start Jalan Jalan Ah: jawa barat

Tips Jalan Jalan Kamu ada Disini

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Bulan Promo GRATIS

Menjadi Agen Travel - WA.+6285240788670

Tampilkan postingan dengan label jawa barat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jawa barat. Tampilkan semua postingan

Splish Splash di Hotel Bentani, Cirebon

 

Seperti halnya ketika berangkat ke Cirebon, hujan turun dengan deras sepanjang jalan tol. Membuat saya sedikit cemas apakah perjalan pertama kami sekeluarga ke Cirebon ini akan seru atau tidak kalau hujan terus. Alhamdulillah, selama kami di sana, hujan tidak turun sama sekali. Bahkan cuaca termasuk teduh membuat kami merasa sangat nyaman dan ingin kembali lagi. Hujan baru turun dengan deras ketika kami dalam perjalanan pulang.

Beruntung arus perjalanan termasuk lancar walaupun hujan deras. Anak-anak tertidur dengan pulas. Saya pun mulai kriyep-kriyep matanya. Ikutan ngantuk juga ketika kemudian ada telpon dari papah.

Papah menelpon untuk bertanya tentang Cirebon. Katanya, bulan depan ada rencana mau ke Cirebon untuk menghadiri undangan pernikahan. Saya pun spontan langsung berkata, "Pah, Chi sekeluarga ikut, yaaa!" Jalan-jalan sama papah dan mamah itu berarti kata gratis ada di depan mata huahahaha. Minimal penginapannya, lah. Apalagi, Nai sempat susah diajak pulang. Dia masih kepingin berlama-lama di Cirebon. Begitu bangun tidur, Nai senang banget tau akan berlibur kembali ke Cirebon.

Mamah sempat bertanya tentang penginapan kami selama di Cirebon. Chi pun merekomendasikan hotel tempat kami menginap selama di sana. Keputusannya sih terserah mamah dan papah, lah. Yang akhirnya memilih Hotel Bentani untuk menginap. Saya gak tau persis alasan kenapa memilih hotel Bentani. Papah pernah bilang kalau undangannya belum juga datang, khawatir gak dapat penginapan kalau terlalu mepet. Setelah undangan diterima, papah juga bilang kalau hotel dan tempat resepsinya cuma berjarak beberapa ratus meter saja itupun gak pake belok-belok jalannya. Ya, mungkin 2 alasan itu yang akhirnya memilih hotel Bentani.

[Silakan baca: Batiqa Hotel, Penginapan Strategis di Cirebon]


Seperti perjalanan pertama kami ke Cirebon, kali ini hujan pun kembali mengguyur. Bahkan di Cirebon pun hujan masih turun dengan deras. Agak macet juga dari pintu keluar tol menuju hotel. Gak sulit sih sebetulnya mencari hotel Bentani ini. Untuk gampangnya, cari aja stasiun Cirebon. Jarak antara hotel Bentani dan stasiun Cirebon sangat dekat. Masih di jalan yang sama dan kami sempat berjalan kaki ke stasiun, hanya 5 menit saja jalan santai. Deket banget, kan.
Bentani adalah hotel bintang 3. Saya gak tau sudah berapa usia hotel ini tapi kalau dari tampilannya sih termasuk hotel tua. Apalagi di sekitarnya banyak berdiri hotel baru dengan tampilan yang modern. Kelihatan banget kalau ini hotel udah senior hehehe. Meskipun hotel tua, kesan spooky dan kumuh tidak terlihat di sana. Hotelnya terlihat bersih dan nyaman.


Kami booking 3 kamar superior. Kamar dengan luas 24 m2 ini cukup, lah. Masih leluasa bergerak. Kamar mandinya menggunakan bath tub. Rasanya saya udah agak jarang menemukan hotel yang tipe kamar standar atau superior trus kamar mandinya menggunakan bath tub. Kebanyakan sudah menggunakan shower. Kalau tipe kamar suite mungkin masih ada yang menggunakan bath tub.

Trus, di kamar juga disediakan berbagai camilan. Tentu aja berbayar kalau kita makan camilannya. Ini juga mulai agak jarang saya temukan kalau menginap di hotel. Sekarang paling cuma disediakan air putih, kopi, atau teh aja. Bath tub dan snack memang mengingatkan saya ketika menginap di hotel zaman dulu. Kalau udah gini siapa yang bakal senang? Tentu aja anak-anak! Apalagi Nai ditambah lagi ada kolam renang pula. Makin kesenengan deh dia nginep di hotel Bentani

Kereta Singabarong

Empal Gentong oh Empal Gentong ...

Hujan masih turun dengan sangat deras. Nai udah merengek aja kepengen berenang. Padahal kalau hujan begini kayaknya paling enak boci (bobo ciang), ya hehehe. Atau ngopi di kamar. View kamar kami menghadap kolam renang jadi rasanya makin adem.

Susah juga sih buat boci. Perut menuntut buat diisi. Tapi, di mana, ya? Masa ikut papah dan mamah ke resepsi pernikahan buat numpang makan siang? Udah coba googling tetep aja bingung. Kami putusin buat ngopi dulu, deh. Kayaknya di hotel ini ada coffee shop. Pas, kami ke sana ternyata masih ditutup padahal seharusnya udah buka. Saya sempat bertanya ke resepsionis, katanya bisa dibuka kalau memang kami ingin ngopi.

Setelah dipikir lagi, mendingan langsung makan siang aja. Hujan juga udah reda. Saya pun bertanya tempat makan empal gentong yang enak dan terdekat dari hotel karena rencananya kami mau jalan kaki.

Resepsionisnya bilang kalau dari hotel ke arah kanan, sekitar 300 meteran ada empal gentong Krucuk. Tapi, resepsionisnya bilang sebaiknya kami ke arah kiri. Mengarah ke stasiun karena di sana ada empal gentong mang Darma. Jaraknya pun lebih dekat daripada empal gentong Krucuk.

Menurut saya, 300 meteran sih gak jauh, lah. Tapi karena resepsionisnya bilang empal gentong Mang Darma lebih dekat, kami pun menurut. Memang sih jarak ke stasiun gak jauh. Seperti yang saya bilang di awal, cuma sekitar 5 menit jalan kaki udah sampe stasiun. Tapi, mana restoran empal gentongnya? Kami pun bertanya ke tukang parkir yang ada di sana. Gak langsung jawab dan sekilas saya seperti melihat wajah bingung.

"Kalau Mang Darma di jalan Cipto, Bu."

Apaaa??! Jalan Cipto kan tempat kami menginap waktu itu. Berapa jauh jaraknya dari Bentani? Kami pun memutuskan untuk terus berjalan kaki. Sesekali saya melihat ke Google Maps. Beberapa kali juga saya bingung karena Google Maps terus mengarahkan ke arah hotel lagi. Ketika kami berjalan ke arah berlawanan, maka rerouting mapnya. Begitu terus.

