Melrimba Garden - Camping Diantara Hamparan Bunga. Camping di dalam kebun bunga itu sangat memanjakan mata.
Suami: "Coba cek Melrimba Garden, Bun."
Saya:: "Buat?"
Suami: "Katanya di sana ada penginapannya juga. Mau ngamati migrasi burung juga di sana viewnya bagus."
Saya: "Sebentar ... di cari dulu, ya."
Awalnya kami berencana menginap di Puncak Pass Resort. Tapi karena suami minta cek ke Melrimba, saya pun mulai mencari infonya di Google. Kami belum pernah ke Melrimba Garden sebelumnya. Kalau sekadar lewat, sih, udah beberapa kali. Selama ini, saya taunya Melrimba Garden adalah kebun bunga dan juga resto. Baru tau kalau di sana juga ada camp area.
Seperti ini tendanya, bisa untuk 4 orang. Tidur beralaskan matras
Kami memilih paket dinner daripada lunch karena sepertinya lebih enak mencari makan siang kalau memang ingin makan di luar. Pilih breakfast karena yakin banget kalau pagi pasti malas keluar Melrimba hanya sekadar untuk cari makan hehehe. Kami juga bawa sleeping bag sendiri walaupun di sana sudah disediakan. Khawatir sleeping bag yang disediakan kurang bisa menahan dingin. Atau paling tidak sleeping bag yang kami bawa bisa dijadikan bantal :)
Tujuan pertama kami adalah bukit gantole dan kembali merasa di php sama burung raptor. Kami kembali gagal melihat migrasi burung raptor. Dari bukit gantole, check in dulu di Melrimba Garden. Jaraknya bukit gantole dengan Melrimba Garden sangat dekat. Gak sampai 10 menit sudah sampai.
Kemudian lanjut makan siang di resto Puncak Pass Resort. Selesai makan siang, rencananya mau lanjut ke taman bunga Cipanas. Tapi baru sampai parkiran udah putar balik. Kayaknya tempat wisatanya jauh dari parkiran. Males banget jalan kaki gara-gara perut kekenyangan. Anak-anak malah setelah makan siang, langsung tidur denga nyenyak di mobil. Mampir ke minimarket aja, lah. Beli aneka camilan. Sebetulnya di rumah udah siapin beberapa camilan bahkan daging buat barbeque, eh lupa dibawa!
Sesampainya di Melrimba Garden, saya rasanya ingin langsung tiduran. Udara yang sejuk, terlebih di camp area banyak pohon besar, rasanya membuat mata saya semakin mengantuk saja. Tapi emang susah kalau ajak anak-anak untuk bersantai. Mereka maunya bergerak terus *elus-elus perut yang kekenyangan dan ganjel mata yang ngantuk berat*.
Melrimba Garden dikenal sebagai taman bunga dan juga area bermain. Mata para pengunjung akan dimanjakan dengan banyaknya bunga cantik berbagai macam jenis. Untuk yang suka menanam bunga, di sana juga ada toko bunga. Saya langsung mengkhayal seandainya di rumah punya banyak tanaman bunga seperti ini. Bahagia banget kali, ya? Untuk yang hobi selfie, jangan lupa siapkan kamera dan pakaian yang cakep. Mau bergaya ala model atau gaya apapun juga boleh. Banyak spot bagus di sana :)
Selesai main panahan, Keke ingin main mountain bike. Nai? Dia ingin mengikuti kakaknya main sepeda. Bukan ikut main sepeda karena badannya masih kecil untuk main mountain bike yang disediakan. Tapi mengikuti kakaknya dari belakang sambil berlari. Dan itu artinya tugas saya untuk ngejar-ngejar mereka sambil sesekali berteriak kalau mereka udah mulai kejauhan hahaha! Suami tidak ikut karena haru angkut barang bawaan ke tenda. Lokasi camp area memang agak ke dalam. Sedikit jauh dari parkiran.
Saat nyasar, nemu kaktus yang tinggi begini. Coba nyasarnya gak sendirian, udah foto-foto dulu kayaknya :D
Awalnya, saya masih sanggup mengejar Keke dan Nai. Karena Keke sesekali berhenti ketika saya mulai berteriak supaya jangan terlalu mengayuh sepedanya. Lama-lama, saya makin ketinggalan. Mulai terengah-engah, mau teriak aja udah cape, gak ada tenaga lagi. Saya mencoba motong jalan, siapa tau bisa nyusul anak-anak. Eh, malah nyasar! Gak ketemu jalur sepedanya. Duh, anak-anak dimana? Menjadi cemas karena sudah mulai sore.
Karena gak juga ketemu, saya pun mulai berjalan ke tempat parkir. Pos mountain bike ada di sana. Tapi belum ada tanda-tanda sepeda yang disewa Keke parkir. Saya duduk di pinggir resto. Gak berapa lama kemudian, dari kejauhan saya lihat Keke datang, Tapi Nai mana? Mulai cemas, dong. Khawatir Nai juga ketinggalan kakaknya, lalu dia nyasar.
Saya langsung telpon suami, ternyata Nai lagi ada di tenda. Alhamdulillah, lega. Rupanya, Nai mulai kecapean juga ngejar kakaknya. Untungnya dia gak sok-sokan kayaknya bundanya yang coba memotong jalan tapi malah berakhir dengan kesasar. Nai minta dianter Keke ke tenda, kemudian Keke lanjut main sepeda sendirian.
