Berlibur di kota sendiri, saya hampir mengalaminya setiap hari. It's Bandung, Guys! Kota ini jarang membuat saya bosan. Enak makan, enak tidur, enak nongkrong, dan enak jalan-jalan. Seandainya Bandung adalah sebuah kamar, maka dia berwujud ruangan beranjang empuk, bantal bulu angsa yang fluffy, jendela yang besar, pemandangan indah dari kamar, suhu yang dingin, dan lantai berpermadani yang lembut.
Ngomong-ngomong tentang kamar, hari sabtu dan minggu lalu (11-12 Maret 2016) saya menginap di Hotel Aryaduta Bandung. Saya dan beberapa rekan media dari Jakarta dan Bandung menghadiri acara Media and Client Gathering - Carnival Night yang diselenggarakan oleh Aryaduta Bandung.
Pada kesempatan tersebut saya menginap semalam di kamar Superior. Saya diundang mewakili insan media. Namun di sisi lain, tentu saja hal ini sangat membantu saya dalam meresensi hotel Aryaduta. Karena saya sendiri adalah agen Agoda. Merasakan dan mengetahui kondisi hotelnya secara langsung akan menghadirkan pengalaman yang sebenar-benarnya. Saya dapat memberikan rekomendasi pada klien saya secara nyata.
Menginap di Aryaduta Bandung memberi kesimpulan bahwa hotel ini sangat saya rekomendasikan!
Hal pertama yang tidak bisa lepas dari mata saya adalah arsitektur gedung yang menarik. Garis-garis bangunannya tegas namun tetap gemulai. Berbentuk melingkar dan menjulang dengan satu dinding menampilkan relief seni keramik yang panjang dari lantai bawah hingga ke lantai 15. Melongok arsitekturnya pada siang dan malam hari memberi sensasi yang berbeda.
Sayang sekali saya menginap di sini tanpa pasangan sekaligus fotografer personal saya, Indra. Ia pasti suka mengamati bangunan Aryaduta Bandung lebih dari saya, secara dia arsitek dan sangat bawel menilai arsitektur sebuah bangunan. Ah tapi ya sudahlah, kapan-kapan kami pasti kembali menginap di Aryaduta Bandung.
Pada kesempatan tersebut saya menginap semalam di kamar Superior. Saya diundang mewakili insan media. Namun di sisi lain, tentu saja hal ini sangat membantu saya dalam meresensi hotel Aryaduta. Karena saya sendiri adalah agen Agoda. Merasakan dan mengetahui kondisi hotelnya secara langsung akan menghadirkan pengalaman yang sebenar-benarnya. Saya dapat memberikan rekomendasi pada klien saya secara nyata.
Menginap di Aryaduta Bandung memberi kesimpulan bahwa hotel ini sangat saya rekomendasikan!
Hal pertama yang tidak bisa lepas dari mata saya adalah arsitektur gedung yang menarik. Garis-garis bangunannya tegas namun tetap gemulai. Berbentuk melingkar dan menjulang dengan satu dinding menampilkan relief seni keramik yang panjang dari lantai bawah hingga ke lantai 15. Melongok arsitekturnya pada siang dan malam hari memberi sensasi yang berbeda.
Sayang sekali saya menginap di sini tanpa pasangan sekaligus fotografer personal saya, Indra. Ia pasti suka mengamati bangunan Aryaduta Bandung lebih dari saya, secara dia arsitek dan sangat bawel menilai arsitektur sebuah bangunan. Ah tapi ya sudahlah, kapan-kapan kami pasti kembali menginap di Aryaduta Bandung.
Untuk kamu yang belum tahu, setelah Medan, Pekan Baru, Jakarta, dan beberapa kota besar lainnya, Aryaduta sekarang membuka jaringannya di Bandung.