Hotel Bentani rupanya berlokasi di pusat kota. Selain dekat dengan stasiun, di sekitarnya ada alun-alun, masjid besar, dan pusat pemerintahan. Ada juga beberapa sekolah. Dan, dekat dengan banyak pusat oleh-oleh. Makanya, kami sempat mencari oleh-oleh sebelum pulang. Suami juga terpikat dengan batik megamendung berwarna biru dengan dasar hitam. Ingin punya batik dengan motif itu. Sayangnya pas kami ke salah satu pusat oleh-oleh, gak dapat yang diinginkan. Batik dengan motif megamendungnya sih ada tapi warna lain :)


Hujan deras yang baru saja reda, tidak membuat cuaca Cirebon jadi sejuk. Matahari langsung terasa lumayan menyengat. Anak-anak mulai rewel. Nai malah mulai nangis. Mau berapa jauh berjalan kaki? Ya, karena Nai juga udah mulai nangis, kami memilih rumah makan Ampera aja yang kebetulan ada di depan mata. Gagal deh makan siang pake empal gentong

Byuuuur! Splish Splash Sampe Sore!

Sekitar pukul 13.30 wib kami sudah di kamar hotel lagi. Pengennya sih boci di kamar tapi Nai mulai nagih berenang. Ya udahlah, saya dan para krucil pun mulai berenang. Cuma suami yang memilih boci. Enak bangeeeettt!

Kolam renangnya gak terlalu besar. Tapi nyaman karena gak banyak yang berenang. Mungkin karena masih siang juga. Sekitar pukul 14.00 wib kami berenang. Dan, kolam renang kelihatannya mulai agak rame menjelang sore.


Teteuuup dong, foto-foto mah wajib. Tapiiii ... Ya, batterenya sekarat. Perasaan baru dicharge? Jangan-jangan mulai rusak nih kamera? Padahal andalan kalau lagi berenang biar tetep narsis hahaha. Lem biru aja kali, ya? Cari kamera gopro terbaik, ah! 2 jam aja kami berenang. Selain mulai rame, kamera juga udah mati padahal cuma dipake sebentar :D
Jarak kamar ke kolam renang gak jauh. Tapi yang bikin lama adalah ngetok pintu kamar dan gak dibukain ma suami. Dia tertidur pulas dan padahal kami udah berkali-kali ngetok. Coba kamarnya ada bel, kayaknya gak bakal selama itu kami ada di lorong hihihi
Selesai berenang, kami bersiap makan malam. Kali ini barengan sama orang tua. Asiiikk bakal ditraktiiirrr hehehe. Makan malam di empal gentong H. Apud. Akhirnya, kesampean juga makan empal gentong. Reviewnya nanti aja ya di postingan lain.

 

 Cuma Nai yang ikut menemani ayah dan bundanya. Keke memilih tidur di kamarnya. Nai pesan Banana Split. Sayangnya whipped creamnya habis. Tapi, Nai tetap pengen order

Menjelang tidur, rasanya pengen ngopi. Sebetulnya di kamar juga ada kopi tapi pengen ke restonya. Wijaya Kusuma nama restonya. Suasana di pinggir kolam renang terasa romantis, lho. Suami yang turun duluan sempat pesan minuman dan duduk di pinggir kolam. Tapi, gak lama kemudian hujan turun lagi. Kami pun memilih ngopi di resto saja.
Selain bel kamar, ada satu lagi kekurangan hotel ini yaitu pilihan channel tv nya kebanyakan tv lokal. Sebetulnya kalau menginap di hotel kami gak pernah memikirkan tentang tv. Bahkan pernah nginep di hotel yang siarannya lebih banyak semutnya pun kami gak peduli. Karena biasanya kalau lagi jalan-jalan gitu lebih banyak keluar dan di hotel cuma untuk tidur.

Tapi, di hari itu saya terpaksa begadang menyelesaikan beberapa kerjaan. Paling males kalau lagi jalan-jalan masih bawa kerjaan. Cuma gara-gara selama 2 hari internet di rumah mati, saya pun terpaksa bawa kerjaan saat liburan. Hasilnya, ketika semua sudah terlelap, saya masih begadang hingga lewat tengah malam. Siaran televisi gak ada yang bagus, saya tetap menyalakan supaya berasa ada yang nemenin aja. Tapi bagusnya jadi gak terdistraksi sama tv. Kalau acaranya bagus-bagus bisa-bisa saya malah nonton bukannya nyelesain kerjaan, ya :D
[Silakan baca: Bersantai di Hotel Neo Green Savana Sentul City by Aston]

Main Air Lagiii ....

 


Hujannya awet banget. Sampe pagi masih juga turun. Resto pun penuh dengan tamu untuk sarapan. Sampe resto Jepang yang ada di sebelahnya dibuka untuk para tamu yang akan sarapan. Di hotel Bentani ada 2 resto dengan menu international. Selain resto Jepang, ada juga resto Korea. Sebetulnya ada resto Thailand juga rapi masih direnovasi. Menu sarapannya lumayan beragam. Tapi, untuk rasa biasa aja, sih.

Dan entah karena saat itu tamu sedang ramai atau bagaimana, agak lambat mengisi beberapa tray yang kosong. Apalagi di bagian omelette, rasanya lumayan lama menunggunya. Saya pun memutuskan gak jadi ambil omelette.

Selesai sarapan, Nai pengen berenang lagi. Tapi hujan gak juga berhenti. Saya pun meminta Nai untuk main air di bath tub aja. Lumayan menghibur dia. Bisa berlama-lama main air di bath tub :D


Selesai di situ main airnya? Enggak. Nai masih nagih untuk berenang di Cirebon Waterland! Oke, deh makan siang dulu aja di sana sambil nunggu hujan turun. Tapi ternyata gak reda juga sampai kami selesai makan. Dengan wajah lesu Nai pun menurut diajak pulang. Etapi, malah kami yang gak tega lihat wajah sedihnya hehehe.

Kami pun membolehkan Nai berenang. Tapi sebentar aja dan jangan jauh-jauh. Karena saya dan suami gak ada yang mau berenang. Keke juga gak mau. Nai pun berenang cuma sama sepupunya. Makanya kami minta jangan jauh-jauh berenangnya. Jangan sampai hilang dari pandangan kami. Walaupun cuma sebentar, Nai tetap senang.

Selesai berenang, kami pun pulang. Walaupun hujan terus tapi cukup puas lah jalan-jalannya. Pastinya yang paling puas itu Nai karena 2 hari berturut-turut main air terus. Penginapannya pun nyaman. Staff nya pun ramah-ramah. Fasilitasnya juga lumayan komplit. Boleh lah kapan-kapan nginep di sana lagi. Oiya, Bentani juga kayaknya ada apartmentnya di lokasi yang sama. Mungkin info lebih lanjutnya bisa tanya langsung ke Bentani, ya :)

Hotel Bentani & Residence

Jl. Siliwangi No. 69, Kejaksan
Kota Cirebon
Jawa Barat 45121
Indonesia

Telp: (0231)203246

www.bentanihotel.id

 
Share:

#TravelingHemat di Bandung Karena ZEN Rooms

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms 

Apa sih definisi Sahabat Jalan-Jalan KeNai tentang traveling hemat? Biaya murah? Seberapa murah biaya yang dimaksud? Kayaknya mahal atau murah memang relatif, ya. Trus apa, dong? Kalau menurut saya, traveling hemat itu bila bisa menghemat beberapa pengeluaran. Salah satu caranya adalah mencari penginapan yang strategis. Dekat ke berbagai lokasi tujuan. Menghemat ongkos, syukur-syukur kalau harga penginapannya juga murah.

