FuntaTea cooking with Peter Kuruvita dan Dilmah Indonesia adalah salah satu momen yang paling berkesan selama saya menjadi seorang blogger.
Sejak hadir di acara Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto, saya sudah tau kalau Peter Kuruvita akan datang ke Indonesia. Tapi kapannya saya tidak tau. Apakah blogger akan diundang? Saya pun tidak tahu pada saat itu. Walaupun dalam hati sangat berharap bisa bertemu.
Hingga kemudian mas Arie, mewakili Dilmah Indonesia (PT, David Roy Indonesia) memberikan kabar melalui grup IDFB (Indonesian Food Blogger) kalau Peter Kuruvita akan hadir. Acaranya bertema "FuntasTea Cooking with Peter Kuruvita". Tentu saja akan ada seleksi bagi blogger yang berminat datang. Tapi, karena saya adalah pemenang pertama di kompetisi blog Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto untuk wilayah Jakarta, maka otomastis diundang *Yeaaay! Happy banget!
Chef Peter Kuruvita bersama 3 blogger juara pertama Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto dari 3 kota.
Foto milik ci' Ratna
Kalau di event sebelumnya adalah tentang menikmati afternoon tea Jakarta. Saya penasaran bila teh dipairing dan diinfused ke makanan untuk disantap pada malam hari.
Exclusive Dinner with Peter Kuruvita
Sebelum bercerita tentang FuntasTea Cooking with Peter Kuruvita dan Dilmah Indonesia, saya akan bercerita tentang exclusive dinner dan sosok Peter Kuruvita.
Peter Kuruvita adalah seorang Chef, Restaurateur, TV presenter, Author, Consultant, Surfer, Fisherman, dan Family Man. Lahir di Inggris pada tahun 1963, keturunan Srilanka (ayah) dan Austria (ibu). Mulai memasak sejak masih kecil, sekitar usia 4-5 tahun di dapur sederhana neneknya di Srilanka.
“There was no gas or electricity, just a simple wood stove.” - sumber: website Peter KuruvitaFood sudah menjadi passion bagi Peter Kuruvita. "Food is amazing part of my life," ujar Peter Kuruvita. Melihat biography di websitenya, pengalaman Peter Kuruvita menjadi seorang chef sangatlah panjang. Khusus dengan Dilmah Tea, Peter Kuruvita sudah berkolaborasi lebih dari 10 tahun. Sejak Dilmah launching di Autralia pada tahun 2004.
In July 2008, to celebrate the 21st Anniversary of Dilmah, Peter led a team of eight celebrated chefs and restaurateurs from prestigious Australian establishments to Sri Lanka to film “The Chef & the Tea Maker”. Peter was responsible for putting together the team of culinary experts for a unique journey into the culinary art of tea. - sumber: peterkuruvita.comPeter Kuruvita adalah chef Australia yang sudah memiliki reputasi terutama untuk kuliner seafood. Kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai sering atau pernah melihat acara kulinernya di televisi *Saya biasanya menonton di Asian Food Channel*, acara memasaknya tidak biasa. Ada cerita petualangan, kehidupan masyarakat sekitar, dan lain sebagainya yang membuat tayangan menjadi lebih hidup dan menarik untuk ditonton.
Exclusive Dinner with Peter Kuruvita berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 25-26 Februari 2016. Saya datang di tanggal 26 Februari 2016. Kami disajikan berbagai hidangan (canapes, entree, main, dan dessert) dari chef Peter Kuruvita. Kabarnya, selama bulan Maret, hidangan special ini juga akan dihidangkan di T-Lounge, Huize van Wely, lho.
Selain makan, acaranya lebih ke ramah tamah. Dan, chef Peter Kuruvita adalah sosok yang sangat humble. Saya terkesan sekali dengan karakternya. Lalu bagaimana dengan makanan serta minumannya?
