the soup was cooked in the open fire by in the jungle or somewhere," ujar Peter Kuruvita ketika menjelaskan kenapa menggunakan teh lapsang souchong untuk sop buntut.
Hmmm ... saya jadi pengen jalan-jalan lagi kalau begitu. Tekstur dagingnya lembut. Rasa asap dari lapsang souchong terasa di kuahnya. Karena menu satu ini termasuk yang cukup sering saya masak di rumah, kayaknya kapan-kapan pengen cobain pakai teh ini, ah :)
Coktail with Berry Sensation tea
Coktail with Berry Sensation tea. Walaupun saya tidak mencicipi minumannya, tapi tetap merasa romantis setiap kali melihat foto ini :)
Saya tidak minum cocktail jadi saya hanya melihat aksi chef Peter Kruvita saja. Teh ini ada campuran vodkanya. Katanya, sih, bisa dijadikan mocktail kalau gak minum alkohol. Cuma pengganti vodka apa, ya? Yang pasti berry sensation ini wanginya juga enak. :)
Prawn with Perfect Ceylon Tea Sushi Rice
Prawn with Green Tea Sushi Rice
Sahabat Jalan-Jalan KeNai suka dengan sushi? Kalau diinfuse teh sudah pernah coba? Rasanya unik. Senengnya dikasih udang lebih sama chefnya. Lagipula rasa tehnya memang paling berasa di udangnya. Nasinya juga diinfuse sama teh.
Selesai masak-memasak, ada sesi tanya jawab. Kemudian ada juga testimoni dari 3 pemenang Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto. Chef Peter Kuruvita juga memberikan berbagai tip tentang tea baik itu untuk pairing ataupun diinfuse. Salah satunya adalah jangan terlalu banyak ingredient bila ingin infuse tea ke dalam makanan. Ganti beberapa ingredient apabila ingin memasukkan teh, misalnya kayu manis di apple pie bisa diganti dengan cinnamon tea. Jangan terlalu banyak cita rasa yang malah bikin rasa tehnya hilang, contohnya teh dengan rumput laut. Disingkirkan saja rumput lautnya, gantinya beri teh lebih banyak. Dan masih banyak tip lain dari chef Peter Kuruvita.
"Food is about imagination. When you eat some food you can remember your grand mother or someone else that makes food taste better. Food can brings you with so many memories." - Peter Kuruvita -
Ya, itu salah satu quote dari chef Peter Kuruvita di acara tersebut. Chef memberikan penjelasan tambahan kalau sama aja seperti mencium wangi parfum seseorang bisa mengingat kita akan seseorang atau sesuatu. Itu juga kenapa sejak kenal pertama kali saya berkunjung ke kantor DRI diajarkan bagaimana menyantap makanan dan meminum teh dengan benar. Harus makan dan minum bergantian. Serta menikmati aromanya. Yup! Dari mencium aromanya saja sudah bisa menambah rasa nikmar dari makanan.
Dari kiri ke kanan: Maygen Zulwandi, chef Peter Kuruvita, dan Ade Kurniawan
Gak cuma chef Peter Kuruvita yang berdemo. Di penghujung acara kami disajikan dengan aksi pembuatan cocktail dari Maygen Zulwandi, peraih Gold Medal Mixologist Dilmah Indonesia Nama cocktailnya adalah Lemon Keffir Mint. Saya kembali tidak mencoba minuman ini karena cocktail.
Setelah itu dilanjut oleh aksi Ade Kurniawan, City Best Winner Jakarta Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto. Ceylon Rose Finest adalah mocktail buatan Ade Kurniawan. Rasanya segar dan saya suka. Mocktail ini juga dijadikan minuman penutup saat exclusive dinner. Setelah kami mencoba beraneka minuman dan makanan, ditutup dengan secangkir kecil minuman ini, dimulut jadi terasa segar :)
Kiri: Lemon Keffir Mint
Kanan: Ceylon Rose Finest
Acara ditutup dengan makan siang menjelang sore hehehe. Huize van Wely yang menyajikan makanan untuk kami semua. Ada berbagai menu Indonesia hingga western. Diantara semuanya, ayam sambal matah Huize van Wely juara! Sahabat Jalan-Jalan KeNai harus cobain kalau makan di Huize van Wely, ya. Oiya, jangan lupa menu special yang saya santap saat exclusive dinner. Ada menu Tea and food pairing with Peter Kuruvita di sana. Walaupun chef sudah kembali ke negaranya, tapi menu spesialnya tetap ada selama bulan Maret.
