start Jalan Jalan Ah: Blogger

Tips Jalan Jalan Kamu ada Disini

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Tampilkan postingan dengan label Blogger. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Blogger. Tampilkan semua postingan

#SundaySharingBlogdetik 22 - Food Blogger

 
Tema #SundaySharingBlogdetik 22 - Food Blogger. Ini keren banget temanya! :)

Sunday Sharing hadir lagi. Sudah masuk bulan ke-22, berarti sudah hampir 2 tahun. Untuk tema #SundaySharingBlogdetik 22 adalah Food Blogger. Ada 2 sub tema dengan 2 pembicara yang akan dibahas di Sunday Sharing ke-22. Tema pertama adalah Food Styling oleh mbak Tika Hapsari Nilmada. Tema kedua adalah Food Reviewer oleh Khairunnisa Siregar. Kedua tema yang sangat menarik buat saya. Sampe saya bela-belain pinjam celana papah mertua supaya tetap bisa hadir di sana hehehe (Silakan baca di "Kisah Sepotong Celana Panjang Hitam di Hari Minggu")

Food Styling oleh mbak Tika Hapsari Nilmada

Mbak Tika sudah mulai ngeblog sejak tahun 2010 langsung mengkhususkan blognya tentang food sejak awal. Suka memasak, kemudian hasil masakan distyling dan difoto, lalu diposting di blog. Kebanyakan isi postingan di blognya adalah hasil masakan sendiri. Mbak Tika bukan food blogger yang suka foto makanan di restoran dan kemudian mereview. Kegiatan masak-memasaknya pun hanya dilakukan seminggu sekali saat weekend karena statusnya yang masih menjadi karyawan di salah satu perusahaan IT. Food Blog adalah hobby Mbak Tika.

Mbak Tika adalah salah seorang admin dari komunitas Indonesian Food Blogger. Untuk Sahabat Jalan-Jalan KeNai yang suka menulis tentang makanan bisa join di grup FB Indonesian Food Blogger. Atau bisa lihat websitenya di www.indonesianfoodblogger.com. Tidak harus yang bisa masak. Yang suka mereview masakan di berbagai resto juga bisa gabung di sana.

Social Media apa saja yang sering dipakai oleh Mbak Tika?

Mbak Tika sudah sangat jarang membuka Facebook dan Twitter. Lebih sering upload foto di Instagram yang dilink ke Facebook dan Twitter. Instagram ibarat porfolio bagi mbak Tika. Sudah banyak job yang didapat oleh mbak Tika melalui instagram. Job yang menawarkan supaya produknya difoto oleh mbak Tika atau hanya distyling (fotonya dilakukan oleh photographer lain). Berbagai brand ternama sudah pernah bekerja sama oleh mbak Tika. Tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.

Kenapa blognya bernama cemplang-cemplung?

www.cemplangcemplung.blogspot.com adalah blog Mbak Tika. Merasa tidak pintar memasak, tidak suka mengikuti resep (cuma seingatnya), dan tidak suka menimbang bahan makanan, semuanya dicemplang-cemplungin ketika memasak adalah asal nama blog tersebut diberi nama cemplang-cemplung.

Kenapa masih pakai blog gratisan, gak berubah jadi blog TLD?

Dengan alasan ingin berbagi tentang food recipe dan photography sepanjang masa, Mbak Tika enggan merubah blognya menjadi TLD. Seandainya sudah tidak ada umur pun, Mbak Tika memiliki harapan kalau blog ini masih bisa tetap berbagi tanpa harus meninggalkan pesan kepada yang ditinggalkan untuk terus memperpanjang domain. Berharap blognya juga bisa menjadi ladang amal baginya sampai kapanpun.

Proses panjang untuk menghasilkan 1 buah postingan

Untuk membuat 1 buah postingan di blog prosesnya itu panjang. Diawali dengan memilih resep, belanja bahan masakan, memasak, cuci segala pearalatan masak, menata makanan, difoto, edit foto, lalu posting. Panjang aja, ya. Makanya sedih banget kalau fotonya sampai dicuri orang.

Pencurian foto ini kerap dialami oleh para food blogger. Bahkan foto yang sudah diwatermark sekalipun bisa hilang watermarknya. Foto yang dicuri itu dipakai untuk kepentingan si pencuri di blognya dengan resep yang berbeda. Bahkan foto mbak Tika pernah dipasang di 3 website pay per klik. Apabila ada yang datang ke website tersebut maka si pencuri foto akan dapat uang. Dari komunitas Indonesian Food Blogger sudah melakukan tindakan dengan email ke 3 website tersebut. Imbasnya website tersebut ditutup dan meminta maaf kepada para pemilik foto.
"Hargailah proses panjang dari membuat sebuah post termasuk proses yang tidak terlihat" - Tika Hapsari Nilmada
Perlukah meminta izin ketika memakai resep pihak lain?

Sebaiknya memang minta izin. Apalagi ada beberapa food blogger yang tidak suka resepnya dicopas begitu saja. Kalau memang tetap ingin pakai resep dari food blogger lain, beri backlink di blog kita yang mengatakan kalau resep tersebut berasal dari blog kita pakai resepnya.

Hati-hati ketika menulis resep yang berasal dari buku. Ada beberapa publisher yang keberatan resepnya disadur ulang ke blog. Pernah ada kasus dimana seorang food blogger menyadur ulang resep dari buku. Publisher kemudian meminta blogger tersebut untuk menghapus semua resep yang berasal dari buku. Padahal blogger tersebut sudah menyebutkan resep berasal dari buku tersebut tapi publisher tetap berkeberatan.

Kalau menyadur resep dari majalah biasanya lebih gak seketat publisher buku. Majalah masih mengijinkan resepnya untuk disadur ke blog. Buku memang lebih ketat peraturannya. Coba saja lihat di halaman depan sebuah buku biasanya ada larangan untuk menyebarluaskan tanpa izin. Jangankan disadur ke blog, difoto copy pun dilarang. Jadi sebaiknya food blogger yang mendapatkan resep dari buku, coba berkreasi dan buat resepnya dengan kata-kata sendiri.

Berapa props yang dimiliki seorang Food Photography?

Banyak banget karena biasanya seorang food photography tidak membeli props yang sama dengan quantity lusinan. Belinya 1-2 aja tapi banyak macam.

Kenapa mbak Tika tidak begitu menyenangi menjadi restaurant reviewer?

Seperti yang sudah diulas diawal, mbak Tika lebih menyenangi memfoto hasil masakannya sendiri daripada foto makanan di resto. Memfoto dan mereview resto bukanlah passion mbak Tika. Mereview menu resto sebaiknya memang gak cuma 1 menu. Bahkan dalam 1 hari bisa coba beberapa menu di berbagai resto. Mbak Tika merasa perutnya gak kuat kalau harus mencoba berbagai menu dalam 1 hari. *Itulah kenapa saya juga lebih suka mereview resto kalau lagi jalan bareng keluarga. Karena dalam sekali makan di resto aja bisa cobain beberapa menu berbeda hehehe*. Belum lagi kalau kemudian mbak Tika mulai lupa dengan rasa menu yang dimakannya karena harus mencoba berbagai makanan.