Jalan-Jalan KeNai ke Bandung pada tanggal 25-27 Maret 2016. Menginap di hotel Promenade, Cihampelas. Sebetulnya, saya agak menyesal juga. Di saat yang bersamaan, orang tua saya juga ke Bandung dan menginap di salah satu hotel bintang 5. Kalau tau gitu kan saya nebeng. Biasanya bakal dibayarin ma papah penginapannya. Traveling hemat banget kan kalau sampe nginep gratis wkwkwk ...

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms

Ya, sudahlah terlanjur booking juga. Lagian gak berlama-lama juga menyesalnya karena hotel yang kami pilih ini strategis banget. Dan, pastinya bisa bikin kami jalan-jalan di Cihampelas. Kami memang paling malas jalan ke Cihampelas bahkan sekadar lewat sekalipun. Padahal di Cihampelas ada mall yang bagus, banyak jajanan, dan lainnya. Tapi, malas berhadapan sama macetnya. Sebisa mungkin kalau lagi di Bandung menghindar jalan Cihampelas, deh.


Nah, kali ini kami memang niat banget pengen menikmati Cihampelas. Makanya dari beberapa hotel yang ada di Bandung kami memilih Promenade dan booking lewat ZEN Rooms. Pertama kali saya tahu tentang ZEN Rooms itu di acara Wego. Wah, menarik juga nih booking lewat Zen Rooms, ujar saya dalam hati.
ZEN Rooms is #1 network of branded budget hotels in Asia. What does it mean? Simply that wherever you stay with ZEN Rooms you can expect the same high-quality standards at the best rates guaranteed. As reliable as your favorite chain, just cheaper! - sumber: www.zenrooms.com -
Ngapain Aja Selama di Bandung?

Hari Pertama

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms 
Bisa nonton tv dari kamar mandi hehehe

Kami sampai di Bandung hari Jum'at siang. Ukurannya pas, gak sempit tapi juga gak kegedean. Ketambahan 1 extra bed juga gak sempit. Unik juga kamar mandinya, karena kaca yang bisa bikin tetap nonton tv walaupun lagi di toilet wkwkwk. Etapi, karena ini sama anak-anak jadi tetep ditutup lah kacanya.

Hari pertama, kami berpencar. Saya dan suami check in sekalian istirahat. Nai main ma sepupunya di kamar hotel tempat orang tua saya menginap. Keke berkumpul sama om dan tante di rumah keluarga besar yang usianya memang hampir sepantaran. Menjelang malam baru kami jemput anak-anak sekalian numpang makan malam :p

Hari Kedua

Sarapan Bubur Ayam

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms 
Warna merah mendominasi hotel ini. Suami memilih cari sarapan di luar hotel. Kanya saya dan anak-anak yang tetap sarapan di hotel 

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms 
Sarapan hari pertama

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms 
Sarapan hari kedua

Biasanya kami minta extra bed dan nambah 1 paket sarapan kalau lagi nginep di hotel. Tapi, kali ini cuma extra bed aja. Selama 2 hari di sana, K'Aie memilih cari sarapan di luar hotel seperti bubur ayam. Itulah enaknya menginap di Cihampelas. Daerah yang seperti gak ada tidurnya. Gak susah cari makanan di sini.

Cihampelas Walk


Salah satu mal favorit saya di Bandung tapi sering males banget ke sini. Macet dan susah cari parkir. Karena menginap di Promenade, kami tinggal nyebrang. Iya, tinggal nyebrang trus jalan sedikit beberapa meter aja! Asik banget gak, tuh! Di sini kami foto-fotoan karena memang banyak spot foto yang bagus.

Warung Ciendog


Pengennya sih berlama-lama di Cihampelas tapi kalau ke Bandung gak mengunjungi keluarga besar, gak enak juga. Lagipula Keke janjian mau nonton sama om dan tantenya. Sebelum nonton, kami pun makan siang dulu di Warung Ciendog. Warung makan dengan menu Sunda yang lumayan murah harganya. Gak sampe IDR160K, kami berempat udah makan kenyang.

Kambing Cairo


Papah saya kalau ke Bandung selalu makan sop kambing di rumah makan favoritnya di sekitar simpang lima, Bandung. Biasanya suka ngajakin tapi kali ini kami ingin makan Kambing Bakar Cairo. Lokasinya tepat di samping hotel. Mantaaap!

Hari Ketiga

Kopi Anjis


Setelah check out, saya pengen mampir ke Kopi Anjis dulu yang jaraknya cuma sekian meter aja. Paling jalan kaki 5 menitan. Tertarik ke sana kayaknya lagi kekinian banget di IG apalagi akopi sanger avocado. Sayangnya Kopi Anjis yang di Cihampelas termasuk cabang baru kayaknya. Menunya belum lengkap.

Kemudahan Lainnya

Minimarket

Kalau jalan sama Keke dan Nai, mengunjungi minimarket itu kewajiban. Di samping hotel ada minimarket. Dan, tau siapa yang paling bahagia? Naima! Tapi, baguslah kalau ada minimarket kan gampang bila butuh sesuatu.

ATM Centre

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms

Ini juga ada di samping hotel. Kalau sewaktu-waktu butuh uang cash jadinya gak bingung. Paling pastiin aja uang di rekening masih ada hehehe.

Spa and Massage

#TravelingHemat di Bandung Karena Zen Rooms

Di dalam hotel ada spa and massage. Saya sempat datangi tempatnya yang berada di pojokan. Kelihatan asri salonnya. Sebetulnya pengen juga nyobain massage di sana. Kaki pegel abis jalan-jalan hehehe. Sayangnya waktu kami terbatas saat itu.

Selama di Bandung, berarti kami cuma jalan kaki sekian meter saja dari hotel ke beberapa tempat. Paling yang rada jauhan ke Warung Ciendog. Hemat ongkos dan pastinya jauh dari stress karena gak ngalamin macet.

Kalau dibilang puas banget selama di sana sih belum, lah. Masih banyak tempat di Cihampelas yang belum dikunjungi. Pengen puas-puasin wisata kuliner di sana atau beli jeans sekalian. Pengen ke sana lagi. Insya Allah, kalau kesampaian udah tau harus menginap di mana. Promenade hotel lumayan juga. Ratenya murah, bersih, servicenya ramah, dan kemana-mana dekat.

Dari pengalaman jalan-jalan ke Bandung ini, Jalan-Jalan KeNai mau berbagi tip #TravelingHemat
  1. Cari penginapan yang strategis tapi bagus kualitas. Ratenya juga gak usah yang mahal. Mencari dan booking lewat ZEN Rooms udah pasti bisa jadi pilihan
  2. Kuliner dan jalan-jalan di sekitar hotel aja biar irit ongkos. Kalau perlu jalan kaki. Udah irit (gak ada ongkos bensin dan parkir), badan pun sehat :D
  3. Kalau di tempat yang dituju ada kerabat, bolehlah ikut makan di rumahnya sekalian bersilaturahmi hehehe
Hmmm ... Apa cobain staycation di Jakarta aja, ya? Atau sekalian rada jauh mainnya. Ke Bali? Cek-cek dulu hotelnya di ZEN Rooms, lah. Ratenya murah, proses bookingnya juga gampang banget. Booking via website, aplikasi, bahkan WA pun bisa. Ya, udah berarti lain kali pake ZEN Rooms lagi aja. Kan, udah ada pengalaman. Ke beberapa negara pun bisa :)

Promenade Hotel




Share:

Drama di Kedai Kita, Bogor

Drama di Kedai Kita, Bogor 
Drama di Kedai Kita, Bogor. Bakal balik lagi gak, yaaaa?

