Beberapa kali ke Situ Gunung, ngapain aja di sana? :)
Dari Tanakita ke Situ Gunung memang gak terlalu jauh, sekitar 15 menit berjalan kaki atau kalau males ngos-ngosan bisa memilih naik ojek. Saya dan keluarga belum pernah naik ojek, tapi menurut cerita beberapa tamu yang pernah naik ojek malah lebih deg-degan. Karena tracknya yang berbatu dan menanjak *kalau pulang* trus ojeknya rata-rata ngebut. Jadi selamat deg-degan wkwkwk.
Saya sebetulnya rada bosan ke Situ Gunung. Abis tiap kali ke Tanakita, Situ Gunung seperti jadi salah satu destinasi wajib. Gak ke sana, selalu ada aja keluarga atau teman yang belum pernah ke Situ Gunung. Jadi aja menemani. Memang sih pemandangan Situ Gunung itu bagus. Tapi kalau keseringan bisa menimbulkan bosan. Makanya supaya gak bosan, biasanya saya suka cari sesuatu yang baru setiap kali ke Situ Gunung. Atau kalau gak ada yang baru, pokoknya dibikin asik aja, lah. :D
Setiap kali ke Situ Gunung, saya suka melihat beberapa pengunjung membawa alat pancing. Katanya sih memang bisa memancing ikan di sana. Tapi, selama saya di sana belum pernah melihat hasil tangkapan ikan. Mungkin karena biasanya saya gak terlalu lama menikmati Situ Gunung. Bahkan katanya di Situ Gunung itu suka ada yang namanya bedah kolam. Air danau dibikin surut, trus ikannya ditangkapin nanti diisi lagi. Tapi saya pun belum pernah lihat kegiatan bedah kolam di Situ Gunung. Kayak apa ya danau yang lumayan besar itu kalau disurutin airnya? :D
Pemandangan sunrise di Situ Gunung pun menurut beberapa orang cantik. Beberapa tamu di Tanakita ada yang bela-belain jalan ke danau sehabis subuh demi menikmati sunrise. Kalau saya, lebih memilih tidur lagi hahahha. *Oke deh mudah-mudahan suatu hari nanti bisa lihat sunrise di Situ Gunung*
Di Situ Gunung juga ada penginapan. Kalau gak salah harganya IDR400K per malam. Suami beberapa kali nawarin menginap di sana. Tapi saya males kalau cuma sekeluarga kecil. Mendingan rame-rame karena kalau menginap di sana itu gak ada makan-minum. Harus bawa sendiri. Kalau rame-rame kan bisa masak.
Kegiatan yang kami lakukan kalau lagi di Situ Gunung biasanya sih foto-foto *wajib ini, sih :p*. Kalau anak-anak biasanya suka pada minta naik perahu mengelilingi danau. Terakhir naik perahu di sana itu harganya IDR10K per orang. Yang rajin olahraga biasanya sekalian olahraga di sana. Tapi, beberapa waktu lalu *errrgghh lebih dari setahun lalu* ada yang sedikit beda. Ketika sebagian dari keluarga besar saya sudah pulang karena ingin tubing, tau-tau suami datang dari arah penginapan dengan mendayung sebuah perahu kecil.
Langsung deh tuh para krucil berebutan pengen diajak ngedayung. 1 perahu cuma bisa untuk 2 orang. Maksimal 3, lah *rada maksa tapinya*. Yang kasihan sih suami karena bolak-balik harus ngedayung demi nyenengin para krucil hahaha..
Suami: "Bunda, mau ikutan, gak?"
Saya: "Enggak, ah. Anak-anak gimana?"
Ya, saat itu saya dengan berat hati harus menolak tawaran suami. Lah, kalau saya berduaan sama suami ke tengah danau trus gimana tuh para krucil? Gak ada orang dewasa lain yang jagain. Yang dewasanya udah pada ngacir duluan karena pengen tubing dan flying fox. Padahal asik, ya kalau bisa berduaan di tengah danau pake perahu, biar kayak foto pre-wedding. Lagian jarang-jarang bisa berduaan sama suami *hahaaayy... :D*
Romantisan di (pinggir) situ gunung aja, lah :D. Abaikan orang-orang yang di belakang. Anggap aja cuma berdua di danaunya hehehe
0 komentar:
Posting Komentar