Ayam sambal matah
Terima kasih banyak untuk chef Peter Kuruvita, Dilmah Indonesia (PT. David Roy Indonesia), dan IDFB (Indonesian Food Blogger). Unforgettable moment buat saya, nih.
Untuk Sahabat Jalan-Jalan KeNai yang masih penasaran dengan keseruan acara ini, selama beberapa hari lalu, saya rutin share beberapa fotonya di Instagram saya. Silakan cek di akun instagram Ke2Nai. Folow saya sekalian juga boleh *modus*. Kita saling follow pokoknya, deh :)
Dessert saat makan siang. Profit Roles dari Huize van Wely
Yu Sheng, hidangan spesial Imlek yang sarat harapan ini terdiri dari irisan lobak, wortel, dan daun jeruk di bagian tengah. Lalu mengelilinginya ada pepaya 3 warna, irisan bawang merah, ubur-ubur, jahe, kulit jeruk bali, daun ketumbar, kacang tanah, wijen, dan kerupuk.
Barongsai, vihara, merah, liong, petasan, dan angpao adalah beberapa hal yang langsung teringat oleh saya ketika mengingat Imlek. Bagaimana dengan kuliner khas Imlek? Biasanya, saya langsung teringat kue keranjang. Penganan yang terbuat dari tepung gandum, beras ketan, garam, air, dan gula. Rasanya legit seperti dodol.
Ya, hanya sebatas itu saja saya tahu tentang Imlek. Tapi tidak mengurangi rasa antusias saya untuk ikut mengetahui perayaan Imlek. Terlebih sejak perayaan Imlek di Indonesia lebih terbuka dan dijadikan hari libur nasional.
Dulu, saya taunya Imlek adalah acara keagamaan bagi etnis Tionghoa. Tapi saat ini, perayaan Imlek sudah menjadi sebuah perayaan universal yang bisa dinikmati kemeriahannya oleh berbagai kalangan tanpa harus ikut ritual keagamannya. Tidak hanya di Tiongkok, tapi di berbagai belahan dunia ikut merayakan Imlek termasuk di Indonesia.
Sahabat Jalan-Jalan KeNai pernah dengar yang namanya Yu Sheng?
Saya baru mendengar nama Yu Sheng beberapa hari yang lalu. Yu Sheng ternyata salah satu makanan khas yang ada di hari ke-7 setelah Imlek. Yu Sheng adalah salad yang terdiri dari ikan laut segar dan berbagai sayuran yang diiris halus. Karena termasuk jenis salad, Yu Sheng biasanya dijadikan makanan pembuka (appetizer).
Sejarah Yu Sheng
Yu Sheng berasal dari Tiongkok. Alkisah, setiap tahun nelayan di pesisir Guangzhou merayakan hasil panen ikan. Perayaan yang dirayakan setiap hari ke-7 setelah Imlek itu disebut Renri. Pada masa penjajahan Inggris di Malaya, pendatang asal Tiongkong membawa tradisi Renri. Seorang tukang bubur selalu menyediakan hidangan ikan mentah, lengkap dengan bahan makanan lainnya seperti irisan lobak, wortel, dan lain sebagainya. Saus yang sudah diberi campuran minyak, cuka, dan gula pun disediakan. Pembeli yang nantinya mencampur sendiri saus ke hidangan.
Pada tahun 1964, Yu Sheng versi modern diciptakan oleh rumah makan Lai Wah. Lau Yeok Pui, Tham Yui Kai (koki kepala), Sin Leong, dan Hooi Kok Wai adalah 4 juru masak yang pernah bekerja sama di dapur rumah makan Cathay di Gedung Cathay, Singapura. Keempat juru masak inilah yang kemudian menciptakan Yu Sheng versi modern
Sarat Harapan dalam Sepiring Yu Sheng
Yu Sheng artinya keberuntungan (kelimpahan). Biasanya Yu Sheng disantap bersama-sama. Karena dipercaya yang namanya keberhasilan harus dirayakan bersama. Begitu juga diyakini kalau seseorang tidak bisa mencapai keberhasilan seorang diri. Biasanya ada faktor dari orang lain yang membantu/mendukung agar berhasil
Menarik memahami arti kebersamaan dari Yu Sheng. Saat ini, dimana masyarakat semakin heterogen, tapi hubungan sosial antar masyarakat seperti semakin banyak saja yang egois. Merasa hebat sendiri atau merasa bisa sendiri seperti menjadi hal yang lumrah. Lupa kalau setiap langkah yang dicapai bisa ada andil dari masyarakat lain. Yu Sheng kembali mengingatkan saya tentang penting dan nikmatnya nilai kebersamaan.