Apa kamu ingat gedung tinggi di belakang mall BIP? Bertahun-tahun lamanya warga lokal dan para turis mengenal gedung ini dengan nama (Hotel) Hyatt. Bangunan hotel ini termasuk gedung pertama yang tertinggi di Bandung. Tak heran jika nama tersebut melekat terlampau kuat di benak kami.
Praktis sejak 1 Februari 2016, bangunan tersebut menjadi milik Aryaduta. Maka resmilah Aryaduta Bandung meramaikan persaingan industri hospitality di ibukota Jawa Barat ini.
Menginap di hotel, jendela merupakan sudut favorit saya. Begitu tahu saya mendapat kamar di lantai 15, wow! sudah terbayang pemandangan yang akan saya lihat nanti seperti apa.
Apa kamu ingat gedung tinggi di belakang mall BIP? Bertahun-tahun lamanya warga lokal dan para turis mengenal gedung ini dengan nama (Hotel) Hyatt. Bangunan hotel ini termasuk gedung pertama yang tertinggi di Bandung. Tak heran jika nama tersebut melekat terlampau kuat di benak kami.
Praktis sejak 1 Februari 2016, bangunan tersebut menjadi milik Aryaduta. Maka resmilah Aryaduta Bandung meramaikan persaingan industri hospitality di ibukota Jawa Barat ini.
Aryaduta Bandung malam hari |
Menginap di hotel, jendela merupakan sudut favorit saya. Begitu tahu saya mendapat kamar di lantai 15, wow! sudah terbayang pemandangan yang akan saya lihat nanti seperti apa.
Lift super kencang dengan getaran minim membawa saya ke lantai 15. Segera saya mencari kamar no 1510. There you go. Saya buka pintu kamar. Mata saya mengitari ruangan. Warna dinding yang putih bersih memenuhi semangat kamar. Dekorasi satu-satunya di ruangan tersebut adalah sebuah lukisan. Bersih, sederhana, dan mewah. Less is more.
Sebuah jendela berukuran besar yang memenuhi salah satu dinding. Wow... ini dia yang saya cari. Sebuah kamar dengan jendela ukuran besar dan melihat Bandung di ketinggian. Saya bisa lihat Gunung Tangkubanparahu di utara, Gunung Manglayang di Timur, terus melingkar sampai ke Gunung Malabar di selatan. Pemandangan yang memukau!
Dengan kapasitas kamar sejumlah 255, ada tujuh tipe kamar di Hotel Aryaduta Bandung. Dari Superior, Deluxe, Aryaduta Club, hingga kamar termewahnya: presidential suite.
Weekend publish ratenya Rp 800K
Weekday publish ratenya Rp 600K
Kamu bisa memesan kamar di hotel ini melalui situs-situs seperti Agoda, Booking, atau di website Aryaduta Bandung. Oiya, kamu juga memesannya melalui saya, ada diskon khusus tentu saja :) Kamu bisa membaca informasi pemesanan di tulisan saya, Book A Room.
Dengan kapasitas kamar sejumlah 255, ada tujuh tipe kamar di Hotel Aryaduta Bandung. Dari Superior, Deluxe, Aryaduta Club, hingga kamar termewahnya: presidential suite.
Weekend publish ratenya Rp 800K
Weekday publish ratenya Rp 600K
Kamu bisa memesan kamar di hotel ini melalui situs-situs seperti Agoda, Booking, atau di website Aryaduta Bandung. Oiya, kamu juga memesannya melalui saya, ada diskon khusus tentu saja :) Kamu bisa membaca informasi pemesanan di tulisan saya, Book A Room.
ROOM
Menginap di hotel berbintang lima seperti Aryaduta Bandung, saya mendapat kamar yang ukurannya luas. Ranjang queen yang empuk. Bantal ada empat dengan selimut tebal yang lembut dan menggemaskan. Kamar tipe Superior di Hotel Aryaduta Bandung, highly recommended.
