Halow! Mau jalan-jalan di Bandung dan masih ruwet mau menentukan tujuan dan bagaimana rutenya? Sini saya bantu. Secara saya penduduk Bandung dan bisa nolong kamu biar waktu travelingnya di Bandung menyenangkan :D
Susunan trip ini biasanya saya kasih lihat ke para backpacker yang mau ke Bandung. Saya publish untuk publik saja di sini.
Oke. Ceritanya kamu punya waktu dua hari di Bandung. Ke mana saja ya enaknya?
Oke. Ceritanya kamu punya waktu dua hari di Bandung. Ke mana saja ya enaknya?
Photo Courtesy : @tiketcom |
Dimulai dengan menjelajahi areal Bandung Utara. Bandung kan gunung. Kayaknya ada yang kurang kalau kamu gak menyambangi kawasan pegunungannya. Ada banyak sih kawasan pegunungan di Bandung. Di timur, selatan, utara, dan barat. Terpopuler tentu saja di utara karena ada Lembang, Gunung Tangkubanparahu, Dago Pakar, dan Tebing Keraton. Terbeken kedua ada di selatan. Hits dengan nama Ciwidey. Atau saya sebut saja Kawah Putih.
Menjelajahi daerah di timur dan barat Bandung juga gak akan mengecewakan sih. Cuma saya saranin mulai dari tempat yang mainstream dulu saja. Karena aksesnya mudah. Hitung-hitung pemanasan sebelum kedatangan kamu ke Bandung berikutnya (amen to that!)
Berhubung waktu travelingnya hanya dua hari. Kamu tentukan dulu, mau ke selatan atau utara? Karena akses lebih mudah, menurut saya sih Bandung Utara cocok buat kamu. Lembang dan Tangkubanparahu. Pilihan tempat kunjungan berikutnya setelah Lembang adalah kota Bandung itu sendiri.
Here goes.
DAY ONE - Lembang Trip
Lihat yang hijau-hijau dari Lembang ke Tangkubanparahu |
Never ever kesiangan kalau kamu mau traveling ke Lembang. Macet, Guys! Perjalananannya pun gak sebentar. Dari pusat kota Bandung ke Lembang sendiri memakan waktu 1 jam, tanpa macet. Kalau bangun kesiangan tapi ingin sampai tidak terlalu sore di Lembang, maka menginaplah di sana. Masalah inap menginap kita bahas di bawah nanti ya.
Pagi : Tancap kendaraan ke arah Gunung Tangkubanparahu. Ongkos masuknya per orang Rp 50.000. Puas-puasin di sana. Jelajahi wisata pegunungan di Tangkubanparahu dalam batas yang aman. Lihat kawah. Selfie namun tetap berhati-hati. Makan jagung bakar. Lihat Pohon Cantigi. Rebus telur. Belanja suvenir. Photo hunting.
Siang : Sudah lewat terang hari, dari Tangkubanparahu baru deh ke Lembang lagi. Makan siang dengan ngemil seporsi ketan bakar dan cooling down di Floating Market, De Ranch, atau Farmhouse. Saran saya sih pilih di antara dua tempat pertama itu saja. Farmhouse bagus sih, tapi hanya untuk foto-foto saja. Kalau Floating Market dan De Ranch lebih luas areanya dan banyak pilihan wahananya. Lebih segar juga pemandangannya. Saya pribadi lebih menyukai De Ranch karena ada padang rumputnya yang luaaaaas banget! Segar!
Jajan ketan bakar di Lembang |
Sore : Turun ke kota Bandung lagi. Menyusuri jalan Setiabudi. Kamu bisa mampir dulu ke penginapan untuk check in ke tempat kamu menginap lalu meluncur ke kafe hits di Bandung. Nongkrong di kafe ceritanya.
Rekomendasi kafe di Bandung yang saya bisa kasih buat kamu adalah :
(1) Kineruku di Hegarmanah, tidak jauh dari Jalan Setiabudhi. Sebuah perpustakaan sekaligus kafe dan kios barang-barang vintage. Sungguh tempat yang unik dan cantik. Semangat kreativitas Bandung ada di tempat ini. Ssst...jangan lupa cobain nasi goreng ijo dan es krim gorengnya yak!
