Ada Kang Ridwan Kamil di SMESCO - Marketeer Creativity Day. Buahnya ditata dulu sama Pak Menteri ya, Kang :D
Sahabat Jalan-Jalan KeNai cinta dengan produk Indonesia? Pernah beli produk Indonesia? Biasanya beli dimana? *Ihhh ... saya kepo, deh!* :D
Kalau saya tergantung kebutuhan. Untuk pakaian sehari-hari, misalnya beli batik untuk baju tidur, biasanya saya memilih belanja di pasar atau ITC. Tapi, kalau butuh pakaian yang lebih formal biasanya akan mencari di beberapa butik batik yang ada di mall besar. Sesekali saya juga jalan ke salah satu pertokoan besar yang sejak dahulu konsisten menjual berbagai produk kerajinan Indonesia. Biasanya saya suka melihat ada warna negara lain, misalnya turis, ekspatriat, dan sebagainya, ada di sana.
Bicara tentang produk Indonesia memang tidak hanya pakaian, kok. Ada berbagai kerajinan, aksesoris, dan masih banyak lagi. Tidak ... Saya juga tidak mengatakan kalau produk UKM sudah pasti harus murah. Harga produksi UKM bisa bervariasi. Ada yang murah, ada juga yang tinggi. Semakin tinggi tingkat kesulitan, semakin berkualitas barang yang diproduksi, pasti semakin mahal. Apalagi kalau dibuat dengan tangan. Bahkan daripada mengatakan itu barang mahal, saya lebih memilih mengatakan sepadan.
Galeri Indonesia WOW
Display Galeri Indonesia WOW
Saya sudah beberapa kali ke SMESCO. Ya dibilang sering juga belum. Belum sampai lebih dari jumlah jari di salah satu telapak tangan, kok. Di SMESCO ada yang namanya Galeri Indonesia WOW - rumah bagi para UKM.
Pandangan pertama saya untuk produk yang ada di Indonesia WOW terkesan eksklusif. Ya, harga yang sebenarnya sepadan untuk kualitas di setiap produk yang ada di sana. Bahkan menurut bapak Ahmad Zabadi, Direktur Utama LPP-KUKM (Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM), bila dibandingkan harga jual di berbagai butik yang ada di mall, belanja di Galeri Indonesia WOW lebih murah. Karena berbagai produk UKM yang ada di Galeri Indonesia WOW itu langsung dari tangan pertama.
Tentu saja ini harus disambut baik. Tinggal sebuah PR bagaimana memikirkan untuk 'menarik' masyarakat Indonesia maupun warga negara asing yang terbiasa belanja produk Indonesia di butik atau pertokoan besar untuk lebih memilih belanja di Galeri Indonesia WOW. Kalau saya melihat akun instagram Galeri Indonesia WOW, tanggal 10-13 Maret ini ada Indonesia Fashion Week 2016. Ya, semoga aja event ini mampu menarik masyarakat untuk berbelanja di Galeri Indonesia WOW.
Galeri Indonesia WOW terdiri dari 2 lantai. Tapi, di lantai atas setelah Galeri Indonesia WOW juga ada berbagai pavilliun provinsi. Saya malah lebih suka mengunjungi area ini. Karena merasa seperti keliling Indonesia. Apalagi sudah ada 34 provinsi didalamnya. Pengunjung bisa melihat begitu banyak kekayaan negara ini dalam bentuk kerajinan yang ada di sana. Membuktikan bahwa Indonesia memang negara kaya dengan keanekaragaman budaya. Bisa beli produknya juga, lho :)
Sedikit saran saja, saya sempat kebingungan ketika hendak memotret. Ada area dimana petugas melarang produknya dipotret dan suasana kecuali bila sudah mendapat izin dari pihak SMESCO. Ketika saya bertanya di lantai berapa harus minta izin? Dijawab bahwa hari Sabtu kantor SMESCO tutup. Dan, saya diminta untuk datang lain hari untuk mengurus perizinan. Tapi, ada juga petugas yang dengan senang hati produknya dipotret tanpa harus izin. Standard berbeda-beda untuk area yang sama sempat membuat saya bingung. Saya ikuti saja apapun peraturannya walaupun maksud saya memotret tentunya untuk bantu mempromosikan. Mungkin lain kali diberi tulisan saja mana yang boleh dipotret mana yang tidak.