Sepiring besar Yu Sheng disajikan di tengah meja. Ya, karena kebersamaan, Yu Sheng biasanya tidak disantap oleh 1-2 orang saja. Selalu disantap beramai-ramai. Serta ada beberapa harapan yang dipanjatkan sebelum menyantap Yu Sheng.
"Gong Xi Fa Cai, selamat tahun baru Imlek 2016," ujar mbak yang akan menyajikan Yu Sheng sambil memanjatkan berbagai do'a dan harapan. Yu Sheng tidak bisa langsung disantap. Di setiap elemen mengandung makna. Sehingga setiap tahap yang dilakukan akan diiringi dengan do'a.
Tahap-tahap yang dilakukan adalah adalah memberi perasaan air jeruk (semoga semakin banyak rezeki), ikan salmon (semoga mendapatkan berbagai kelebihan di tahun baru seperti rezeki dan lainnya), kayu manis dan lada (semoga selalu beruntung), minyak (semoga bisnis selalu lancar), saus plum (semoga rumah tangga langgeng selalu. Untuk yang masih single semoga segera mendapatkan jodoh), dan kerupuk (semoga selalu dilimpahkan emas dan uang).
"AAMIIN." Sepertinya di meja yang saya tempati hanya saya yang sudah menikah. Karena yang berada satu meja dengan saya seluruhnya kompak berseru 'aamiin' ketika do'a berharap mendapatkan jodoh di tahun ini diucapkan. Ya, semoga saja harapannya terkabul. Aamiin.
Yu Sheng mulai diaduk bersama-sama. Angkat Yu Sheng setinggi mungkin menggunakan sumpit.
Setelah seluruh bumbu dimasukkan ke salad, kami semua diminta memegang sumpit untuk bersama-sama mengaduk Yu Sheng. Cara mengaduknya adalah mengangkat Yu Sheng setinggi-tingginya dengan sumpit. Semakin tinggi Yu sheng diangkat, semakin tinggi pula rasa percaya bahwa rezeki dan kemakmuran akan tercapai.
Jangan khawatir dengan tampilan Yu Sheng yang menjadi campur-aduk dan berantakan hingga ke meja. Nikmati saja kebersamaan. Sambil berharap agar do'a akan dikabulkan. Lagipula rasanya memang enak, kok.
Yu Sheng pun siap disantap. Rasanya mirip seperti asinan betawi. Ada rasa segar dari jeruk, gurih dari kacang, 'kres' dari sayur, dan 'kriuk' dari krupuk. Ada rasa khas dari wijen. Ternyata ikan salmon kalau dicampur dengan salad yang menggunakan kacang juga nikmat. Tidak ada rasa amis sama sekali. Jangan lupakan jahenya. Jahe memberikan rasa lain di mulut.
Menyantap Yu Sheng tidak boleh pilih-pilih. Misalnya tidak suka dengan jahe, Sahabat Jalan-Jalan KeNai harus tetap menyantapnya. Karena setiap elemen Yu Sheng ada simbol harapan. Kalau saya gak masalah sama jahe. Saya termasuk yang rutin konsumsi jahe, sih. Usai menyantap Yu Sheng yang merupakan makanan pembuka dilanjutkan dengan makanan utama lalu diakhiri dengan dessert. Untuk makanan utama dan dessert tidak berbeda seperti makanan istimewa saat hari raya agama manapun. Berbagai hidangan spesial disajikan.