Keterbatasan bereksplorasi di resto juga membuat mbak Tika kurang menyukai review resto. Terutama dari segi pencahayaan. Makanya kalaupun mbak Tika mau mereview resto hanyalah yang outdpor dan siang hari. Kalau malam, mbak Tika tidak mau.

Tapi bukan berarti mbak Tika gak pernah mereview resto, walopun seringnya menolak undangan. Ketika mendapatkan undangan, hal pertama yang ditanyakan adalah apakah makanan tersebut halal? Karena mbak Tika seorang muslim tentu saja ada batasan yang harus dipatuhi.

Tip mereview menu resto

Sebetulnya tip mereview resto adalah sesi Nisa, tapi mbak Tika juga memberikan tip berdasarkan pengalamannya. Dalam mereview harus jujur karena gak semua makanan yang dinikmati rasanya sesuai dengan selera. Jujur bukan berarti bisa seenaknya menulis, tapi perhaluslah bahasa tulisan. Sampaikan dengan halus dan tidak menyinggung. Jangan sampai menghina makanan karena mbak Tika juga gak ingin kalau suatu saat makanan yang dia masak dihina orang. Buatlah kritikan membangun dengan tujuan supaya resto tersebut memperbaiki kualitasnya bukan malah memprovokasi para pembaca untuk tidak datang. Zaman sekarang semakin banyak resto yang mengizinkan pengunjung berfoto tanpa meminta izin karena bisa ikut mempromosikan resto.

A picture speaks a thousand words

Yang menarik dari sebuah food blog adalah fotonya. Oleh karena itu dalam 1 postingan yang mbak Tika buat biasanya banyak foto. Karena yang paling menarik dan biasanya orang lihat dari sebuah food blog adalah foto. Foto yang menarik tidak membutuhkan banyak deskripsi untuk mengajak orang supaya mencoba resep di blog tersebut. Dari melihat foto aja seperti sudah mengatakan kalau makanan di postingan itu enak, lho.

Gak harus food blogger yang bisa masak aja, sih. Food reviewer pun harus bisa membuat foto yang bagus. Sehingga pembaca betah berlama di blog tersebut. Dan mampu menarik pembaca untuk mencoba seperti yang tertulis di blog.

Berawal dari ketertarikan terhadap Food Photography

Awal mbak Tika menjadi food blogger adalah karena ingin belajar food photography. Ketika ingin mencoba ikut lomba food photography tingkat dunia, salah satu syaratnya adalah harus mempunyai blog. Mbak Tika pun lalu membuat blog supaya bisa ikut lomba.

Kontes blog yang berjalan setiap bulan dan hanya membolehkan setiap pesertanya submit 1 foto saja per bulan, diakui mbak Tika memang sangat mempengaruhi perjalanannya sebagai food blogger hingga menjadi seperti sekarang. Banyak hasil foto yang bagus di sana yang memacu mbak Tika untuk terus belajar menghasilkan karya yang bagus. Mbak Tika memang belajar photography secara otodidak terutama sejak sering ikutan kontes.

Kontesnya sempat berhenti dan membuat mbak Tika tidak semangat menulis. Kontes tersebut sudah mulai lagi sejak February lalu, semangat mbak Tika untuk menulis pun bangkit kembali. Nama kontesnya adalah 'Does My Blog Look Good in This'. Kalau lihat di side bar blog mbak Tika, ada banyak banner dari kontes tersebut yang menandakan jumlah kemenangan mbak Tika.

Apakah food blogger yang suka memasak harus memasak semua masakan?

Awalnya, mbak Tika selalu membeli makanan dari luar. Tapi lama-lama dirasakan menjadi mahal kalau selalu membeli makanan. Dari situlah awal mbak Tika mulai belajar memasak. Karena menyukai brownies, makan makanan pertama yang dipelajari mbak Tika adalah brownies Semua masakan yang dibuat oleh mbak Tika adalah masakan yang memang disukai keluarga. Karena memasak masakan yang tidak disukai oleh keluarga, lalu siapa yang akan makan masakannya?

Tip memotret ala mbak Tika
  1. Tidak pernah menggunakan lampu, selalu natural light (sinar matahari)
  2. Memotretnya selalu di pinggir pintu ruang tamu memanfaatkan cahaya yang masuk dari jendela
  3. Penting bagi food photographer untuk mempelajari bayangan yang jatuh tapi semua itu proses. Alat bantu yang digunakan adalah diffuser dan reflector. Bisa juga tidak pakai alat bantu, tergantung kebutuhan saja.
  4. Mbak Tika gak menyebutkan merk dan tipe kamera yang biasa digunakannya. Tapi kelihatannya canggih, sih. Karena menurut penuturannya, pertama kali memotret menggunakan pocket camera tapi bikin frustasi karena merasa hasilnya gak memuaskan. Kemudian ganti kamera SLR Canon yang dimulai dari entry level, dipakai hingga alat tersebut tidak bisa mensupportnya. Kondisinya masih bisa dipakai, tapi karena merasa sudah tidak mensupport maka kameranya pun diganti, yang lama tidak dipakai lagi.
  5. Lensa mempengaruhi. Yang biasa dipakai untuk food photography adalah lensa 50 dan lensa macro 100
  6. Untuk memotret minuman dingin, masukkan es di saat terakhir.  
  7. Pemilihan angle adalah tentukan apa yang mau ditampilkan dari makanan.
  8. Silakan mencari inspirasi dari foto orang (mbak Tika banyak terinspirasi dari foto di pinterest) tapi jangan sampai meniru
  9. Siapkan propsnya terlebih dahulu, terakhir baru makanan.
  10. Pergunakan tripod.
  11. Terlalu banyak edit malah membuat photography menjadi jelek.
  12. Kalau untuk resolusi pfoto yang akan diupload diperkecil resolusi. Kerapatannya diperkecil saja menjadi 72 karena kalau 300 malah rentan pencurian. Bahkan foto yang kerapatannya 300 masih bisa bagus kalau dicetak.
  13. Jangan sampai property lebih menonjol daripada makananya atau minumannya.
  14. Belajar photography adalah belajar kejelian. Sering-sering berlatih agar matanya terbiasa.
  15. Mbak Tika sering mendapat kritikan dari orang lain untuk hasil karyanya. Diterima saja kritikan tersebut.
  16. Belajar paling cepat adalah dengan melihat foto orang lain. Jangan cepat merasa puas dengan karya sendiri.
  17. Kenali kamera sendiri. Kalau belum punya kamera canggih, gak apa-apa juga memotret dengan kamera handphone asalkan kita mengenal lebih kelebihan dan kekurangan perangkat yang dimiliki.
Tip menjadi food blogger
  1. Alasan dan tujuan yang jelas akan membuatmu tetap konsisten. 
  2. Asalkan tekun, pasti akan ada hasil yang baik
  3. Mencari komunitas blog yang mempunyai minat sama di dalam maupun luar negeri. Sering-seringlah share postingan
  4. Perluas networking dari dalam maupun luar negeri. Koneksi itu penting.
  5. Jangan pelit berbagi info karena mbak Tika percara kalau rajin berbagi maka orang lain pun akan membalas yang sama 
  6. Walopun sudah banyak bekerja sama dengan brand ternama, mbak Tika fleksible untuk urusan fee. Apalagi terhadap home industry yang meminta bantuannya. Asalkan dikirim produk sebagai objek untuk difoto, Mbak Tika tetap bersedia untuk bekerjasama walopun tidak dibayar. Foto tersebut bisa untuk menambah portfolio mbak Tika. Pemilik home industry pun senang karena mbak Tika bersedia memfoto produknya.
  7. Jadikan socmed sebagai portfolio. Klien bisa mengajak kerjasama setelah melihat hasil karya kita yang diupload di socmed *Kalau mbak Tika, portfolionya ada di instagram*.
  8. Berbuatlah baik dengan orang lain, maka orang lain akan berbuat baik dengan kita. Salah satu contohnya adalah jangan mudah iri. Kalau ada orang lain yang sedang berbahagia, maka berilah selamat. Rasa iri hanya akan membuat kita pusing sendiri.
  9. Beri nomor kontak yang bisa dihubungi. Gak harus nomor telpon, tapi yang penting ada kontak lain yang bisa dihubungi.
  10. Rajin-rajinlah ikut lomba. Apalagi di Instagram banyak sekali lomba untuk para food blogger
Tika Hapsari Nilmada