Rencananya untuk makan malam di hari kedua liburan kami di Bogor akan ke Kedai Kita. Saya tau tempat ini dari beberapa review dan banyak yang bilang makanannya enak. Terutama Pizza Bakar nya yang memang andalan Kedai Kita. Hal lain yang saya catat adalah tempatnya rame banget.Oke, berarti saya harus stok sabar hehehe.

Dari hotel, kami memilih untuk naik angkot. Kedai Kita lokasinya tepat di seberang Pia Apel. Sekitar pukul 7 malam kami sampai di sana. Suasana rame banget, memang jam makan malam. Saya pun langsung berdiri di salah satu meja yang kelihatannya udah mau selesai. Tapi, saya lihat suami dan Keke berjalan ke arah lain. Oh, ternyata kami harus ambil nomor antrean.

[Silakan baca: Keliling Bogor, Menginapnya di Padjadjaran Suites Hotel and Coference]

Bagus lah kalau begitu. Jadinya gak rebutan meja. Cuma infonya memang gak ada. Saya perhatikan beberapa pengunjung pun ada yang seperti saya. Berdiri di salah satu meja dengan harapan setelah selesai makan, mejanya bisa langsung di tempati. Tapi, saya juga mikir mungkin gak ya ada kejadian begitu? Abis kayaknya gak ada pengawasan. :)

 
Antreanya panjang. Tapi, sabar menunggu, kok

Saya lupa dapat nomor antrean berapa yang pasti udah urutan puluhan. Alamat bakal lama, nih hehehe. Sambil menunggu, saya pun melihat keadaan. Restonya lumayan luas. Ada yang di lantai atas, bawah, dan teras. Suasanya agak remang dan terkesan sedikit kusam. Rasanya susah dapat foto bagus dengan pencahayaan seperti itu.

Gak ada ruang tunggu khusus di tempat antrean. Hanya di parkiran sehingga saya berharap jangan sampai hujan turun. Gak tau harus berteduh di mana kalau hujan sampai turun. Di dalam resto juga kayaknya bakal sumpek. Gak hujan aja berasa sedikit sumpek kalau sampai dapat tempat di dalam karena gak ada AC.

Antreannya tertib dan petugasnya juga tegas. Beberapa kali ada pengunjung yang minta didulukan antreannya dengan berbagai alasan. Biasanya sih anak yang dijadikan alasan. Tapi, dengan tegas permintaan itu tidak dituruti. Sip! Memang harus begitu.

Setelah menunggu sekitar 45 menitan, nomor kami pun dipanggil. Dan kami diantar ke meja yang posisinya dekat dapur. Lega ... akhirnya dapat giliran juga. Kami pun memilih dengan cepat. Bahkan sebelum dapat meja pun kami sudah tau apa yang akan dipesan. Di tempat antrean kan ada daftar menu. Jadi, sambil menunggu kami baca dulu menunya. Maksudnya, biar gak usah buang waktu lagi untuk pesan menu. Kasihan dengan pengunjung lainnya.

Etapi, justru dramanya di mulai di sini. Gak ada satupun pelayan yang menghampiri. Saya sampai berkali-kali mengangkat tangan paling hanya mendapat lambaian balasan yang berarti diminta menunggu. Sebagian besar pelayan malah cuma lewat aja. Kayaknya gak mungkin gak melihat lambaian tangan saya. Posisi meja kami di dekat dapur. Pastinya banyak pelayan yang mondar-mandir ke sana. Kalau sekitar 20 menit seperti itu, rasanya lama juga, ya? Kalau ditambah mengantre di awal yang udah sekitar 45 menit, berarti lebih dari 1 jam kami habiskan untuk menunggu saja. Saya pun berinisiatif mendekati salah seorang pelayan yang sedang berdiri di dapur.

Pelayan tersebut langsung mengikuti saya ke meja dan mencatat pesanan. Terkesan sekali seperti yang terburu-buru dan tanpa senyum. Bahkan tidak mengulangi apa yang kami pesan. Langsung pergi ke dapur lagi. Semoga gak salah nyatet pesanan, ujar saya dalam hati.

 
Nai mulai lelah dan ketiduran

Butuh sekian menitan lagi yang lumayan lama untuk minuman kami datang. Herannya, rombongan keluarga yang duduk di samping meja kami sudah lebih dulu datang pesanannya. Padahal kami sudah duluan pesan. Nai sampe ketiduran karena lelah menunggu. Setelah menunggu lumayan lama dan gak juga datang, saya pun kembali menghampiri salah seorang pelayan untuk menanyakan minuman kami. Pelayan tersebut berdalih kalau mereka lagi banyak orderan. Saya pun mengatakan kalaupun memang banyak orderan, kenapa orang lain yang belakangan datang malah datang duluan pesanannya. Ketika pelayan tersebut bersikeras dengan pendapatnya, saya pun langsung mengatakan batal order bila tidak segera datang. Dan, saya minta uangnya dikembalikan. Yup! Kalau makan di sini memang harus bayar dulu. Gak lama kemudian minuman kami pun datang. Tapi tanpa makanan. Drama masih berlanjut ceritanya. :D


Butuh waktu lama lagi untuk menunggu makanan datang. Kalau gak inget untuk minum aja lama datangnya, kayaknya minuman udah habis duluan kali. Cuma males aja nunggu lama untuk minuman baru datang kalau harus order lagi. Makanan yang ditunggu pun datang, kecuali pesanan Keke.

Suami: "Ngapain makanan dicium-cium, Bun?"
Saya: "Katanya kan pizzanya dibakar ditungku pakai kayu. Biasanya makanan yang dibakar ditungku kan wangi."

 
Nasi Sapi Lada Hitam, IDR36K

Drama di Kedai Kita, Bogor 
Pizza Bakar, IDR75K

 
Nasi Goreng Kambing, IDR35K

Entah, karena lagi lelah atau apa, pastinya kami tidak mencium wangi apapun. Tapi, untuk rasa sih saya sependapat dengan banyak review. Semua pesanan terutama pizza bakar dan sapi lada hitamnya memang enak. Kalau bisa saran sih, lada hitamnya dikasih sayur sedikit lah. Biar gak cuma nasi ma daging aja.

Lama sekali menunggu pesanan Tom Yam untuk Keke. Ketika sedang menunggu, tau-tau kami mendengar seorang ibu berteriak-teriak karena marah. Intinya sih ibu tersebut sangat kesal. Udah menunggu antrean masuk lama banget, begitu dapat meja gak juga ada yang nyamperin. Padahal udah sekitar setengah jam dia berkali-kali angkat tangan. Sama sih kejadiannya kayak yang kami alami. Ya, walaupun saya tidak mendukung marah-marahnya ibu tersebut, tapi memang menurut saya pun drama menunggu di Kedai Kita agak keterlaluan. Resto yang ramai sekalipun kayaknya gak separah ini menunggunya.