Dari berbagai do'a yang terucap saat menghidangkan Yu Sheng, yang paling langsung saya rasakan adalah kebersamaan. Semoga sampai kapanpun kebersamaan selalu ada. Selalu mengingatkan saya untuk tidak menjadi manusia yang egois. Selamat tahun baru Imlek, ya :)
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Telisik Imlek Blog Competition Jakarta Corners yang di Sponsori oleh Batiqa Hotels"
Tidurnya nyenyak banget, sih, Nak. Feels like home banget, ya :)
Baby Ranu, terlihat sangat tidur sangat nyenyak di kasur besar nan empuk di kamar 328, hotel Grand Zuri. Sebelumnya saya sudah pernah bertemu dengan baby Ranu di kesempatan yang berbeda. Baby mungil yang ganteng ini terlihat nyenyak di buaian ibunya walaupun suasana ramai sekalipun. Pelukan seorang ibu memang selalu nikmat.
Kemudian, saya pun bertemu kembali dengan baby Ranu di acara launching Jakarta Corners (JC) yang diselenggarakan di Hotel Grand Zuri, 24 Oktober 2015. Ah, Baby Ranu memang selalu terlihat tenang :)
Launching Jakarta Corners
Founder JC (minus mbak Dewi Rieka) berfoto bersama mas Teguh Sudarisman, travel writel, dan Mbak Dini Harsono, PR Grand Zuri BSD City.
Jakarta Corners sebuah situs rujukan tentang Jakarta dan sekitarnya yang digagas oleh 6 orang travel blogger, yaitu Salman Faris, mbak Donna Imelda, Shinta Ries, mbak Dewi Rieka, mbak Katerina, dan mbak Evi Indrawanto. Berawal dari sebuah obrolan sederhana tapi dengan mimpi besar kemudian lahirlah JC. Situs yang berisi segala hal tentang Jakarta dan sekitarnya. Culinary, Culture, Festival, Heritage, dan Human Interest tercakup di dalamnya.
Saya menyambut baik situs ini karena kalau dipikir-pikir lagi apa, sih, yang selama ini kita tau tentang Jakarta? Jakarta dikenal sebagai ibukota negara, macet dimana-mana, sebagai pusat bisnis, dan banjir saat musim hujan. Atau sebagai transit karena di sekitar Jakarta ada bandara Internasional Soekarno-Hatta, stasiun, hingga terminal bus antar kota.
Mbak Donna Imelda yang akan mengenalkan tentang Jakarta Corners kepada para blogger
Tapi, bagaimana dengan tempat wisata? Jakarta gak punya landscape cantik seperti di daerah lain. Jakarta semakin dipenuhi oleh hutan beton. Jumlah mall di Jakarta semakin menjamur. Oleh karenanya, tidaklah mengherankan apabila Jakarta hanya sebagai tempat transit bagi wisatawan mancanegara. Sebagian besar wisatawan yang datang ke Jakarta adalah wisatawan lokal. Itupun paling sering jalan-jalannya ke Ancol, Monas, atau TMII.
Saya juga kadang bingung kalau kedatangan keluarga dari luar kota saat mau ajak mereka jalan-jalan. Kalau gak ke mall, paling ke 3 tempat wisata yang saya tulis tadi. Gak kreatif banget ya jalan-jalannya. Abis bingung juga, sih.
Pemandangan Jakarta memang tidak secantik Bromo, Raja Ampat, pulau komodo, dan lainnya. Tapi, sebetulnya masih banyak yang bisa kita telisik dari Jakarta yang pada akhirnya bisa menarik wisatawan. Cobalah berkunjung ke Kota Tua, ada banyak perjalanan sejarah yang bisa Sahabat Jalan-Jalan KeNai disana.
Exploring Jakarta and The Corners adalah tagline JC. Oleh karenanya launching Jakarta Corners diselenggarakan hotel Grand Zuri. Walopun hotel ini secara administratif berada di wilayah Tangerang tapi kan termasuk sekitar Jakarta *Pleaaase! JC sesekali jalan-jalan ke Bekasi juga, ya :D*
Telisik Unik Sudut Jakarta
Teguh Sudarisman, travel writer, narasumber dengan tema "Telisik Unik Sudut Jakarta". MC untuk acara ini adalah Arie Ardiansyah
Talkshow dengan tema "Telisik Unik Sudut Jakarta" bersama narasumber mas Teguh Sudarisman terasa tepat untuk acara launching JC. Teguh Sudarisman, Travel Writer kawakan ini membuka acara dengan memutar video perjalanannya ke Jatinegara. Dari 1 kali pemutaran video yang durasinya tidak terlalu panjang itu saja, sebagai writer sudah bisa 'memecahnya' menjadi beberapa tulisan. Bisa menulis tentang penjual batu akik, penjual ikan hias, kehidupan di stasiun, dan lain sebagainya.