www.cemplangcemplung.blogspot.com
IG: tikanilmada

 
Ki-ka: Nisa (food reviewer), Salman (ketua kelas Sunday Sharing BlogDetik 22), mbak Tika (food stylish)

Food Reviewer oleh Khairunnisa Siregar

Tema kedua adalah tentang food reviewer oleh Khairunnisa Siregar. Berbading terbalik dengan mbak Tika, kalau Nisa isi blognya adalah tentang review makanan di resto. Mbak Tika juga seorang pekerja kantoran, mengunjungi resto hanya dilakukan saat weekend yang dalam sehari bisa berkunjung ke 2-3 tempat. Selain mereview resto di blog, Nisa juga aktif menulis review di beberapa website food review seperti di Zomato.

Tip menulis review resto
  1. Passion. Berangkat dari hobi menulis dan makan membuat isi blog Nisa kebanyakan adalah tentang makanan.
  2. Konsisten. Target Nisa dalam sebulan ada 3-4 kali tentang review resto tapi kadang bisa lebih atau kurang
  3. Fokus. Kalau sudah menjadi passion biasanya kerja akan menjadi lebih fokus.
  4. Aktif. Aktiflah di berbagai komunitas yang sesuai passion. Salah satunya Nisa aktif di komunitas Indonesian Food Blogger. 
  5. Jujur. Menulislah dengan jujur walopun kita mereview resto tersebut karena diundang. Sama pendapatnya dengan mbak Tika, jujur bukan berarti mereview seenaknya. Tapi pilihlah kata-kata yang enak untuk dibaca sekalipun itu kritikan.
  6. Nisa juga seorang muslim, ketika diundang dan hadir di salah satu resto yang menyediakan menu non-halal, Nisa tidak akan mencoba tapi hanya foto. Untuk rasa, dia akan bertanya kepada orang lain. Dan, didalam postingan pun akan ditulis sejujurnya kalau dia tidak ikut merasakan.
 Apa saja yang sebaiknya ditulis dalam 1 postingan review?
  1. Nama makanannya
  2. Rasa makanannya. Supaya gak lupa dengan rasanya, Nisa selalu mencatat setiap kali usai mencicipi
  3. Foto makanan. Bikin foto yang mampu menarik orang untuk mencicipi
  4. Harga makanan. Sering ditanya oleh pembaca harga dari makanan yang difoto olehnya. Daripada bolak-balik menjawab pertanyaan yang sama, sebaiknya harga juga dicantumkan. Apalagi di website reviewer, memasukkan harga malah wajib
  5. Cantumkan alamat dan no kontak resto
  6. Rekomendasikan menu yang paling enak di resto tersebut
  7. Tulis juga ingridients dari menu yang dicicipi
  8. Beri saran tapi jangan mengina dan memprovokasi. 
Tip membuat foto agar menarik
  1. Pencahayaan cukup. Di siang hari cahaya memang lebih baik
  2. Buat styling yang menarik. Instagramable lah pokoknya
  3. Jangan berlebihan melakukan editing. Secukupnya saja
  4. Angle. Setiap makanan bisa berbeda-beda anglenya, gak ada patokan tertentu. Tergantung makanannya.
  5. Menggunakan properti tambahan
  6. Perbanyak latihan. Practise makes perfect
  7. Nisa selalu menggunakan hape (iPhone 5) karena merasa gak pernah bisa pakai SLR dan pakai pocket kurang bagus. Handphone juga bagi Nisa lebih parktis karena bisa langsung edit dan upload ke socmed.
  8. Jangan menggunakan flash karena biasanya hasilnya gak bagus.
Ketika datang sendiri ke resto (bukan karena diundang), biasanya Nisa yang pertama diorder adalah menu yang memang paling difavoritkan. Kemudian baru menu lain yang akan dicobanya. Berbeda dengan undangan review yang menunya memang sudah ditentukan oleh pihak pengundang. Sama seperti pendapat mbak Tika, sekarang ini sudah jarang resto yang keberatan kalau pengunjungnya foto makanan di restonya.

Rajin mencari info resto mana yang sedang nge-hits. Biasanya info banyak di dapat di website food review. Untuk mendapatkan undangan bisa banyak didapat dari mengikuti komunitas. Biasanya komunitas akan ada open invitation. Tidak semua resto yang mengundang meminta dibuatkan review di blog. Ada juga resto yang hanya meminta upload foto dan review di socmed. Tapi, biasanya Nisa membuat reviewnya juga di blog.

Khairunnisa Siregar

www.siregarkhairunnisa.wordpress.com
IG: khairunnisasiregar7
Zomato: @khairunnisasiregar

Buat saya menarik bahasan Sunday Sharing dengan tema Food Blogger ini. Saya jadi tau bahwa untuk menjadi seorang food blogger gak harus menguasai semua hal tentang makanan, kok. Maksudnya, gak harus menjadi seorang yang pintar masak juga untuk menjadi food blogger. Kalau kita hobi memasak tapi gak suka mereview menu resto juga gak masalah, Terus temukan passionmu lalu konsistenlah untuk semakin memperbaiki kualitas. Seperti kata mbak Tika, kalau kita konsisten pasti akan ada hasil yang baik. Jangan ragu untuk menolak sesuatu yang bukan passionmu. Tapi tetap jaga koneksi yang baik.  :)

Ayo deh Sahabat Jalan-Jalan KeNai mempir ke blog atau instagram kedua food blogger ini. Saya gak tanggung jawab kalau pada ngeces lihat foto-foto kerennya, ya :D

 
Horeee! Menjadi salah satu pemenang live tweet dan dapat flash disk. Thank you, BlogDetik :)

Note: Seluruh foto adalah milik BlogDetik
Share:

Kisah Sepotong Celana Panjang Hitam di Hari Minggu

 Apa ada yang merasa aneh dengan foto ini? Ini adalah kisah sepotong celana panjang hitam di hari Minggu.

