Berikut ini photo essay dari tugas saya di Kelas Inspirasi Bandung 4 (KI Bandung 4). Di KI saya mendaftar sebagai dokumentator. Dokumentator ada dua kerjaannya: motret dan video. Saya yang motret.
Saya lebih suka menyebut posisi ini sebagai Dokumentator dibanding Fotografer. Karena saya bukan fotografer hahahaa :D Motret gak ngerti teknis. Semuanya pake feeling aja. Banyak foto gagalnya daripada foto bagusnya kok. Ada 700an frame yang saya jepret di KI Bandung 4 di SDN Pasir Kaliki Mandiri I. Cuma 100 frame yang layak nongol di muka publik hahahahuhuhu *nangis*
Sesuai titah panitia Kelas Inspirasi Bandung, saya harus menyusun foto : 25 foto pilihan, 5 foto terbaik disertai caption judul, foto profil para relawan, photo essay, dan e-book.
Berikut ini Photo Essay Kelas Inspirasi Bandung, temanya Meraih Mimpi, Menggapai Asa.
Foto
Esai
Kelas Inspirasi Bandung 4 digelar pada hari Rabu 24 Februari 2016 di SDN Pasir Kaliki Mandiri 1. Sejumlah 15 orang relawan pengajar dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda menghampiri sekolah dasar yang berada di tepo kota Cimahi tersebut. Anak-anak sekolah berdatangan, bersuka cita siap masuk kelas. Kelas Inspirasi. Satu hari cuti, selamanya menginspirasi. Demikian tujuannya.
Relawan-relawan pengajar dari Kelas Inspiras Bandung mulai memasuki kelas. Mereka membawa properti sebagai materi ajar nanti. Anak-anak penasaran, sebantar kebingungan, lalu mereka senang. Rutinitas belajarnya bertambah warnanya. Para relawan mengajar, bercerita tentang profesi mereka. Diselingi tawa, canda, nyanyi, dan sorak sorai, bertumpahan segala macam jenis profesi yang banyak anak-anak belum ketahui: astronom, pengusaha, operator satelit, psikolog, pegawai bank, sekretaris, pegawai perpustakaan, penulis, desainer, dan masih banyak lagi. Relawan-relawan pengajar menyisipkan nilai-nilai etika, pesan sebagai manusia yang baik. Bahwa apapun cita-citamu, jadilah orang baik. Di hari itu, hari inspirasi untuk anak-anak, justru para bocah yang menyuntikkan energi para relawan-relawan pengajar.
Tujuh layang-layang meggantung di dinding kelas. Menyerap energi bocah-bocah sekolahan. Menyimpan langkah-langkah mereka menuju kaki langit. Merekam cita-cita. Hari berangsur siang, panas menyengat. 15 relawan pengajar tuntas menunaikan tugasnya, anak-anak pulang ke rumahnya. Kelas Inspirasi selesai. Sekolah kembali sunyi. Keheningan yang gempar di pucuk-pucuk hati para relawan dan anak-anak. Semangat masih menjalar. Menjadi bekal untuk anak-anak yang merentang di antara proses belajar dan bermain, mewujudkan cita-cita. Menjadi energi yang mengisi ruang di antara pekerjaan yang jadi rutinitas relawan-relawan pengajar. Lalu kalimat itu berulang-ulang mendengung di langit: menjadi polisi atau pemain bola, apapun cita-citamu, jadilah orang baik.
0 komentar:
Posting Komentar