Photo Courtesy : Instagram Kineruku |
(2) Arahkan kendaraan ke ujung Dago, ke tepi hutan Dago Pakar dan menyesap secangkir kopi di Kafe Armor.
(3) Atau kamu bisa ke Lawangwangi. Kafe yang menyajikan pemandangan alam super keren dari pelatarannya! Serunya lagi Lawangwangi itu galeri seni juga. Kamu bisa mampir untuk makan-makan sekaligus menyaksikan pamerannya.
(4) Kalau Dago kejauhan, ya susuri saja jalan-jalan di sekitar kampus UNPAD Dipati Ukur. Ada seabrek tempat makan di sana.
(Larut) Malam : kembali ke hotel dan sleep like kebo karena kamu pasti capek :D
DAY TWO - Into The Heart of The City
Selamat datang di jantung kota Bandung! |
Nah hari kedua giliran menjelajahi pusat kotanya. Bagian alamnya kan sudah di hari pertama. Sekarang waktunya kamu menjelajahi kawasan urbannya.
Dimulai dari, tentu saja, kawasan terpopulernya. Asia afrika. Lalu kamu lanjut ke Alun-alun dan Braga.
Karena kamu akan berjalan kaki jadi gunakan sepatu yang nyaman, misalnya sepatu teplek atau sneakers. Kalau menggunakan kendaraan pasti ribet karena dikit-dikit parkir saking dekatnya lokasi-lokasi ini.
Jika kamu menginap hanya satu malam di hotel, bagusnya sih di hari kedua ini kamu check out sekalian. Bawaan tas kamu banyak? Titip di hotel saja dulu :D di bagian resepsionis. Saya sih biasanya kalo traveling suka numpang nitip barang ke resepsionis dan bayar uang tip ke petugas resepionisnya sebagai ucapan terima kasih.
Kecuali kalau kamu tipikal traveler dengan satu ransel, ah enak ini mah gak repot dengan barang bawaan, bisa sekalian check out dan bawa barang bawaannya dan lanjut jalan-jalan.
Braga waktu Tabebuya bermekaran! |
Pagi : pergi pagi-pagi sangat saya rekomendasikan. Lagipula matahari pagi memberikan lighting yang bagus untuk foto-fotomu. Baik itu selfie atau photo hunting. Mulai susuri Jalan Asia Afrika. Lihat barisan gedung-gedung tuanya. Tapaki trotoarnya yang keren itu. Ada bangku taman kalau kamu ingin istirahat atau melihat gedung tua dan jalanan Bandung sambil duduk santai.
Di jalan ini pula terletak sebuah museum. Museum Konperensi Asia Afrika (saya gak typo, memang Konperensi, pake huruf 'P'). Biasa disingkat Museum KAA. Buka jam 8 pagi dan kamu bisa masuk ke dalam museum tanpa dipungut biaya.
Kelilingi bagian dalam museumnya. Hitung-hitung memberi bobot pengetahuan dalam liburan kita, pelajari sedikit tentang sejarah Bandung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dalam peristiwa Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Momen tersebut menjadi tonggak awal suara Indonesia di kancah dunia. Negara-negara asia dan afrika amat sangat respek pada kita, saat itu. Entah kalau sekarang :D
Keluar dari museum KAA kamu berjalan kaki ke Alun-alun. Lurus saja dari museumnya berada. Jika tidak diselang dengan memotret dan duduk santai, waktu tempuh berjalan kaki ke Alun-alun kurang dari 5 menit saja.