Sabtu (21/11), saya hadir di acara Teh Javana Candi ke Candi 10K di mall FX, Jakarta Selatan. Rencananya pagi itu mau minta dianterin suami dan anak-anak. Tapi rencana tinggal rencana. 2 hari sebelum acara, selembar surat dari sekolah Keke saya terima. Surat yang isinya kalau Keke harus ikut Try Out di sekolahnya hari Sabtu pagi.

Rencana sedikit berubah. Saya yang tadinya minta dianterin jadi memilih naik taxi. Kondisi badan yang akhir-akhir kurang fit, ditambah kondisi cuaca juga membuat saya ragu untuk naik ojek online. Udahlah naik taxi aja biar kondisi badan aman, begitu pikir saya. Gak mungkin juga naik bus karena yakin bakal terlambat kalau naik bus. Pagi-pagi masih harus membantu Keke belajar untuk persiapan Try Out.

Alhamdulillah 30 menit sebelum acara dimulai, saya sudah sampai di lokasi. Acara pun berlangsung lancar. Giliran pulangnya, nih. Lagi-lagi rencana berubah. Tadinya, saya mau pulang naik Trans Jakarta ke rumah mertua karena rencananya suami dan anak-anak akan ke sana. Gak taunya sampe acara selesai, mereka masih di rumah. Ya sudahlah saya pulang ke rumah naik bus.

Udara yang lumayan bikin gerah dan berkeringat, membuat saya langsung ganti pakaian tidur begitu sampe rumah. Sempat ketiduran sebentar sampe dibangunin suami kalau udah mau berangkat. Karena saya pikir cuma mau ke rumah mertua kayaknya gak usah ganti baju lagi. Pakai baju tidur aja (kaos dan celana pendek) aja udah cukup. Lagian saya ngantuk berat. Boro-boro kepikiran ganti baju. Langsung masuk mobil aja, lah. Lagipula semua barang bawaan untuk menginap semalam kan udah disiapkan. Tinggal angkut aja.

Mendekati rumah mertua, saya baru sadar kalau ada sesuatu yang ketinggalan. Saya gak bawa bawahan untuk bepergian! Tadinya kan karena rencananya abis acara mau langsung ke rumah mertua, saya gak perlu bawa ganti celana. Biasanya saya selalu bawa baju cadangan tapi minggu ini rasanya malas sekali. Saya malah berpikir, celana jeans kan bisa dipakai berkali-kali tanpa harus dicuci dulu. Jadi celana yang saya pakai di hari Sabtu bisa saya pakai lagi di hari Minggu. Eh, gak taunya karena rencana berubah, celana saya malah ketinggalan di rumah.

Duh, gimana ini? Nyobain celana panjang Keke ternyata gak muat. Dia memang udah sedikit lebih tinggi dari saya, tapi tetep aja lingkar perut kan gedean ibunya wkwkkw. Cuma bisa masuk sampe kaki aja hehehe/ Pinjam celana panjang suami juga gak bisa. Suami kalau jalan-jalan sekarang lebih sering pake celana pendek.

Mulai deh tuh rada panik karena hari Minggu saya mau datang ke acara Sunday Sharing. Alasan apa yang harus saya buat kalau sampe gak datang? Apa iya, kalau saya bilang yang sebenarnya akan dimengerti? Atau jangan-jangan, Salman sang ketua kelas, malah ngetawain alasan saya? Hehehe.

Saya: "Yah, Bunda gak bawa celana panjang."
Suami: "Emangnya kenapa?"
Saya: "Ya, kan besok Bunda ada acara blog. Pake apa, dong?"
Suami: "Kok, bisa gak bawa? Oh, tadi Bunda ganti baju, sih."
Saya: "Iya. Gimana ini, Yah?"
Suami: "Ya, udah beli aja sekarang di mall."
Saya: "Beli pake apa, Ayaaah?"
Suami: "Beli pake duit, lah."
Saya: "Bukan itu maksud, Bunda. Tapi Bunda kan gak bawa celana panjang. Masa' ke mall Bunda pake baju tidur? Mana celana pendek begini."
Suami: "Oh iya, ya."

Suami pun langsung mengajak saya mengubek-ubek isi lemari orang tuanya. Yang jelas gak mungkin pake pakaian punya mamah mertua. Badannya kecil mungil, tingginya juga cuma sedada saya. Gak mungkin muat, lah. Harapan saya hanyalah celana papah mertua!

Setelah pilih sana-sini, akhinya di dapatlah celana panjang hitam yang lumayan cocok dengan atasan yang saya bawa. Agak ngatung sebetulnya, tapi gak apa-apalah. Yang penting lingkar pinggang muat wkwkkw. Walopun longgar dikit *yang penting juga gak melorot :p* Huff! Untung ajah atasan dan pashmina gak ketinggalan. Kalau ketinggalan beneran gak bisa datang.

Sore harinya, suami bilang kalau ayah dari temannya wafat. Suami mau ngelayat, masalahnya dia kan juga gak bawa celana panjang. Jadilah seharian itu sepotong celana panjang hitam papah kami pakai bergantian hahaha. Kami pun ketawa-tawa terus jadinya. Apalagi kalau dipake sama suami lebih ngatung lagi. Tapi setidaknya itu celana panjang udah jadi penyelamat kami berdua di hari yang sama.

Ngomong-ngomong, Sahabat Jalan-Jalan KeNai yang kemarin datang ke acara Sunday Sharing gak merasakan ada yang aneh dengan outfit saya, kan? Semoga gak ada, ya hahaha. Alhamdulillah itu celana juga membawa rezeki karena saya dapet hadiah dari BlogDetik karena menang live tweet di acara itu :)

Pas mau pulang ...

Suami: "Bun, Ayah gak dibawain baju tidur, ya?"

Eyaampuuunn, ada apa wiken kemaren antara saya dengan packing? Rasanya berantakan banget. Bawa atasan buat pergi, gak bawa bawahannya tapi baju tidur lengkap. Giliran suami dibawain baju pergi lengkap tapi untuk baju tidur cuma bawa bawahannya. Wiken kemaren kayaknya emang lagi males berat buat packing hahaha.