Ibu tersebut dan keluarganya langsung pergi meninggalkan Kedai Kita. Saya mendengar 2 orang pelayan berbisik-bisik, saling menyalahkan kenapa bisa sampai ada kejadian tersebut. Saya pun langsung menghampiri mereka untuk menanyakan pesanan Tom Yam yang belum juga datang. Menurut mereka, orderan datang berdasarkan urutan. Siapa yang duluan order, berarti duluan disajikan. Saya pun mengatakan kalau memang seperti itu, kenapa pesanan saya yang lain sudah datang (bahkan sudah habis disantap) sedangkan seporsi Tom Yam belum juga datang? Salah seorang pelayan bertanya menu apa aja yang saya pesan. Setelah saya sebutkan, dijawab kalau dari semua pesanan tadi memang Tom Yam yang paling lama prosesnya.

Hmmm ... menurut saya rada kurang masuk akal, ya? Dalam pikiran saya, ketika pesan pizza kan harus ada proses bakarnya dulu. Sedangkan Tom Yam biasanya udah jadi. Gak mungkin kayaknya kalau prosesnya dimulai dari nol. Saya pun mengatakan kalau rombongan keluarga yang duduk di samping kami, semua pesanannya sudah beres. Kok, bisa kami yang lebih dulu datang gak juga beres? Saya pun (lagi-lagi) mengatakan untuk membatalkan pesanan saja. Dan, meminta uang seharga seporsi Tom Yam yang sudah dibayar dikembalikan.

 
Tom Yam Seafood, IDR40K

Saya: "Lho, kok Tom Yam nya diantar, Mas? Saya udah bilang batal, lho."
Pelayan: "Batal? Gak ada laporan pembatalan, Bu."
Saya: Begitu, ya? Tapi, lucu juga ya tiap kali saya bilang mau batalin pesanan dalam sekejab orderan langsung diantar. Tadi yang urusan es teh pun begitu. Ya sudahlah."

Saya memang jadi agak sinis dan ketus di malam itu abis kesal. Hayati lelah, Baaang hahaha. Tom Yam pun hanya disantap sedikit saja oleh Keke. Nasinya gak disentuh. Bukan karena gak enak. Tapi perutnya sudah kenyang makan Nasi Goreng Kambing yang seharusnya jadi pesanan saya. Sedangkan saya cuma icip sana-sini. Udah gak mood untuk makan.

Kesimpulannya, sih semua menu yang kami order malam itu enak rasanya. Gak ada yang mengecewakan. Tapi, kayaknya enggak dulu lah ya kalau diajak makan ke sana lagi. Terlalu lama menunggunya. Bahkan lebih lama menunggu dibanding makannya. Pukul 7 kami sampai sana, pulang pukul 10. Sekitar 3 jam dihabiskan di sana dan mayoritas dipakai untuk menunggu, jelas sangat melelahkan.

Atau kalaupun ke sana lagi kayaknya gak di saat jam makan. Seperti saat kami makan di Pia Apel itu pas jam nanggung. Saya lihat Kedai Kita juga saat itu gak ramai. Oiya, Kedai Kita hanya menerima cash, ya. Jadi siapkan uang yang cukup kalau mau makan di sini :)

[Silakan baca: Special Menu di Pia Apple Pie]

Tip:
  1. Berpakaian casual yang menyerap keringat kalau makan di sini. Tempat gak ada AC, jadi gerah kalau pakaiannya ribet
  2. Sebaiknya, hindari jam makan. Mending datang di jam nanggung
  3. Stok sabar yang banyaaaaaaaaakk untuk menunggu :p 
  4. Kalau makan sama teman, mungkin menunggu lama gak terlalu masalah, ya. Apalagi kalau sama pacar *eh* Tapi kalau bawa anak-anak memang terlalu melelahkan

Kedai Kita









Share:

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Jalan-jalan ke Cirebon, menginap di Batiqa Hotel aja. Penginapan yang sangat strategis di Cirebon

Saya: "Yah, kapan-kapan ke Cirebon, yuk!"
Suami: "Ngapain?"
Saya: "Ya, pengen aja. Cirebon kan termasuk deket ma Bekasi. Tapi kita gak pernah kepikiran jalan-jalan ke Cirebon."
Suami: "Ayo aja. Tapi, naik kereta."
Saya: "Okeee ..."

Itu obrolan yang udah lumayan lama. Kayaknya udah setahun lebih. Bertahun-tahun lalu, saya udah pernah ke Cirebon tapi untuk urusan kerjaan dan gak wisata sama sekali. Lama-lama penasaran juga pengen berwisata ke sana. Apalagi Cirebon kan sebetulnya gak terlalu jauh dari Bekasi, tapi selama ini kami gak pernah kepikiran untuk jalan-jalan ke sana.

Kebetulan banget kami punya voucher menginap 1 malam dari Batiqa hotel. Hadiah menang lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners bekerjasama dengan Batiqa hotel. Assiiikkk ... Gak perlu keluar uang buat bayar hotel :p

[Silakan baca: Yu Sheng - Hidangan Spesial Imlek yang Sarat Harapan]

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Walaupun punya voucher gak otomatis kami langsung booking di Batiqa hotel. Seperti biasa, browsing sana-sini dulu, terutama lokasi Batiqa. Sejak jalan-jalan ke Bogor awal tahun ini, kami jadi suka jalan-jalan kemanapun naik kendaraan umum. Mobil ditinggal aja di hotel atau dari rumah udah gak bawa mobil. Apalagi kami berencana naik kereta.
Tip: Bila tidak menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya mencari penginapan yang strategis
Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Setelah browsing, Batiqa memang hotel yang strategis. Tapi trus kami lupa buat pesan tiket kereta. Baru ingatnya tuh 1 minggu sebelum berangkat. Beneran keluarga mepeters hahaha. Yang tersisa udah tinggal harga tiket yang tinggi. Setelah dihitung-hitung, mending bawa mobil aja, deh. Sayang duitnya :p

[Silakan baca: Keliling Bogor, Menginapnya di Padjajaran Suites Hotel & Conference]

Langit gelap menemani kami ketika keluar rumah. Di jalan mulai turun hujan. Bahkan di sekitar tol Cikarang hujan turun sangat deras. Saya membaca social media banyak yang menulis status sedang hujan. Merata dimana-mana nih hujannya. Saya pun mulai sedikit cemas. Walaupun penggemar hujan tapi kalau lagi jalan-jalan kayaknya lebih suka tidak hujan. Alhamdulillah, memasuki Cikampek, hujan mulai berhenti dan di Cirebon tidak hujan sama sekali.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Melipir dulu ke rest area di tol Palimanan. Perut Keke mulai sakit karena terlambat makan.  Berangkat dari rumah sekitar pukul 06.30 wib membuat kami tidak sempat sarapan dulu. Ya, daripada keburu masuk angin trus tambah berat sakitnya kan gak asik. Nanti malah berantakan jalan-jalannya.