Etapi, kalau bicara tentang harga berbagai produk yang dijual, Sahabat Jalan-Jalan KeNai gak usah risau dulu. SMESCO juga sering mengadakan berbagai event. Malah sekarang ini ada event rutin setiap minggu ke-4 tiap bulannya. Nama event tersebut adalah Marketeers Creativity Day. Produk yang dijual di event ini unik-unik dengan harga yang lebih terjangkau.
"SMESCO adalah rumah bagi koperasi dan UKM," ujar bapak Hermawan Kartajaya, inisiator Galeri Indonesia WOW.SMESCO - Marketeers Creativity Day
Melihat performance STOMP Percussion dulu di lantai bawah, sebelum melihat kang Emil
Sabtu, 28 Februari 2016, event SMESCO - Marketeer Creativity Day kembali digelar. Ini adalah event yang kedua. Yang pertama dilakukan satu bulan sebelumnya dengan tema yang campur-campur. Kalau tahun ini bertema "Soul of Bandung". Diiringi dengan kesenian tradisional Jawa Barat, Rampak Gendang, Ridwan Kamil beserta rombongan hadir di ruangan.
Jujur saja, kehadiran kang Emil, begitu sapaan akrab masyarakat Indonesia untuk walikota Bandung, Ridwan Kamil yang membuat saya semangat hadir kesana. Bukan karena saat itu kang Emil seperti sedang 'bermain' tebak-tebakan apakah akan ke Jakarta atau tidak *isu mencalonkan DKI 1*. Tapi, saya memang memfavoritkan kang Emil sebagai salah satu pemimpin terbaik Indonesia walaupun beliau bukan walikota saya.
"Bali kultur seninya kental dengan agama Hindu, Jogja karena kerajaannya, sedangkan Bandung adalah termasuk kota baru bila menurut sejarah. Maka kreativitasnya pun eksperimental. Sehingga jangan kaget bila produk-produk Bandung agak nyeleneh," ujar Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Ridwal Kamil mengatakan, "Bandung adalah kota UKM. Berdasarkan statistik pertumbuhan kota Bandung adalah salah satu yang tertinggi di Indonesia, yaitu 7,8%. Lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata, yaitu 4,7%. Jumlah UKM mendekati 60%. Bandung tidak memiliki sumber daya alam dan sumber daya energi. Tapi, Bandung memiliki sumber daya manusia. Itulah kenapa Ridwan Kamil sangat fokus kepada ekonomi kreatif."Bukan Ridwan Kamil kalau gak hereuy (baca: bercanda). Ciri orang Bandung memang suka bercanda. Walaupun bercanda sudah menjadi salah satu kultur orang Sunda, yang penting kerja tetap serius dan target pun harus tercapai. Menurutnya, ada 2 hal utama kenapa orang Bandung kreatif
- Faktor Cuaca - cuaca dingin seperti di Bandung bisa membuat galau jadi maksimal. Galau maksimal bikin melamun lebih lama, akibatnya karya-karyanya lebih banyak
- Faktor Hobi Nongkrong yang Positif - nongkrong positif di satu tempat dengan beberapa teman, akhirnya suka timbul berbagai ide. Itulah kenapa di Bandung banyak dibuat tempat nongrong baru, seperti taman. Bahkan kabarnya juga akan dibandung gedung-gedung keren biar nongkrong semakin maksimal.