Sahabat Jalan-Jalan KeNai pernah mengalami cerita serupa? Tentang kisah celana panjang atau malah ada pengalaman yang lebih aneh lagi? Hihihi ...
Share:

Suasana Rumah Saat Menginap di Grand Zuri Hotel

Tidurnya nyenyak banget, sih, Nak. Feels like home banget, ya :)

Baby Ranu, terlihat sangat tidur sangat nyenyak di kasur besar nan empuk di kamar 328, hotel Grand Zuri. Sebelumnya saya sudah pernah bertemu dengan baby Ranu di kesempatan yang berbeda. Baby mungil yang ganteng ini terlihat nyenyak di buaian ibunya walaupun suasana ramai sekalipun. Pelukan seorang ibu memang selalu nikmat.

Kemudian, saya pun bertemu kembali dengan baby Ranu di acara launching Jakarta Corners (JC) yang diselenggarakan di Hotel Grand Zuri, 24 Oktober 2015. Ah, Baby Ranu memang selalu terlihat tenang :)

Launching Jakarta Corners

Founder JC (minus mbak Dewi Rieka) berfoto bersama mas Teguh Sudarisman, travel writel, dan Mbak Dini Harsono, PR Grand Zuri BSD City.

Jakarta Corners sebuah situs rujukan tentang Jakarta dan sekitarnya yang digagas oleh 6 orang travel blogger, yaitu Salman Faris, mbak Donna Imelda, Shinta Ries, mbak Dewi Rieka, mbak Katerina, dan mbak Evi Indrawanto. Berawal dari sebuah obrolan sederhana tapi dengan mimpi besar kemudian lahirlah JC. Situs yang berisi segala hal tentang Jakarta dan sekitarnya. Culinary, Culture, Festival, Heritage, dan Human Interest tercakup di dalamnya.

Saya menyambut baik situs ini karena kalau dipikir-pikir lagi apa, sih, yang selama ini kita tau tentang Jakarta? Jakarta dikenal sebagai ibukota negara, macet dimana-mana, sebagai pusat bisnis, dan banjir saat musim hujan. Atau sebagai transit karena di sekitar Jakarta ada bandara Internasional Soekarno-Hatta, stasiun, hingga terminal bus antar kota.

Mbak Donna Imelda yang akan mengenalkan tentang Jakarta Corners kepada para blogger

Tapi, bagaimana dengan tempat wisata? Jakarta gak punya landscape cantik seperti di daerah lain. Jakarta semakin dipenuhi oleh hutan beton. Jumlah mall di Jakarta semakin menjamur. Oleh karenanya, tidaklah mengherankan apabila Jakarta hanya sebagai tempat transit bagi wisatawan mancanegara. Sebagian besar wisatawan yang datang ke Jakarta adalah wisatawan lokal. Itupun paling sering jalan-jalannya ke Ancol, Monas, atau TMII.

Saya juga kadang bingung kalau kedatangan keluarga dari luar kota saat mau ajak mereka jalan-jalan. Kalau gak ke mall, paling ke 3 tempat wisata yang saya tulis tadi. Gak kreatif banget ya jalan-jalannya. Abis bingung juga, sih.

Pemandangan Jakarta memang tidak secantik Bromo, Raja Ampat, pulau komodo, dan lainnya. Tapi, sebetulnya masih banyak yang bisa kita telisik dari Jakarta yang pada akhirnya bisa menarik wisatawan. Cobalah berkunjung ke Kota Tua, ada banyak perjalanan sejarah yang bisa Sahabat Jalan-Jalan KeNai disana.

Exploring Jakarta and The Corners adalah tagline JC. Oleh karenanya launching Jakarta Corners diselenggarakan hotel Grand Zuri. Walopun hotel ini secara administratif berada di wilayah Tangerang tapi kan termasuk sekitar Jakarta *Pleaaase! JC sesekali jalan-jalan ke Bekasi juga, ya :D*

Telisik Unik Sudut Jakarta

Teguh Sudarisman, travel writer, narasumber dengan tema "Telisik Unik Sudut Jakarta". MC untuk acara ini adalah Arie Ardiansyah

Talkshow dengan tema "Telisik Unik Sudut Jakarta" bersama narasumber mas Teguh Sudarisman terasa tepat untuk acara launching JC. Teguh Sudarisman, Travel Writer kawakan ini membuka acara dengan memutar video perjalanannya ke Jatinegara. Dari 1 kali pemutaran video yang durasinya tidak terlalu panjang itu saja, sebagai writer sudah bisa 'memecahnya' menjadi beberapa tulisan. Bisa menulis tentang penjual batu akik, penjual ikan hias, kehidupan di stasiun, dan lain sebagainya.

Banyak sekali sudut Jakarta yang bisa ditelisik. Jangan terlalu berpikir untuk membuat sebuah catatan perjalanan harus dilengkapi perangkat yang canggih. Mas Teguh Sudarisman, travel writer kawakan aja, hanya mengandalkan kamera digital keluaran tahun 2006, lho. Kamera di smartphonenya juga bukan yang model terbaru. Tapi, kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai pernah membaca berbagai tulisan perjalan beserta foto di dalamnya, pasti pada awalnya gak akan menyangka kalau seorang Teguh Sudarisman hanya membawa perangkat yang biasa aja.

Curiosity yang tinggi -> Perencanaan yang baik -> Action!

3 tahap yang harus dilakukan apabila ingin menjadi traveler. Yang pertama harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan. Setelah perencanaan matang, lalu mulai jalan. Kemudian dilanjutkan dengan membuat tulisan dari perjalanan tersebut. Tulisan dikerjakan setelah melakukan perjalanan.

Beberapa tip tentang penulisan sebuah perjalanan diberikan oleh mas Teguh Sudarisman. Selalu dahulukan tulisan yang berdasarkan waktu, misalnya liputan tentang event. Jangan sampai menjadi tulisan 'basi', eventnya sudah lewat kita baru menulis. Padahal kalau tulisan bisa publish saat event masih berlangsung, kita bisa mengajak pembaca untuk datang kesana. EYD juga harus diperhatikan saat membuat sebuah tulisan.

 Selama ini, saya menganggap Jakarta seperti hutan beton karena saking banyaknya gedung di Jakarta dan terus bermunculan pohon beton baru. Tapi menurut mas Teguh Sudarisman, Jakarta punya sekitar 2000 taman, lho. Ya, mungkin jumlah ini masih belum mencukupi untuk membuat hawa Jakarta menjadi sejuk. Tapi, seandainya Sahabat Jalan-Jalan KeNai memilih menjadi penulis khusus taman-taman di Jakarta saja, bisa jadi baru 8 tahun selesai. Ide menulis memang sebetulnya bisa datang dari mana saja, ya. Asalkan mau melakukannya :)

Suasana Rumah Saat Menginap di Grand Zuri Hotel



Usai launching JC dan talkshow yang sesekali diselingi dengan taburan hadiah, kami dipersilakan untuk menyantap hidangan yang sudah di sediakan di Cerenti restaurant. Grand Zuri berada di naungan Zuri Group yang berpusat di Pekanbaru. Ada 3 tipe hotel dari Zuri Group, yaitu Grand Zuri, Premiere, dan Zuri Express. Terbanyak adalah tipe Grand Zuri yang salah satunya ada di BSD City.