Kami kembali berkumpul di tenda. Sore hari, mulai dingin udaranya dan perut jadi lapar. Bikin mie instant dulu aja, lah. Untuk makan malam, kami diberi 2 pilihan, yaitu diantar ke tenda atau langsung order di resto. Kami memilih makan di resto. Ingin tahu suasana restonya.
Usai maghrib, kami berjalan kaki menuju resto. Agak gelap jalannya, makanya kami dikasih senter besar dan juga walkie talkie. Walkie talkie dipinjamkan selama kami di sana. Fungsinya untuk memanggil crew Melrimba Garden bila ingin membutuhkan sesuatu. Senter bisa dipakai juga untuk menerangi tenda. Tapi, tengah malam juga sudah mulai redup. Gak masalah, karena di luar area ada lampu. Lagian gelap juga gak apa-apa, malah (seharusnya) jadi lebih nyenyak tidurnya :D
Restonya yang terdiri dari 2 lantai ini tidak terlalu besar tapi terasa nyaman makan di sana. Walopun makan di resto, kami tidak punya pilihan lain selain makan nasi timbel dan minum teh manis. Karena hanya menu itu yang ditawarkan dalam paket camping. Boleh saja memilih menu lain, tentunya ada charge tambahan. Biar irit, kami gak memilih menu lain. Makan yang disediakan di paket aja hehehe. Nasi timbelnya enak, tapi sayur asemnya sangat asin. Kebalikan dari sayur asem, teh manis hangatnya rasanya terlalu manis.
Anak-anak udah tidur. Dunia jadi milik kita berdua *eh :p*
Selesai makan, anak-anak tidur cepat. Segala camilan dan sosis yang rencananya mau dibakar di depan api unggun, gak kemakan sama sekali. Anak-anak sudah sangat mengantuk. Tinggal saya dan suami yang tidur larut malam. Sebetulnya ingin mengikuti anak-anak untuk tidur cepat. Tapi berisik banget karena lagi ada gathering di beberapa tenda sebelah. Mereka bikin games dan nyanyi-nyanyi. Setelah rombongan tersebut masuk ke tenda masing-masing, kami belum bisa tidur juga. Suara mobil dan motor yang lewat sangat kedengaran. Kami pikir camp area yang berada di dalam itu jauh dari jalan. Ternyata semakin malam, suara kendaraan semakin jelas terdengar. Ambil positifnya aja, deh. Kami jadi bisa berduaan sepanjang malam untuk ngobrol hehehe. Walaupun semakin malam udaranya cukup menggigit, untung ada api unggun yang menghangatkan. Setelah seluruh kayu terbakar, kami pun mulai mausk tenda dan berusaha untuk tidur :)
Sarapan mie instan lagi sebelum sarapan di resto :)
Untuk sarapan pagi, kami kembali memilih makan di resto. Hitung-hitung sekalian olahraga pagi. Paket menu sarapan adalah seporsi nasi goreng dan segelas teh untuk masing-masing. Belajar dari pengalaman semalam, kami minta teh hangat tanpa gula. Nasi gorengnya enak, sayangnya kami toidak tahu kalau ditaburi rawit. Nai jadi gak kuat makannya. Akhirnya dia order juice dan Keke juga ikutan.
Sambil nunggu Keke dan ayahnya sepedaan, saya dan Nai main di playground. Selesai bersepeda, bersama-sama menemani Nai main high rope. Semua permainan yang kami coba, standar keamanan di Melrimba Garden termasuk baik. Peralatannya juga bagus. Selesai main kami balik ke tenda. Buat mandi? Enggak, buat mancing yang lokasinya di seberang camp area. Tapi mampir ke toko bunga dulu sebelum memancing. Sekadar lihat aja, gak beli :D
Mau mandi juga malas, karena kamar mandinya dipakai juga untuk pengunjung umum. Camp area Melrimba Garden katanya bisa menampung untuk sekitar 100 tamu. Tapi, kamar mandinya (menyatu dengan toilet) hanya ada 2. Laki-laki dan perempuan tidak dipisah. Kalau siang, pengunjung umum bisa numpang ke kamar mandi itu juga. Kalau toilet aja di sekeliling area Melrimba juga ada.
Usai bermain, kami makan siang. Rencananya mau check out dulu lalu cari makan siang di luar. Tapi, lihat jalanan, kok, macet ajah. Kemungkinan pertama, macet karena jalan turun ditutup. Masih satu arus untuk yang naik. Tapi setelah lewat pukul 12, masih juga kelihatan gak ada pergerakan. Jadilah kami berjam-jam di resto Melrimba Garden. Tamu lain juga kelihatannya melakukan hal yang sama. Begitu terdengar sirene polisi yang artinya giliran yang turun jadi satu arah, banyak tamu termasuk kami bergegas ke kendaraan masing-masing. Untuk makan siang kali ini karena sudah gak termasuk paket jadi kami bayar lagi. Di postingan berikutnya, saya ceritain makanan dan minuman apa aja yang kami order.
Sebelum pulang main ATV dulu
Perjalanan gak terlalu lancar. Puncak memang masih jadi primadona untuk berwisata sehingga arus selalu padat walaupun sudah diberlakukan satu arah. Kami sampai rumah selepas maghrib. Langsung tidur aja, lah. Mandinya besok :p
Melrimba Garden
Jl Raya Puncak KM 87, Tugu Utara, Cisarua Bogor, West Java, Indonesia
Cell: +62 878 8114 0566
www.melrimbagarden.com
0 komentar:
Posting Komentar