Canapes
- Chicken Tostada with Dilmah Lapsang Souchoung and Pepion Salsa
- Pop Corn and Dilmah Natural Ceylon Ginger Prawns
- BBQ Fish Taco Habanero and Dilmah Lively Lime and Orange Mayo
Entree
Seared Wagyu Beef on Brioche, Beef Jerky Crumbs, Dilmah Rosemary with Peppermint Vinaigrette
Untuk makanan pembuka, kami disajikan Seared Wagyu Beef on Brioche, Beef Jerky Crumbs, Dilmah Rosemary with Peppermint Vinaigrette. Wagyunya lembut diberi brioche dibagian dasar bikin ada rasa renyah Sedikit rasa rempah terasa di bagian beef jerky. Dan berpadu dengan rasa segar dari Dilmah rosemary with peppermint vinaigrette. Untuk menu entree dipairing dengan supreme ceylon.
Main
Seared Salmon, Baby Carrot, Smoked Yoghurt, Dilmah Lychee Rose and Almond Granite
Seared Salmon, Baby Carrot, Smoked Yoghurt, Dilmah Lychee Rose and Almond Granite. Disajikan di atas piring berwarna keemasan membuat sajian ini terlihat semakin eksklusif. Kulit ikan salmon yang saya coba terlebih dahulu. Dan, yes! rasanya crispy. Rasa manis ada di baby carrot. Yang mengejutkan bagi saya adalah granite untuk main menu.
Selama ini saya taunya granite untuk minuman. Karena granite adalah semi frozen dessert atau mungkin ada juga yang menyebutnya slush karena memang mirip. Teksturnya seperti es serut dengan rasa yang segar dan dingin di mulut. Nah, kalau ada di main menu tentunya mengejutkan buat saya. Tapi, ternyata enak dan unik, lho. Makan menu utama tapi ada sensasi rasa dingin es dari granite. Di bagian bawah granite ada smoked yoghurt yang bikin saya makin terkejut. Yoghurt dengan granite? Ternyata bisa menyatu juga di mulut. :)
Untuk main menu dipairing dengan Jasmine Pear Dragon Tea. Teh ini termasuk salah satu jenis white tea. Di pasaran harga white tea kualitas terbaik bisa mencapai IDR 3 juta per kilo. Dan, yang kami cicipi malam itu adalah salah satu white tea kualitas terbaik. Menurut mas Junjung Kurniawan, Brand Manager Dilmah Indonesia, ada jenis teh Dilmah yang bila kena sinar matahari pagi ujung daun yang sebenarnya berwarna hijau akan terlihat berwarna silver (silver pick). Ujung daun itulah yang akan dipetik, itupun hanya di musim tertentu. Diantara berbagai jenis teh, white tea ini paling bagus anti oksidannya.
Dessert
Blueberry ad Pomegranate Creme Brule pairing with Blueberry and Pomegranate
Blueberry ad Pomegranate Creme Brule pairing with Blueberry and Pomegranate. Lapisan atas creme brule setipis kaca dengan rasa yang manis. Bila teman-teman tidak menyukai rasa manis, bagian atasnya bisa diskip. Dipairing dengan blueberry and promegranate tea. Hmmm ... saya ingin berlama-lama mencicipi menu ini karena suka dengan harum tehnya.
Huize van Wely Truffle pairing with Morrocant Mint Tea
Dessert yang kedua adalah Huize van Wely Truffle pairing with Morrocant Mint Tea. Coklat dan mint memang soulmate, ya. Rasa trufflenya cukup pekat karena mengandung sekitar 70% kakao. Tapi ada sedikit tekstur dan rasa yang berbeda karena diberi sedikit kopi. Dipairing dengan teh rasa aroma dan rasa mint akan membuat rasa seimbang di lidah
Kalau diperhatiin seperti minum wine, ya. Karena umumnya exclusive dinner minumnya adalah wine. Tapi itu bukan wine. semuanya teh dan tanpa alkohol. Ternyata teh juga bisa menjadi eksklusif dan di pairing dengan eksklusif pula kalau kita bisa menyajikannya.
Hanya membawa 8 buku dan langsung sold out. Tapi kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai ingin memilikinya, masih bisa beli secara online
Kesempatan emas banget bisa mencicipi makanan seorang chef internasional. Dan, Peter Kuruvita ternyata sosok yang sangat humble. Di acara itu juga dijual buku resep Peter Kuruvita secara eksklusif karena bisa mendapat tanda-tangan beliau. Dalam sekejap buku itu sold out. Wah!