Tidak sulit mencari lokasi Grand Zuri BSD, hotel berbintang 4 yang beroperasi sejak tahun 2012. Lokasinya tidak jauh dari pintu tol BSD City. Lokasinya sangat dekat dengan Teras Kota dan Ocean Park. BSD City juga saat ini menjadi salah satu pusat bisnis baru. We Know How To Please You - tagline dari Grand Zuri dirasa tepat karena urusan bisnis dan kesenangan semuanya dapat. Akhir-akhir ini juga saya sering melihat tagar #feelslikehome apabila melihat foto Grand Zuri. Apa iya, menginap di hotel bisa serasa nyaman seperti berada di rumah?

Chicken Banana Blossom ini rasanya enak banget, deh! Tau gitu bawa plastik buat dibungkus *eh :p* *abaikan pikiran ngaco tentang plastik itu hahaha*

Cerenti adalah signature restaurant dari Grand Zuri. Semua restaurant di hotel Grand Zuri di kota manapun bernama Cerenti. Saat kami makan siang disana, ada 1 menu yang paling saya suka, yaitu Chicken Banana Blossom. Namanya terdengar kebarat-baratan, ya. Padahal ini adalah menu yang terbuat dari jantung pisang. Kayaknya jarang banget atau malah saya baru merasakan menu jantung pisang menjadi menu restoran. Kalau di rumah, sih, saya sering makan karena ini menu rumahan banget. Yang sering masak jantung pisang itu mamah saya. Biasanya dibikin sayur santan yang rasanya enaaaak! Setelah mencicipi Chicken Banana Blossom di Grand Zuri ternyata jantung pisang bisa juga dibikin menu lain. Yuuuummm! ^_^

Sahabat Jalan-Jalan KeNai suka laksa? :)

Ini juga salah satu menu favorit saya. Dilarang keras melewati menu ini. Harus nyicipin :)

Seusai ishoma, kami kembali ke tempat acara untuk pengumuman pemenang live tweet dan door prize. Horeeee ... saya dapat door prize! Setelah itu lanjut tour ke salah satu kamar di Grand Zuri. Kamar 328, executive room Grand Zuri.

Mushola ada di lantai 2. Tidak besar, tapi bersih dan nyaman

Usai sholat dzuhur melewati lounge ini. Mendadak mengkhayal duduk di lounge lalu ada suami bermain piano sambil menyanyikan lagu romantis. Etapi suami kan gak bisa main piano, ya? Kalau gitu orang lain aja yang main. Saya dan suami yang menikmati sambil ngobrol berdua :D

Saya tidak langsung masuk ke kamarnya karena penuh dengan blogger yang juga ingin melihat kamar tersebut. Pandangan saya mengelilingi area sekitar kamar. Kayaknya enak banget menginap di Grand Zuri kalau memilih kamar executive ini.

Kolam renang tepat di depan kamar. Pengen nyebur banget gak sih ngelihatnya? :)

Pikiran saya mulai melayang. Berkhayal setelah check in, anak-anak pasti akan langsung berenang. Apalagi kolam renang tepat di depan kamar. Anak-anak mana tahan, sih, melihat air. Pasti langsung ingin nyebur. Saya juga kayaknya akan ikut berenang walopun tepat di samping kolam renang ada gym hehehe. Atau pilih spa aja di Devani Spa, Grand Zuri. Bisa juga jalan-jalan dulu ke Teras Kota, pulangnya baru berenang. Nikmat banget kayaknya.


Pagi hari, buat secangkir kopi atau teh yang tersedia di kamar lalu dilanjutkan dengan sarapan di Cerenti restaurant. Hmmm ... yakin deh abis itu anak-anak akan langsung minta berenang lagi. Puas-puasin berenang di sana. Atau sekalian aja berenang di Ocean Park yang lokasinya tinggal jalan kaki dari hotel.

Membayangkan kalau rumah saya kayak begitu kayaknya enak banget, ya. Di dalam rumah ada berbagai fasilitas yang mendukung. Mau ke luar pun berbagai hiburan ada. Atau mau ada urusan bisnis juga bisa. Ugh! Nikmat rasanya. Rumah idaman banget. Ketika kemudian saya melihat masuk kamar, Baby Ranu sedang tertidur nyenyak di kasur. Baby Ranu mendadak jadi model pada hari itu. Bener-bener Feels Like Home melihatnya tidur dengan nyenyak :)

 
 

Beberapa hari kemudian ...

"Chi waktu itu ke Grand Zuri, ya? Kok, gak mampir ke rumah, sih? Gak kasih kabar juga. Tau lagi di Grand Zuri karena lihat Facebook. Padahal kan bisa ketemuan di Teras Kota."

Ketika bibi dan sepupu saya menginap di rumah minggu lalu, saya langsung diberondong pertanyaan kenapa gak mampir ke rumah usai dari Grand Zuri. Saya nyengir sambil memberikan penjelasan kalau ke sana untuk hadir di acara launching Jakarta Corners.

Berarti, udah bisa dipastikan kalau suatu saat saya menginap di sana, agenda pertama adalah harus menemui tante dan sepupu saya yang rumahnya dekat dengan Grand Zuri. Abis itu biarkan mereka menjadi guide saya selama berada di Tangerang dengan panduan website Jakarta Corners juga :)

Semoga suatu saat nanti, saya dan keluarga bisa menginap di Grand Zuri BSD City.


Jakarta Corners

www.jakartacorners.com

Twitter: @jakartacorners
IG: jakartacorner
Fanpage: Jakarta Corners

Hotel Grand Zuri, BSD City

Jl. Pahlawan Seribu kav Ocean Walk
Blok CBD Lot 6
BSD City, Serpong
Tangerang Selatan 15322
Banten - Indonesia

Telp: +62 21 2940 4955
Fax:  +62 21 2940 4966
Email: reservation.bsd@grandzuri.com

www.grandzuri.com/bsdcity

Twitter: @GrandZuriBSD
IG: grandzuri.bsd
Fanpage: Grand Zuri BSD City

Share:

Tour ke Tokopedia Office, Yuk!

Ngobrol cantik blogger perempuan dan Tokopedia. Saya beruntung bisa diundang ke acara ini :)

Sudah cek Tokopedia, belum?

Coba inget-inget lagi sekali ada berapa hari kita mendengar atau membaca kalimat seperti itu? Apalagi kalau kita yang sehari-harinya di jalan. Rasanya Jakarta gak cuma mendadak penghijauan karena gojek tapi juga karena Tokopedia! Coba aja perhatiin, setiap beberapa meter ada billboard Tokopedia dengan ciri khasnya si kakatua dan warna latar hijau yang menyegarkan. Bekum lagi di berbagai angkot. Saya sering melihat kaca belakangnya adalah iklan Tokopedia.