Dan silakan nikmati pemandangan Alun-alunnya. Tanggalkan sepatumu sebelum masuk ke area rumput Alun-alun. Dan ya itu rumput sintetis. Bukan sesuatu yang saya, sebagai warga Bandung, banggakan. Ceritanya panjang deh kalau harus mendebat rumput buatannya itu. Intinya sih, nikmati dulu Alun-alunnya. Hehehehe :D
Ke Alun-alun Bandung, jangan lupa naik ke menara masjidnya ya! |
Oiya kalau kamu datang ke Alun-alun di hari sabtu dan minggu, kamu bisa naik ke menara masjid Agung Bandung. Naiknya menumpang lift, tentu saja :D Buka jam 10.00 - 17.00. Tarifnya child Rp 2.000. Adult Rp 3.000. Di lantai 19 kamu akan melihat pemandangan Bandung dari sudut pandang mata burung. Keren banget!
Siang: Dari Alun-alun kita ke Braga yuk! Cari makan dan menyusuri satu lagi titik bersejarah di kota Bandung. Bangunan di Braga ini tua-tua karena dulu tahun 1920-1930an pernah jadi tempat terhits seantero Bandung. Hanya kaum Belanda saja yang boleh nongkrong di sini. Ada gedung tua yang terawat dan lebih banyak lagi yang terlantar.
Pelan-pelan kawasan ini bangkit kembali ke masa jayanya. Kalau kamu berkunjung ke sini, tentu saja kamu menjadi salah satu kontributor yang mengembalikan Braga ke era terbaiknya.
Kalau ada yang nanya di Braga ngapain? Dengan senang hati jawaban pertama saya adalah berkunjung ke restoran Sumber Hidangan! Restoran legendaris yang memproduksi pastry dan bakery ala Belanda. Jam paling oke buat ada di sini jam 9 pagi sih. Karena persediaan rotinya masih lengkap dan baru keluar dari panggangan. Pilihan rotinya beragam. Rasanya pun variatif. Dan tempatnya nongkrongnya itu lho, gak ada tandingannya di Bandung! Vintage banget! Klasik, tua, dan buat saya -yang notabene orang Bandung- sangat berkesan. Sambil menyantap roti dan es krim homamade-nya, kamu bisa mengamati jalan Braga dan hiruk pikuknya. Kadang-kadang saya merasa romantis sentimentil sendiri kalau ada di sini. Hehehe.
Sumber Hidangan, klasik banget! |
Kalau pengennya makanan bercitarasa tradisional, pergilah ke restoran Bebek Garang atau Warung Ceu Mar. Saya sih tidak terlalu suka makan daging bebek. Lagipula rasa makanannya juga tidak istimewa. Tapi kalau yang kamu cari sekadar kenyang, ya makan saja di Bebek Garang. Nah kalau Warung Ceu Mar sih yang enak gulainya. Cobain deh makan menu bergulai di sana.
Tempat terakhir yang menurut saya harus kamu kunjungi adalah kedua taman yang berada di Balaikota Bandung. Tidak jauh dari Braga letaknya. Ada Taman Dewi Sartika dan Taman Vanda. Tempatnya tidak mewah tapi untuk saya sih terbilang istimewa. Baru ada ruang publik seperti ini di Bandung sejak Ridwan Kamil jadi walikota. Jadi ya begitulah hahaha :D Ada bunga, ada tempat buat duduk, buat foto-foto, malah kalau hujan di taman Dewi Sartika ada tempat untuk main air. Seru sih kalau menurut saya mah.
That's a wrap! Beres sudah, tinggal ke ke stasiun/bandara/terminal, pulang deh.
Rekomendasi tempat yang saya kasih terbilang standar sih. Ada yang bilang bahwa menjadi turis gak perlu datang ke tempat-tempat populernya. "Jelajahi kawasan yang anti-mainstreamnya dong biar keren!" begitu katanya.
Ah menurut saya sih gak gitu juga kali. Apalagi untuk turis pemula di Bandung. Semua tempat sama serunya, sama menyenangkannya. Gak ada yang mainstream atau anti-mainstream. Tempat-tempat yang saya sebutkan di atas bukan cuma turis yang datang ke sana, warga lokal juga kok. Saya aja masih bolak-balik ke Asia Afrika dan Braga terus jajan di Sumber Hidangan.