Fasilitas di kamar sangat memanjakan. Dari bathrobes, hair dryer sampai setrika dan meja setrikanya. Juga tersedia benang dan jarum jika saja kita membutuhkannya dalam keadaan darurat.
Kamar mandinya, it treats you like a princess! Cermin yang besar, bathtub, handuk untuk tubuh, wajah, sampai handuk tangan, semuanya tersedia. Amenities-nya super duper lengkap dan berada dalam jangkauan yang nyaman.
Pencahayaan kamar tertata apik. Pada siang hari tak perlu kita nyalakan lampu. Dinding putih dan pantulan cahaya dari jendela sudah cukup memenuhi ruangan. Pada malam hari, semua lampu berfungsi semestinya, tidak berlebihan. Fungsional juga menawan.
Pencahayaan kamar tertata apik. Pada siang hari tak perlu kita nyalakan lampu. Dinding putih dan pantulan cahaya dari jendela sudah cukup memenuhi ruangan. Pada malam hari, semua lampu berfungsi semestinya, tidak berlebihan. Fungsional juga menawan.
Siapapun arsitek yang merancang hotel ini, saya mau berterima kasih. Sejak mula saya datang, bangunan ini terasa sangat ramah-manusia. Hallway yang lebar, jarak yang nyaman antara layar televisi dan ranjangnya, sudut-sudut meja dan kursi yang tidak hanya diletakkan sekadar melengkapi fasilitas sebuah kamar, tapi juga menambah kesan romantis. Dan tentu saja sebuah jendela raksasa yang menyajikan panorama pegunungan Bandung. Semuanya proporsional.
Sebuah kamar yang sangat indah juga membuat betah.
Makan pagi dan siang di Taruma Kafe, makan malam di Swargaloka, dan brunch di Cha Yuen Chinese Restaurant. Perut saya aman sentosa di Aryaduta Bandung. Menunya berlimpah ruah, banyak pilihan. Secara kuantitas tidak mengecewakan. Malah terpuaskan banget.
Saya acungkan jempol untuk makanan jenis pastry and bakery-nya. Untuk sajian yang bercitara western, hotel ini memiliki barisan chef yang kemampuan masaknya mumpuni. Tidak ada cacat karena semuanya luar biasa lezat. Namun makanan bercitara asianya tidak terlalu berkesan. Selain itu, semua makanan di sini enak-enak.
Di Cha Yuen Chinese Restaurant saya malah jatuh cinta dengan puding avocado dan strawberry-nya. Selain bakmi, asparagus soup dan duck roasted-nya yang sedap, rasa menu lainnya terasa biasa saja.
Dari skala 1-10 untuk nilai makanan dan minuman di Aryaduta Bandung:
Breakfast dan lunch di Taruma Kafe : 9
Cha Yuen Restaurant : 8
Swargaloka : 7
Saya check out membawa satu koper. Waktu sedang menunggu proses administrasi, seorang staf mendekati saya dan menawarkan bantuannya untuk membawakan koper. Saya menolak. Karena memang kopernya tidak berat. Saya rasa untuk ini lah orang menyukai hotel-hotel sekelas Aryaduta Bandung, hotel bintang lima. Stafnya terlatih untuk berinisiatif membantu dan melayani.
Dari skala 1-10 untuk nilai pelayanan Hotel Aryaduta Bandung, saya memberinya nilai 10.
I tell you what. Mendiami kamar di hotel ini bukan hal yang salah. Tapi keluar dan menjelajahi Bandung dengan berjalan kaki juga tidak membuat saya menyesal. Lokasi Hotel Aryaduta Bandung sangat strategis. Saya tidak perlu menumpang angkot. Keluar hotel dan berjalan kaki sedikit saya sudah sampai di salah satu taman terbaik dan terbaru di Bandung: Taman Dewi Sartika, Taman Balaikota, dan Taman Vanda.