Sabtu, 19 September 2015, saya merasa  beruntung sekali bisa diundang oleh Blogger Perempuan untuk ngobrol cantik Blogger Perempuan dan Tokopedia. Ada sekitar 30 blogger perempuan cantik-cantik yang juga diundang. Kayaknya yang ganteng-ganteng cuma dari Tokopedia aja, deh. *Ada 1, sih, yang cantik* Sama 1 lagi, deh blogger yang ganteng, yaitu Salman Faris *karena satunya-satunya blogger laki-laki yang hadir :D*

Ngobrol Cantik Blogger Perempuan dan Tokopedia

Ngapain, sih, ngobrol cantiknya? Dandan bareng sanbil ngerumpi? Ngopi-ngopi sambil ngobrolin kehidupan yang manis? *Karena cukup kopinya aja yang pahit wkwkkw*. Ah, enggak, dong. Ini ngobrol cantik yang bisa menghasilkan duit. Duit yang akhirnya bisa bikin dapur tetep ngebul atau paling enggak bisa beli 1 set alat make up baru plus jalan-jalan sambil ngopi :D

Acara dibuka oleh Doni, Data Analyst dan Marketing Tokopedia. Gak langsung ke materi acara tapi dibuka dengan ice break. Game seru ala Tokopedia namanya Human Bingo. Mirip kayak permainan Bingo, lah *Ya emang bingo kaliii :D* saya jadi salah satu pemenangnya, dong barengan sama Mia Fauzia. Yeeaaay!

Generasi E-Commerce


Bincang-bincang pertama adalah tentang Generasi E-Commerce bersama Joko Soemitro, SEO Specialist Tokopedia. Generasi yang saat ini sedang menjadi trend di Indonesia.
"Generasi e-commerce adalah sebuah generasi atau tindakan yang melibatkan transfer informasi dari internet" - Joko Soemitro
Generasi e-commerce bisa dikatakan generasi yang sangat melek internet. Transaksi belanja sudah dilakukan melalui internet, termasuk dalam hal pembayaran. Generasi ini gak dibatasi usia. Yang usianya kayak saya pun *hmmm ... berapa usia saya?* *dibahassss hahaha* bisa termasuk generasi e-commerce kalau memang sudah melibatkan internet dalam hal bertransaksi.

Berbagai type e-commerce di Indonesia:
  1. Clasiffied Ads - Biasa dikenal dengan iklan baris. Kalau yang konvensional sering kita lihat di koran-koran. Ada kolom khusus untuk iklan rumah, tanah, dan lain sebagainya. Kalau versi modernnya contohnya itu OLX atau Fjb Kaskus.
  2. Online retail - Blibli, Bhineka, dan Lazada adalah beberapa contoh online retail yang ada di Indonesia. Bedanya clasiffied ads dengan online retail adalah kalau clasiffied ads hanya menyediakan platform. Pembeli bertransaksi langsung dengan penjual. Sedangkan untuk online retail, pembeli bertransaksi dengan pemilik platform online retail.
  3. Group buy - Groupon, Ogah Rugi adalah dua contoh group buy. Cocok buat kita yang seneng cari diskonan, mereka menjual berbagai macam kupon atau voucher
  4. Online Marketplace - Tokopedia masuk ke dalam type e-commerce ini. Bedanya dengan ketiga marketplace lain adalah online marketplace membangun sistem pembayaran dan ada jaminan kepercayaan. Ya, kita kan tau kalau salah satu pertimbangan utama untuk belanja online adalah pembayaran. Masih banyak yang takut belanja online karena khawatir tertipu. Malah udah ada yang beneran tertipu. Jadi, memang butuh jaminan keamanan untuk menimbulkan kepercayaan
Visi Tokopedia:
  1. Tokopedia ingin membangun Indonesia yang lebih baik melalui internet - Membantu para seller mengembangkan usahanya. Menimbulkan kepercayaan dari para buyer. Diharapkan dengan demikian perekonomian menjadi meningkat. Bisa mendongkrak produksi Indonesia juga, lho, karena kita bisa beli berbagai kerajinan di berbagai daerah di Indonesia melalui internet
  2. Go Intenational 
Blogger Tokopedia Partnership


Pembicara kedua adalah Shinta Ries, Founder Blogger Perempuan yang akan menjelaskan tentang Blogger Partnership Blogger Perempuan bersama Tokopedia. *Asiiiikkk ngomongin duiiit hehehhe*

Blogger Perempuan bukan komunitas, ya. Tapi sebuah badan usaha yang mempunyai beberapa bisnis unit, yaitu:
  1. bloggerperempuan.com - Ayo para blogger yang perempuan udah pada daftar di sini, belum? Saya udah dan salah satu keuntungannya adalah bisa diundang ke acara ini. Kita juga bisa submit URL postingan di sana. Bagus buat promosiin blog, naikin traffic, dan meningkatkan DA.
  2. Marketplace - Blogger perempuan juga punya marketplace. Buat yang pengen mempercantik blognya, bisa lihat marketplace blogger perempuan. Rasanya udah banyak blogger yang dipercantik blognya sama Shinta Ries, kan? Atau Shinta Ries ini termasuk yang paling sering dicolek kalau ada masalah sama blog. Jadi udah pasti banyak yang tau kualitasnya.
  3. BPMagz - Hayo udah pada donlot majalah Digital dari Blogger Perempuan, belum. Baru edisi pertama tapi udah cakep bangeuuutt majalahnya. Cari infonya di fanpage Blogger Perempuan, ya!
  4. Blogger Partnership
Penggunaan Social Media


Pastinya udah pada gak aneh, sama yang namanya socmed, ya. Dalam setiap handphone aja kemungkinan lebih dari 1 aplikasi socmed yang diinstal. Tapi, dari sekian banyak yang diinstal itu, Sahabat Jalan-Jalan KeNai tau gak kenapa social media bisa sangat digemari? Atau tau gak karater dari masing-masing social media? Andre Sebastian, Content Division - Social Media Tokopedia menjelaskan tentang hal ini.