Traveling bukan cuma tentang menyegarkan kepenatan yang kamu rasakan, tapi juga merasakan semangat sebuat tempat yang kamu kunjungi. Cara paling gampang menjelajahi Bandung dalam waktu dua hari ya dengan menyambangi tempat-tempat populernya. Lagian kalau memang mainstream, apa salahnya sih jadi mainstream? :D Youre happy, that's all you need. Kalau kamu gak happy, ganti tujuannya. Ada Bukit Bintang, Stone Garden, Pangalengan, hwuidih gak habis-habis ya ngomongin Bandung :D
And Please Note this:
Itinerary yang saya buat di atas bisa fit dengan tipe dan jadwal perjalanan seperti ini :
1. Cocok untuk kamu yang traveling first timer di Bandung. Belum pernah ke Tangkubanparahu, misalnya. Kalau sudah bosan ke Tangkubanparahu dan Tebing Keraton, tinggal banting arah ke Selatan. Ciwidey menunggumu di sana. Bosan dengan Kawah Putih, putar arah ke Bandung Barat. Stone Garden menantimu. Overall sama saja sih jenis tripnya: ke luar kota Bandung, melihat pesona alam Bandung.
2. Berangkat lah dari kotamu pada malam hari. Tidur di kendaraan, sampai di Bandung pagi buta.
3. Check in ke hotelnya atur-atur saja waktunya di antara susunan kunjungan yang saya kasih. Rekomendasi saya sih pilih hotel di tengah-tengah antara Lembang dan kawasan Braga, misalnya di Cihampelas atau Pasir Kaliki.
Tapi kalau kamu tipe backpacker pasti gak jauh-jauh dari hostel murah deh. Di Braga ada Chez Bon, hostel yang murah banget. 150.000 per ranjang per malam, sudah termasuk sarapan. Kalau hotel fancy sih banyak, hotel budget pun bertebaran di antara Lembang - Bandung. Coba kamu cek di Tiket.com untuk lebih lengkapnya. Lagi-lagi saya selalu cek ketersediaan hotel via aplikasi Tiket karena memang semua yang saya ingin cari ada di sana.
Rekomendasi hotel budget dari saya adalah Hotel Amaris di Setiabudhi dan De Batara di Cihampelas. Anyway, saya menyukai De Batara karena lokasinya strategis, tarifnya murah, dan this is important: untuk hotel sekelas De Batara, sarapannya lengkap dan enak banget! I guarantee that :D
Rekomendasi hotel budget dari saya adalah Hotel Amaris di Setiabudhi dan De Batara di Cihampelas. Anyway, saya menyukai De Batara karena lokasinya strategis, tarifnya murah, dan this is important: untuk hotel sekelas De Batara, sarapannya lengkap dan enak banget! I guarantee that :D
4. Ingin leluasa menjangkau tempat-tempat tujuanmu, sewa kendaraan saja. Kalau tidak ada kendaraan pribadi atau sewaan, ya gunakan kendaraan umum. Mau bagaimana lagi :D
5. Siapkan uang receh banyak-banyak kalau kamu menggunakan transportasi umum di Bandung. Jangan tanya tarif angkot ke sopir angkot. Jangan tanya arah tujuan ke sopir angkot. Selalu bertanya arah dan ongkos ke penumpang angkot atau pemilik warung terdekat yang bisa kamu datangi.
6. Anyway, saya gak menyarankan perjalanan ini untuk tipikal keluarga, kecuali kamu membawa kendaraan pribadi sih gak masalah. Tapi kalau kamu masih lajang apalagi jomblo, gak ada yang bisa menghalangi kamu dari traveling gila-gilan capek sampai ke titik you eat like pig and sleep like kebo. Hahaha :D
Kalau kamu butuh bantuan informasi lainnya tentang Bandung, follow Instagram saya di @bandungdiary .
Have fun and happy traveling in my city!
Teks : Nurul Ulu
Foto : Indra Yudha, Nurul Ulu, Tiket.com, dan Kineruku
0 komentar:
Posting Komentar