Seperti umumnya rest area, makanan yang dijual di rest area Palimanan cukup beragam. Tapi gak ada tempat makanan seperti fast food atau resto lain yang sudah punya nama. Hanya makanan food court yang menjual aneka makanan dari mulai mie instant hingga kuliner khas Cirebon. Nai pesan mie goreng instan, Keke mie kuah instan, sedangkan saya dan suami pesan empal gentong. Ternyata enak lho kuah empal gentongnya.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Enak ini empla gentongnya. Lupa harganya berapa hehehe

Sampai Cirebon masih cukup pagi. Sekitar pukul 10.00 wib. Tadinya kepikiran mau jalan-jalan dulu sebelum check in. Tapi, gak ada ide mau kemana. Perut udah kenyang, gak mungkin wisata kuliner. Mau jalan ke tempat wisata lain rasanya malas. Pikir-pikir ke hotel dulu aja. Kali aja bisa early check in. Lumayan bisa leyeh-leyeh sejenak di hotel.
Ciri khas Batiqa hotel adalah banyak terdapat ornamen batik. Batiqa atau batik kelas A diharapkan kualitas hotel ini pun kelas A.
Hotel Batiqa Cirebon lokasinya tidak jauh dari pintu keluar tol. Bener-bener deket, kayaknya cuma sekitar 10-15 menit aja udah sampe hotel. Itupun jalannya cuma lurus doang. Gampang banget lah pokoknya.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Harga secangkir (kalau gak salah inget) sekitar IDR22K. Yang teh, lupa berapa harganya. Tapi minuman di lounge Batiqa ini termasuk standar. Makanya, suami lebih memilih turun ke lounge kalau mau ngopi daripada bikin sendiri kopi di kamar :D

Kami diminta menunggu sekitar 1 jam karena kamar sedang dipersiapkan. Tunggu di lounge hotel aja sambil ngopi dan ngeteh. Sekitar pukul 10.45 wib saya dikabari kalau kamar sudah siap. Tapi kamar Superior dengan double bed yang saya inginkan adanya tinggal yang smoking room. Kalau mau yang non smoking, bednya yang twin. Kami pun memilih non smoking dengan twin bed.

Konsep tradisional terutama batik cukup terasa ketika memasuki Batiqa Hotel. Dari mulai seragam resepsionis yang menyambut kami dengan ramah, taplak meja kecil di lounge, ornamen dinding, dan lainnya semua memiliki ciri khas batik. Khususnya batik mega mendung Cirebon.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon
Di kamar pun tetap ada ornamen batik
Ada 2 tipe kamar di Batiqa Hotel, Cirebon, yaitu Superior (20 m2) dan Suite (40 m2).
Sepertinya, dari beberapa kali tidur di beberapa hotel, kamar Superior Batiqa Hotel ini jadi kamar terkecil. Gak ada space lagi buat extra bed. Padahal selama ini kami selalu booking 1 kamar aja kalau kemana-mana. Keke dan Nai masih belum mau dipisah tidurnya ma orang tua kalau lagi jalan-jalan.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Suami sempat kepikiran untuk nambah 1 room lagi. Keke dan Nai pun mulai mau. Tapi setelah ditimbang-timbang, menginapnya kan cuma semalam. Udah gitu, kamar di sebelah dan depan kami udah diisi tamu. Kalau sebelah-sebelahan kan enak. Kali aja malem-melem Nai gak bisa tidur, bisa gampang nyamperinnya. Kalau gitu, gak apa-apalah sempit-sempitan semalam. Kalau lebih dari semalam kayaknya kami akan booking 2 kamar atau pilih yang Suite room aja.

Suami: "Gunung Ciremai mendung terus, nih."

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Terlihat gunung Ciremai di kejauhan. Sayangnya mendung terus jadi agak samar kelihatannya

View dari jendela kelihatan cakep. Dari kejauhan tampak gunung Ciremai yang menjulang. Sayangnya selama kami di sana kelihatan mendung. Tapi mendung aja udah cakep pemandangannya, apalagi cerah. Pasti gunung Ciremai akan terlihat lebih cakep lagi.

Untuk fasilitas kamar, standar aja seperti umumnya kamar hotel. Ada televisi flat, internet, kursi, lemari, kulkas, dan lain sebagainya. Semua dalam ukuran yang tidak terlalu besar. Untuk menu sarapan, tidak terlalu beragam. Sebetulnya untuk hotel kelas 3, saya memang tidak terlalu mengharapkan menu yang terlalu beragam. Hanya saja kalau bisa sih paling tidak ada 1 menu khas Cirebon di menu sarapan. Entah itu empal gentong, nasi jamblang, atau apalah. Gak standar banget pilihannya walaupun dari segi rasa lumayan enak. :D

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon 
Sarapan di Batiqa Hotel

Untuk service, semua staffnya sangat ramah. Semua menyambut dan melayani tamu dengan senyum. Saya mah gampang disenengin kalau dikasih senyum. Gak bakal mudah komplen, deh kalau ketemu orang ramah hehehe. Iya, saya suka dengan keramahan staff Batiqa Hotel.

Kemana Aja Selama di Cirebon?

Terlepas dari ukuran kamarnya yang kekecilan, tapi lokasi hotel ini memang juara. Kemana-mana dekat banget. Kemana aja kami selama di Cirebon? Kali ini, kami hanya punya niatan wisata kuliner tapi gak ada persiapan cari referensi dari manapun. Mendadak aja, begitu sampe Cirebon langsung browsing sana-sini.

Nasi Jamblang Mang Dul

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Kata mbah Gugel, nasi jamblang yang terkenal dan paling banyak direkomendasikan di Cirebon ada 2, yaitu Mang Dul dan Ibu Nur. Kami pun memilih nasi Jamblang Mang Dul. Salah satu alasannya adalah terdekat dengan hotel dan tinggal lurus doang.

Kalau lihat  Google Maps, butuh waktu sekitar 25 menit jalan kaki ke Nasi Jamblang Mang Dul. 25 menit mah gak jauh, kami putuskan jalan kaki aja. Seharusnya dari hotel, kami berjalan kaki ke arah kiri trus lurus aja sampai ketemu tempat yang dituju *Beneran gak ada belok ke kiri dan kanannya, lho. Lurus terus! :D*

Tapi, kami salah jalan. Oke, sebetulnya saya sih yang dodol baca map hahaha. Dari hotel kami ke kanan. Udah agak jauh berjalan baru nyadar kalau salah. Mau balik lagi buat jalan malas banget. Akhirnya angkot yang jadi penyelamat hahaha. Sekitar 10 menitan sampai ke tempat yang dituju.

Goa Sunyaragi


Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Selesai makan siang, kami bingung lagi mau kemana. Boci aja gitu di hotel? Hihihi ... Apalagi perut udah kenyang, kayaknya emang enak tidur siang di kamar. Etapi tergoda juga buat jalan-jalan. Ke goa Sunyaragi naik becak. Enak, uy! Mata jadi kriyep-kriyep bikin ngantuk.

Udah lama banget gak naik becak. Kayaknya terakhir pas ke Jogja sekitar 2 tahun lalu. Jangankan saya, anak-anak aja ketagihan. Sebetulnya, saya suka gak tega sama abang becak. Kayaknya kasihan banget, ngegowes becak kan berat. Tapi, itu kan caranya mencari nafkah. Lagipula naik becak memang bikin nagih hehehe.

Goa Sunyaragi sebetulnya gak jauh dari hotel. Karena kami naik becak jadinya agak lama sampenya. Tapi kami sangat menikmatinya. Sampe Sunyaragi, abang becaknya bersedia menunggu. Baguslah jadinya kami gak perlu bingung balik ke hotel naik apa. Pihak hotelnya juga sangat ramah, lho. Ketika becak kami berhenti di pinggir jalan, satpam hotel malah meminta becaknya masuk hotel aja. Dan, kami benar-benar baru turun di depan lobby hihihi.