Kenapa, sih, kita semua harus pedulu dengan UKM? Karena ketika krisis melanda, UKM termasuk usaha yang teruji ketangguhannya. Krisis di tahun 2008 sudah membuktikannya. Bandung termasuk yang kota yang paling kokoh fondasi ekonominya karena UKM.
Turut hadir di acara tersebut adalah bapak Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga - Menteri Koperasi dan UKM, bapak Achmad Zabadi, S.H, MM - Dirut LPP-KUKM, Samuel Wattimena - Desainer, Anindya Kusuma Putri - Putri Indonesia 2015, da beberapa pejabat terkait lainnya. Menteri Koperasi dan UKM pun turut memberikan sambutan.
"Kita sudah harus menjurus kepada yang namanya Social Technopreuneur. Semua harus berbasis teknologi bila tidak ingin ketinggalan zaman. Dunia saat ini sudah mengarah kepada digital economy. Kenapa ada kata sosial? Karena mulai saat ini, berbagai masalah sosial harus diselesaikan dengan sistem bisnis yang berbasis teknologi. Langkah seperti ini sudah terlihat di kota Bandung," ujar bapak Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga - Menteri Koperasi dan UKM
Bapak Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga - Menteri Koperasi dan UKM, sedang memberikan sambutan.
Setelah para tamu kehormatan melakukan foto bersama, saya pun berkeliling melihat berbagai produk UKM Bandung yang dijual di sana. Tentu saja gak semua akan saya tulis di sini. Saya tampilkan yang unik versi saya, ya :)
UKM yang Unik dan Menarik di SMESCO - Marketeer Creativity Day "Soul of Bandung"
Planter Craft
Juara 3 tingkat nasional. Dan, tahun ini akan ikut International Holticulture Goyang Korea 2016
Selama ini, saya taunya tanaman yang lucu gini adalah Horta. Tapi ini berbeda karena medianya lumut. Pemilihan media lumut karena selain unik juga lebih terjaga kelembabannya. Merawatnya juga mudah, seminggu sekali hanya perlu direndam selama 3-5 menit saja. Kreasi mahasiswa berusia 22 tahun dari Universitas Pajajaran, Fakultas Pertanian ini juga akan dibawa ke Korea dalam International Holticulture Goyang Korea 2016 *Kereeen!* Sejujurnya, saya agak menyesal gak membeli produk ini. Padahal lucu buat hiasan di ruang tamu.
Furikake
Teh Atalia sedang mencicipi Furikake.
Dari namanya saja langsung teringat dengan Jepang. Ya, menurut penjualnya yang juga masih berstatus mahasiswa, idenya memang berasal dari Jepang. Yang membedakan adalah di cita rasanya. Furikake ala Indonesia diberi sambal balado. Bahan-bahan lainnya adalah teri nasi, nori (rumput laut), toge, wortel, cabai, bawang merah, bawang putih, garam, dan gula.
Saya langsung beli karena kalau lihat dari bahan-bahannya yakin banget anak-anak akan suka. Bener aja, dalam sekejap makanan ini habis dimakan sama anak-anak sebagai taburan untuk nasi atau mie. Rasanya memang enak, hanya saja saya menyayangkan namanya yang terkesan masih bernuansa Jepang. Sebetulnya gak masalah kalau idenya mengambil dari negara manapun, selama itu tidak mencontek. Tapi menurut saya lebih baik lagi kalau kemudian diberi nama yang unik. Apalagi dalam sambutannya, kang Emil mengatakan kalau orang Sunda senang bikin singkatan yang enak didengar tapi unik. Kang Emil pun memberikan beberapa contoh singkatan unik di Bandung, seperti program Melati (melawan rentenir), bis Bandros (Bandung Tour on Bus), komunitas sepeda Matador (manggih tanjakan didorong), dan sebagainya.
Grow Box
Nai sedang cek jamurnya pakai aplikasi Octago AR. Menurut aplikasi, nanti jamurnya akan tumbuh seperti itu.