FuntasTea Cooking with Peter Kuruvita
Masih dengan semangat yang tinggi, keesokan harinya, saya datang ke PT. David Roy Indonesia (DRI). DRI adalah distributor resmi teh Dilmah Indonesia. Saya sempat ngikik sendiri membayangkan waktu pertama kali mengunjungi kantor ini beberapa bulan lalu. Sempat muter-muter pakai taxi karena saya dan supirnya sama-sama gak tau. Kalau sekarang, sih, tinggal merem karena udah hapal hahaha. Ternyata selemparan batu doang sama Blok M Plaza :D
High tea Jakarta, ya, saya kembali akan mencicipi teh berkualitas ini baik sebagai pairing ataupun infused ke makanan. Can hardly wait!
Canape kembali disajikan. Diantara ketiganya, canape prawns ini yang paling saya suka.
Ada 5 menu yang akan dimasak oleh chef Peter Kuruvita. Supaya suasana tidak crowded, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya ada di kelompok pertama yang bisa melihat chef memasak dari jarak dekat. Sambil menunggu acara dimulai, kami disajikan canapes yang malam sebelumnya saya cicipi.
Earl Grey infused Chocolate Truffle
Ingredients:
- 2/3 cup (160ml) thickened cream
- 40gr unsalted butter, chopped
- 2 teaspon loose Dilmah Exceptional Elegant Earl Grey tea leaves
- 170gr fine-quality bittersweet chocolate (not unsweetened), finely chopped
- 100gr feuilletine
- Murray river pink salt to decorate
Combine the cream and butter in a small saucepan over high heat. Bring the boil. Remove from heat. Add the Elegant Earl Grey tea leaves and stir to combine. Set aside for 5 minutes to infuse.
Place the chocolate in a heatproof bowl, hot cream through a fine sieve over the chocolate, pressing with the back of a spoon to squeeze as much cream as possible through. Stir until chocolate melt and mixture is smooth. Cover with plastic wrap and place in the fridge for 2 hours or until firm.
Line an oven tray with baking paper. Place the feuilletine in a bowl. Roll teaspoons full chocolate mixture into balls and roll in the feuilletine to coat. Place on the line tray. Repeat with remaining chocolate mixture. Top truffles with pink salt to serve.
Pastry Cream with Dilmah Lychee, Rose, and Almond tea
Pastry Cream with Dilmah Lychee, Rose, and Almond tea
Dari berbagai menu yang disajikan, sepertinya Pastry Cream with Dilmah Lychee, Rose, and Almond tea yang paling tidak cantik penampilannya. Tapi pepatah 'Don't judge the book by its cover' sepertinya berlaku untuk menu ini. Tekstur pastry creamnya lembut dan kental. Rasanya enaaakkk ... Kayak ada rasa lychee di creamnya. *Ya iyalah, kan, pakai Dilmah Lychee*. Rasa manisnya juga pas, gak berlebihan.
Oxtail Soup with Dilmah Lapsang Souchong tea
Oxtail Soup with Dilmah Lapsang Souchong tea
Makanan favorit saya sekeluarga, nih. Tapi kalau pakai teh lapsang souchong? Sama sekali belum pernah coba. Teh ini juga punya rasa khas. Ada rasa asap ketika mencicipi teh ini.
"So you can pretend the soup was cooked in the open fire by in the jungle or somewhere," ujar Peter Kuruvita ketika menjelaskan kenapa menggunakan teh lapsang souchong untuk sop buntut.Hmmm ... saya jadi pengen jalan-jalan lagi kalau begitu. Tekstur dagingnya lembut. Rasa asap dari lapsang souchong terasa di kuahnya. Karena menu satu ini termasuk yang cukup sering saya masak di rumah, kayaknya kapan-kapan pengen cobain pakai teh ini, ah :)
Coktail with Berry Sensation tea
Coktail with Berry Sensation tea. Walaupun saya tidak mencicipi minumannya, tapi tetap merasa romantis setiap kali melihat foto ini :)
Saya tidak minum cocktail jadi saya hanya melihat aksi chef Peter Kruvita saja. Teh ini ada campuran vodkanya. Katanya, sih, bisa dijadikan mocktail kalau gak minum alkohol. Cuma pengganti vodka apa, ya? Yang pasti berry sensation ini wanginya juga enak. :)
Prawn with Perfect Ceylon Tea Sushi Rice
Prawn with Green Tea Sushi Rice
Sahabat Jalan-Jalan KeNai suka dengan sushi? Kalau diinfuse teh sudah pernah coba? Rasanya unik. Senengnya dikasih udang lebih sama chefnya. Lagipula rasa tehnya memang paling berasa di udangnya. Nasinya juga diinfuse sama teh.