Banyak sekali sudut Jakarta yang bisa ditelisik. Jangan terlalu berpikir untuk membuat sebuah catatan perjalanan harus dilengkapi perangkat yang canggih. Mas Teguh Sudarisman, travel writer kawakan aja, hanya mengandalkan kamera digital keluaran tahun 2006, lho. Kamera di smartphonenya juga bukan yang model terbaru. Tapi, kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai pernah membaca berbagai tulisan perjalan beserta foto di dalamnya, pasti pada awalnya gak akan menyangka kalau seorang Teguh Sudarisman hanya membawa perangkat yang biasa aja.
Curiosity yang tinggi -> Perencanaan yang baik -> Action!
3 tahap yang harus dilakukan apabila ingin menjadi traveler. Yang pertama harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan. Setelah perencanaan matang, lalu mulai jalan. Kemudian dilanjutkan dengan membuat tulisan dari perjalanan tersebut. Tulisan dikerjakan setelah melakukan perjalanan.
Beberapa tip tentang penulisan sebuah perjalanan diberikan oleh mas Teguh Sudarisman. Selalu dahulukan tulisan yang berdasarkan waktu, misalnya liputan tentang event. Jangan sampai menjadi tulisan 'basi', eventnya sudah lewat kita baru menulis. Padahal kalau tulisan bisa publish saat event masih berlangsung, kita bisa mengajak pembaca untuk datang kesana. EYD juga harus diperhatikan saat membuat sebuah tulisan.
Selama ini, saya menganggap Jakarta seperti hutan beton karena saking banyaknya gedung di Jakarta dan terus bermunculan pohon beton baru. Tapi menurut mas Teguh Sudarisman, Jakarta punya sekitar 2000 taman, lho. Ya, mungkin jumlah ini masih belum mencukupi untuk membuat hawa Jakarta menjadi sejuk. Tapi, seandainya Sahabat Jalan-Jalan KeNai memilih menjadi penulis khusus taman-taman di Jakarta saja, bisa jadi baru 8 tahun selesai. Ide menulis memang sebetulnya bisa datang dari mana saja, ya. Asalkan mau melakukannya :)
Suasana Rumah Saat Menginap di Grand Zuri Hotel
Usai launching JC dan talkshow yang sesekali diselingi dengan taburan hadiah, kami dipersilakan untuk menyantap hidangan yang sudah di sediakan di Cerenti restaurant. Grand Zuri berada di naungan Zuri Group yang berpusat di Pekanbaru. Ada 3 tipe hotel dari Zuri Group, yaitu Grand Zuri, Premiere, dan Zuri Express. Terbanyak adalah tipe Grand Zuri yang salah satunya ada di BSD City.
Tidak sulit mencari lokasi Grand Zuri BSD, hotel berbintang 4 yang beroperasi sejak tahun 2012. Lokasinya tidak jauh dari pintu tol BSD City. Lokasinya sangat dekat dengan Teras Kota dan Ocean Park. BSD City juga saat ini menjadi salah satu pusat bisnis baru. We Know How To Please You - tagline dari Grand Zuri dirasa tepat karena urusan bisnis dan kesenangan semuanya dapat. Akhir-akhir ini juga saya sering melihat tagar #feelslikehome apabila melihat foto Grand Zuri. Apa iya, menginap di hotel bisa serasa nyaman seperti berada di rumah?
Chicken Banana Blossom ini rasanya enak banget, deh! Tau gitu bawa plastik buat dibungkus *eh :p* *abaikan pikiran ngaco tentang plastik itu hahaha*
Cerenti adalah signature restaurant dari Grand Zuri. Semua restaurant di hotel Grand Zuri di kota manapun bernama Cerenti. Saat kami makan siang disana, ada 1 menu yang paling saya suka, yaitu Chicken Banana Blossom. Namanya terdengar kebarat-baratan, ya. Padahal ini adalah menu yang terbuat dari jantung pisang. Kayaknya jarang banget atau malah saya baru merasakan menu jantung pisang menjadi menu restoran. Kalau di rumah, sih, saya sering makan karena ini menu rumahan banget. Yang sering masak jantung pisang itu mamah saya. Biasanya dibikin sayur santan yang rasanya enaaaak! Setelah mencicipi Chicken Banana Blossom di Grand Zuri ternyata jantung pisang bisa juga dibikin menu lain. Yuuuummm! ^_^
Sahabat Jalan-Jalan KeNai suka laksa? :)
Ini juga salah satu menu favorit saya. Dilarang keras melewati menu ini. Harus nyicipin :)
Seusai ishoma, kami kembali ke tempat acara untuk pengumuman pemenang live tweet dan door prize. Horeeee ... saya dapat door prize! Setelah itu lanjut tour ke salah satu kamar di Grand Zuri. Kamar 328, executive room Grand Zuri.