Social Media bisa sangat digemari karena:
  1. Bisa mendekatkan yang jauh dengan biaya yang murah *gak ada cost perjalanan. Bahkan biaya berkomunikais lewat social media pun jauh lebih murah dibandingkan telpon
  2. Kepo. Ini, sih, udah termasuk sifat alami manusia, ya. Malah katanya beda tipis sama perhatian. Padahal sebenernya juga pengen kepo kalau dia sama sesuatu yang orang lain lakukan :D
  3. Salah satu ladang ide untuk menulis. Kalau kita blogger yang suka kepo, maka jadikan keponya bermanfaat. Tulislah di blog. Tapi, nulisnya yang baik-baik aja, ya. Gak usah pake nyinyir hehehe
  4. Sumber duit. Dari rajin posting di blog, bisa dapet job review. Atau socia media kan juga sekarang bisa jadi salah satu sumbe penghasilan, tuh, misalnya jadi buzzer. Akhirnya bisa jadi profesi juga, lho.
Karakteristik Social Media:
  1. Facebook - bisa nulis panjang sehingga bisa menjelaskan lebih detil
  2. Instagram - foto yang lebih berbicara. Video juga bisa tapi durasinya pendek
  3. Twitter - cuma bisa menulis pendek. Jumlah karakternya sangat terbatas, berita di twitter lebih update dan cepat. Sayangnya masih banya yang kurang bijak dengan asal main retweet.
  4. Path - sangat private. Yang sensian sebaiknya jangan install Path. Kali aja sensi gara-gara gak diconfirm pertemanannya :D
  5. Periscope - sesuatu yang kemungkinan akan menjadi hitz ke depannya. Ini semacam membuat live video.
Sebagai warga social media yang baik sebaiknya komen sesuai dengan apa yang sedang dishare. Jangan sampai temanmu share apa, trus Sahabat Jalan-Jalan KeNai komen yang OOT.  Ntar diunfriend malah ngambek hehehe. Jangan juga spaming, ya. Pokoknya jangan jadi warga socmed yang ngeselin, lah :D

Sinergi Social Media dan Blog


Askar yang masih satu divisi dengan Andre menjelaskan tentang sinergi antara social media dan blog. Apakah mungkin social media bisa mendongkrak blog?

Persamaan social media dan blog adalah tulisan. Semakin tulisan kita menarik tentunya akan semakin menarik minat pembaca. Social media dan blog juga bisa menjadi ajang untuk berbagi. Berbagi tip, berbagi resep, berbagi pengalaman, dan berbagi ilmu atau informasi lainnya. Social media dan blog pun sangat personal dalam hal tulisan. Bahkan ketika blogger menulis job review sekalipun, tetap saja setiap blogger mempunya ciri khas dalam tulisannya. Dan, biasanya apa yang ditulis itu berdasarkan pengalaman pribadi.

Trus, dimana sinerginya? Sinerginya adalah Sahabat Jalan-Jalan KeNai bisa share postingan terbaru melalui socmed. Supaya gak ribet, dibagian bawah dari setiap postingan kan ada tombol socmed untuk share. Klik aja, daripada ribet harus copy url. Jangan pindahkan semua isi tulisan ke socmed, cukup bikin teaser yang menarik aja. Kemudian beri link yang mengarah ke postingan. *sssttt ... salah satu tip dari Askar, nih, jangan lupa share di G+. Walopun di Indonesia G+ gak setenar socmed lain, tapi kalau kita share postingan di sana akan bagus buat diindex sama Google :)*

Selain share di G+, Vlog kemungkinan akan favorit berikutnya. Blog akan semakin menarik kalau ada video dari youtube. Bagusnya juga bikin video sendiri. Yang terbaru adalah periscope. Di periscope bisa live report tapi videonya cuma bertahan 24 jam saja. Supaya gak hilang, biasanya disimpan lalu diupload ke YouTube.

Tokopedia Office Tour

Bincang-bincang selesai, kami gak langsung pulang, dooong. Tapi, melihat kantor tokopedia dulu. *Oiya, ngobrol cantik diadakan di auditorium Tokopedia*

Sahabat Jalan-Jalan KeNai pernah lihat kantor Google, gak? Coba aja browsing, itu kantornya asik bangeeeett! Saya dan beberapa blogger juga pernah ke kantor Google Indonesia. Memang, sih, gak sebesar Google Office di negara lain, tapi tetep aja asik banget.


Nah, Tokopedia kantornya juga kayak begitu. Ada playgroundnya, di setiap lantai ada pantry dengan design yang unik-unik, dan lain-lain. Enak banget, deh pokoknya. Didominasi warna hijau, bikin suasana ruangan semakin teduh. Katanya, karyawan Tokopedia rata-rata berusia 23-27 tahun. Di atas 30 tahun ada tapi sedikit. Di atas 40 gak ada sama sekali. *Duuuuhhh.... Kantor kayak gini, kenapa gak ada saat saya masih kerja dan unyu-unyu, yaaa :D*

 
Katanya ini ayunan ide. Tapi kalau melihat 2 model yang diayunan ini, kemungkinan yang satu cari ide lewat smartphone. Satunya lagi cari ide dengan beneran main ayunan :p


Ruangan customer service yang 7 x 24 jam selalu ada karyawan demi melayani pelanggan tokopedia. Ada kasur yang bisa dipakai buat istirahat sejenak *itu yang berwarna hijau* Empuk banget, lho :)

 Kayaknya saya bakal betah berlama-lama di pantry ini. Buat makan terus hihihi

Banyak quotes keren di dinding Tokopedia. Saya suka karena penggemar quotes *maklum, lah, saya kan generasi yang suka menulis kata-kata mutiara di diary hahaha* Tapi, yang terpenting adalah filofi dari burung kakaktua Tokopedia. Kakatua kan melambangkan kecerdasan dan kebijakan.


Semoga maju terus, ya, Tokopedia. Yuk, Sahabat Jalan-Jalan KeNai sama-sama #ciptakanpeluangmu bersama Tokopedia
Share:

Seminar Digital GRATIS 100%

Paket TOUR Pilihan

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 JELAJAH 3 PULAU SERIBU (ONE DAY) *AV-D Mulai dai IDR 100.000

Berlaku: 21 Nov 2018 – 31 Mei 2019 BROMO ONE DAY TRIP *CT-D Mulai dari IDR 300.000

Berlaku: 04 Mei 2019 – 05 Mei 2019 PULAU TIDUNG 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 350.000

Berlaku: 06 Apr 2019 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 360.000

Berlaku: 27 Mar 2019 – 31 Mei 2019 PULAU HARAPAN 2D1N (OPEN TRIP) *AVD Mulai dari IDR 370.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU AYER ODT *AV.D Mulai dari IDR 399.000

Berlaku: 01 Agu 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 29 Apr 2019 – 03 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND *TX Mulai dari IDR 8.900.000

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM HAINAN ISLAND HARI SABTU STARTING JAKARTA JUN *TX Mulai dari IDR 4.650.000

Berlaku: 05 Mei 2019 – 08 Mei 2019 4 HARI 3 MALAM BANGKOK PATTAYA *TX Mulai dari IDR 5.500.000

Berlaku: 14 Mei 2019 – 18 Mei 2019 5D THAILAND MALAYSIA SINGAPORE *TX Mulai dari IDR 5.800.000

Berlaku: 01 Nov 2019 – 04 Nov 2019 MOTOGP GRAND PRIX OF MALAYSIA SEPANG INTL CIRCUIT 4D3N *TX Mulai dari IDR 5.900.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 12 Mei 2019 – 16 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND Mulai dari IDR 9.000.000

Jadi Agen Sekarang Gratis!

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support