Setelah kepopuleran Warung Upnormal, maka Bakso Boedjangan adalah tempat hits setelahnya. Bermula dari satu tempat mungil di Jalan Dipati Ukur, lapak bakso ini makin merajai warung perbaksoan di Bandung. Cabangnya sudah banyak!
Cabang terakhir di Bandung ada di Jalan Setiabudhi. Saya gak sengaja tahu dari akun @infobdg sih di IG. Pas lagi skrol, eh ada pengumuman Bakso Boedjangan buka cabang di Jalan Setiabudhi. Berhubung dekat dari rumah, saya datang dong pas jam makan siang. Naik angkot 5 menit sampai.
Karena hari pertama buka, masih kosong tempatnya. Terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 untuk para perokok. Lantai 2 untuk mereka yang non-smokers. Saya, Indra, dan Nabil naik ke lantai 2 dan kami satu-satunya pengunjung di lantai tersebut. Asyik!
Bakso Boedjangan Cabang Setiabudi |
Saya keliru mengira tempatnya bakal kecil. Ternyata luas juga! Kayak dua ruko jadi satu, begitu. Tempatnya bersih dan apik. Buat yang pernah menyambangi Bakso Boedjangan sudah tahu lah ya interiornya seperti apa. Stylenya anak muda banget lah. Dinding yang bermural, tempat bagus untuk latar foto. Lightingnya juga oke menurut kami. Teduh dan tentram. Ada AC pula jadi gak akan kepanasan. Wait, di Bandung kepanasan? Iya bisa kok kalau kata orang Bandungnya mah, kalau orang Jakarta mah gak mungkin kepanasan ya di Bandung :D
Penilaian ini didasarkan karena kami satu-satunya tamu di lantai 2. Kalau kondisinya sedang ramai mungkin berbeda rasanya ya :D
Okeh. Kita bedah rasa. Gak semua menu kami pesan. 3 menu bakso, 2 menu minuman.
Green Yamin (+Bakso Urat Sedang)
17.500
Saya pesan yang asin. Rasanya oke juga. Asin dan gurih. Mienya tipis dan keriting. Kata Teteh yang melayani kami, warna hijau didapat dari sayuran. Entah apa sayurannya saya gak nanya. Memang terasa alami sih rasanya, bukan hijau dari bahan kimia. Menu ini oke juga, saya rekomendasikan kalau kamu makan-makan di Bakso Boedjangan. Porsinya untuk saya sih kurang banyak.
Yamin Premium (+Bakso Urat Sedang)
18.500
Pesanan Indra. Rasanya enak banget! Ini menu terbaik dari 2 menu pesanan kami lainnya. Bentuk mie sama dengan Green Yamin. Manisnya, luar biasa enak. Manis dan gurih. Kecapnya enak tuh, kan ada ya yang kecap gak enak. Saya gak tahu bagian premiumnya di mana karena gak ad ayang istimewa selain rasanya. Porsi untuk Indra kurang mengenyangkan.
Dan tambahan Bakso Urat Sedang yang ditempatkan dalam mangkok ukuran standar itu kelihatan sangat….sedikit :D Satu bakso, mangkuknya besar. Ganti mangkuk kecil saja agar efek 'sedikit'nya berkurang.
Menu standar, Bakso Komplit
12.500
Ada bakso, bihun, mie, dan sayuran. Rasanya yang paling biasa. Kuahnya standar. Dibilang enak ya enggak, tapi gak enak juga terlalu jahat kayaknya :D Yang pasti mah kandungan MSG dalam kuah terasa kosong alias nihil. Cocok lah untuk ibu-ibu yang gak mau anaknya makan bakso berMSG. Eh ini tebakan saya doang ya gak ada MSG :D
Atau bisa jadi kandungan tulang dan daging yang dikuahkan kurang banyak makanya kurang kuat rasa kuahnya. Yah ini menu standar banget lah rasanya.
Air Mata Buaya
12.500
Terdiri dari sirup warna merah, air soda, selasih, dan agar-agar. Minuman yang cocok setelah menyantap seporsi bakso. Segar dan tentu saja manis. Efek kenyal-kenyalnya ibarat sedang mengunyah bakso dalam bentuk minuman :D *apa sih hehehe* Oke nih minumannya. Pesan ya kalau ke Bakso Boedjangan.
Lemon Tea
8.500
Standar tapi enak. Apakah lemon tea-nya lemon tea kemasan? Entahlah. Rasanya oke-oke saja.
Total uang yang harus kami bayar setelah kena pajak adalah Rp 76.450. Makan bakso untuk bertiga harganya kemahalan menurut saya mah. Ya ada harga ada rupa. Namun nampaknya ini terakhir kalinya kami datang ke Bakso Boedjangan. Kembali ke tukang bakso langganan saja. Hehehe.
0 komentar:
Posting Komentar