Ini juga karya para mahasiswa. Kalau mendengar penjelasannya sepertinya sangat gampang. Cukup diletakkan di dalam ruangan, hindari sinar matahari langsung, di spray selama 2-3 kali sehari supaya tetap lembab. Jamur bisa dipanen sebanyak 2-3 kali selama 4 bulan.
Nai minta dibeliin grow box. Awalnya, saya sempat ragu karena Bekasi kan cukup panas cuacanya. Memangnya cocok untuk menanam jamur. Ternyata, menurut penjualnya justru mereka melakukan uji coba pertama kali di Bekasi. Ya, sudah karena kelihatannya gampang, apalagi saya juga suka jamur, langsung aja beli 2 box. Ngebayangin kayaknya bakal nikmat makan jamur hasil panen sendiri :D
Tapi, sepertinya saya memang ditakdirkan 'bertangan panas'. Jarang banget sukses menanam apapun. Sampe sekarang jamurnya belum kelihatan ada tanda-tanda numbuh. Huaaaa .... *Sedih. Hiks!*
3 karya di atas yang kebetulan paling saya sukai memang karya mahasiswa. Tapi, sebetulnya gak semua UKM yang ada di sana saat itu mahasiswa, kok. Ada juga dari kalangan lain. Kuliner pun banyak macamnya.
Setelah berkeliling dan makan siang, saya pun mengikuti sesi bincang-bincang. Menurut bapak Ahmad Zabadi, Direktur Utama LPP-KUKM, struktur perekonomian masih kurang sehat karena jumlah usaha mikro masih terbesar, sekitar 57 juta. Usah besar sekitar 5 ribuan, usaha menengah 60 ribuan, dan usaha kecil 700 ribuan. Dengan memperkuat UKM dibatu oleh berbagai pihak, termasuk peran netizen, diharapkan usaha mikro ini bisa meningkat ke level kecil dan menengah.
Saya terkesan dengan sosok Dr. Ir. Pariaman Sinaga, MM Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM. Sosok yang humble dan juga humoris. Beliau juga senang bercerita dan pintar berpantun. Suasana menjadi hangat dan ceria dengan kehadiran beliau.
"Wirausaha itu tidak mudah menyerah, itulah yang ingin digalakkan di SMESCO. Dengan bertemunya para penjual dan calon pembeli maka ada opportunity. Blog dibuat juga karena ada market. Sekarang ini informasi butuh disampaikan sangat cepat. Blogger bisa menangkap peluang itu." Dr. Ir. Pariaman Sinaga, MM menjelaskan dengan sesekali diselipi kalimat humor. Bahkan beliau tidak segan memberi nomor telpon pribadinya.
Tidak hanya untuk pelaku UKM, komunitas juga bisa melakukan pertemuan di sana. Ada ruang yang bisa dipakai untuk berkumpul, misalnya melakukan pelatihan. Kayaknya sekarang makin banyak aja acara pelatihan untuk blogger yang diselenggarakan berbagai komunitas. Bisa dimanfaatkan, tuh.
Mau belanja oleh-oleh dari daerah mana?
Sebagian hasil belanjaan di SMESCO - Marketeers Creativity Day
Sssttt ... kabarnya untuk event SMESCO - Marketeers Creativity Day akhir Maret ini akan bertema tentang Surabaya. Sahabat Jalan-Jalan KeNai yang penasaran, tunggu aja infonya di social media Galeri Indonesia WOW, ya :)
SMESCO Indonesia
Gedung SME Tower - Galeri Indonesia WOW
Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 94
Pancoran, Jakarta Selatan 12780
Website: http://smescoindonesia.com/galeri-indonesia-wow-3/
Fanpage: Galeri Indonesia WOW
Twitter: g_indonesiawow
Instagram: g_indonesiawow
0 komentar:
Posting Komentar