Lawang Abang

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Perasaan perut udah kenyang banget makan nasi jamblang Mang Dul. Tapi pas sore, perut udah menuntut diisi lagi. Mau keluar hotel, tapi udah mager banget. Laper tapi mager. Mager tapi laper. Galaaauuuu ...

Lama-lama gak tahan juga. Jadilah kami bertiga keluar. Keke tetep pilih di kamar. Udah beneran mager dia. Kami bertiga memilih jalan lagi ke arah Nasi Jamblang Mang Dul. Kali aja sepanjang jalan ketemu jajanan yang enak. Paling gak di sekitar Nasi Jamblang Mang Dul banyak banget jajanan kaki lima. Bahkan di seberangnya Grage Mall. Jadi gak bakal susah buat cari makan. Gak taunya baru juga jalan kaki 5 menit udah ada tempat makan yang nyaman dengan berbagai pilihan menu khas Cirebon. Namanya Lawang Abang. Alhamdulillah, gak usah jauh jalan kakinya.

Pawon Bogana Kesultanan Kacirebonan

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Gak ada niatan untuk wisata religi atau mengunjungi berbagai keraton selama di Cirebon. Tapi ketika sedang buka Google, saya menemukan info tentang tempat makan baru. Lokasinya ada di keraton. Menu yang ditawarkan adalah menu istimewa turun temurun yang biasa disantap oleh sultan dan keluarga serta saat acara khusus. Saya penasaran banget dong kayak apa sih rasa menu istimewa tersebut. Sekitar 10-15 menit menuju lokasi bila menggunakan kendaraan pribadi. Masih termasuk dekat banget, kan?

Tomodachi Steak & Seafood

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Sebagai kota pesisir, kayaknya jalan-jalan bakal lebih afdol kalau mencicipi menu laut. Banyak yang merekomendasikan restoran H. Moel di Google sebagai resto seafood terenak di Cirebon. Kami pun sudah memantapkan hati, setelah check out akan makan siang di resto tersebut sebelum balik ke Jakarta.

Rencana tinggal rencana. Malam hari sebelum tidur, saya iseng browsing lagi. Eh, kok ada tempat makan seafood yang instagramable banget? Kalau soal rasa, masih minim review. Pilihannya, makan seafood di resto yang udah banyak rekomendasiin soal rasa. Ataaauuu, ke tempat yang instagramable tapi masih belum tau gimana rasanya. Kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai pilih mana?

Kami pun memutuskan pilih yang instagramable. Ditimbnag-timbang, resto seafood di Jakarta dan sekitarnya kan lumayan banyak. Yang instagramable juga banyak, sih. Tapi, biasanya kalau instagramable setiap tempat punya ciri khas masing-masing. Dan, kalau lihat di instagram, Tomodachi kelihatan unik.

Batiqa Hotel, Penginapan Sangat Strategis di Cirebon

Dibanding tempat lain yang kami kunjungi, Tomodachi yang terletak di Cirebon Waterland itu yang paling jauh. Tapi, sejauh-jauhnya cuma membutuhkan waktu sekitar 25 menit ajah. Itu sih bukan jauh namanya, ya hahaha. Di tengah perjalanan sempat lewat stasiun Cirebon yang ternyata gak jauh dari hotel Batiqa.

Insya Allah, setiap resto dan tempat yang kami datangi akan saya review lebih detil satu per satu di blog ini, ya. Pastinya, jalan-jalan KeNai ke Cirebon ini mengesankan banget. Kemana-mana dekat dan tanpa macet. Cateeeet yang tanpa macetnya hehehe. Udaranya pun selama kami di sana terasa sejuk, gak hujan dan gak terik sama sekali. Makanan yang kami coba, hampir semuanya enaaaakk.

Anak-anak pun sangat betah di Cirebon. Nai malah susah banget diajak pulang. Saya dipaksa berjanji untuk ajak mereka kembali lagi ke Cirebon bulan depan alias bulan September hahaha. Saya bersikeras gak bisa menjajikan akan kembali ke Cirebon dalam waktu 1 bulan lagi. Tapi, Insya Allah akan kembali lagi ke Cirebon karena rasanya masih belum puas mengelilingi Cirebon kalau cuma 2 hari 1 malam saja.

Sekitar pukul 5 sore, kami meninggalkan kota Cirebon. Hujan mulai kami nikmati ketika memasuki daerah Cikampek sehingga jalanan agak tersendat. Ketika sedang menikmati macet dan hujan, papah saya nelpon buat tanya-tanya tentang Cirebon. Katanya, bulan Oktober ada undangan pernikahan. Insya Allah kalau sehat, papah mau ke Cirebon sekalian liburan.

Saya: "Paaah, Chi sekeluarga ikut, yaaaa! Papah udah tau nginepnya di mana? Chi tau hotel yang strategis banget Pah."

Obrolan pun berlanjut dengan cerita tentang Batiqa, kuliner, dan lain sebagainya tentang Cirebon. Semoga aja rencana ini gak ada halangan, ya. Jalan-Jalan KeNai siap datang Cirebon lagi. Yuhuuu! ^_^

Batiqa Hotel, Cirebon









Share:

Yeaay! Ada Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi

Iiihh! Segitu senengnya, sih?

Oh, pastinya doong! Karena Fish & Co. adalah salah satu resto seafood favorit saya. Perkenalan (ihiiyy ... PERKENALAN) saya dengan Fish & Co. itu sekitar 3 tahun lalu. Waktu itu lagi sedih banget trus suami ajak makan di Fish & Co., Kota Kasablanka. Ternyata enak-enak menunya. Senyum saya langsung mengembang lagi hehehe. Sayangnya dulu belum kepikiran untuk foto-foto makanan yang serius. Jadi seadanya fotonya.
Baked King Prawns with Ebiko adalah menu yang saya pilih saat itu. Enak banget. Suami dan anak-anak juga pilih menu lain. Yang pasti semuanya enak.
Launching Fish & Co. Cabang ke-21

Dan, akhirnya tanggal 10 Juni lalu di Summarecon Mall Bekasi, saya hadir di acara launching Fish & Co. cabang ke-21. Yeaayy! Akhirnya Bekasi ada juga Fish & Co.! *Sorak-sorak gembira*

"Fish & Co. adalah franchise dari Singapore. Dan di Singapore sudah berdiri sejak tahun 1998," ujar Tri Handoko, Coorporation Manager Fish & Co. Indonesia.

Fish & Co. kemudian membuka cabang di berbagai negara, salah satunya di Indonesia.  Pada Desember 2003, Fish & Co. membuka gerai pertama di Indonesia tepatnya di Mall Taman Anggrek, Jakarta. GF Culinary adalah pemegang lisensi Fish & Co. di Indonesia.

Saat ini, Fish & Co. Indonesia sudah ada di beberapa kota besar, antara lain Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bali, Medan, Semarang, dan Yogyakarta. Pada tanggal 31 Mei 2016, Fish & Co. membuka gerai ke-21 yang merupakan gerai pertama Fish & Co. di Bekasi.
Seafood in A Pan

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi 
Buku menunya pun unik. Selain rasa, Fish & Co. juga menyajikan seni dalam makanan.