Berjalan kaki lebih lama saya sampai di kawasan Braga. Sedikit lelah saya meneruskan perjalanan sampai ke Alun-alun. Tidak memakan waktu lebih dari 1 jam untuk menempuh jarak itu. Jika terlampau lelah, panggil taksi dan kembali ke hotel. Jika tidak macet, waktu tempuhnya hanya 15 menit saja.
Dengan lokasi yang menguntungkan dan tren wisata yang sedang tinggi, Aryaduta Bandung sepertinya perlu membuat paket wisata walking tour atau tur bersepeda di Bandung. Di Bandung terdapat beberapa komunitas yang fokus pada kedua hal tersebut. Kolaborasi bisa menjadi kunci eksistensi di zaman yang serba cepat perubahannya ini. Energi di Bandung sedang bagus-bagusnya karena walikota Ridwan Kamil. Sayang kalau dilewatkan begitu saja.
Ingin menyusuri kafe-kafe hits di kota Bandung, mudah saja jika dijangkau dari Aryaduta. Kebanyakan kafe nyeni di Bandung berada di kawasan Dago. Kamu bisa menempuhnya dengan kendaraan pribadi atau jika ingin pengalaman lebih dapat pula menumpang angkot. Dago dan Aryaduta, letaknya berdekatan seperti tetangga rumah saja.
Tidak sabar ingin menuntaskan hasrat berbelanja pakaian di Bandung, tancap kendaraan ke jalan Riau. Berderet factory outlet menantimu di sana. Tak jauh dari Aryaduta, kamu bisa menumpang kendaraan umum dan sampai di kawasan ini dalam waktu tak lebih dari 10 menit saja (dengan catatan tidak macet parah ya :D)
Dari skala 1-10 untuk nilai lokasi Hotel Aryaduta Bandung, saya memberinya nilai 10 karena letaknya yang tepat berada di jantung kota.
Pada malam hari saya dan teman-teman mendatangi Swargaloka, tempat di mana Carnival Night berada. Kami merayakan malam minggu bersama. Makanan tersaji mewah. Pengisi acara yang lucu dan seru-seru. Meski Bandung diguyur hujan dan kami seharusnya sedang asyik berpesta kebun, namun tidak ada kekurangan berarti kok pada saat acara berlangsung. Suasananya tetap menyenangkan dan hangat. Everybody is chill, everyone is happy.
Sebuah kamar yang sangat indah juga membuat betah.
Pemandangan dari jendela kamar dan ini cuma sepotongnya saja |
FOOD
Makan pagi dan siang di Taruma Kafe, makan malam di Swargaloka, dan brunch di Cha Yuen Chinese Restaurant. Perut saya aman sentosa di Aryaduta Bandung. Menunya berlimpah ruah, banyak pilihan. Secara kuantitas tidak mengecewakan. Malah terpuaskan banget.
Saya acungkan jempol untuk makanan jenis pastry and bakery-nya. Untuk sajian yang bercitara western, hotel ini memiliki barisan chef yang kemampuan masaknya mumpuni. Tidak ada cacat karena semuanya luar biasa lezat. Namun makanan bercitara asianya tidak terlalu berkesan. Selain itu, semua makanan di sini enak-enak.
Di Cha Yuen Chinese Restaurant saya malah jatuh cinta dengan puding avocado dan strawberry-nya. Selain bakmi, asparagus soup dan duck roasted-nya yang sedap, rasa menu lainnya terasa biasa saja.
Dari skala 1-10 untuk nilai makanan dan minuman di Aryaduta Bandung:
Breakfast dan lunch di Taruma Kafe : 9
Cha Yuen Restaurant : 8
Swargaloka : 7
SERVICE
Saya check out membawa satu koper. Waktu sedang menunggu proses administrasi, seorang staf mendekati saya dan menawarkan bantuannya untuk membawakan koper. Saya menolak. Karena memang kopernya tidak berat. Saya rasa untuk ini lah orang menyukai hotel-hotel sekelas Aryaduta Bandung, hotel bintang lima. Stafnya terlatih untuk berinisiatif membantu dan melayani.