Mushola ada di lantai 2. Tidak besar, tapi bersih dan nyaman
Usai sholat dzuhur melewati lounge ini. Mendadak mengkhayal duduk di lounge lalu ada suami bermain piano sambil menyanyikan lagu romantis. Etapi suami kan gak bisa main piano, ya? Kalau gitu orang lain aja yang main. Saya dan suami yang menikmati sambil ngobrol berdua :D
Saya tidak langsung masuk ke kamarnya karena penuh dengan blogger yang juga ingin melihat kamar tersebut. Pandangan saya mengelilingi area sekitar kamar. Kayaknya enak banget menginap di Grand Zuri kalau memilih kamar executive ini.
Kolam renang tepat di depan kamar. Pengen nyebur banget gak sih ngelihatnya? :)
Pikiran saya mulai melayang. Berkhayal setelah check in, anak-anak pasti akan langsung berenang. Apalagi kolam renang tepat di depan kamar. Anak-anak mana tahan, sih, melihat air. Pasti langsung ingin nyebur. Saya juga kayaknya akan ikut berenang walopun tepat di samping kolam renang ada gym hehehe. Atau pilih spa aja di Devani Spa, Grand Zuri. Bisa juga jalan-jalan dulu ke Teras Kota, pulangnya baru berenang. Nikmat banget kayaknya.
Pagi hari, buat secangkir kopi atau teh yang tersedia di kamar lalu dilanjutkan dengan sarapan di Cerenti restaurant. Hmmm ... yakin deh abis itu anak-anak akan langsung minta berenang lagi. Puas-puasin berenang di sana. Atau sekalian aja berenang di Ocean Park yang lokasinya tinggal jalan kaki dari hotel.
Membayangkan kalau rumah saya kayak begitu kayaknya enak banget, ya. Di dalam rumah ada berbagai fasilitas yang mendukung. Mau ke luar pun berbagai hiburan ada. Atau mau ada urusan bisnis juga bisa. Ugh! Nikmat rasanya. Rumah idaman banget. Ketika kemudian saya melihat masuk kamar, Baby Ranu sedang tertidur nyenyak di kasur. Baby Ranu mendadak jadi model pada hari itu. Bener-bener Feels Like Home melihatnya tidur dengan nyenyak :)
Beberapa hari kemudian ...
"Chi waktu itu ke Grand Zuri, ya? Kok, gak mampir ke rumah, sih? Gak kasih kabar juga. Tau lagi di Grand Zuri karena lihat Facebook. Padahal kan bisa ketemuan di Teras Kota."
Ketika bibi dan sepupu saya menginap di rumah minggu lalu, saya langsung diberondong pertanyaan kenapa gak mampir ke rumah usai dari Grand Zuri. Saya nyengir sambil memberikan penjelasan kalau ke sana untuk hadir di acara launching Jakarta Corners.
Berarti, udah bisa dipastikan kalau suatu saat saya menginap di sana, agenda pertama adalah harus menemui tante dan sepupu saya yang rumahnya dekat dengan Grand Zuri. Abis itu biarkan mereka menjadi guide saya selama berada di Tangerang dengan panduan website Jakarta Corners juga :)
Semoga suatu saat nanti, saya dan keluarga bisa menginap di Grand Zuri BSD City.
Jakarta Corners
www.jakartacorners.com
Twitter: @jakartacorners IG: jakartacorner Fanpage: Jakarta Corners
Hotel Grand Zuri, BSD City
Jl. Pahlawan Seribu kav Ocean Walk Blok CBD Lot 6 BSD City, Serpong Tangerang Selatan 15322 Banten - Indonesia