Selesai masak-memasak, ada sesi tanya jawab. Kemudian ada juga testimoni dari 3 pemenang Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto. Chef Peter Kuruvita juga memberikan berbagai tip tentang tea baik itu untuk pairing ataupun diinfuse. Salah satunya adalah jangan terlalu banyak ingredient bila ingin infuse tea ke dalam makanan. Ganti beberapa ingredient apabila ingin memasukkan teh, misalnya kayu manis di apple pie bisa diganti dengan cinnamon tea. Jangan terlalu banyak cita rasa yang malah bikin rasa tehnya hilang, contohnya teh dengan rumput laut. Disingkirkan saja rumput lautnya, gantinya beri teh lebih banyak. Dan masih banyak tip lain dari chef Peter Kuruvita.
"Food is about imagination. When you eat some food you can remember your grand mother or someone else that makes food taste better. Food can brings you with so many memories." - Peter Kuruvita -Ya, itu salah satu quote dari chef Peter Kuruvita di acara tersebut. Chef memberikan penjelasan tambahan kalau sama aja seperti mencium wangi parfum seseorang bisa mengingat kita akan seseorang atau sesuatu. Itu juga kenapa sejak kenal pertama kali saya berkunjung ke kantor DRI diajarkan bagaimana menyantap makanan dan meminum teh dengan benar. Harus makan dan minum bergantian. Serta menikmati aromanya. Yup! Dari mencium aromanya saja sudah bisa menambah rasa nikmar dari makanan.
Dari kiri ke kanan: Maygen Zulwandi, chef Peter Kuruvita, dan Ade Kurniawan
Gak cuma chef Peter Kuruvita yang berdemo. Di penghujung acara kami disajikan dengan aksi pembuatan cocktail dari Maygen Zulwandi, peraih Gold Medal Mixologist Dilmah Indonesia Nama cocktailnya adalah Lemon Keffir Mint. Saya kembali tidak mencoba minuman ini karena cocktail.
Setelah itu dilanjut oleh aksi Ade Kurniawan, City Best Winner Jakarta Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto. Ceylon Rose Finest adalah mocktail buatan Ade Kurniawan. Rasanya segar dan saya suka. Mocktail ini juga dijadikan minuman penutup saat exclusive dinner. Setelah kami mencoba beraneka minuman dan makanan, ditutup dengan secangkir kecil minuman ini, dimulut jadi terasa segar :)
Kiri: Lemon Keffir Mint
Kanan: Ceylon Rose Finest
Acara ditutup dengan makan siang menjelang sore hehehe. Huize van Wely yang menyajikan makanan untuk kami semua. Ada berbagai menu Indonesia hingga western. Diantara semuanya, ayam sambal matah Huize van Wely juara! Sahabat Jalan-Jalan KeNai harus cobain kalau makan di Huize van Wely, ya. Oiya, jangan lupa menu special yang saya santap saat exclusive dinner. Ada menu Tea and food pairing with Peter Kuruvita di sana. Walaupun chef sudah kembali ke negaranya, tapi menu spesialnya tetap ada selama bulan Maret.
Ayam sambal matah
Terima kasih banyak untuk chef Peter Kuruvita, Dilmah Indonesia (PT. David Roy Indonesia), dan IDFB (Indonesian Food Blogger). Unforgettable moment buat saya, nih.
Untuk Sahabat Jalan-Jalan KeNai yang masih penasaran dengan keseruan acara ini, selama beberapa hari lalu, saya rutin share beberapa fotonya di Instagram saya. Silakan cek di akun instagram Ke2Nai. Folow saya sekalian juga boleh *modus*. Kita saling follow pokoknya, deh :)
Dessert saat makan siang. Profit Roles dari Huize van Wely
0 komentar:
Posting Komentar