Salah satu keunikan dari Fish & Co. adalah selalu menyajikan makanan yang dimasak di atas penggorengan langsung dengan pan. Tradisi para nelayan Afrika yang selalu menyajikan makanan yang baru ditangkap menjadi inspirasi mr. Lambert Yeo dan mr. Ricky Chew untuk menyajikan tradisi unik ini bagi Fish & Co.

Menu Favorit di Fish & Co.

Saya sudah membayangkan menu favorit saya yaitu Baked King Prawns with Ebiko. Ternyata di Fish & Co. Summarecon Bekasi menu tersebut tidak ada! Kecewakah saya? Tentu saja tidak karena menu lain di Fish & Co. juga banyak yang enak.


Menurut chef Lucky, coorporate chef Fish & Co. Indonesia, Bahan baku yang digunakan di Fish & Co. tidak hanya segar. Tapi semuanya kualitas premium dan harus melewati pengawasan yang ketat.

Bersamaan dengan launching gerai ke-21 ini, Fish & Co. juga mengenalkan menu terbarunya. Coconut Panna cotta adalah salah satu menu terbaru kreasi Chef Lucky. Panna cotta ini tidak menggunakan santan tapi pure dari sari buah kelapa.

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi
Coconut Panna Cotta, IDR39K

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi 
Fish & Chips

Fish & Co. terkenal dengan menu Fish & Chips. Ada berbagai pilihan Fish & Chips di Fish & Co. Tidak hanya original tapi juga Singapore Fish & Chips, Danish, Philadelpia, New York, bahkan Bali Fish & Chip. All around the world lah pokoknya. Khusus Bali Fish N Chip, saat ini hanya dijual di gerai Fish & Co. Indonesia.

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi 
Seafood Platter for 2, IDR329K

Platter dan Combo adalah pilihan menu lain di Fish & Co. Kalau Sahabat Jalan-Jalan KeNai senang makan bersama bisa pilih menu ini. Dalam 1 pan platter terdiri dari 4 pilihan seafood, french fries, dan paella rice. Untuk Fish & Co., Mall Summarecon Bekasi hanya ada pilihan 2 platter.
Pilihan menu yang ada di Fish & Co., Mall Summarecon Bekasi lebih sedikit dibandingkan gerai lain. Alasannya karena Fish & Co. baru bertama kali ada di Bekasi. Sehingga tujuan awalnya adalah ingin memperkenalkan Fish & Co. di Bekasi.
Terjawab sudah kenapa menu favorit saya tidak ada di gerai Bekasi. Tapi, saya tidak perlu kecewa karena semua menu yang ada di sana ada best seller dari seluruh Fish & Co. Indonesia. Selain itu, menunya bisa berputar setiap waktu. Sehingga tidak menutup kemungkinan kalau menu favorit saya pun akan hadir di gerai Bekasi. Apalagi kalau animo dan demand customer Bekasi tinggi. :)

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi 

Untuk menu combo, pelanggan bisa custom tidak terbatas. Untuk lauknya bisa memilih ikan atau ayam *Iyess walaupun ini resto seafood, tapi juga ada pilihan menu ayam, kok*. Untuk karbohidrat ada pilihan mashed potato, paella rice, french frice, atau chips. Bisa juga meminta double salad.

Dibandingkan gerai Fish & Co. Indonesia lainnya, yang di Mall Summarecon Bekasi ini tidak terlalu besar. Didominasi warna biru serta sedikit warna kuning yang merupakan  warna-warna dari Fish & Co., konsep open kitchen, serta ruangan yang nyaman. Rasanya akan menyenangkan mengajak keluarga atau teman-teman kumpul sambil menikmati hidangan Fish & Co.

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi 
Seger ya buat bulan puasa :)

Review Menu Bukber Fish & Co. Saat Launching

Saat launching lalu, kami para undangan disajikan menu prasmanan untuk berbuka puasa. Satu-satunya hidangan yang tidak saya ambil adalah french fries. Saya memilih tortilla saja.

Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi 

Spaghetti Aglio Olio with Grilled Chicken, Paella Rice, Fish & Chips, Grilled Prawns with Teriyaki Sauce, serta Tortilla and Tomato Salsa adalah hidangan yang saya cicipi. Semuanya enak. Ada yang agak plain seperti Spaghetti Aglio Olio hingga yang terasa bumbunya seperti Grilled Prawns with Teriyaki Sauce. Untuk Fish & Chips menggunakan ikan kakap, tekstur dagingnya lembut.

Yang mengejutkan bagi saya adalah tomato salsa. Selai rasanya yang fresh, ada sedikit pedas dari cacahan cabe rawit. Baru kali ini saya mencicipi tomato salsa yang diberi cabai rawit. Ditambah dengan mayonaise agak dingin. Tadinya, saya sempat menyangka itu yoghurt, ternyata mayonaise. Segaaarr :)

Insya Allah, usai Idul Fitri mau ke Fish & Co. lagi, ah. Ajak suami dan anak-anak. Yuk ... yuk ... ikutan! :)


Fish & Co. di Summarecon Mall Bekasi

Fish & Co.

Summarecon Mall, Bekasi
Downtown walk unit #DW - 111A

www.fish-co.co.id

Instagram: fishncoindo
Twitter: @FishnCoINDO
Facebook: Fish n Co

Share:

Seminar Digital GRATIS 100%

Paket TOUR Pilihan

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 JELAJAH 3 PULAU SERIBU (ONE DAY) *AV-D Mulai dai IDR 100.000

Berlaku: 21 Nov 2018 – 31 Mei 2019 BROMO ONE DAY TRIP *CT-D Mulai dari IDR 300.000

Berlaku: 04 Mei 2019 – 05 Mei 2019 PULAU TIDUNG 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 350.000

Berlaku: 06 Apr 2019 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 360.000

Berlaku: 27 Mar 2019 – 31 Mei 2019 PULAU HARAPAN 2D1N (OPEN TRIP) *AVD Mulai dari IDR 370.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU AYER ODT *AV.D Mulai dari IDR 399.000

Berlaku: 01 Agu 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 02 Jul 2018 – 30 Mei 2019 PULAU PARI 2D1N *AV.D Mulai dari IDR 809.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 29 Apr 2019 – 03 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND *TX Mulai dari IDR 8.900.000

Berlaku: 05 Feb 2019 s.d. 30 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM HAINAN ISLAND HARI SABTU STARTING JAKARTA JUN *TX Mulai dari IDR 4.650.000

Berlaku: 05 Mei 2019 – 08 Mei 2019 4 HARI 3 MALAM BANGKOK PATTAYA *TX Mulai dari IDR 5.500.000

Berlaku: 14 Mei 2019 – 18 Mei 2019 5D THAILAND MALAYSIA SINGAPORE *TX Mulai dari IDR 5.800.000

Berlaku: 01 Nov 2019 – 04 Nov 2019 MOTOGP GRAND PRIX OF MALAYSIA SEPANG INTL CIRCUIT 4D3N *TX Mulai dari IDR 5.900.000

Berlaku: 13 Jun 2019 – 20 Jun 2019 8D7N CONSORSIUM CHINA VIETNAM BY SJ APR-JUN *TX Mulai dari IDR 7.980.000

Berlaku: 12 Mei 2019 – 16 Mei 2019 5 HARI 3 MALAM KOREA NAMI ISLAND Mulai dari IDR 9.000.000

Jadi Agen Sekarang Gratis!

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support