Dari skala 1-10 untuk nilai pelayanan Hotel Aryaduta Bandung, saya memberinya nilai 10.
LOCATION
I tell you what. Mendiami kamar di hotel ini bukan hal yang salah. Tapi keluar dan menjelajahi Bandung dengan berjalan kaki juga tidak membuat saya menyesal. Lokasi Hotel Aryaduta Bandung sangat strategis. Saya tidak perlu menumpang angkot. Keluar hotel dan berjalan kaki sedikit saya sudah sampai di salah satu taman terbaik dan terbaru di Bandung: Taman Dewi Sartika, Taman Balaikota, dan Taman Vanda.
Berjalan kaki lebih lama saya sampai di kawasan Braga. Sedikit lelah saya meneruskan perjalanan sampai ke Alun-alun. Tidak memakan waktu lebih dari 1 jam untuk menempuh jarak itu. Jika terlampau lelah, panggil taksi dan kembali ke hotel. Jika tidak macet, waktu tempuhnya hanya 15 menit saja.
Dengan lokasi yang menguntungkan dan tren wisata yang sedang tinggi, Aryaduta Bandung sepertinya perlu membuat paket wisata walking tour atau tur bersepeda di Bandung. Di Bandung terdapat beberapa komunitas yang fokus pada kedua hal tersebut. Kolaborasi bisa menjadi kunci eksistensi di zaman yang serba cepat perubahannya ini. Energi di Bandung sedang bagus-bagusnya karena walikota Ridwan Kamil. Sayang kalau dilewatkan begitu saja.
Ingin menyusuri kafe-kafe hits di kota Bandung, mudah saja jika dijangkau dari Aryaduta. Kebanyakan kafe nyeni di Bandung berada di kawasan Dago. Kamu bisa menempuhnya dengan kendaraan pribadi atau jika ingin pengalaman lebih dapat pula menumpang angkot. Dago dan Aryaduta, letaknya berdekatan seperti tetangga rumah saja.
Tidak sabar ingin menuntaskan hasrat berbelanja pakaian di Bandung, tancap kendaraan ke jalan Riau. Berderet factory outlet menantimu di sana. Tak jauh dari Aryaduta, kamu bisa menumpang kendaraan umum dan sampai di kawasan ini dalam waktu tak lebih dari 10 menit saja (dengan catatan tidak macet parah ya :D)
Dari skala 1-10 untuk nilai lokasi Hotel Aryaduta Bandung, saya memberinya nilai 10 karena letaknya yang tepat berada di jantung kota.
Carnival Night
Pada malam hari saya dan teman-teman mendatangi Swargaloka, tempat di mana Carnival Night berada. Kami merayakan malam minggu bersama. Makanan tersaji mewah. Pengisi acara yang lucu dan seru-seru. Meski Bandung diguyur hujan dan kami seharusnya sedang asyik berpesta kebun, namun tidak ada kekurangan berarti kok pada saat acara berlangsung. Suasananya tetap menyenangkan dan hangat. Everybody is chill, everyone is happy.
Hotel Aryaduta Bandung
Jl. Sumatera 51 Bandung
Tlp : 022 - 4211234
Petunjuk Arah Aryaduta Bandung
1. Dari pintu tol Pasteur arahkan kendaraan ke Jalan Merdeka.
2. Rutenya: Jalan layang Pasupati - turun di Taman Sari - maju dikit ke Dago - belok ke kanan - lurus saja sampai melewati mall BIP dan setelah lampu merah belok ke kiri dan bersiap masuk ke hotelnya yang berada di sebelah kiri jalan.
Teks : Nurul Ulu Wachdiyyah
Foto : Nurul Ulu Wachdiyyah
0 komentar:
Posting Komentar